KELOMPOK : 3
DOSEN PEMBIMBING :
EVELINA, ST.,M.Kom.
NIDN : 0013116402
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
Dasar Teori
Karakteristik arus/tegangan sangat berguna untuk mempelajari kerja transistor
pada suatu rangkaian. Untuk mendapatkan karakteristik ini, transistor harus diberi
bias yang benar.
𝑉𝑏𝑒
Rin = 𝐼𝑏
Karakteristik Transfer Transistor Emitor Bersama
Karakteristik pindahan transistor menunjukkan hubungan perubahan arus keluaran
(Ic) terhadap perubahan arus masukan (Ib) dengan tegangan keluaran dijaga konstan (Vce).
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik pindahan ini
dapat dibuat lebih dari satu kurva yaitu dengan membuat kurva untuk beberapa nilai Vce
sehingga diperoleh gambar sebagai berikut.
Dari kurva pindahan ini menunjukkan penguatan arus transistor emitor bersama
(hfe),yaitu perbandingan antara perubahan arus keluaran terhadap arus masukan.
𝐼𝑐
hfe= 𝐼𝑏
Langkah Percobaan
2. Memastikan posisi multimeter pada posisi yang tepat (A meter atau V meter) dengan
range yang telah disesuaikan dengan potensiometer pada posisi minimum.
3. Mengatur tegangan catu daya pada 6 volt dan hubungkan dengan rangkaian
4. Memperhatikan tabel pengukuran aturlah P1 sehingga Vbe menunjukkan nilai 0,1.
Baca petunjuk ampere meter dan catat dalam tabel
5. Menaikkan Vbe dengan memutar potensiometer P1 untuk harga 0,2 V , 0,3 V, sampai
0,7 V (sesuai tabe), catat penunjukkan Ib dan isikan dalam tabel.
6. Mengembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum)
7. Mengaturtegangan catu daya untuk tegangan 9V
8. Mengulangi langkah 4,5, dan 6
9. Setelah selesai matikan semua peralatan
B. Karakteristik Transfer Transistor Emitor Bersama
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar di bawah ini.
2. Memastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter, potensiometer pada posisi
minimum.
3. Atur catu daya pada tegangan 6V dan hubungkan ke rangkaian.
4. Memperhatikan tabel pengukuran di bawah ini! Atur potensiometer P1, sehingga arus
basis (Ib) menunjukkan 0,2 mA, baca penunjukan arus kolektor (Ic) catat dalam tabel.
5. Menaikkan harga Ib dengan mengatur P1 sesuai dengan setahap demi setahap. Catat
penunjukan arus kolektor untuk setiap langkah dan masukkan dalam tabel.
6. Mengembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum)
7. Atur tegangan catu daya untuk teganan 9V
8. Mengulangi langkah 4,5 dan 6
9. Setelah selesai matikan semua peralatan
Gambar 1.5
2. Memastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter untuk mengukur arus basis
(Ib) dan arus kolektor (Ic), Vce diukur dengan osiloskop P1 dan P2 pada posisi
minimum
3. Atur tegangan catu daya pada tegangan 9V dan hubungkan kerangkaian
4. Pelajari dan perhatikan tabel pegukuran
5. Atur potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 10A, 12A
6. Atur P2 sehingga Vce menunjuk 0,25 V,catat penunjukkan arus kolektor dan isikan
dalam tabel
7. Putar lagi P2 sehingga Vce akan bertambah untuk harga 0,5V, 0,75V dan seterusnya
sesuai dengan tabel dan catat penunjukan arus kolektor untuk setiap langkah (jaga
penunjukkan Ib sesuai tetap, jika berubah dikembalikan ke harga semula dengan
mengatur P1). Isikan pada tabel
8. Mengembalikan P2 ke posisi minimum
9. Atur P1 sehingga arus dasar menunjuk 20mA
10. Mengulangi langkah 6,7 dan 8
11. Mengulangi langkah 9 dan 10 untuk Ib = 30mA dan Ib = 40mA
12. Mengembalikan posisi P1, P2 dan juga catu daya pada posisi minimum
13. Mematikan semua peralatan
Data Percobaan
Tabel 1.1
Vbe 0,1 0,2 0,3 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6
Tabel 1.2
Ib 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,4 1,8 2,2
Vce = 6V Ic = (mA) 24.81 48.88 72.54 95.31 118.74 121.54 201.56 241.22
Vce = 9 V Ic = (mA) 25.09 49.51 73.09 96.53 119.14 162.18 204.40 246.35
Tabel 1.3
10 Ic = (mA) 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.24 1.24 1.25 1.26 1.27
20 Ic = (mA) 2.54 2.55 2.55 2.55 2.56 2.56 2.58 2.59 2.61 2.63
30 Ic = (mA) 3.67 3.68 3.68 3.68 3.70 3.70 3.72 3.74 3.77 3.80
40 Ic = (mA) 4.90 4.91 4.91 4.91 4.93 4.94 4.96 4.98 5.03 5.07
Keselamatan Kerja
Jawab :
1. Gambar Karakteristik
a. Karakteristik Masukan
0.02 5.87
0.015
0.005
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 IC
0.02 5.78
0.015
0.005
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
b. Karakteristik Transfer
20 241.22
15 201.56
121.54
10
118.74
95.31
5 72.54
48.88
24.81
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.4 1.8 2.2
250 243.86
200 204.67
163.08
150
119.27
100 96.45
73.32
50 49.57
25.25
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.4 1.8 2.2
C. Karakteristik Keluaran
1.27 1.27
1.26 1.26
1.25 1.25
1.22
1.21
0.25 0.5 0.75 1.0 1.5 2 3 4 6 8
Column1
Karakteristik Tabel 1.3B (20 μA)
2.64
2.63
2.62
2.61
2.6
2.59
2.58 2.58
2.56 2.56 2.56
2.55 2.55 2.55
2.54 2.54
2.52
2.5
2.48
0.25 0.5 0.75 1.0 1.5 2 3 4 6 8
3.8 3.8
3.77
3.75
3.74
3.72
3.7 3.7 3.7
3.69
3.68 3.68
3.67
3.65
3.6
0.25 0.5 0.75 1 1.5 2 3 4 6 8
4.85
4.8
0.25 0.5 0.75 1.0 1.5 2 3 4 6 8
2) .Hasil perhitungan nilai resistansi masukan dari kurva karakteristik masukannya BD 139
6 Volt 9 Volt
3) Hasil perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteritik transfer BD 139
6 Volt 9 Volt
𝒊𝒄 𝟐𝟒.𝟖𝟏 𝒊𝒄 𝟐𝟓.𝟎𝟗
hfe = = = 0.12Ω hfe = = = 0.12Ω
𝑰𝒃 𝟎,𝟐 𝑰𝒃 𝟎,𝟐
𝒊𝒄 𝟒𝟖.𝟖𝟖 𝒊𝒄 𝟒𝟗.𝟓𝟏
hfe = = = 1.2Ω hfe = = = 0.123Ω
𝑰𝒃 𝟎,𝟒 𝑰𝒃 𝟎,𝟒
𝒊𝒄 𝟕𝟑.𝟎𝟗
𝒊𝒄 𝟕𝟐.𝟓𝟒 hfe = = = 0.12Ω
hfe = = =o.12 Ω 𝑰𝒃 𝟎,𝟔
𝑰𝒃 𝟎,𝟔
𝒊𝒄 𝟗𝟓.𝟑𝟏 𝒊𝒄 𝟗𝟔.𝟓𝟑
hfe = = = 0.12Ω hfe = = = 0.12Ω
𝑰𝒃 𝟎,𝟖 𝑰𝒃 𝟎,𝟖
𝒊𝒄 𝟏𝟏𝟖.𝟕𝟒 𝒊𝒄 𝟏𝟏𝟗.𝟏𝟒
hfe = = = 0.11Ω hfe = = = 0.11Ω
𝑰𝒃 𝟏,𝟎 𝑰𝒃 𝟏,𝟎
𝒊𝒄 𝟏𝟐𝟏.𝟓𝟒
hfe = = 𝒊𝒄 𝟏𝟔𝟐.𝟏𝟖
𝑰𝒃 𝟏,𝟒 hfe = = = 0.11Ω
𝑰𝒃 𝟏,𝟒
=0.086Ω
𝒊𝒄 𝟐𝟎𝟒.𝟒𝟎
𝒊𝒄 𝟐𝟎𝟏.𝟓𝟔 hfe = = = 2.89Ω
hfe = = = 0.11Ω 𝑰𝒃 𝟏,𝟖
𝑰𝒃 𝟏,𝟖
𝒊𝒄 𝟐𝟒𝟏.𝟐𝟐 𝒊𝒄 𝟐𝟒𝟔.𝟑𝟓
hfe = = = 0.11Ω hfe = = = 2.9Ω
𝑰𝒃 𝟐,𝟐 𝑰𝒃 𝟐,𝟐
4). Hasil Perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteristik keluaran BD 139
𝟑 𝟑 𝟑 𝟑
Rout = 𝟏,𝟐𝟒= 2,42 Ω Rout= 𝟐,𝟓𝟖 = 1,63 Ω Rout = 𝟑,𝟕𝟐 = 0,81 Ω Rout= 𝟒,𝟗𝟒 = 0,6 Ω
𝟒 𝟒 𝟒 𝟒
Rout =𝟏,𝟐𝟓 = 3,2 Ω Rout= 𝟐,𝟓𝟗 = 1,54 Ω Rout = = 1,07 Ω Rout=𝟒,𝟗𝟔 = 0,8 Ω
𝟑,𝟕𝟒
𝟔 𝟔 𝟔 𝟔
Rout =𝟏,𝟐𝟔= 4,77 Ω Rout= 𝟐,𝟔𝟏 = 2,30 Ω Rout = = 1,6 Ω Rout= = 1,2Ω
𝟑,𝟕𝟕 𝟓,𝟎𝟑
𝟖 𝟖 𝟖 𝟖
Rout =𝟏,𝟐𝟕= 6,3 Ω Rout= 𝟐,𝟔𝟑= 3,04 Ω Rout = 𝟑,𝟖𝟓 = 2,08 Ω Rout=𝟓,𝟎𝟕 = 1,6 Ω
5). Hasil percobaan dengan data pada data book nilainya tidak terlalu jauh berbeda setelah
dibandingkan.
6). Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-
nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.
Konfigurasi Common Base menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal input dan sinyal
output namun tidak menghasilkan pengaturan pada arus.
Namun, pada konfigurasi Comman Collector tegangan sinyal output pada emitor hampir
sama dengan tegangan input basis.
Analisa
Untuk melihat penguatan antara arus Ib dan arus Ic, maka kita dapat menghitung
perbandingan antara perubahan arus keluaran terhadap arus masukan. Perbandingan ini
𝑰𝒄
disimbolkan dengan hfe. Rumus hfe adalah hfe= 𝑰𝒃.
7. Kesimpulan
1. Transistor rmempunyai tiga elektroda yaitu basis, emitor, dan kolektor lalu, memiliki
2 jenis yaitu NPN dan PNP.
2. Fungsi transistor adalah memperkuat sinyal, sebagai sinyal saklar elektronik
3. Ada tiga jenis karakteristik emiter:
a).Karakteristik input ; perubahan tegangan masukan terhadap arus masukan (Rin)
𝑽𝒃𝒆
dengan rumus Rin = 𝑰𝒃
𝑰𝒄
b).Karakteristik transfer ; Rumushfeadalahhfe =
𝑰𝒃
c).Karakteristik output untuk mencari resistansi yang diperlukan, maka kita dapat
𝑽𝒄𝒆
menghitung dengan rumus: Rout = 𝑰𝒄
4. Semakin besar resistansi pada kaki basis maka semakin besar juga arus keluaran pada
kaki kolektor transistor. Itu artinya besar resistansi pada basis berbanding lurus
dengan besar arus Ic.
5. Tegangan Sumber atau Vce tidak mempengaruhi kenaikan dari arus pada kaki
kolektor (Ic). Tetapi yang mempengaruhi arus keluaran pada Ic adalah besar kecilnya
resistansi pada kaki basis