net/publication/314237894
CITATIONS READS
0 1,889
1 author:
Asri Sakka
Universitas Cokroaminoto Palopo
10 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Asri Sakka on 06 March 2017.
memperoleh membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan
yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesian No. 73 Tahun 2013 tentang
Maka setiap Program Studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran yang
mahasiswa agar tidak hanya memahami dan menguasai konsep-konsep dasar pengetahuan,
tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang perobahan pola pikir dan sikap
agar terjadi perubahan karakter. Berkaitan mata kuliah fisika dan kimia diharapkan akan
diintegrasikan materi pengelolaan lingkungan hidup pokok bahasan limbah dan polusi.
1
Berdasarkan data emperis sekitar 75% kerusakan lingkungan disebabkan kemajuan
teknologi menghasilkan limbah dan polusi. Salah satu hal tersebut dapat dijadikan acuan
Menengah, dan Perguruan Tinggi dapat dilakukan dengan pendekatan integratif dan
monolotik. Untuk pendekatan monolitik merupakan suatu mata pelajaran yang berdiri
dalam Kurikulum KTSP pendekatan ini yang digunakan pada tingkat sekolah dasar dan
menengah dalam program adaptif yang diberinama mata Pelajaran IPA. Untuk itu hasil
PLH dalam pendekatan monolitik adalah: (1) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri
akan memungkinkan penyajian lebih terarah dan mendalam; (2) persiapan pengajar lebih
mudah dan bahan-bahannya dapat diketahui dari silabus; (3) pengetahuan yang diperoleh
para peserta didik akan lebih sistematis; (4) Dengan waktu yang disediakan secara khusus
pencapaian tujuan dapat lebih efektif; (5) evaluasi hasil belajar lebih mudah.
pendekatan integratif pada mata pelajaran yang ada kaitannya. Sehingga diperlukan
adanya beberapa perubahan seperti perubahan cara pandang hakikat mengajar dan belajar,
2
perubahan penyediaan perangkat dan sarana belajar, serta perubahan strategi pembelajaran.
Dalam hal perubahan dijelaskan bahwa “ Belajar akan lebih bermakna jika anak “
jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang. Itulah terjadi dikelas sekolah kita. (Yatim Riayanto, 2009).
Demikian halnya Robert Heinich dkk. (dalam Benny 2011) mengemukakan bahwa belajar
belajar.
dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menjawab
belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu
maupun secara kelompok, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
belajar bersama-sama sehingga siswa berperan ganda sebagai siswa dan sebagai guru
memanfaatkan media.
tuntas dengan menggunakan media komputer, dimana dosen dapat melatih mahasiswa
3
secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar. Keberhasilan penggunaan
diteliti oleh Lena Nuryanti (2009) Penggunaan multi model pembelajaran dan multi media
dapat dijadikan altematif yang dilakukan untuk merangsang kreativitas dan minat belajar
(2011) model pembelajaran berbasis IT atau komputer merupakan program yang berisi
tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi pemebalajaran, dan evaluasi
pemebalajaran.
pemanfaatan media maka maka cocok menggunakan model Assure. Menurut Benny
(2011) bahwa Model desain pembelajaran Assure berisi langkah sesuai dengan namanya
yaitu: (1) menganalisis karakteristik siswa; (2) menetapkan tujuan pmbelajaran atau
kompetensi; (3) memilih metode, media bahan ajar; (4) menggunakan materi dan media
pembelajaran; (5) melibatkan siswa dalam proses pembelajaran; (6) evaluasi dan revisi.
Model ini pada dasarnya digunakan untuk mengatasi masalah belajar dan kinerja yang
dialami oleh siswa. Untuk itu ASSURE dikembangkan agar dapat digunakan oleh guru
dalam pembelajaran khususnya yang memanfatkan media dan teknologi didalamnya, atau
dengan kata lain desain pembelajaran ini dibuat untuk dapat digunakan memfasilitasi
proses belajar agar siswa mampu mencapai kompotensi sesuai apa yang diinginkan.
pada Pendidikan Dasar dan Menengah, karena langsung berkaitan dengan masalah
4
lingkungan yang banyak menimbulkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: (1)
komponen biotik dan abiotik; (2) rotasi bumi; (3) revolusi bumi dan benda langit; (4)
bencana alam; (5) jaringan makanan dan rantai makanan; (6) Limbah dan jenisnya; (7)
sekolah agar dapat berjalan dengan baik diperlukan perangkat pembelajaran menggunakan
media komputer sebagai salah satu faktor penting dalam menunjang proses pembelajaran
kemudahan keterlibatan langsung siswa dalam proses belajar mengajar dan dapat
kelas. Oleh karena itu, untuk melaksanakan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
berbasis komputer, penulis memandang perlu saatnya yang tepat dikembangkan suatu
menekankan penguasaan konsep yang dimiliki oleh guru, walaupun pada perinsipnya
konsep itu penting dimiliki oleh seorang guru sebagai bekal untuk mengajar, namun
konsep itu tidak berarti jika tidak dipahami oleh anak didik. Untuk itu pengajaran
berdasarkan masalah pengertiannya paling umum dikemukakan oeh Eggen & Kaouchak,
5
(2012) pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang
“Bahwa guru mengajar selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang
memberikan pelajaran tentang bagai mana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa
menyelesiakan masalah, tetapi jarang mengerjakan bagaimana siswa seharusnya
menyelesaikan masalah”.
Untuk itu yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana menemukan suatu cara
yang terbaik untuk menyampaikan suatu konsep yang akan dijarkan pada siswa akar
konsep itu dapat lebih mudah dimengerti dan lebih lama diingat, dengan cara bagaimana
guru dapat berkomunikasi baik terhadap siswa, dan bagaimana guru dapat membuka
wawasan siswa secara keseluruhan yang memiliki pikiran yang beragam dengan
mengaitkan apa yang mereka lihat, rasakan yang terjadi pada lingkungannya. Sedangkan
menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2009) bahwa pengajaran berbasis masalah tidak
intelektual.
pakar di atas berkaitan pembelajaran secara online, maka dirumuskan bahwa tugas guru
6
mengorientasikan siswa kepada masalah autentik yang dipelajari lewat media komputer
secara online. Pemahaman ini dipandang sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan
2. Pembelajaran Integratif
Belajar secara integratif menurut Eggen & Kaouchak, (2012) bahwa model
intergratif dirancang untuk membantu siswa untuk mencapai dua tujuan belajar yang saling
berfokus untuk mengingat fakta-fakta yang spesifik, dan konsep-konsep yang mereka
dapatkan, melainkan agar supaya siswa mampu menemukan sendiri dari apa yang meraka
temukan fakata-fakta yang ada, merumuskan sendiri penjelasan dari berbagai hunungan-
daya alam. Sedangakan untuk mengembangkan pemikiran kritis adalah suatu tuntutan bagi
siswa dan mahasiswa melalui latihan-latihan untuk menemukan sesuatu, menyusun suatu
ringkasan, atau menyusun suatu penjelasan, menyusun suatu hipotesis yang akan diketahui,
Hal lain Matuchah Yusuf (1989) Belajar lewat pendekatan intergratif adalah
pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa suatu materi pembelajaran yang
dapat di integrasikan kedalam materi lain yang sesuai atau yang ada kaitannya. Untuk itu
7
pendekatan integratif ditemuh melalui dua cara, yaitu: (1) membangun unit atau seri
bahan materi yang disiapkan untuk diintegrasikan dengan materi tertnetu; (2) dengan “core
programming” yaitu bertitik tolak dari sebuah program inti dalam suatu maateri dalam
suatu mata pelajaran tertentu. Pada perkembangan selanjutnya Matuchah Yusuf (1989)
kembali mengemukakan sebagai seorang pendidik langkah praktis yang perlu dilakukan
Pendidik perlu memperteguh kesadaran bahwa materi PLH penting untuk diberikan kepada
peserta didik, bagaimanapun tekniknya; (2) Pendidik menyeleksi materi-materi PLH yang
relevan dengan pokok bahasan pada pelajaran atau mata kuliah tempat integrasi. (3)
Pendidik perlu menguasai materi PLH dengan cara mempelajari buku-buku kependudukan
dan lingkungan hidup, ataupun mengikuti berbagai pemberitaan media massa tentang
berbagai kasus yang terkait dengan PLH. Dan dalam pendekatan integratif di dalam
berbagai bidang studi yang relevan mempunyai beberapa kelemahan antara lain: (1) Ada
bagian-bagian materi ( yang kurang favorit) tidak tersampaikan, sementara ada beberapa
bagian materi ( yang cukup favorit) tersampaikan secara tumpang tindih oleh beberapa
orang pengajar; (2) Materi PLH yang sudah disampaikan secara integratif tidak dievaluasi
salah satu yang dapat dikemukakan menurut Slavin (1995) bahwa siswa bekerja sama
untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar, untuk itu belajar secara
8
kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan secara individu dan kelompok untuk
mengusai materi.
berkompotisi dan mendapat tekanan dari orang tua untuk menjadi yang tebaik. Sehingga
siswa barada pada individualistis, guru menempatkan siswa masing-masing pada tempat
duduk dan berpisah dari siswa yang lainnya, siswa hanya memperhatikan dirinya sendiri
jangan perhatikan orang lain. Untuk menghindari hal tersbut maka dilkukan belajar secara
pendidik, misalnya siswa diarahkan untuk belajar pada loboratorium, disana mereka dapat
merupakan sekelompok strategi mengajar yang memberikan peran terstruktur bagi siswa
seraya menekankan interaksi antara siwa yang satu dengan siswa yang lainnya. Untuk itu
siswa dalam tugas-tugas akademik, dimana siswa yang unggul akan membantu siswa yang
kurang memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa untuk menumbuhkan
pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan
9
yang sangat strategis , seringkali terjadi siswa yang kurang memahami materi pelajaran
yang disampaikan guru karena ketiadaan atau kurang optimalnya penggunaan media dalam
mengajar. Seiring dengan kemajuan teknologi maka guru dalam mengajar sudah
encourage student to invest more afford in hearing has along history. Dari pengungkapan
ini dapat diartikan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk
mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatnya dalam waktu yang
lama dibanding dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara yang tatap muka dan
Hamalik (dalam Rusaman, 2012) bahwa funfsi media pembelajaran adalah: (a)
untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif; (b) penggunaan media merupakan
bagian integral dalam sistem pemblajaran; (c) media pembelajaran penting dalam rangkah
untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam uapaya memahami
materi yang disajikan oleh guru dalam kelas; (e) menggunakan media dalam pembelajaran
Leshin, Pollock & Reigeluth, (dalam Made, 2011: 9) mengemukakan bahwa untuk
mengkhlasifikasi media kedalam lima kelompok, yaitu: (1) media berbasis manusia
(mengajar, instruktur, tutor, bermain peran, kegiatan kelompok (field trip); (2) media
berbasis cetak (buku, buku latihan (workbook), dan modul); (3) media berbasis visual
(buku, bagan, prafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasi audio visual(
10
video, film, program, slide tape, dan televise; (5) media berbasis komputer (pengajaran
internationally accepted term on what to call the texts, media and other tools used in
schools for learning. different terms have been used by different researchers and at
“educational media.” drotner (2006) argues that this shows that educational materials are
often defined in relation to different technologies and that the emphasis on the different
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa beberapa definisi yang diartikan secara
umum atau secara meluas yaitu dengan belajar lewat teks menggunakan media dan
pembelajaran. Walaupun para peneliti menggunakan istilah yang berbeda seperti "bahan
the individualized learning environtment for each individual student. Definisi tersebut,
11
dengan pembelajaran berbasis komputer siswa akan berinteraksi dan berhadapan secara
langsung dengan komputer secara individual sehingga apa yang dialami oleh siswa lain.
Untuk itu salah satu ciri yang paling menarik dari pembelajaran berbasis komputer terletak
computer system can delivery instruction by allowing them to interact with the lesson
programmed into the system; this is referred to computer based instruction. Pendapat
individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran
program apa yang dibuat untuk digunakan pada peserta didik, lalu mengamati apa yang
terjadi.
siswa memiliki kemampuan untuk meningkatkan hasil belajar, meningkatkan daya ingat
pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Model Assure menekankan pada model
desain sistem pembelajaran yang akan digunakan dengan memperhatikan kondisi belajar
12
model ASSURE adalah: (1) Analysis learning Characteritics, mengansisi karakteristik
mahasiswa yang akan dilibatkan pembelajaran. Aspek yang perlu diperhatikan adalah
karakteristik umum, kompotensi khusus mahasiswa yang dimiliki dan gaya belajar, (2)
State objectives, tahapan ini menuliskan tujuan pemeblejaran khusus (spesifik). Tujuan
diperoleh siswa dalam pembelajaran, (3) Select Instruksional Methods, Media and
Material, tahapan ini mendesaian pembelajaran khususnya memilih metode, media, dan
bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran, (4) Utilize Metode, Media and
Materials, yaitu menggunakan metode media dan bahan ajar yang terpilih dilakukan uji
coba untuk memutuskan bahwa ketiga sub komponen dapat digunakan dalam
mahasiswa secara aktif agar dapat memahami bahan ajar yang disajikan, kemudian
dulakukan pemberian balikan dari guru agar motivasi mereka selalu bangkit untuk
mencapai tujuan pembelajaran, (6) Evaluasi dan Revisi, Tahapan akhir dari model ini
adalah melaksanakan evaluasi untuk memperoleh gambaran yang lengkap kualitas produk
pembelajaran.
komponen-komponen yang dikemukakan oleh Joyce, Weil, & Calhoun (2004), yaitu: (1)
sintaks adalah suatu elemen-elemen atau tahapan urutan kegiatan, atau fase kegiatan, (2)
sistem sosial adalah guru dan siswa masing-masing memiliki peranan serta aturan yang
akan digunakan, (3) prinsip-prinsip reaksi adalah aturan-aturan yang harus dipenuhi baik
13
guru maupun siswa didalam kelas selama pembejaran bentuk merespon pertanyaan, dan
tugas-tugas, (4) sistem pendukung adalah kondisi yang diperlukan dalam pembelajaran
peralatan dan media, (5) dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai langsung
dengan mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan, untuk dampak pengiring hasil
belajar yang dicapai bersumber dari proses pembelajaran, hal tersebut tercapai adanya
tercipta suasana belajar yang dialami langsung oleh siswa tanpa guru mengarahkan secara
langsung. Dari 5 komponen-komponen model tersebut di atas berikut ini akan diuraikan
satu persatu:
Sintaks Model Pembelajaran Lingkungan Hidup secara online terdiri dari 4 fase,
kedalam mata pelajaran, atau mengarahkan untuk fokus pada suatu pelajaran, fase-2 :
menyusun strategi urutan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran pemecahan
masalah apakah secara individu atau kelompok untuk mengumpulkan informasi, fase-3 :
mengorganisasikan siswa untuk belajar, fase-4 : membahas dan mengevaluasi hasil karya
tentang upaya dari hasil karya mereka dapatkan. Adapun aktivitas-aktivitas pengajar dan
peserta didik untuk masing-masing fase dapat dilihat pada tabel tersebut.
Tabel 1. Aktivitas Pengajar dan Peserta didik Setiap Tahap dalam Sintaks
14
didik untuk perhatian yang akan di ajarkan disampaikan oleh
kedalam mata yang dikaitkan pengajar
pelajaran, atau dengan sumber 2. Merespon apa yang
mengarahkan untuk materi lain ditanyakan oleh
fokus pada suatu berhubungan dengan pengajar terhadap
pelajaran, terjadi pada aspirasi.
lingkungan.
3. Melakukan apresiasi 3. Merespon apresiasi
dari pengajar
15
disajikan mengaitkan saran, maupun
dengan fenomena menanggapi.
yang terjadi
sebenarnya.
Fase 4 1. Meminta siswa 1. Mengerjakan tugas-
membahas dan mengerjakan tugas- tugas pada Lembar
mengevaluasi hasil tugas pada Lembar Kerja (LK) secara
karya tentang upaya Kerja (LK) dilakukan online, sambil melihat
dari hasil karya secara online hasil skor yang
mereka dapatkan. 2. Meminta peserta didapat.
didik mengerjakan 2. Mengerjakan kembali
kembali soal-soal soal LK bagi peserta ± 20
pada LK bagi peserta didik yang dinyatakan menit
didik belum tidak lulus oleh
dinyatakan lulus oleh sistem diwarnet atau
sistem di warnet atau dirumah
dirumah menggunakan modem
menggunakan 3. Memperhatikan
modem umpan balik yang
3. Memberikan umpan disampaikan oleh
balik terhadap hasil pengajar.
pekerjaan peserta
didik secara lisan
peran guru dan siswa, dimana masing-masing memiliki peranan serta aturan yang akan
lingkungan hidup.
Sistem sosial pembelajaran lingkungan hidup secara online yang paling menonjol
adalah pengajar memiliki perang sangat penting dalam menyampaikan informasi pada
materi yang sudah dikemas dalam bentuk website di internet, sehingga mereka akan
mengarahkan peserta didik untuk melakukan regiater sebagai peserta pembelajar, bagi
peserta didik yang sudah terdaftar lewat sistem masing-masing peserta didik akan
16
mendapatkan username, password digunakan untuk login setiap tahap belajar. Jadi para
Untuk peserta didik yang menonjol sistem sosial adalah aktivitas peserta didik
sebagai peserta pembelajar akan mencari materi lewat website untuk dibaca secara
antusias, karena materi hanya bisa diakses secara online oleh sistem hanya ± 35-40 menit
sebagaiman tertera pada komponen sintaks fese-3 di atas, demikian halnya mengerjakan
Lembar Kerja (LK) secara online peserta didik melakukan secara proaktif dan penuh
kehati-hatian yang juga waktunya dibatasi oleh sistem hanya ±20-25 menit tertera pada
fase-4, sehingga sistem proses pembelajaran sangat manantang bagi peserta didik selama
ini mereka belum pernah dapatkan, apabila tidak lulus, maka siswa masih diberi
Aktivitas kedua-duanya antara pengajar dan peserta didik terjadi pada fase II, III,
dan IV dalam sintaks Model Pembelajaran secara online. katakanlah pada saat pengajar
menjelaskan strategi belajar secara online peserta didik harus mengetahui website dari
pengajar yaitu www. Asri-uncp.com digunakan untuk login, bila peserta didik dan pengajar
berhasil login maka ia harus terdaftar secara resmin oleh sistem sebagai peserta
pembelajar, jika tidak terdaftar maka peserta didik tidak dikenal oleh sistem dan tidak bisa
mengerjakan LK. Apabila peserta didik sudah teregister baik pengajar maupun peserta
didik ia akan mencari pokok-pokok bahasan menyangkut limbah dan polusi yang sudah di
uploud kedalam sistem. Pengajar dapat menjelaskan materi yang sudah dilengkapi dengan
pengajar dapat mengarahkan peserta didik untuk memahami materi seperti menggaris
17
bawahi hal-hal yang penting, membuat catatan-catatan penting , dan menganalisis
pemecahan masalah – masalah lingkungan yang terjadi. Apabila peserta didik selesai
pada LK, untuk mengukur kemampuan peserta didik memahami materi dikerjakan secara
online.
terhadap siswa dalam proses pembelajaran apakah itu dibuat dalam bentuk kelompok atau
secara individu, dengan demikian akan berkaitan bagaimana cara pengajar akan
memperhatikan atau memperlakukan peserta didik dari apa yang disampaikan akan
direspon dalam bentuk pertanyaan, jawaban, atau tanggapan. Mengacu pada pemahaman
lebih umum, maka Joyce, Weil, & Calhoun (2004) mengemukakan prinsip-prinsip reaksi
adalah aturan-aturan yang harus dipenuhi baik pengajar maupun peserta didik dalam kelas
Pandangan lain terhadap prinsip reaksi yang berkaitan dengan strategi pembelajaran
yang digunakan oleh peserta didik dalam kelas, yakni pengajar memberikan reaksi
pemberian tugas, tidak serius dalam proses pembelajaran, menanggapi pertanyaan, dan
memiliki ciri khas adalah pengajaran berdasarkan masalah menggunakan media komputer,
maka prinsip reaksi yang yang tergambarkan didalam model ini adalah: (1) pengajar
18
menyediakan sumber belajar dalam bentuk website aplikasi program dilengkapi dengan
menyajikan masalah, (2) Menyajikan materi PLH secara online disertai dengan
mengerjakan soal secara online, (3) Membimbing peserta didik dalam penerapan hasil
didik terasa senang sehingga dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk
belajar, yaitu peserta didik sebelum belajar diatur di depan masing-masing komputer
2. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan register agar peserta didik terdaftar
pembelajaran, mengakses materi, LK, dan mengerjakan soal-soal secara online (fase-
2).
bawahi hal-hal yang penting, membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan (fase-
3).
melakukan evaluasi mengerjakan soal pada LK secara online, dan tes materi secara
19
4. Sistem Pendukung Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
Sistem pendukung pada model pembelajaran adalah kondisi yang diperlukan dalam
pembelajaran atau peralatan dan media yang mendukung pelaksanaan model tersebut.
20
Terjadinya interaksi antara pengajar dan peserta didik dalam pembelajaran
meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Untuk itu Simon (dalam Made, 2011)
yaitu: (1) Latihan dan praktik, dengan model pembelajaran berbasisi komputer peserta
komputer akan member respon (umpan balik) atas jawaban yang diberikan oleh peserta
didik. Model ini hampir sama dengan pekerjaan rumah yang diberikan kepada peserta
didik, kemudian pengajar memberikan umpan balik. Namun dalam pembelajaran berbasis
komputer balikan akan diberikan segera pada masing-masing siswa sehingga tahu dimana
letak kesalahannya; (2) Tutorial, model pembelajaran berbasis komputer ini menyediakan
rancangan pembelajaran yang kompleks yang berisi materi pembelajaran, latihan yang
disertai umpan balik; (3) Simulasi, model pembelajaran berbasis komputer ini menyajikan
pembelajaran dengan sistem simulasi yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
a. Dampak Instruksional
Strategi yang digunakan mempelajari bahan ajar limbah dan polusi adalah untuk
meningkatkan kesadaran dan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pemecahan
masalah lingkungan hidup agar para peserta didik memiliki pengetahaun, keterampilan,
21
sikap, motivasi, dan rasa keterpanggilan (commitment) untuk bekerja secara individual dan
Menggunakan strategi belajar yang tepat dalam suatu pembelajaran, akan dapat
menjadikan proser pembelajaran lebih bermakna sehingga pencapaian hasil belajar, atau
penguasaan bahan ajar akan menjadi optimal, agar pengembangan kompotensi peserta
didik yang diharapkan bisa tercapai, untuk pencapaian tersebut tidaklah mudah karena
banyak faktor yang dapat mempengaruhi, salah satu komponen adalah faktor pengajar
instruksional dalam model pembelajarn, karena peserta didik diarahkan langsung untuk
peningkatan kemampuan menguasai bahan ajar limbah dan polusi membaca lewat layar
monitor memiliki perbedaan jika membaca lewat print out. Sehingga diharapkan peserta
didik membaca harus menggunakan menggunakan strategi yaitu menggaris bawahi atau
menandai hal-hal yang penting, strategi membuat catatan-catatan kecil, dan strategi
membuat rangkuman. Startegi belajar lewat monitor komputer merupakan hal yang baru,
sehingga peserta didik harus terbiasa dan banyak latihan untuk keluar dari model belajar
secara konvensional dimana pengajar memberikan penekanan kepada peserta didik untuk
menguasai materi secara baik tanpa menggunakan alat bantu atau media untuk lebih cepat
memahami atau menguai materi yang disajikan. Belajar dengan pendekatan teknologi
informatika yang mdenjadi persoalan adalah membutuhkan biaya yang besar, sehingga
22
b. Dampak Pengiring
Belajar secara online, dituntut peserta didik belajar secara mandiri, bagaiman cara
untuk melakukan regiater sebagai peserta belajar terdaftar pada sistem komputer, bagai
mana cara mencari materi untuk dipelajari, dan bagaimana cara membuka LK untuk
dikerjakan, kesemuanya ini adalah harus dilakukan secara mandiri untuk masing-masing
peserta didik memiliki user name, dan password. Apabila peserta didik tidak memiliki dua
hal tersebut maka peserta didik tidak dapat mengakses materi, mengerjakan LKS, dan
2. Keaktifan Belajar
Model PLH secara online dibuat agar memberikan lebih banyak ruang dan
kesempatan pada peserta didik untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Belajar secara online biasanya dilakasanakan pada laboratorium komputer dan peserta
didik belajar secara aktif yang memiliki perbedaan belajar dilaksanakan pada kelas.
Prosedur pembelajaran secara online materi yang disajikan lewat aplikasi program waktu
yang disediakan sudah diseting, demikian halnya mengejakan LK, dan soal tes hasil
belajar. Jika peserta didik tidak aktif dan tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik
23
BAB II
1. Pengertian Limbah
Secara umum yang dapat dikatakan sebagai limbah merupakan bahan sisa yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, apakah itu pada skala rumah tangga,
sakala industri, skala pertambangan, dan sebagainya. Adapun kategori bentuk limbah hasil
proses produksi dapat berupa bahan gas atau debu, bahan cair, dan bahan padat. Dari
bahan –bahan limbah tersebut terdapat jenis limbah yang bersifat beracun atau berbahaya
24
dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Beberapa ahli
lingkungan memberikan definisi tentang limbah:
Chandra (2012: 124) mengemukakan limbah adalah suatu jenis sampah (waste)
yang terdiri dari zat-zat atau benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik yang berasal
dari rumah maupun sisa-sisa proses dari rumah.
Jumlah sampah sangat ditentukan jumlah penduduk, semakin banyak jumlah
penduduk yang beraktivitas semakin banyak tumpukan sampah, hal ini disebabkan karena
kepadatan tempat tinggal yang sangat kurang diperhatikan penampungan tempat sampah
oleh pihak pemerintah, swasta, dan kesadaran penduduk itu sendiri. Sehingga sampah
dapat berserakan dimana-mana menimbulkan bau yang tidak nyaman.
Sumantri (2010: 85) penyebab terjadinya limbah adalah air yang sengaja dibuang
dalam bentuk air limbah tanpa pengolahan kedalam sesuatu badan air yang bersal dari
rumah tangga (domestic) ataupun insustri (industry). Untuk itu air dinyatakan tercemar bila
mengandung bibit penyakit, parasit dan bahan-bahan kimia yang berbahaya, Chandra,
(2012: 40) mengemukakan batasan, batasan sumber air yang bersih dan aman, yaitu: (a)
bebas dari kontaminasi kuman dan bibit penyakit,(b) bebas dari subtansi kimia yang
berbahaya, (c) tidak berasa dan tidak berbau, (d) dapat digunakan mencukupi konsumsi
domestik, (e) memenuhi standar ditentukan WHO dan Departemen Kesehatan.
25
Gambar. 1.2. Limbah cair beracun sengaja dibuang ketanah
Sumber: carapedia.com
Eddy (2003: 229) mengemukakan limbah agroindustri adalah industri yang bahan
bakunya hasil pertanian atau mengolah bagian-bagian tanaman menjadi bahan lainnya
yang hasil produksinya menghasilkan limbah padat, limbah cair, dan sisa-sisa bahan baku
yang tidak ikut dalam proses produksi.
26
atau merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hudup manusia dan mahluk hidup lainnya.
Masalah lingkungan sebagai akibat dari berbagai kegiatan apakah itu dalam bentuk
skala sempit atau terbatas maupun dalam skala besar. Dalam skala luas masalah
lingkungan yang akan menghasilkan limbah disebabkan berbagai sektor kehidupan .
Berkaitan dengan pernyataan tersebut dapat dicatat keadaan lingkungan di beberapa kota di
Indonesia, yaitu : (a) terjadinya penurunan kualitas air pada setiap permukaan di sekitar
wilayah daerah-daerah industri, (b) terjadinya konsentrasi bahan pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida,
yang mengendap didalam air sehingga akan mengganggu kehidupan biota-biota lainnya,
(c) kesulitan kelangkaan air tawar semakin terasa untuk konsumsi kehidupan
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan akibat tidak adanya penyerapan air, banyaknya
hutan yang gundul sehingga pada musim penghujan cenderung terjadi banjir yang
melanda banyak daerah-daerah, (c) temperatur udara maksimal dan minimal sering
berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola seperti Jakarta sudah
mencapai 37 derajat celcius, (d) terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti
CO, NO2 SO2, dan debu, (e) kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian
semakin memyempit berubah menjadi perumahan dan industri yang pada akhirnya akan
mengalami pencemaran.
Baku mutu merupakan peraturan pemerintah yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
yang menjelasakan isi spesifikasi bahan-bahan pencemar yang harus dibuang atau
sejumlah kandungan yang diperbolehkan pada tingkat yang aman tidak mengganggu
27
ekosistem lingkungan. Untuk itu limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila
jumlah atau konsentrasinya dilingkungan telah melebihi baku mutu, atau dengan kata lain
bahwa baku mutu lingkungan merupakan ambang batas atau kadar batas maksimum suatu
zat atau lingkungan hidup, atau komponen yang diperbolehkan berada dilingkungan agar
tidak menimbulkan dampak negatif. Untuk itu baku mutu lingkungan diatur dalam UU RI
Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Pasal 20
paragraf 3 Baku mutu lingkungan Hidup meliputi baku mutu air, baku mutu air limbah,
baku mutu air laut, baku mutu udara ambient, baku mutu emisi, baku mutu gangguan, dan
baku mutu lain sesusi dengan perekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itu melakukan pencegahan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
yang bersumber dari berbagai aktivitas industri kecil menengah dan industri besar,
demikian halnya sumber dari aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Dengan melihat
kenyaataan sekarang pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan
perkembangan bigitu cepat, dengan beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin
parah bersumber dari limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat yang
akan mengendap kedalam air atau mengedap bersama dengan udara.
Wardhana (2001: 213) mengemukakan bahwa melindungi sumber air sesuai
dengan kegunaannya, maka perlu ditetapkan baku mutu kualitas air melalui Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 416 /MENKES/PER/1990, tanggal 13 September 1990
tentang baku mutu kulaitas air bersih.
Kadar maksimum
No Parameter Keterangan
yang
diperbolehkan
FISIKA
1 Bau - Tidak berbau
2 Julah zat padat terlarut (TDS) 1.500 mg/l -
3 Kekeruhan 25 Skala NTU -
4 Rasa - Tidak berbau
5 Suhu Suhu udara ( ± 30
C)
6 Warna 50 Skala TCU
B. KIMIA
a. Kimi anorganik
1 Air raksa 0,001 mg/l
2 Areen 0,05 mg/l
3 Besi 1,0 mg/l
4 Fluorida 1,5 mg/l
5 Kadmium 0,005 mg/l
6 Kesadahan (CaCO3) 500 mg/l
7 Khlorida 600 mg/l
28
8 Kromium, valenai 6 0,05 mg/l
9 Mangan 0,5 mg/l
10 Nitrat, sebagai N 1,0 mg/l
11 Nitrit, sebagai N 1,0 mg/l Merupakan batas
minimum dan
maksimum. Khusus
air hujan, pH
minimum 5,5
12 pH 6,5 – 9,0 mg/l Merupakan batas
minimum dan
maksimum
13 Selenium 0,01 mg/l
14 Seng 15 mg/l
15 Sianida 0,2 mg/l
16 Sulfat 400 mg/l
17 Timbal 0,05 mg/l
b. Kimia Organik
1 Aldrin dan Dieldrin 0,0007 mg/l
2 Benzene 0,01 mg/l
29
Activity)
Sumber: Wardhana, (2001: 227)
Untuk baku mutu udara, Wardhana (2001: 183) memberikan pengertian bahwa
baku mutu udara embien dan emisi limbah gas dengan maksud untuk melindungi kualitas
udara disuatu daerah, maka udara juga perlu diatur melalui Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENKLH/II/1991, tanggal 1 Februari
1991 tentang baku mutu udara ambient, adapaun baku mutu udara ambient sebagai berikut:
N Parameter Waktu Baku Mutu Metode Peralatan Ket
Pengukuran Analisis dianjurkan
o
dianjurkan
1 Sulfur dioksida 24 jam 0,1 ppm Pararosanilin Spektrofoto
SO3 (260 µg/m3 meter
2 Karbon 8 jam 20 ppm NDIR NDIR
Monoksida(CO) (2260 µg/m3 Analyzer
3 Oksigen oksida 24 jam 0,05 ppm Saltzman Spektrofoto
(92,50 µg/m3 meter
4 Oksidan (O3) 1 jam 0,10 ppm Chemilumine Spektrofoto
200 µg/m3 schent meter
3
5 Debu 24 jam 0,26 µg/m Gravimetric Hi-Vol
6 Timah hitam 24 jam 0,06 µg/m3 Gravimetric Hi-Vol
Ekstraktif
7 Hidrogen 30 jam 0,03 ppm Mercurythoc Spektrofoto
Sulfida (H2S) (42 µg/m3) yanete meter
8 Amonia 24 jam 2 ppm Neseler Spektrofoto
(1360 µg/m3) meter
9 Hidrokarbon 3 jam 0,24 ppm Flame GC
Iniozation
Sumber: Wardhana, (2001: 183
30
Rangkuman
Masalah 01
31
B. Pengertian Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga disebut juga sebagai limbah domestik, yaitu merupakan limbah
yang bersumber dari rumah tangga, dengan demikian limbah domestik ada dua bentuk,
yaitu limbah cair domestik dan limbah padat domestik.
a. Limbah cair domestik, limbah hasil buangan dari perumahan, perdagangan dan
perkantoran Kusnoputranto (1997: 3 ) mengemukakan saluran air limbah rumah tangga
terjadi penggabungan dari saluran hujan dari jalanan, kebun, sehingga air limbah
mengandung pasir atau kerikil- kerikil halus dan bahan-bahan organism lainnya.
Limbah berasal dari rumah tangga sering mengandung bahan-bahan terapung seperti
potongan sayur, kertas-kertas, kaleng-kaleng maupun sampah-sampah lainnya,
sehingga rumah yang tidak memiliki saluran buangan air limbah akan terjadi
pembusukan.
32
sering kita jumpai sangat bervariasi mulai dari ukuran sangat kecil bentuk abu sampai
kepada ukuran yang besar bentuk bangkai kendaraan.
Chandra (2012: 112) menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah
limbah padat (sampah):
1. Jumlah penduduk, bergantung kepada aktivitas dan kepadatan penduduk, semakin
padat penduduk sampah semakin menumpuk karena tempat dan ruang untuk
menampung sampah kurang.
2. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai, pengumpulan sampah
menggunakan grobak lebih lambat dibanding menggunakan truk
3. Pengambilan bahan-bahan yang adap pada sampah untuk dipakai kembali, metode ini
bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu.
4. Faktor geografis; lokasi tempat pembuangan apakah daerah pegunungan, lembah, atau
pantai
5. Faktor waktu, bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan
6. Faktor sosial ekonomi dan budaya, adat istiadat taraf hidup mental masyarakat
7. Pada musim hujan, sampah mungkin terangkat pada solokan, pintu air
8. Kebiasaan masyarakat, mengkonsumsi makanan samapah akan meningkat
9. Kemajuan teknologi, jumlah sampah meningkat seperti gardus, kardus rongsokan, AC.
10.Jenis sampah, makin maju tingkat kebudayaan masyarakat, makin kompleks pula
pula macam dan jenis sampah.
Chandra, (2012: 113) mengemukakan kategori Secara umum limbah padat
(sampah) dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Berdasarkan sifat zat kimia yang terkandung didalamnya
33
a. Sampah organik, yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik
yang mudah membusuk, misalnya: sisa dapur, sisa makanan, kulit buah-buahan
b. Sampah anorganik, sampah organik yang cukup kering yang sulit terurai oleh
mikroorganisme, misalnya: kertas, plastik, kaca, dan logam
34
Gambar: 1.9. Ciri dan karakteristik sampah pada TPA
Simber:www. Yotube.com
35
Rangkuman
Masalah 2
Sampah biasanya dibuang disembarang tempat pinggir jalan, di kebun dan lain-
lain, untuk itu bagi orang yang memiliki rumah dekat dengan TPS atau (tempat
pembuangan sementara) maka akan merasakan bahwa sampah adalah sebuah masalah,
ketika terjadi penumpukan sampah, ketika sampah sedang dibongkar, atau ketika
sampah lambat diangkut. Maka sampah tersebut akan menimbulkan bau tak sedap, asap
hasil pembakaran sampah, lalat yang berterbangan, yang merupakan fenomena yang
terjadi dalam proses kehidupan keseharian. Permasalahan adalah sampah menumpuk
dimana-mana yang bersumber masing-masing TPS dipinggir jalan yang banyak
menimbulkan masalah lingkungan.
Limbah rumah tangga bukan saja dalam bentuk organik dan anorganik, melainkan
limbah rumah tangga juga berbentuk cair, yang sangat berpengaruh terhadap kelestarian
lingkungan pemukiman yang padat penduduk selain. Dimana masing - masing rumah
tangga menggunakan sabun detergen untuk mencuci, air cucian itu kemudian dibuang
keselokan dan terkontaminasi kedalam air tanah, air selokan mengalir ke sungai dan
seterusnya kelaut, penguraian limbah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam
organik. Karena adanya limbah-limbah rumah tangga tersebut berbentuk asam organik
akan mematikan biota-biota laut, dan hutan mangrove, sehingga disepanjang pinggir laut
gersang tidak ada kehidupan biota laut.
Karakteritik sampah rumah tangga dapat dikategorikan dalam limbah yang
berbentuk sampah atau limbah basa, limbah atau sampah kering, sampah yang dapat
diadaur ulang, dan limbah yang mengandung bahan yang berbahaya (B3). Untuk itu
samapah rumah tangga pada umumnya sangat bervariasi tidak hanya sebatas berupa
sampah buangan atau sampah bekas makanan, akan tetapi limba rumah tangga juga
kadang limbah rumah tangga juga berupa limbah barang bekas berbahaya (B3) yang tentu
memerlukan penanganan khusus.
Berdasarkan materi, yaitu pengertian limbah rumah tangga, dan permasalahan
pada masalah 02 diskusikan dalam kelompok kecil, startegi apa yang harus dilakukan
untuk mengatasi masalah 02 di atas.
36
C. Pengertian Limbah Industri
Limbah industri (industrial waste) merupakan limbah yang berbentuk cair yang
bersumber dari mesin pabrik, dimana jika mesin dalam proses memproduksi akan banyak
menggunakan air. Sumber limbah lainnya adalah berasal dari bahan baku yang banyak
mengandung air, sehingga jika dalam proses pengolahannya seringkali air harus dibuang.
Chandra ( 2012: 145) mengemukakan jenis-jenis industri yang menghasilkan limbah cair
adalah industri pulp dan rayon, pengolahan Crump rubber, minyak kelapa sawit, baja dan
besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood, tepung topika,
pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging, dan lain-lain. Limbah cair industri
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya yang dikenal sebutan
bahan beracun dan berbahaya (B3).
Bahayanya tingkat keracunan yang diakibatkan oleh limbah, ini sangat tergantung
pada jenis karateristik limbah apakah itu hanya dalam waktu jangka pendek atau dalam
jangka penjang. Kesemuanya ini diperlukan langkah-langkah bagaimana mencegahnya,
bagaimana menanggulanginya, dan bagaiamna mengolahnya secara efektif.
Industri merupakan perkembangan peradaban manusia bersumber dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan bersamaan akan merusak sistem kehdupan
mencemari lingkungan. Gro Harlem (1987: 282) mengemukakan dampak negatif terhadap
lingkungan yang ditimbulkan kegiatan industri pada mulanya hanya dipandang sebagai
pencemaran udara, air dan tanah yang bersifat setempat.
37
Bidang industri selain memberikan dampak yang luar biasa juga memberikan
dampak yang merugikan, yaitu limbah industri. Limbah industri yang dihasilkan pun
sebagian besar adalah limbah yang tergolong berbahaya dan beracun (B3). Limbah industri
ini perlu mendapatkan pengolahan terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam lingkungan.
Hal ini dimaksudkan agar zat berbahaya yang terkadang di dalamnya tidak ikut terbuang
ke lingkungan. Pembungan limbah ke lingkungan tanpa pengolahan dapat menyebabkan
pencemaran dan membunuh organisme yang ada di dalamnya.
38
Rangkuman
Makalah 03
Karakteristik dan Dampak Air LimbahAir limbah memiliki karakteristik fisik (bau
adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat organik, warna terdapatnya
bahan terlarut dalam air, padatan berasal dari bahan organik dan anorganik, suhu, dan
kekeruhan adanya sifat optis membatasi pencahayaan kedalaman air dengan adanya
bahan terapung jasad renik, lumpur, dan organik), karakteristik kimia (1) organik seperti
karbonhidrat, minyak dan lemak, pestisida, fenol, zat warna dan sulfaktan; (2)anorganik
seperti klorida, fosfor, logam berat dan beracun, nitrogen, sulfur; dan karakteristik
biologis (virus). Karakteristikair limbah beserta dampak masing-masing terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia seperti dijelaskan berikut : (a) Kekeruhan dapat
disebabkan oleh hadirnya bahan-bahan organik dan anorganik, dicontohkan adanya
lumpur. Air yang berlumpur mengakibatkan kekeruhan dirasakan sangat mengganggu,
sehingga dapat dijadikan salah satu indikator adanya kemungkinan pencemaran, ( b)
bahwa warna sebagaimana halnya kekeruhan, dimana warna yang ada didalam air dengan
intensitas yang melebihi batas, untuk itu dengan intensitas yang tinggi maka warna yang
ada didalam air dapat merupakan indikator pencemaran limbah industri yang sangat
berkaiatan dengan kesehatan manusia, (c) Adanya bau dan rasa, yang menyebabkan
adanya bau dan rasa adalah bersumber dari mikroorganisme seperti algae dengan adanya
gas seperti H2S yang dapat menyebabkan adanya rasa dan bau, (d) engan, adanya
derajat pH dalam pemakaian air minum pH dibatasi dikarenakan mempengaruhi rasa,
korosifitas, dan efisiensi khlorinasi, ( e) Adanya besi (Fe) dan mangan (Mn)
terkontaminasi ke dalam air dapat menimbulkan berbagai gangguan, misalnya, rasa dan
bau logam, merangsang pertumbuhan bakteri besi, noda-noda pada pakaian, efek racun
pada tubuh manusia.
Berdasarkan materi, yaitu pengertian limbah industri, dan permasalahan pada
masalah 03 diskusikan dalam kelompok kecil bagaimana mengatasi masalah limbah cair
industri yang dapat mencemari lingkungan, sebagaimana dikemukakan pada masalah 03
di atas.
39
BAB III
KARAKTERISTIK LIMBAH
Sampah sering diartikan suatu material sisa yang tidak digunakan lagi dari suatu
hasil akhir proses kegiatan. Untuk itu sampah merupakan konsep buatan manusia dalam
proses aktivitas kehidupan dimana sampah dalam jumlah besar tidak dapat dihindari
dalam pertumbuhan ekonomi, sampah datang dari aktivitas industri seperti konsumsi,
manufaktur, dan pertambangan. Sampah disetiap kota-kota besar menjadi masalah ,
untuk itu pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi masalah sampah bersama dengan
masyarakat, atau pengelolaannya diberikan kepada pihak swasta. Keberadaan limbah padat
bentuk sampah akan memiliki potnsi berbahaya pada lingkungan termasuk manusia,
dimana dalam kasus sampah gangguan yang paling terasa adalah masalah bau yang
menusuk dan masalah pemandangan bentuk keindahan atau kebersihan yang menarik
perhatian panca indera kita. Berdasarkan pada gangguan bau akibat sampah dan
pemandangan dimana sampah berserakan pasar, jalan, atau kebun yang tentunya akan
berbahaya mengancam kesehatan manusia dari bahaya racun yang dikeluarkannya.
1. Limbah Organik
Limbah organik merupakan limbah yang mudah lapuk atau hancur, tidak berbentuk
cairan atau gas namun sering disebut limbah basah yang bersumber dari dapur, pasar,
kebun, atau restoran. Sumantri (2010: 64) berdasarkan secara kimiawi limbah organik
merupakan limbah yang mengandung unsur carbon (C) dimana limbah yang bersumber
dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Limbah organik yang berasal dari
mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk hidup terdapat unsur karbon (C)
dalam bentuk gula (karbonhidrat) yang rantai kimianya relatif sederhana sehingga dapat
dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Contohnya
kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, sisa-sisa tumbuhan mati dan lain-lain.
Untuk itu limbah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai lagi
terhadap pemiliknya, maka dari itu sampah yang bersifat organik merupakan sampah yang
bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan
tidak berbau atau sering disebut dengan kompos. Limbah organik dapat diolah menjadi
kompos yang merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan,
40
jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses
pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Untuk sampah yang bersumber dari pasar
seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, dan sampah yang berasal dari
kesemuanya ini dikategorikan sebagai sampah organik. Untuk itu golongan sampah
organik digolongkan menjadi dua:
1 Sampah organik basah; adalah jenis sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup
tinggi, seperti sisa-sisa makanan, kulit buah-buahan atau sayur-sayuran
2 Sampah organik kering; adalah jenis sampah organik yang kering, atau sampah arganik
yang kandungan airnya kecil , misalnya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan
kering.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak mudah lapuk atau hancur, sifatnya
limbah ini dapat didaur ulang kembali dalam keadaan bersih atau rusak. Secara kimiawi
limbah anorganik limbah yang tidak mengandung unsur karbon, sehingga secara teknis
limbah ini merupakan limbah yang tidak dapat terurai atau sulit terurai secara alami oleh
mikroorganisme pengurai. Eddy (2003: 67) mengemukakan limbah organik merupakan
limbah yang tidak mudah membusuk (rubbish) berupa sampah yang mudah terbakar,
misalnya kertas dan kayu dan sampah yang tidak mudah terbakar, misalnya kaca dan
kaleng, sampah yang berasal dari industri berupa potongan besi, kaleng dan kaca.
Untuk itu limbah anorganik merupakan limbah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi, sehingga limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme, walaupun jenis
limbah ini dapat terurai akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan
41
demikian limbah ini tidak dapat membusuk, sehingga limbah ini dapat diperjual belikan
dalam bentuk rongsokan dan dapat didaur ulang untuk dijadikan produk. Adapun limbah
anorganik yang dapat di daur adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat
didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill,
pembakaran (incineration), atau penghancuran (pulverisation). Limbah anorganik lainnya
yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik,
kaleng dan aluminium.
42
Rangkuman
Masalah 04
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia
yang merupakan proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi, untuk itu sampah
padat dapat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah non-organik.
Sampah ini jika diolah akan mengurangi penumpukan sampah, dapat digunakan pada
pertanian konvensional yaitu dapat diolah menjadi pupuk dalam bentuk pupuk
kandang/kompos, dan sampah yang sudah dibuang dapat dimanfaatkan kembali
(mendaur ulang) contoh sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Sampah
sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah
manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas.
Pengelolaan limbah padat meliputi pengumpulan sampah dengan pemusnahan,
untuk itu limbah padat harus diperhatikan karakteristik dan kandungan yang terdapat
didalam limbah anorganik atau limbah padat tersebut. Limbah padat mengandung
bahan organik dapat membusuk dengan adanya aktivitas mikroorganisme pengurai.
Dengan demikian pengelolaannya menghendaki kecepatan baik dalam pengumpulan
maupun pemusnahannya. Ricki, (2005) mengemukakan pembusukan limbah organik
akan menghasilkan antara lain gas CH4 dan H2S juga berbau busuk.
Disamping itu limbah padat juga dapat mengandung bahan anorganik yang tidak
dapat dimusnahkan, untuk itu jenis limbah ini sebaiknya didaur ulang agar dapat
bermanfaat kembali. Ricki, (2005) mengemukakan pemusnahan limbah padat dapat
dilakukan dengan cara landfill, pembakaran, animal feeding, penguaraian dengan
bantuan mikroroganisme maupun penekakan memperkecil limbah padat.
Berdasarkan materi, yaitu pengertian limbah orgnik, limbah anorganik (padat)
dan permasalahan pada masalah 04, diskusikan dalam kelompok kecil bagaimana
teknik mengolah limbah padat menggunakan metode landfill, pembakaran, animal
feeding
43
B. Limbah Cair
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia, untuk itu perlu dijaga dan
dilestarikan kebersihannya, penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang
dibuang tanpa pengolahan kedalam suatu badan air. Sumantri (2010; 85) mengemukakan
pengertian air limbah menurut Peraturan Pemerintah Repubilk Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 air limbah adalah sisa dari suatu usaha/ atau kegiatan yang berwujud cair yang
berasal dari: (1) rumah tangga (domestic) berupa tinja (faeces) yang berpotensi
mengandung mikroba pathogen, air seni (urine) umumnya mengandung nitrogen dan
pospor, dan Grey water merupakan (air bekas cucian dapur, mesin cuci, dan kamar
mandi), (2) Industri, air limbah terjadi akibat adanya pemakaian air dalam proses produksi
dalam bentuk sebagai air pendingin untuk memindahkan panas yang terjadi dalam proses
industri, untuk mentrasformasikan produk atau bahan baku, sebagai air proses, dan untuk
mencuci dan membilas produk, gedung atau instalasi.
Untuk itu zat-zat yang terdapat pada industri bervariasi, tergantung pada
pemakaiannya, olehnya itu dampak yang dihasilkan juga bervasiasi, sesuai dengan zat –zat
yang terkandung didalamnya.
Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
perumahan, perdagangan, perkantoran dan sarana lain
2. Limbah cair industri (Industrial wastewater) adalah limbah hasil bungan industri
3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow) adalah limbah cair berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam
tanah atau melalui luapan dari permukaan misalnya air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), tempat parkir kendaraan, halaman, pertanian, dan
perkebunan.
4. Air hujan (storm water) adalah limbah cair berasal dari aliran air hujan diatas
permukaan tanah, berupa aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan
membawah partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah
cair.
Ricki, (2005: 68) mengemukakan air limbah tidak dikelolah dengan baik dapat
menimbulkan dampak buruk bagi mahluk hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak
buruk tersebut adalah sebagai berikut: (1) gangguan kesehatan yaitu air limbah dapat
mengandung bibit penyakit bawaan air (waterborne disease), (2) menurunkan kualitas
lingkungan, air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan, misalnya sungai dan
danau dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut, sebagai contoh bahan
organik yang terdapat didalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut.
44
Gambar 2.4. Kanal pada sudut-sudut kota sumber limbah air
Sumber: http// bidaraindopratama.com
Ricki, (2005: 68) mengemukakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran air
adalah air limbah yang dibuang tanpa pengelolaan kedalam suatu badan air, air limbah
yang tidak dikelolah dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi mahluk hidup
dan lingkungannya, beberapa dampak buruk berupa: (1) gangguan kesehatan, (2)
penurunan kualitas lingkungan, (3) gangguan terhadap keindahan, (4) gangguan terhadap
kerusakan benda.
Fardiaz, (2011: 24) mengemukakan air dapat mengandung warna, bau dan rasa
warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi, untuk itu warna air
yang ada di alam sangat bervariasi ada warna kuning, coklat, dan kehijauan. Air sungai
biasanya warna kuning kecoklatan karena mengandung lumpur. Bau air tergantung pada
sumbernya, bau dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, dan plankton, atau
tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun yang sudah mati. Air yang normal tidak
mempunyai rasa, timbulnya rasa disebabkan karena adanya bahan pencemar.
45
Rangkuman
Masalah 5
Bahwa limbah cair baik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, maupun kegiatan
dari industri cara membuangnya secara cepat dan biaya yang murah biasanya dibuang
melalui saluran air menuju kesungai dan akan bermuara di laut. Dalam perjalanan limbah
cair akan merembes kepemukiman yang pada akhirnya akan berkontaminasi sumber air
yang akan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, air yang
telah tercemar ini akan mengganggu kesehatan manusia, untuk itu air yang sudah tercemar
dapat dilakukan pengamatan secara fisis. Jelaskan bagaimana cara melakukan pengamatan
secara fisis air yang telah tercemar?
Air yang sudah terkontaminasi atau tercemar dengan limbah cair kemungkinan
besar sudah mengandung zat kimia, yang tentunya akan mengandung banyak bakteri
mikroargnisme patogen berkembang biak secara subur yang dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit pada manusia, untuk itu dapat dilkukan pengamatan secara kimiawi dengan
adanya perubahan pH.
Gambar 2. 5 air disekitar pemukiman yang sudah tercemar dengan bahan-bahan lain.
Fardiaz (2011: 20) mengemukakan air yang sudah tercemar bervariasi tergantung dari jenis
air dan bahan pencemarnya atau komponen yang menyebabkan sebagai bahan pencemar.
Bau yang menyengat mungkin akan timbul pada pantai laut, sungai dan danau yang
tercemar dijadikan sebagai tempat pembuangan. Kehidupan hewan air akan berkurang pada
air sungai yang tercemar berat, atau minyak terlihat terapung pada permukaan air laut
menunjukkan air sudah tercemar.
Berdasarkan materi, yaitu pengertian limbah cair, dan permasalahan pada masalah
05 diskusikan dalam kelompok kecil bagaiaman teknik atau cara mengatasi masalah limbah
cair bersumber dari rumah tangga dan industri.
46
C. Limbah Padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah yang paling banyak terdapat pada
lingkungan, yang biasanya limbah padat dapat digolongkan kedalam berbagai sampah.
Bentuk jenis limbah padat dipengaruhi gaya hidup masyarakat, yang jumlahnya sangat
dipengaruhi kepadatan jumlah penduduk yang beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Sumantri (2010: 62) mengemukakan menurut American Public Health Association limbah
padat adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang. Untuk komposisi limbah padat sangat bervariasi tergantung pada
47
sumbernya, apakah itu berbentuk sangat padat sejenisnya logam besi dan logam lainnya
hingga berbentuk gabus.
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah
tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari
tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan,
plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara
garis besar limbah padat terdiri dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur.
48
Rangkuman
Masalah 6
Komposisi limbah padat di suatu daerah memiliki karakteristik dan timbulan yang
berbeda-beda di setiap daerah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Faktor
utama yang menentukan komposisi limbah padat adalah sarana dan prasarana yang
tersedia di suatu daerah. Faktor ini akan menentukan berapa banyak limbah padat yang
dibuang dan diolah ataupun digunakan kembali oleh masyarakat. Sedangkan faktor
lainnya yang tidak kalah penting adalah jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya
dalam suatu daerah. Semakin tinggi jumlah dan kepadatan penduduk, maka akan semakin
tinggi pula timbulan sampah yang dihasilkan. Hal ini tentunya akan berbanding lurus
dengan metode dan jenis manajemen pengolahan limbah padat yang akan diterapkan di
daerah tersebut.
Limbah padat yang disimpan dan dikumpulkan dalam rumah atau apartemen
dengan cara yang tidak benar dapat membahayakan kesehatan misalnya muncul lalat dan
tikus serta emisi bau yang tidak dikehendaki. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah
kandungan air dari sampah tersebut. Untuk menghindari tikus, lalat dan bau yang tidak
enak, caranya meningkatkan frekuensi pengambilan dan menggunakan kontainer.
Gambar 2. 7 di atas merupakan limbah padat yang mengadung bahan organik yang
dapat membusuk dengan adanya aktivitas mikroorganisme sebagai bahan pengurai,
pembusukan bahan organik dari sisa-sisa nakanan atau bahan yang dapat diurai
mikroorganisme akan menghasilkan gas CH4 dan H2S yang bersifat racun bagi tubuh
manusia. Selain beracun gas H2S akan berbau busuk sehingga secara etis dapat
mengganggu kenyamanan lingkungan.
Berdasarkan materi, yaitu pengertian limbah padat , dan permasalahan pada
masalah 06 diskusikan dalam kelompok kecil bagaimana cara mengolah limbah organik
berbahaya pada kesehatan manusia
49
BAB IV
Bersumber dari kajian ilmuan, bahwa limbah semakin banyak terproduksi apakah
itu limbah dari pabrik, rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan Laboratorium
Penelitian, rumah tangga, kantor-kontor, sekolah yang berbentuk cair dan padat, bahkan
berupa zat yang mengandung gas-gas yang kesemuanya ini akan berbahaya bagi
kelangsungan kehidupan mahluk hidup dipermukaan bumi. Dibalik itu ada limbah yang
lebih berbahaya yang disebut dengan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah
ini pada pihak-pihak tertentu apakah industri pabrik atau kalangan perusahaan yang
berskala besar limbah yang dibuang ke areal pemukiman dibiarkan begitu saja, atau
dianggap sepele dalam penanganannya walaupun sudah berdampak pada areal pemukiman
penduduk dan mahluk hidup lainnya.
Eddy, (2003: 72) mengemukakan bahwa limbah bahan berbahaya dan beracun
adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun, yang karena sifat
konsentrasinya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan
mencemari lingkungan hidup dapat membahayakan kesehatan manusia. Limbah B3
biasanya akan langsung dirasakan bagi lingkungan sekitar pemukiman yang cara
membuangnya langsung kesungai,dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus pada
50
kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek maupun
dampak yang ditimbulkan dalam jangka panjang dimasa yang akan datang.
Soegianto (2010: 131-132) mengemukakan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 18 Tahun 1999 yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu
usaha atau kegiatan yang mengandung B3 yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun sumber-sumber
limbah berbahaya adalah (1) radio aktif, (2) limbah berbahaya dan beracun yang berasal
dari rumah tangga (minyak, pembersih toilet, cat, baterai, desinfekta), (3) limbah
pertambangan, (4) limbah pengeboran minyak dan gas yang dibuang keperairan, (5)
limbah cair yang mengandung bahan organik hidrokarbon, (6) debu pembakaran semen,
(7) limbah berasal dari ribuan bisnis dan industri kecil yang menghasilkan 100 kg limbah
berbahaya setiap bulan.
Secara garis besar, hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita, bahwa segala
sesuatu yang terjadi merupakan tanggng jawab kita bersma untuk menanggulanginya ,
khususnya pada masalah limbah bahan berbahaya dan B3.
51
Rangkuman
Masalah 07
52
B. Mengetahui karakteristik Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
Dalam pengelolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik limbah B3 adalah hal
yang penting dan mendasar. Banyak hal yang yang sebelumnya perlu diketahui agar dalam
penanggulangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut menjadi tepat dan
bukannya malah menambahkan masalah pada limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
tersebut.Untuk itu pengenalan secara umum mengenai limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun tersebut sangatlah penting, baik dari segi penanggulangannya pada suatu tempat
secara luas ataupun secara khusus,mengetahui klasifikasi didalam limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun tersebut, mengidentifikasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
tersebut, serta hal-hal lain yang menjadi pendukung dalam mengenal limbah B3 tersebut.
Soegianto, (2010: 132) mengemukakan bahwa yang tergolong karakteristik limbah
berbahaya dan beracun (B3) melalui standar pengujian sebagai berikut:
1. Mudah meledak, adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25oC) 760
mmHg) dapat meledak melalui reaksi kimia dan atau fisika, dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
53
2. Mudah terbakar
a. Limbah yang berupa cairan yang mengandung alcohol kurang dari 24% volume
atau pada titik nyala tidak lebih 60oC (1400F) akan menyala apabila terjadi kontak
dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg
b. Limbah yang bukan merupakan cairan, yang pada tempratur dan tekanan standar
(25OC dan 760 mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
c. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar
d. Merupakan limbah pengoksidasi
3. Bersifat reaktif, limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut:
a. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan
tanpa peledakan
b. Limbah dapat bereaksi hebat dengan air
c. Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan ledakan
d. Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amoniak, yang apada kondisi pH antara 2
dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
e. Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
(25OC, 760 mmHg)
f. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi
4. Beracun, limbah yang mengandung pencemaran yang bersifat racun bagi manusia atau
lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk
kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
5. Menyababkan infeksi, bagian tubuh manusia yang diamputasi, cairan dari tubuh
manusia yang terkena infeksi, limbah dan laboratorium atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
6. Bersifat koratif, limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut:
a. Menyebabkan initasi (terbakar) pada kulit
b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju
korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan tempratur pengujian 55 oC
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa
7. Memilki LD50 dibawa nilai ambang batas. Yang dimaksud dengan LD50 adalah
perhitungan dosis (gram pencemar per kilogram) yang dapat menyebabkan kematian
54
50% populasi mahluk hidup yang dijadikan percobaan. Apabila LD 50 lebih besar dari
15 gram per kilogram berat badan maka limbah tersebut bukan limbah B3
Untuk itu melakukan pengelolaan limbah B3, menurut Soegianto (2010: 134)
bahwa limbah bentuk pengelolaan diatur dalam surat kepeutusan Kepala Bapedal No.
68/Bapedal/05/1994, dan dilanjutkan dengan surat keputusan Kepala Bapedal No 1 sampai
dengan No.5/Bapedal/09/1995, tentang pengelolaan limbah B3 bahwa limbah yang
berbahaya dan beracun dalam bentuk proses penyimpanan, pengumpulan, pengoperasian
alat pengolahan, penimbunan akhir, dan simbol dan label B3. Untuk itu pengelolaan
limbah berbahaya dan beracun dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu high- waste
approach yaitu pendekatan bahwa limbah tidak dapat dihindari dalam pertumbuhan
ekonomi maka pendekatan ini pengelolaan terhadap limbah dihasilkan agar tidak dapat
berbahaya pada lingkungan melalui mengubur limbah, membakar limbah, dan
mengapalkannya ketempat atau kenegaran lain. Kedua low-waste approach pendekatan ini
limbah padat atau limbah berbahaya sehingga perlu didaur ulang (recycle) composting, dan
digunakan kembali.
55
Rangkuman
Masalah 08
56
BAB V
POLUSI UDARA
A. Pengertian Polusi dan sumbernya
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau
kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara
bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun
waktu lama. Wardhana, ( 2001: 27) mengemukakan pencemaran udara adalah adanya
bahan-bahan atau zat-zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan
(komposisi) udara dari kedaan nomal, kehadiran bahan atau zat asing tersebut di dalam
udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama,akan
dapat mengganggu kehidupan manusia hewan dan binatang. Lain halnya Sumantri (2010:
183) mengemukakan bahwa pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia yang dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global.
Udara merupakan lapisan atomsfer yang berada pada sekeliling permukaan bumi
yang memiliki unsur kebutuhan utama bagi mahluk hidup, dimana udara terdapat oksigen
(O2) fungsinya bagi manusia dan hewan adalah untuk bernafas, dan karbondioksida
fungsinya untuk fotosintesis oleh klorofil dan dan ozon (O3) sebagai filter sinar matahari
57
yang mengandung ultra violet. Lanjut Wardhana, (2001: 28) mengemukakan komposisi
atau susunan udara yang terdapat pada atmosfer yang masih bersih dan kering adalah:
Bila mesin kendaraan bermotor dan mesin industri tidak memenuhi persyaratan
teknis yang baik, maka persentase volume tersebut akan berubah, hal sulit dihindari
dengan adayan aktivitas manusia dalam bentuk pembangunan yang berkembang pesat
dewasa ini, diakibatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diikuti dengan
bertambahnya populasi manusia yang semakin pesat, yang akitivitas atau kegiatan
menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara kita hirup menjadi tercemar,
Soedomo, (2001: 4) mengemukakan ada beberapa sumber terjadinya udara tercemar yaitu
a. Kegiatan atau ativitas manusia
Transportasi
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan
bakar)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
b. Kegiatan bersifat alami atau Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
1. Transportasi
Kontribusi polusi udara terbesar adalah gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara, kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi merupakan
konteks pencemaran udara dikelompokkan sebagai sumber yang bergerak. Kota yang
besar dengan lalu lintas yang padat yang memiliki kegiatan industri dapat dipastikan
bahwa udara yang ada disekeling dikonsumsi mahluk hidup sudah tercemar, Wardhana,
(2010: 61) mengemukakan dengan pencemaran udara disebakan oleh kegiatan transportasi
dan industri yang akan mengeluarakan pencemaran udara dalam bentuk: korbon
monoksida (CO), Nitrogen oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), hidrokarbon (HC),
58
Timbal (Pb), dan partikel lainnya, komponen pencemar ini dapat mencemari udara secara
terpisah atau pun bersama-sama, untuk komponen pencemara uadar terbesar tergantung
pada sumber aktivitas manusia.
59
Komponen pencemar udara akibat transportasi tersebut di atas akan berpotensi
mencemari udara secara terpisah atau bersama-sama, menurut Wardhan , (2001: 41)
komponen pencemar udara yang paling banyak adalah karbon monoksida (CO) sebesar
63,8 juta ton /tahun, secara umum terbentuknya gas CO melalui proses yaitu: (a)
pembakaran bahan bakar fosil dengan udara yang reaksinya tidak stoikhiometris adalah
pada harga ER > 1; (b) pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida (CO2)
dengan karbon C yang menghasikan gas CO; (c) pada suhu tinggi CO2 dapat terurai
kembali menjadi CO dan oksigen, komposisi reaksinya adalah 2C + O2 --------> 2CO.
2. Industri
Pencemaran udara pada industri kontribusinya pada gas buang dari cerobong asap,
yang tentunya lewat asap hasil kegiatan manusia pada industri menyebabkan senyawa
kimia ke lingkungan udara. Jika senyawa itu adalah asing untuk komposisi udara atau
konsentrasi suatu jenis senyawa itu melebihi nilai ambang batas disebut threshold limit
value (TLV), maka udara itu mengalami pencemaran. Chandra, (2012: 75) memberikan
pengertian pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa,
bahan atau energi ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia, sehingga
60
temperatur dan udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau
nilai lingkungan udara itu menurun.
61
Pabrik insektisida Pb,arsenat, Ca.arsenat
Industri elektronika Pb, Fe, Sn, Zn, Ni, Cr, Cu
Sumber: Wardhana, (2001: 61)
Partikel di atas dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang
sederhana sampai pada bentuk yang kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk
pencemaran udara, bentuk gas ini akan berpotensi pembentukan gas rumah kaca, dimana
bahan bakar fosil akan terbakar menghasilkan gas CO2 yang merupakan gas rumah kaca.
Untuk itu dampak hasil pembakaran bahan bakar fosil menurut Chandra (2012:
79) bahwa efek lingkungan akibat pencemaran udara adalah efek umum, efek terhadap
ekosisitem, efek terhadap kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek
terhadap cuaca dan iklim, serta efek terhadap sosial dan eknomi.
Dari bebrbagai macam efek yang timbulkan, maka efek yang paling cepat dirasakan
adalah efek dalam bentuk linfkungan fisik, yaitu efek dalam bentuk lingkungan kesehatan,
salah satu bentuk efek lingkungan fisik adalah: (a) adanya debu, (b) gas karbon
monoksida (CO) berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil adalah bersifat gas tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, (c) Nitrogen Oksida (NOx) yang mempunyai dua
macam bentuk yang sifatnya berbeda yaitu gas NO2 yang sifatnya berwarna dan berbau
dan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau, (d) Belerang oksida (SOx) yang terdiri dari
gas SO2 yaitu gas yang berbau tajam dan tidak mudah terbakar, gas SOx yaitu gas yang
mudah berekasi terhadap uap air diudara untuk membentuk asam sulfat, (e) Hidro karbon
(HC) adalah pencemar udara yang dapat berupa gas cairan maupun berupa padatan.
Aktivitas industri sangat ditentukan menggunakan bahan bakar fosil, industri tidak
bisa berproduksi apabila tidak didukung oleh bahan bakar fosil yaitu berupa batubara,
minyak bumi dan gas bumi. Industri yang paling banyak menggunakan bahan bakar fosil
adalah pembangkit tenaga listrik yang juga sebagai pemasok tenaga listrik ke industri yang
dipastikan akan ikut menambah emisi gas rumah kaca.
Aktivitas industri yang pemakaiaannya menggunakan bahan bakar fosil, yang
secara nyata menurut pemerhati lingkungan telah berkontribusi secara nyata akan akan
menaikkan konsentrasi gas gas carbon dioksida (CO2) pada atmosfer bumi. Wardhana,
(2010: 68) mengemukakan pada saat ini lubang ozon telah tampak diatas kutub selatan
yang menyebabkan suhu udara kutub selatan lebih hangat dari sebelumnya, akibatnya,
sebagian es mencair dan banyak pulau es yang hilang karena pencairan tersebut. Lubang
ozon di atas Kutub Selatan pada saat ini makin besar dan mulai bergerak kearah
khatulistiwa.
Sekarang ini populasi manusia bertambah terus, dan sulit untuk dikendalikan
terutama pada negara-negara berkembang dimana manusia dapat mengganggu siklus
karbon melalui aktivitasnya. Fardiaz, (2011: 147) mengemukakan manusia mengganggu
siklus karbon melalui aktivitasnya seperti penggundulan tanaman akan berakibat
62
menurunkan kemampuan alam antuk menghilangkan CO2 dari atmosfer, pembakaran
minyak bumi, dan mengubah batu kapur menjadi semen yang akibatnya dapat
meningkatkan jumlah CO2 di udara.
Rumah kaca terbentuk dari pengaruh adanya interaksi antara CO2 atmosfer yang
jumlahnya meningkat, walaupun sinar matahari yang panjang gelombangnya terjadi
berbeda-beda. Diperkirakan sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan
direpleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorbsi oleh benda
benda seperti batu karang dan benda lainnya.
63
Sumber: www. Dampakpemanasan global.blogspot.com
Rangkuman
Masalah 09
64
B. Polusi udara berdasarkan zatnya
65
pencemaran udara, maka pencemar utama di udara berdasarkan zatnya adalah sebagai
berikut:
66
Rangkuman
Masalah 10
Anonim, 2010. Akibat Limbah, China Punya Tarusan “Desa Kanker” Online (www.
dunia.new.viva.co.id) diakses 8 Mei 2013
Eggen, Paul D & Donk Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Terjemahan
oleh: Satrio Wahono.Jakarta: PT. Indeks.
Fardiaz, Srikandi. 2011. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius
Gro Harlen Brundtland & Mansour Khalid. 1987. The World Commision on Environtment
And Development. Diterjemahkan: Bambang Sumantri. Jakarta: PT Gramedia
Joyce, Burce & MarshaWell & Emily Calhoun. 2004 Models of Teaching. Boston New
York: Pearson Education, Inc
Kusnoputranto, Haryoto. 1997. Air Limbah dan Eksktreta Manusia. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
68
Maftuchah, 1989. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Jakarta:Direktorat
Jenderal pendidikan Tinggi
Mohan K Wali, Falih Evrendilek, M. Siobhan Fenneshy. 2009. The Environtment, Science
Issues, and Solution. London New York: CRC Press Taylor & Prancis Group
Rusman & Deni Kurniawan, Cepi Riyana. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan komunikasi.Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada
Sumantri, Arif. 2010 Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Soegianto, Agoes. 2010. Ilmu Lingkungan. Suarabaya: Pusat Penerbit dan Percetakan
Unair (UAP)
Seomarwoto, Otto, 2001. Atur Diri Sendiri, Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Soemirat, Juli S. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sharon E.Smaldino, & Deborah L. Lowther, & James D. Russell. 2012. Instructional
Technology and Media for Learning.Terjemahkan oleh: Arif Rahman. Jakarta:
Pranada Media Group
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresift. Jakarta: Prenada Media
Group.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
69
Wardhana, Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Wardhana, Wisnu Arya. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Winfred, 2011. Theories Of Learning. Terjemahan Oleh M. Khozin. Bandung: Nusa Media
70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
71
72