1
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
2
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Salam Redaksi
3
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Daftar Isi
38 Menuju Sistem Perlin-
dungan Purna Tugas PNS
Yang Baru
48 Renungan : Seberapa
Pantas
Laporan Utama Suplemen
4
L I N TA S P E R I S T I WA Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
5
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 L I N TA S P E R I S T I WA
6
L A P O R A N U TA M A Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Rumusan program dan kegiatan beserta hasil yang akan dicapai harus jelas, teru-
tama dari sudut pandang rakyat yang akan menerima hasil-hasil pembangunan.
Tidak boleh ada kata-kata bersayap. Demikian juga dari sisi kelembagaannya,
kelembagaan harus mengikuti apa yang menjadi tujuan/prioritas yang akan dicapai.
7
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 L A P O R A N U TA M A
8
L A P O R A N U TA M A Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Pilihan itu muncul seiring dengan isu yang ramai dibicarakan dalam proses perencanaan dan peng-
anggaran di tahun 2016 ini. Isu yang memunculkan dikotomi antara Money Follow Function dan
Money Follow Program sehingga menimbulkan perbedaan persepsi, padahal jika kita memban-
dingkan dengan seksama maka keduanya tidak memiliki perbedaan yang prinsip. Kedua-duanya
mengedepankan pemilihan untuk mendanai program/kegiatan prioritas, menekankan pada efisiensi
alokasi anggaran, serta transparansi dan akuntabilitas yang ditunjukkan dengan kejelasan sasaran
kinerja.
9
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 L A P O R A N U TA M A
A
da dua alasan yang dikemukakan Konsep Money Follow Function pada alokasi yang tinggi pada program-program
mengapa Money Follow Function prinsipnya menegaskan bahwa pengalo- yang memberikan manfaat yang besar
dianggap tidak tepat yaitu, pertama, kasian anggaran harus berdasarkan fungsi kepada masyarakat; (2) program dan
dianggap menjadi penyebab terjadinya masing-masing unit dalam organisasi kegiatan yang akan didanai lebih tegas
inefisiensi dalam penganggaran, karena pemerintah. Secara filosofi maksud dari dan jelas, sehingga jelas sasaran yang
melalui pendekatan ini maka semua konsep ini adalah ingin membangun akan dicapai lebih optimal dan teratur; (3)
fungsi-fungsi pemerintahan harus didanai konsep penganggaran yang efektif, efisien, mendorong terciptanya efisiensi melalui
walaupun tidak semuanya termasuk dalam dan menjaga kesinambungan fiskal melalui koordinasi yang jelas antarprogram dan
program-program prioritas, metode yang upaya peningkatan kualitas belanja (quali- kegiatan.
digunakan adalah tambah/kurang sebesar ty spending), yang dimulai dari pelaksa-
persentase perubahan pagu berdasarkan naan program/kegiatan oleh fungsi organ-
data tahun sebelumnya; kedua, melemah- isasi yang tepat. Jika anggaran atas suatu ”Konsep money follow
kan koordinasi antar sektor-sektor pem-
bangunan, karena banyaknya program/
kegiatan itu dikelola dan dilaksanakan
oleh unit organisasi yang tepat maka :
program menegaskan per-
kegiatan yang jalan sendiri-sendiri (tidak (1) akan menghindari terjadinya duplikasi lunya pendekatan peng-
terkoordinasi satu sama lainnya). dalam penganggaran, karena sebuah ke-
giatan hanya akan dilaksanakan oleh unit anggaran yang berdasar-
Sebaliknya di sisi lain justru ber-
pendapat bahwa Money Follow Function
yang memang melaksanakan tugas dan
fungsi tersebut; (2) mendorong terciptanya
kan pada bobot program/
sangat tepat untuk dilaksanakan saat ini efisiensi, karena dapat dihindari terjadinya kegiatan sesuai dengan
dengan alasan : pertama, memperkuat kegiatan yang overlapping, sebuah kegi-
koordinasi karena dengan program/ke- atan tidak dapat dialokasikan anggarannya tujuan yang ditetapkan
giatan berada dalam fungsi yang sama
maka akan memudahkan koordinasinya;
jika tidak sesuai dengan tugas dan fungsi
unit organisasi; (3) mendorong pencapai-
oleh pemerintah.”
kedua, dengan meletakkan anggaran pada an sasaran secara lebih optimal, karena
fungsi yang tepat dan hanya unit-unit yang diselenggarakan oleh unit organisasi yang Pada konsep Money Follow Prog-
secara profesional mempunyai tugas dan sesuai maka akan lebih profesional dalam ram juga menegaskan adanya fase
fungsi atas suatu kegiatan yang dapat pengelolaannya yang pada akhirnya dapat penilaian atas program-program yang
melaksanakan kegiatan tersebut maka mengarah pada pencapaian sasaran se- akan diajukan. Program-program yang
akan dapat mendorong terciptanya efisien- cara lebih optmal. memberi manfaat yang besar pada rakyat
si dalam alokasi (menghindari duplikasi akan mendapatkan prioritas utama dalam
kegiatan/program). Lantas sebenarnya Dalam konsep Money Follow Function pengalokasian anggaran, baru berikutnya
apa dan bagaimana paradigma Money tidak serta merta membagi anggaran pada diikuti pengalokasian anggaran pada pro-
Follow Function dan Money Follow semua unit/organisasi secara merata, gram-program dengan bobot dibawahnya
Program? tetapi tetap ada proses penilaian (lebih rendah). Sebaliknya jika terjadi
(assessment) terhadap usul sebuah pro- efisiensi (penghematan) anggaran maka
gram/kegiatan yang akan diusulkan oleh
”Konsep money follow setiap unit/organisasi. Penilaian tersebut
program-program yang memiliki bobot
yang memberikan manfaat lebih rendah
function pada prinsipnya utamanya menyangkut apakah program/
kegiatan yang diusulkan termasuk dalam
kepada rakyat yang harus dihemat (di-
potong) terlebih dahulu. Prinsipnya tidak
menegaskan bahwa peng- proses prioritas yang harus didanai atau semua fungsi pemerintahan yang didanai,
tidak serta bagaimana kontribusi dan
alokasian anggaran harus dampaknya terhadap pelaksanaan pem-
jika memang tidak memberikan manfaat
yang lebih besar kepada rakyat, maka
berdasarkan fungsi tiap- bangunan. tidak perlu didanai.
tiap unit dalam organisasi Sementara pada konsep Money Follow Melihat perbandingan dari kerangka
Program sebagaimana disampaikan oleh
pemerintah. Secara filoso- Presiden Joko Widodo, Menteri Peren-
berfikir di atas baik Money Follow Func-
tion maupun Money Follow Program se-
fi, konsep penganggaran canaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas Sofyan Djalil, maupun Menteri
benarnya tidak memiliki perbedaan dalam
kerangka konsepnya, yaitu : (1) kedua-
yang efektif - efisien dan Koordinator Perekonomian Darmin Nasu- duanya tetap mengedepankan proses
tion dalam beberapa kesempatan, yang
menjaga kesinambungan menegaskan perlunya pendekatan peng-
penilaian atas program/kegiatan yang diu-
sulkan, sehingga alokasi anggaran dapat
fiskal dimulai dari pelaksa- anggaran yang berdasarkan pada bobot
program/kegiatan sesuai dengan tujuan
diarahkan untuk mendanai program/
kegiatan yang benar-benar prioritas yaitu
na program/kegiatan oleh yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana program/kegiatan yang memberi man-
program/kegiatan dikatakan memiliki bo-
fungsi organisasi yang bot yang tinggi jika memberi manfaat yang
faat yang besar kepada masyarakat; (2)
kedua-duanya menekankan pada upaya
tepat.” besar kepada rakyat. Melalui pendekatan
ini diharapkan : (1) adanya skala prioritas
pencapaian efisiensi dalam pengalokasian
anggaran dengan menciptakan koordi-
10
L A P O R A N U TA M A Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Dalam Undang-undang
Nomor 24 tahun 2004 tentang
Sistim Perencanaan Pem-
nasi antarprogram/kegiatan; dan (3) baliknya jika sudah selesai dan tidak lagi bangunan Nasional juga ditegaskan pada
kedua-duanya menekankan akuntabilitas, menjadi kegiatan prioritas lagi pada unit Pasal 15 ayat (1) Pimpinan Kementerian/
transparansi dan kejelasan atas sasaran tersebut, maka tidak akan dialokasikan Lembaga menyiapkan rancangan Ren-
kinerja yang ingin dicapai. lagi anggaran untuk mendanai kegiatan stra-KL sesuai dengan tugas pokok dan
tersebut. Berkenaan dengan hal itu sangat fungsinya dengan berpedoman kepada
Alur proses yang berlaku adalah bahwa terbuka ruang sebuah unit organisasi rancangan awal RPJM Nasional seba-
setiap unit organisasi harus mengusulkan tidak mendapatkan alokasi anggaran gaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
program/kegiatan terlebih dahulu baru program/kegiatan (kecuali untuk gaji dan (1); Pasal 21 ayat (1) Pimpinan Kemen-
memperoleh pendanaan, itupun harus ter- operasional perkantoran) jika memang terian/Lembaga menyiapkan rancangan
lebih dahulu “lolos” dalam penilaian yaitu, program/kegiatan yang diusulkan oleh Renja-K/L sesuai dengan tugas pokok
harus memenuhi kriteria sebagai program/ sebuah unit tidak menjadi prioritas (tidak dan fungsinya dengan mengacu kepada
kegiatan prioritas. Jadi jangan dibalik. memberi manfaat yang besar untuk rancangan awak RKP sebagaimana di-
Bukan ada anggaran dulu baru mem- rakyat). Bahkan konsep Money Fol- maksud dalam Pasal 20 ayat (1) dan ber-
buat program/kegiatan (Function Follow low Function memiliki kelebihan dengan pedoman pada Renstra-K/L sebagaimana
Money/Program Follow Money). Peng- adanya unit-unit yang secara profesional dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2).
gunaan data tahun lalu hanya sebagai ba- melakukan pekerjaan itu sehingga meng-
han dalam penyusunan dan penilaian usul hindari terjadinya duplikasi dan mendorong Hal di atas dipertegas lagi dalam
alokasi anggaran, jika sebuah kegiatan efisiensi anggaran. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun
pada tahun X merupakan kegiatan prioritas 2010 Tentang Penyusunan RKA-K/L
yang telah dialokasikan anggarannya pada Sementara itu dari sisi kerangka hu- Pasal 5 ayat (1) Penyusunan RKA-K/L
tahun X, maka tahun X+1 akan dinilai lagi kum istilah Money Follow Function lebih harus menggunakan pendekatan Kerangka
apakah masih temasuk program/kegiatan dikenal daripada Money Follow Program, Pengeluaran Jangka Menengah, Peng-
prioritas atau tidak. Jika masih masuk hal itu bisa dilihat dalam Undang-Undang anggaran terpadu dan Penganggaran
sebagai program/kegiatan prioritas yang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Berbasis Kinerja, dan ayat (2) RKA-K/L
harus dilanjutkan maka akan disediakan Negara, khususnya pada pasal 11 ayat (5) disusun secara terstruktur dan dirinci
kembali alokasi anggarannya sesuai target Belanja negara dirinci menurut organisasi, menurut klasifikasi anggaran yang meliputi
kinerja pada tahun yang direncanakan, se- fungsi dan jenis belanja; Pasal 12 ayat : Klasifikasi Organisasi, Klasifikasi Fungsi
11
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 L A P O R A N U TA M A
dan Klasifikasi Jenis Belanja; Pasal 6 ayat Pemerintah juga ditegaskan pada Pasal dung prinsip-prinsip yang sama dalam
(1) RKA-K/L disusun berdasarkan Renja 3 ayat (1) Renja-KL disusun dengan penganggaran. Perbedaan persepsi atau
K/L, RKP, dan Pagu Anggaran K/L. berpedoman pada Renstra-KL dan sudut pandang dimungkinkan disebab-
Selanjutnya pada pasal 7,8,9,10,11,12, mengacu pada prioritas pembangunan kan oleh tidak optimalnya peran dari
dan 13 sangat jelas digambarkan proses nasional dan pagu indikatif serta memuat masing-masing pihak yang terlibat dalam
penyusunan anggaran yang diawali de- kebijakan, program, dan kegiatan proses perencanaan dan penganggaran
ngan pidato presiden yang menyampaikan pembangunan baik yang dilaksanakan central agency maupun K/L. Bisa juga
arah kebijakan dan prioritas pembangunan langsung oleh Pemerintah maupun yang permasalahan tersebut disebabkan oleh
nasional untuk tahun yang direncanakan, ditempuh dengan mendorong partisipasi lemahnya koordinasi sehingga antara
berdasarkan hasil evaluasi kebijakan masyarakat; ayat (2) Program dan kegi- setting pendanaan dan program yang
berjalan, yang menjadi pedoman awal atan sebagaimana dimaksud dalam ayat didanai masih kurang optimal (kurang
pe-rencanaan dan penganggaran tahun (1), disusun dengan berbasis kinerja, pas).
yang direncanakan. Dijelaskan pula tugas kerangka pengeluaran jangka menengah,
Bappenas untuk mengoordinasikan evalu- dan penganggaran terpadu. Selanjutnya Selanjutnya yang dibutuhkan saat ini
asi perencanaan program dan kegiatan dalam Penjelasan Umum PP Nomor 20 adalah optimalisasi peran dari masing-
untuk disinergikan prioritas pembangunan tahun 2010 juga menegaskan bahwa masing pihak yang terlibat dalam
nasional, serta Kementerian Keuangan sebagai pedoman penyusunan RAPBN, proses perencanaan dan penganggaran,
yang bertugas menyusun kapasitas fiskal RKP juga disusun dengan mengikuti meningkatkan koordinasi, serta mem-
menyusun pagu, mengkoordinasikan pendekatan baru dalam penganggaran berikan penjelasan yang lebih detail
penelaahan dan menetapkan dokumen sebagaimana yang diamanatkan dalam dan informatif terhadap kebijakan yang
pelaksanaan anggaran. Selanjutnya dalam Undang-Undang Keuangan Negara dilaksanakan, agar dapat memberikan
Penjelasan Umum PP Nomor 90 Tahun tersebut. Pendekatan baru tersebut pengetahuan yang sama pada pihak-
2010 ditegaskan Penerapan pengang- mencakup tiga hal : penerapan kerangka pihak yang berkepentingan, juga dalam
garan berbasis kinerja paling sedikit me- pengeluaran jangka menengah, penera- rangka memperoleh kesepahaman yang
ngandung tiga prinsip yang salah satunya pan penganggaran terpadu, dan penera- tidak membingungkan khususnya buat
adalah Prinsip alokasi anggaran program pan penganggaran berbasis kinerja. Kementerian/Lembaga selaku eksekutor
dan kegiatan didasarkan pada tugas fungsi dari alokasi anggaran. n
unit kerja yang dilekatkan pada struktur Berdasarkan uraian di atas, dapat
organisasi (Money Follow Funtion). dikatakan tidak ada perbedaan prinsip
atas kedua paradigma tersebut baik
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor Money Follow Function maupun Money
20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Follow Program, kedua-duanya mengan-
12
L O N C E N G K E M AT I A N Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
LONCENG KEMATIAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Teks : Achmad Zunaidi
Melalui penetapan suatu undang-undang, anggaran pendidikan mematok 20% dari belanja negara;
anggaran kesehatan mematok 5% dari APBN; anggaran desa mematok 10% dari dan di luar (dana)
Transfer ke Daerah. Ini merupakan fakta bahwa politik anggaran sekadar membagi-bagikan ang-
garan, tanpa tahu apakah programnya dibutuhkan masyarakat atau tidak. Saat-saat seperti ini
merupakan lonceng kematian bagi penerapan anggaran berbasis kinerja di Indonesia.
U
saha dan taktik para pihak yang Berlawanan dengan itu, pihak yang negara (defisitnya mau berapa besar,
berkepentingan untuk memperoleh berkepentingan tidak melakukan seperti masa bodoh). Yang paling utama, alokasi
anggaran tanpa usaha ‘memadai’ tersebut di atas tetapi lebih berorientasi anggaran pada satu sektor sebagaimana
kerap dilakukan. Seharusnya, para pihak pada bagaimana mendapat alokasi ang- amanat undang-undang terjaga sebesar
yang bermaksud memperoleh anggaran garan sebesar-besarnya. Caranya adalah persentase tertentu dari APBN. Mengenai
negara berinistif merancang program/ melalui peraturan perundangan setingkat program/kegiatan yang menjadi substan-
kegiatan beserta keluaran yang hendak undang-undang yang mengamanatkan sinya, dipikirkan belakangan. Kalaupun
dicapai sebagai isu yang nantinya menjadi adanya keharusan untuk mematok ang- program/kegiatan beserta keluaran kegi-
keputusan dalam forum para pengambil garan negara sebesar persentase tertentu atannya tidak bermanfaat bagi masyara-
kebijakan, baik pada tingkat menteri atau dari belanja negara. kat, yang penting adalah kepastian alokasi
kabinet. Memang upaya ini memerlukan anggarannya pada sektor tersebut.
usaha sungguh-sungguh agar program/ Upaya dimaksud merupakan upaya
kegiatan terlihat menarik dari sisi kebijakan sekali ‘pukul’ tetapi berdampak selamanya,
dan dibutuhkan oleh masyarakat. tanpa mengacuhkan kondisi keuangan
13
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 L O N C E N G K E M AT I A N
Anggaran Berbasis Kinerja Versus melalui penerbitan undang-undang yang karena adanya ’tembok’ pembatas ini.
Pematokan Anggaran mengamanatkan hal tersebut, tentu berto-
lak belakang. Tanpa ada diskusi, alokasi Ketiga, tidak ada unsur kompetisi bagi
Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 anggaran dialokasikan dengan bersandar kementerian/lembaga sebagai pemangku
tentang Keuangan Negara menjelaskan pada amanat undang-undang. Tidak ada kepentingan dalam memperoleh anggaran.
tujuan reformasi penganggaran yaitu ang- lagi upaya adu program beserta capaian Hal ini menyebabkan kurangnya rasa me-
garan berbasis kinerja mengubah fokus kinerja untuk rakyat yang dipertontonkan miliki terhadap suatu program/kegiatan,
pengukuran pencapaian program dan tetapi hanya sekadar membagikan ang- utamanya mengenai tujuan yang ingin
kegiatan yang semula didasarkan atas garan belanja sesuai amanat atau norma dicapai. Peruntukan program/kegiatan
besarnya jumlah alokasi sumber daya peraturan perundangan. dapat dipikirkan belakangan yang pen-
bergeser kepada hasil yang dicapai dari ting ketersediaan alokasi anggarannya.
penggunaan sumber daya tersebut. Kelemahan lain atas modus mematok Kementerian/lembaga yang bertanggung
Dalam kalimat yang lebih lugas, John anggaran sektoral dapat dirinci berikut ini. jawab terhadap program/kegiatan tidak
Mercer seorang konsultan pengang-
garan, menggambarkan mengenai TABEL BATASAN DALAM PENYUSUNAN POSTUR APBN
anggaran berbasis kinerja dalam
beberapa kalimat di bawah ini: No Komponen dalam Besaran Persentase Keterangan
• Anggaran berbasis kinerja adalah Postur APBN
proses penganggaran yang dapat 1. Defisit Maksimal sebesar 3% dari Amanat UU nomor 17 tahun
menjelaskan hubungan antara GDP (gross domestic bruto) 2003, penjelasan Pasal 12
proyeksi biaya yang dibutuhkan
2. Anggaran pendidikan 20% dari APBN • Amanat UUD 1945
dengan ekspektasi hasil yang
Amandemen-IV, Pasal 31
akan dicapai oleh pengeluaran
• Daerah juga mengalokasi-
pemerintah;
kan 20% dari APBD
• Kegiatan yang dibiayai ang-
garan akan menghasilkan 3. Anggaran Kesehatan Minimal 5 % dari APBN diluar • Amanat UU nomor 36
keluaran(output), dan pada gaji tahun 2009, Pasal 171
akhirnya kombinasi dari berbagai • Daerah mengalokasikan
keluaran kegiatan tersebut dalam Minimal 10% dari APBD
suatu program diharapkan meng- diluar gaji
hasilkan dampak positif program
(outcome); 4. Anggaran Desa 10% dari dan di luar dana Amanat Penjelasan UU nomor
• Anggaran berbasis kinerja yang transfer (on top) secara 6 tahun 2014, Pasal 72, Ayat (2)
efektif memiliki prinsip utama bertahap
yaitu kejelasan hubungan (link- 5. Anggaran Transfer DAU sekurang-kurangnya Amanat UU nomor 33 tahun
ages) antara ukuran kinerja pada Daerah sebesar 26 % dari Pendapa- 2004, Pasal 27
tingkatan bawah dengan hierarki tan Dalam Negeri Neto yang
tujuan/sasaran yang lebih tinggi, ditetapkan dalam.
baik dari sisi organisasional
maupun dari sisi dampak positif
(outcome). Pertama, Pemerintah secara teknis sulit perlu berpikir sungguh-sungguh, apakah
(kalaupun bisa, akan berupaya keras) program/kegiatan yang akan dilaksanakan
Jadi, anggaran berbasis kinerja menurut melakukan harmonisasi dalam proses itu efektif untuk kesejahteraan masyarakat
pengertian di atas merupakan alat untuk penyusunan postur APBN. Kesulitannya atau efisien dalam penghitungan biaya
mencapai kinerja tertentu yang diharapkan terletak memadu-padankan antara tujuan kegiatannya.
dari suatu perencanaan penganggaran. dari sisi ekonomi makro (pertumbuhan
Apalagi saat ini Kementerian Keuangan ekonomi) pada satu sisi dan keharusan Di samping itu, apabila pematokan
c.q Direktorat Jenderal Anggaran sedang memenuhi anggaran belanja pada sektor anggaran sampai sebesar 100% (arti-
melakukan reformasi penganggaran ber- tertentu berdasarkan undang-undang yang nya anggaran dibagi habis berdasarkan
basis kinerja jilid II melalui arsitektur dan ada. Apalagi mandat tersebut tidak bisa persentase tertentu) melalui amanat
informasi kinerja (ADIK). Pada intinya, ditawar oleh situasi dan kondisi, misal undang-undang, ada ketidakjelasan politik
ADIK berupaya untuk memperjelas kelu- kondisi perekonomian yang lesu. anggaran. Program dan kegiatan prioritas
aran kegiatan yang berdampak kepada apa yang didukung oleh anggaran? Juga,
masyarakat secara langsung dan mem- Kedua, fleksibilitas Pemerintah dalam tidak ada kegunaanya bagi pengambil
perkuat kejelasan hubungan antara ukuran membuat prioritas anggaran semakin kebijakan berupa masukan atau umpan
kinerja pada berbagai tingkatan organisasi. berkurang karena adanya pembatasan balik atas permasalahan yang ada sebagai
anggaran berdasarkan peraturan per- mekanisme evaluasi perencanaan-peng-
Dengan landasan anggaran berbasis undang ini. Pemerintah tidak bisa lagi anggaran di masa yang akan datang.
kinerja seperti tersebut di atas, upaya menggeser peruntukan belanja yang lebih Inilah lonceng kematian anggaran yang
berbagai pihak untuk mematok anggaran penting/mendesak pada suatu tahun digembar-gemborkan berbasis kinerja. n
14
LET THE MANAGERS MANAGE Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
D
ua belas tahun sudah perjalanan nal Daftar Isian Kegiatan (DIK) untuk garan. Beberapa hal dilaksanakan untuk
reformasi sistem penganggaran di mengalokasikan anggaran yang bersifat langkah ini antara lain memperkenalkan
Indonesia sebagai wujud implemen- rutin/operasional, Daftar Isian Proyek Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
tasi UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang (DIP) untuk menampung alokasi anggaran (meminta K/L untuk mengisi formulir
Keuangan Negara dan PP Nomor 21 yang bersifat investasi/pembangunan, KPJM dalam RKA-KL), serta menerapkan
Tahun 2004 (terakhir diubah dengan PP atau dokumen-dokumen lain seperti Surat penganggaran berbasis kinerja secara
Nomor 90 Tahun 2010) Tentang Pe- Keputusan Otorisasi (SKO) dan Daftar sederhana (mengalokasikan anggaran
nyusunan RKA-K/L. Berbagai hal sudah Isian Kegiatan Suplemen (DIKS). Doku- dalam RKA-K/L dan DIPA berdasarkan
dilakukan dalam rangka menerapkan refor- men ini digunakan untuk menampung kegiatan/sub kegiatan yang memiliki out-
masi sistem penganggaran. Penyiapan alokasi anggaran untuk tujuan tertentu. put dan indikator kinerja tertentu).
perangkat aturan, petunjuk dan pedoman Dokumen SKO menampung alokasi dari
teknis, sampai pada pengembangan Sum- Belanja BUN khususnya belanja lain-lain, Sejalan dengan semakin baiknya
ber Daya Manusia dilakukan agar proses sedangkan DIKS menampung alokasi yang pemahaman tentang penganggaran berba-
reformasi sistem penganggaran berjalan bersumber dari Penerimaan Negara Bukan sis kinerja, konsep dan implementasi ten-
dengan baik. Pajak (PNBP). tang penganggaran berbasis kinerja (PBK)
telah diperbaiki. Ciri utama PBK adalah
Dimulai pada 2005, diwujudkan peng- Langkah selanjutnya adalah menjadikan
anggaran disusun dengan memperhati-
gabungan dokumen panganggaran dalam Satuan Kerja sebagai satu-satunya entitas
kan keterkaitan antara pendanaan (input)
satu dokumen Daftar Isian Pelaksanaan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
dan hasil yang diharapkan (outcome)
Anggaran (DIPA). Semula kita menge- pelaporan dan pertanggungjawaban ang-
sehingga dapat memberikan informasi
15
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 LET THE MANAGERS MANAGE
16
LET THE MANAGER MANAGE Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
reviu atas RKA-K/L masih belum berada Dalam situasi ini, sulit untuk menga- proses perencanaan dan penganggaran.
pada tingkat kualifikasi yang handal untuk takan bahwa output dari proses penelaah- Mengingat proses perencanaan dan peng-
melaksanakan tugas tersebut, sehingga an itu adalah RKA-K/L yang menampung anggaran merupakan sebuah rangkaian
proses assesment RKA-K/L belum berja- usul belanja, program, kegiatan dan proses dalam sebuah siklus perencanaan
lan sebagaimana mestinya. output yang berkualitas. dan penganggaran, maka opsi untuk
mengoptimalkan alur proses lainnya harus
Parameter sederhana yang dapat dija-
Reorientasi Peran DJA dilakukan yaitu penguatan fungsi-fungsi
dikan ukuran adalah hasil evaluasi K/L.
lainnya yang berkorelasi dalam upaya
Alokasi anggaran bisa saja tidak terserap
Situasi seperti di atas haruslah dires- meningkatkan kualitas belanja dimaksud.
seluruhnya tapi sasaran kinerja tercapai.
pon dengan bijak. Tidak harus melihat Penguatan fungsi dan peran DJA seba-
Bukan karena efisiensi tapi justru kemung-
atau berjalan ke belakang lagi, kebijakan gai ikhtiar meningkatkan kualitas belanja
kinan terjadinya over alokasi atas sebuah
harus tetap berlanjut. Upaya perbaikan dalam APBN tidak harus dilakukan dengan
output/kegiatan. Disamping itu masih
kualitas melalui edukasi harus semakin hal yang baru. Fungsi dan peran yang
tingginya revisi anggaran untuk mengu-
dioptimalkan. Pembuatan regulasi yang sudah dilakukan sejak dahulu, seperti
rangi alokasi output tanpa mengurangi
jelas, mudah diimplementasikan dan tidak misalnya reviu baseline, penilaian inisiatif
sasaran kinerja juga menunjukkan hal
multitafsir, serta penyederhanaan proses baru, trilateral meeting, serta penerapan
yang sama (over alokasi). Kondisi objektif
bisnis tetap dilanjutkan. Semua itu di- standar biaya perlu diperkuat.
ini haruslah disikapi secara wajar, dengan
harapkan akan semakin mendorong upaya
melakukan perbaikan-perbaikan ke arah Upaya ini juga perlu didukung dengan
peningkatan kualitas perencanaan dan
kemajuan. komitmen bersama serta dukungan aturan
penganggaran pada semua lini.
pelaksanan yang lebih detail, sehingga
Hal yang juga perlu mendapatkan Di samping itu, DJA harus dapat mem- fungsi dan peran tersebut di atas tidak
perhatian adalah “komitmen” K/L untuk perkuat perannya pada sisi-sisi lain dari hanya menjadi rutinitas yang dilakukan
sungguh-sungguh dalam menyusun dan
melakukan penelaahan RKA-K/L. Sudah
menjadi hal yang umum terjadi jika pada
saat penelaahan RKA-K/L, penelaah
dari K/L hanya diwakili sekedarnya saja,
staf atau bahkan honorer. Ini menunjuk-
kan bahwa K/L tidak lagi menganggap
forum penelaahan itu sebagai forum yang
strategis. Mereka lebih memilih hadir di
tempat lain daripada harus hadir di forum
penelaahan. K/L merasa yakin sekali
bahwa DJA tidak lagi sampai membatal-
kan (mencoret) usul mereka, sehingga
tidak ada kewajiban moral dari mereka
untuk mempresentasikan usul secara baik
dan mempertanggungjawabkan usulan itu
dalam forum penelaahan. Mereka yakin
bahwa usul mereka akan disetujui dan
ditampung dalam DIPA.
Hal yang sangat berbeda jika diban-
dingkan dengan penelaahan “tempo dulu”.
Dalam penelaahan, pejabat yang hadir
adalah pejabat yang dapat menyampaikan
dan mempertanggungjawabkan usul ke-
giatan yang dialokasikan dalam dokumen
penganggaran. Bahkan terkadang usulan
didukung dengan dokumen-dokumen yang
berlebihan, sebagai wujud kesiapan dan
upaya meyakinkan penelaah DJA atas
pentingnya alokasi kegiatan tersebut.
Apalagi dengan pelaksanaan penelaahan
online ke depan, akan sulit mewujudkan
forum penelaahan sebagai forum untuk
mengklarifikasi dan menilai bahwa output
telah disusun dengan komponen yang
tepat dan biaya yang efisien.
17
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 LET THE MANAGERS MANAGE
setiap tahun tanpa ada komitmen untuk dengan mengacu pada Peraturan Menteri bagaimana standar biaya khususnya
mengoptimalkan proses dan hasilnya. Perencanaan No. 1 Tahun 2011 tanggal 31 standar biaya keluaran menjadi “menarik”
Januari 2011 tentang Tata Cara Penyu- dan merangsang setiap K/L untuk menyu-
Forum reviu baseline, sejatinya tidak
sunan Inisiatif Baru. Selain itu metodologi sunnya. Misalnya dengan adanya standar
hanya dalam rangka memperbaiki angka
penilaian inisiatif baru dan SOP-nya juga biaya keluaran maka penuangan kom-
prakiraan maju dan exercise pagu saja,
perlu dipertegas, sehingga akuntabilitas ponen/rincian belanja dalam RKA-K/L
tetapi bagaimana hasil reviu baseline
proses dan kualitas hasilnya dapat diper- tidak perlu detail, kegiatan-kegiatan yang
dimaksud secara konsisten digunakan
tanggungjawabkan. Saat ini, masih banyak ditetapkan dalam standar biaya keluaran
sebagai dasar penetapan Pagu Indikatif.
tambahan atas pagu anggaran yang tidak tidak terikat dalam beberapa kode akun
Agar hal tersebut dapat diwujudkan, perlu
dilengkapi dengan proposal inisiatif baru akan tetapi cukup ditetapkan dalam akun
diperkuat dengan aturan-aturan penun-
apalagi proses penilaiannya. Cara-cara tertentu.
jang yang lebih jelas, metodologi reviu
seperti ini harus dihilangkan dalam proses
yang terukur dan jelas, menggunakan Demikian pula halnya saat dilakukan
perencanaan dan penganggaran.
hasil monev dalam penilaian, dan jika audit agar sejalan dengan prinsip perfor-
memungkinkan, mendesain rancangan Forum Trilateral Meeting perlu lebih mance based budgetting cukup dilakukan
pengembangan SDM untuk melakukan diperkuat dari sisi prosesnya terutama dengan melihat capaian dan penyerapan
reviu baseline melalui Diklat. Pada saat keterlibatan DJA khususnya bagaimana anggaran atas output saja. Hal seperti ini
reviu baseline, dapat dilakukan penilaian mensinkronkan kegiatan-kegiatan prioritas sudah pernah dilakukan dalam kegiatan
kembali atas alokasi anggaran pada setiap dengan ketersediaan anggaran. DJA perencanaan dan penganggaran di masa
output dan dilakukan tambah/kurang atas harus ikut mengkonfirmasi atas kegiatan- lalu. Dengan dapat disusunnya standar
alokasi yang sudah diberikan atas suatu kegiatan prioritas yang akan dialokasikan biaya keluaran atas suatu output tertentu
output yang sudah ditetapkan pada RKA- dalam RKA-K/L. Di samping itu DJA maka diharapkan ada standardisasi atas
K/L tahun sebelumnya. Selain itu dapat juga memperhatikan bagaimana menang- output baik dari segi pentahapannya mau-
pula dilakukan penilaian penuh untuk gapi usulan tambahan anggaran yang pun dari sisi besaran alokasinya.
menetapkan alokasi anggaran yang efektif hampir pasti selalu dilakukan oleh K/L.
dan efisien atas sebuah output. Forum trilateral meeting juga harus dapat Penerapan Prinsip Let The Managers
mengharmonisasikan semua program Manage
baik internal maupun lintas K/L, sehingga
”Penguatan fungsi dan sinyalemen adanya perencanaan dan
Sesungguhnya penerapan prinsip Let
the Managers Manage, sebagai wujud
peran DJA sebagai ikhtiar penganggaran yang tidak nyambung men-
jadi tidak beralasan.
penerapan penganggaran berbasis kinerja
secara penuh, tidaklah serta merta mere-
meningkatkan kualitas Untuk itu diperlukan keterbukaan dari duksi kewenangan DJA dalam menjaga
belanja dalam APBN tidak Bappenas mengenai desain program-pro- kualitas belanja dalam APBN. Optimalisasi
fungsi dari pelaksanaan tugas-tugas lain
gram prioritas baik internal maupun lintas
harus dilakukan dengan K/L (antar sektor). Forum trilateral meet- dapat menjawab kekhawatiran itu. Banyak
ing harus benar-benar bisa merancang sisi dari upaya menjaga kualitas belanja
hal yang baru. Fungsi dan skala prioritas belanja K/L. Di samping dalam APBN yang dapat dilakukan oleh
peran yang sudah dilaku- itu, harus ada komitmen untuk menggu- DJA yang mungkin selama ini belum opti-
mal penyelenggaraannya.
nakan rekomendasi yang disepakati dalam
kan sejak dahulu, seperti kebijakan alokasi dan pagu selanjutnya. Sebagaimana disampaikan di atas,
Misalnya jika terdapat optimalisasi setelah
misalnya reviu baseline, proses pembahasan di DPR maka pri-
yang paling penting dari semua itu adalah
komitmen untuk melaksanakan hal
penilaian inisiatif baru, oritasnya sesuai dengan yang disepakati tersebut secara sungguh-sungguh dan
dalam forum trilateral meeting. Demikian komitmen untuk menggunakan rekomen-
trilateral meeting, serta pula sebaliknya apabila terjadi pengu- dasi yang dihasilkan dalam implementasi
rangan pagu/alokasi maka yang harus
penerapan standar biaya ”dieksekusi” terlebih dahulu adalah yang
kebijakan-kebijakan penganggaran, khu-
susnya kebijakan tentang pagu.
perlu diperkuat.” skala prioritasnya rendah.
Penting juga dilakukan adalah penjelas-
Sampai saat ini, penilaian inisiatif baru Standar Biaya, khususnya standar an konsep sesungguhnya dari let the
termasuk kebijakan yang belum konsisten biaya keluaran, sampai saat ini juga meru- managers manage, bukan hanya kelelu-
dilakukan padahal PP No. 90 Tahun 2010 pakan hal yang sulit dilaksanakan karena asaannya saja yang dikedepankan tetapi
tegas mengatur inisiatif baru sebagai ternyata kebijakan standar biaya belum juga akuntabilitasnya baik proses maupun
bagian dari kebijakan penetapan pagu/ memiliki “nilai jual” yang tinggi. Faktor hasilnya. Dengan konsep let the mana-
alokasi anggaran. Agar kebijakan ini dapat yang menjadi penyebabnya antara lain, gers manage bukan berarti K/L dapat
diterapkan secara efektif, harus ada komit- standar biaya keluaran belum menjajikan untuk tidak bersungguh-sungguh dalam
men bahwa setiap tambahan alokasi atas kemudahan dalam proses penyusunan mengikuti proses perencanaan dan
Pagu Baseline harus disertai dengan pro- RKA-K/L, dan menyebabkan kaku/tidak penganggaran.n
posal inisiatif baru dan sudah dinilai oleh fleksibel bagi K/L dalam menyusun RKA-
kedua belah pihak (Bappenas dan DJA), K/L. Untuk itu harus dibuatkan terobosan
18
WAWA N C A R A Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
19
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 WAWA N C A R A
yang dialokasikan kepada Satuan Kerja unit atau satuan kerja berkinerja baik
atau kementerian negara/lembaga harus atau tidak dalam pelaksanaan tugas
dapat menghasilkan kinerja atau dapat fungsinya.
dikaitkan dengan kinerja tertentu yang (2) Standar biaya. Instrumen ini dimak-
“Sesuai amanah yang tertu-
akan dihasilkan. Di samping itu, melalui sudkan sebagai alat untuk menge-
ang dalam Pasal 14 ayat (2) prinsip ini juga dapat menjaga bahwa se- tahui berapa biaya yang dibutuh-
Undang-Undang Nomor 17 tiap usulan anggaran yang diajukan oleh kan untuk melaksanakan sebuah
kementerian negara/lembaga didukung kegiatan dan menghasilkan kinerja
Tahun 2003 tentang Keuang-
dokumen perencanaan dengan target tertentu. Disamping itu, melalui
an Negara disebutkan bahwa kinerja yang jelas dan terukur. standar biaya ini juga akan dapat
“Rencana kerja dan anggaran diketahui apakah sebuah kegiatan
Kedua, fleksibilitas dalam pelak- efisien atau tidak dengan memban-
yang disusun oleh menteri/
sanaan anggaran. Prinsip ini pada dingkan antara standar biaya yang
pimpinan lembaga, disusun dasarnya memberikan keleluasaan ditetapkan dengan realisasi dalam
berdasarkan prestasi kerja kepada para Pengguna/Kuasa Peng- implementasinya.
guna Anggaran dalam membelanjakan (3) Evaluasi kinerja. Instrumen ini meru-
yang akan dicapai”. Hal ini
anggarannya guna mendukung pelaksa- pakan alat untuk mengetahui apakah
secara tegas dapat dimaknai naan rencana kerja yang telah disusun target kinerja yang direncanakan
bahwa dalam rangka penyu- sehingga target kinerja dapat dicapai de- dapat dicapai dengan baik. Selanjut-
ngan lebih efisien. Yang perlu dipahami nya berdasarkan hasil dari evaluasi
sunan RAPBN dan dokumen
dengan baik atas prinsip ini adalah para kinerja ini dapat direkomendasikan
RKA-K/L, Pemerintah wajib Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran langkah-langkah untuk perbaikan ke
menerapkan sistem pengang- diberikan fleksibilitas dalam menentu- depan, baik dari sisi desain program,
kan metode pelaksanaan kegiatan atau rumusan kinerja, indikator kinerja
garan berbasis kinerja.”
menggunakan komposisi sumber daya maupun metodologinya termasuk
yang paling efektif dan efisien sehingga juga dalam hal rekomendasi terkait
kinerja yang dihasilkan sesuai dengan pemberian reward atau pengenaan
A
yang direncanakan baik dari sisi volume sanksi bagi kementerian/lembaga.
manah ini tentunya membawa maupun kualitasnya.
dampak perubahan yang sa- Apakah pendekatan money follow
ngat mendasar jika dibandingkan Ketiga, pengalokasian anggaran function yang diterapkan selama ini
dengan sistem penganggaran yang dengan pendekatan fungsi. Prinsip ini telah mampu mendorong terciptanya
diterapkan sebelumnya yakni bersifat merupakan pendekatan yang strategis efisiensi dalam pengalokasian dana di
incremental dan berbasis input. Untuk dalam menjaga efektivitas dan efisiensi setiap satuan kerja?
mendukung penerapan sistem pengang- dalam penggunaan anggaran yakni
garan berbasis kinerja dalam pengelolaan anggaran hanya dialokasikan kepada Kalau dilihat dari prinsip dan tujuan yang
APBN, Pemerintah yang dimotori oleh kementerian/lembaga atau satuan kerja menjadi dasar penerapan pendekatan ini,
Kementerian Keuangan dan Kemente- yang tugas fungsinya relevan dengan berdasarkan pengalaman penerapannya
rian Perencanaan telah membangun target kinerja yang akan dicapai secara pada periode 10 (sepuluh) tahun tera-
sistem penganggaran berbasis kinerja nasional. Di samping itu, melalui prinsip khir, pendekatan money follow function
dengan mengacu pada best practice dan ini juga diharapkan dapat mencegah ada- telah mampu mendorong
pengalaman dari beberapa negara yang nya duplikasi pengalokasian anggaran ter- ciptanya efisiensi
telah lebih dahulu menerapkan sistem ini, mengingat secara rumusan tugas fungsi, dalam pengalo-
yang disesuaikan dengan kondisi dan setiap unit seyogyanya mempunyai tugas kasian ang-
kebutuhan Indonesia. fungsi yang spesifik dan tidak overlap garan walau-
dengan tugas fungsi unit yang lain. pun hasilnya
Secara konsepsi penganggaran belum optimal.
berbasis kinerja terdiri atas 3 (tiga) Selain ketiga prinsip utama di atas, Hal ini
prinsip utama yaitu : (1) berorientasi untuk memudahkan dalam mengimple- dapat
pada kinerja (performance oriented), mentasikan sistem penggaran berbasis dili-
(2) fleksibilitas dalam pelaksanaan ang- kinerja pada seluruh kementerian/lem- hat
garan (let the managers manage), dan baga, juga dibangun 3 (tiga) instrumen
(3) pengalokasian anggaran dengan atau tools yaitu :
pendekatan fungsi (money follow func- (1) Indikator kinerja. Instrumen ini
tion). Penjelasan untuk masing-masing merupakan alat ukur yang
prinsip utama dimaksud sebagai berikut : digunakan pada saat melaku-
kan pengukuran dan evalu-
Pertama, berorientasi pada kinerja. asi kinerja. Melalui indikator
Prinsip ini dalam penerapannya menga- kinerja ini, evaluator akan
manahkan bahwa setiap rupiah anggaran dapat menilai apakah sebuah
20
WAWA N C A R A Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
dari beberapa faktor antara lain : (1) Dengan adanya paradigma ini masing- anggaran ditetapkan, langkah selanjut-
pengalokasian anggaran tidak lagi masing Kementerian Negara/Lembaga nya adalah mendistribusikan anggaran
berdasarkan pada line item atau input berusaha untuk mendapatkan alokasi dimaksud kepada kementerian/lembaga
base tetapi sudah mengacu pada output anggaran yang semakin besar setiap yang tugas fungsinya sesuai dengan
dan outcome; (2) semakin tumbuhnya tahun tanpa didukung dengan rencana target kinerja yang direncanakan. Kalau
pemahaman tentang manfaat penyu- kinerja yang jelas dan terukur sehingga kita cermati lebih jauh, kedua pendekatan
sunan dan penggunaan standar biaya dalam implementasiannya sangat tidak ini sebenarnya tetap digunakan dalam
keluaran dalam proses perencanaan dan efisien. tahapan yang berurutan (sequence).
pelaksanaan anggaran. Hal ini tentu-
nya akan menjadi acuan dalam menilai Selanjutnya, berkaitan dengan pema- Secara prinsip perbedaan yang men-
tingkat efisiensi mengingat salah satu haman dalam penerapan pendekatan dasar adalah pada proses penyusunan
fungsi standar biaya adalah sebagai tools money follow function, kondisi yang dan penetapan alokasi anggaran untuk
dalam menilai efisiensi anggaran; dan terjadi hingga saat ini masih banyak sebuah program pembangunan. Me-
(3) pengalokasian anggaran fokus pada Kementerian Negara/Lembaga yang lalui pendekatan money follow program,
unit atau satuan kerja sesuai tugas fung- belum memahami pendekatan ini dengan penyusunan dan penetapan alokasi
sinya sehingga dapat dihindari adanya baik. Kondisi ini membawa dampak anggaran dilakukan berdasarkan urutan
duplikasi pendanaan atau kesalahan pengalokasian anggaran kepada sebuah prioritas sebuah program pembangun-
alokasi pada unit atau satuan kerja yang Satuan Kerja menjadi tidak tepat dan an dengan tetap memperhatikan target
tidak relevan. tidak efisien mengingat alokasi anggaran kinerja yang akan dicapai. Dengan
Kendala terbesar apa yang menyebab- diberikan kepada Satuan Anggaran yang pendekatan ini, proses penyusunan dan
kan implementasi money follow func- tidak sesuai fungsinya atau digunakan penetapan alokasi anggaran lebih bersifat
tion belum mampu mendorong efisiensi untuk melaksanakan kegiatan yang bu- top-down. Sedangkan untuk pendekatan
penganggaran di Kementerian Negara/ kan merupakan tugas fungsinya. money follow function, proses penyu-
Lembaga? sunan dan penetapan alokasi anggaran
dilakukan berdasarkan usulan rencana
Berdasarkan pengalaman dari beberapa Akhir-akhir ini di media massa ba kerja dari kementerian/lembaga sesuai
negara yang pernah dikunjungi sebagai nyak dimuat ide Bappenas yang dires- tugas fungsinya dengan tetap mengacu
benchmark di dalam penerapan pende- tui Presiden bahwa perlunya pengang- pada program prioritas pembangunan
katan money follow function termasuk garan dengan menggunakan money yang telah dituangkan dalam RPJMN,
juga kondisi yang terjadi di Indonesia, follow program. Apakah ada perbe- RKP atau direktif Presiden. Melalui
ada 2 (dua) penyebab utama yang men- daan yang mendasar di antara kedua pendekatan ini, proses penyusunan dan
jadi kendala yaitu : (1) paradigma dalam pendekatan tersebut? penetapan alokasi anggaran lebih bersifat
menyikapi kebutuhan anggaran; dan (2) bottom-up.
pemahaman dalam penerapan pende- Menurut pandangan saya, pendeka-
katan money follow function. tan money follow program merupakan Apa yang melatarbelakangi munculnya
strategi atau kebijakan dalam pengalo- ide money follow program?
Berkaitan dengan paradigma dalam kasian anggaran yang mengacu pada
menyikapi kebutuhan anggaran yang program prioritas pembangunan. Melalui Berdasarkan hasil pengamatan saya
dimaksud adalah sampai dengan saat ini pendekatan ini, anggaran belanja yang pribadi dan mencermati komentar serta
sebagian besar Kementerian Negara/ disediakan dalam APBN akan dialokasi- pandangan publik berkaitan dengan
Lembaga masih berorientasi pada kan ke dalam program-program pemba- volume APBN yang terus meningkat
besarnya pagu anggaran yang dapat ngunan sesuai prioritasnya. Semakin dari tahun ke tahun, sering kita dengar
dialokasikan (budget oriented), tidak tinggi prioritas sebuah program maka komentar bahwa volume APBN dalam
berorientasi pada target kinerja yang alokasi anggaran yang ditetapkan sema- kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
akan dihasilkan (performance oriented). kin besar dan sebaliknya. Setelah alokasi naik hampir 4 kali lipat atau dalam kurun
21
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 WAWA N C A R A
waktu 5 (lima) tahun terakhir naik hampir yang saat ini sudah diterapkan, menurut bangunan nasional yang terintegrasi, baik
2 kali lipat. Tapi bagaimana dikaitkan pendapat saya secara prinsip tidak ada secara horisontal yakni antar Kemente-
dengan hasil atau kinerja yang dihasil- konsekuensi atau dampaknya, baik ter- rian Negara/Lembaga maupun bersifat
kan? Secara umum publik berpandangan hadap pendekatan pengangaran terpadu, lintas sektor dan secara vertikal yakni
dengan tambahan volume belanja APBN kerangka pengeluaran jangka menengah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
yang naik sedemikian besar tidak ada maupun penganggaran berbasis kinerja. Daerah.
perubahan yang signifikan yang dapat di- Sebagaimana saya jelaskan di atas,
rasakan oleh masyarakat, sehingga pub- pendekatan money follow program pada
lik berkesimpulan pola belanja Pemerin- dasarnya merupakan strategi dalam “Berdasarkan penga-
tah dinilai tidak efisien atau kurang tepat
sasaran.
pengalokasian anggaran berdasarkan
pada program sesuai dengan priori-
laman dari beberapa ne-
tasnya. Yang perlu menjadi perhatian gara yang pernah dikun-
Di samping itu, mencermati statement adalah adanya perubahan proses dalam
Bapak Presiden dan arahan kepada para pengalokasian anggaran yang semula jungi sebagai benchmark
Menteri disampaikan bahwa pendekatan
pengalokasian anggaran kepada Kemen-
lebih bersifat bottom-up menjadi top-
down. Sekali alokasi anggaran untuk
di dalam penerapan
terian Negara/Lembaga selama ini lebih sebuah program ditetapkan, proses se- pendekatan money fol-
bersifat “incremental” dan “bagi rata”. Hal lanjutnya akan kembali mengikuti sistem
ini tentunya tidak dapat memberikan hasil penganggaran yang sudah ada. low function termasuk
yang optimal bagi masyarakat.
Bagaimana peran Bappenas ke depan
juga kondisi yang terjadi
Apakah konsekuensi pada sistem pen- sebaiknya pada sistem penganggaran di Indonesia, ada 2 (dua)
ganggaran yang selama ini existing? di Indonesia?
penyebab utama yang
Kalau dikaitkan
sistem pe-
dengan Berkaitan dengan peran sebuah unit atau
Kementerian Negara/Lembaga dalam
menjadi kendala yaitu:
ngang- sistem pemerintahan menurut pandangan (1) paradigma dalam
garan saya harus tetap mengacu pada amanah
regulasi dan tugas fungsi yang men- menyikapi kebutuhan
jadi tanggung jawabnya. Kalau kita
perhatikan sesuai amanah regulasi
anggaran; dan (2) pema-
dan tugas fungsi yang men- haman dalam penerapan
jadi tanggung jawab Bappenas
adalah menyusun arah kebijakan pendekatan money fol-
pembangunan dan menyusun
perencanaan pembangunan
low function.”
nasional. Selanjutnya untuk mendukung pelak-
sanaan tugas fungsi Bappenas dalam
Di samping itu, kalau kita menyiapkan perencanaan sebuah
cermati arahan Bapak Presiden program/kegiatan pemerintah, diharap-
dan Wakil Presiden pada be- kan dapat bersinergi dengan universitas
berapa forum dan kesempatan dan lembaga-lembaga penelitian seperti
ditegaskan bahwa peran Bappe- BPPT atau LIPI dalam menyusun design,
nas diposisikan sebagai “system perekayasaan atau studi kelayakan yang
integrator” yang diharapkan selama ini kegiatan-kegiatan seperti
dapat menghasil- dilaksanakan oleh tenaga konsultan de-
kan sebuah ngan biaya yang cukup mahal/tinggi.
perenca-
naan Dengan gambaran peran Bappenas
pem- sebagaimana dijelaskan di atas, diharap-
kan dapat menghasilkan perencanaan
pembangunan nasional yang berkualitas
sesuai dengan prioritas pembangunan
dan program kerja Pemerintah sehingga
Kementerian Keuangan akan lebih mu-
dah di dalam mendistribusikan alokasi
anggaran untuk setiap program/kegiatan
yang akan dilaksanakan. n
22
REVIU ADIK Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
reviu adik
Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) sudah dimulai pada TA 2016. Apabila diperhatikan
pada DIPA TA 2016 ada perubahan tampilan yakni pada halaman IA berisi Informasi Kinerja Kemen-
terian/Lembaga mulai dari informasi fungsi, sub fungsi, program, outcome, IKU Program, kegiatan,
Indikator Kinerja Kegiatan dan Keluaran (output).
23
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 REVIU ADIK
dan Pengesahan DIPA, Penataan ADIK or problem tidak terlihat karena informasi
dalam RKA-K/L dimaknai sebagai bukan tersebut tidak dapat diperoleh dalam data- Penyusunan informasi kinerja dilakukan
menyusun dokumen baru atau menambah base RKA K/L. mulai dari level K/L, kemudian dilanjut-
dokumen perencanaan, penganggaran, kan dengan menyusun informasi kinerja
dan evaluasi yang sudah ada, melainkan Berdasarkan evaluasi tersebut, RKA- pada level Eselon I dan Eselon II/Satker
penajaman isi RKA-K/L untuk menghasil- K/L belum dapat menyajikan rumusan (mekanisme top down). lnformasi kinerja
kan cara pandang yang ringkas atas suatu informasi kinerja yang terukur, baik secara yang berada pada level K/L merupakan
program agar dapat terlihat dari perspektif kualitatif maupun kuantitatif dan belum informasi yang sifatnya strategis. Informasi
yang utuh, terlihat jelas relevansinya, dan dapat menunjukkan relevansinya dengan kinerja berorientasi kepada customer/
mudah dimengerti oleh semua pemangku sumber daya yang digunakan untuk mem- stakeholder diluar K/L. Penerapan konsep
kepentingan (stakeholder). bantu proses perencanaan, penganggaran, Logic Model dengan mekanisme top
dan evaluasi terhadap program-program down akan menghasilkan informasi kinerja
“Pertanyaannya adalah mengapa pembangunan. Selain itu, ketiadaan output yang apabila dilihat dari segi jumlah akan
level K/L dan output level eselon I juga mengerucut dari level Eselon II/Satker
harus melakukan penataan ADIK? dan Eselon I ke level K/L.
menjadi pertimbangan utama perlunya
Berdasarkan evaluasi atas sub- dilakukan penataan ADIK yang menggu-
stansi program yang dikelola K/L nakan pendekatan logic model. Selanjutnya informasi kinerja yang telah
memberikan hasil sebagai berikut : disusun dituangkan pada Formulir I untuk
tidak jelas mana input, atau output, Penyempurnaan atas Penataan RKA level K/L; Formulir II untuk RKA
ADIK level Unit Eselon I; dan Formulir III untuk
atau outcome; rumusan outcome RKA level Unit Eselon II/Satker. Untuk
kurang jelas dan terlalu norma- PMK 192/PMK.02/2015 mengatur menjembatani penataan ADIK dengan
tif; sulit melihat relevansi antara bagaimana melakukan penataan ADIK aplikasi RKA-K/L SPAN, digunakan ap-
input dengan output, dan dengan yakni dengan mulai menyusun informasi likasi penataan ADIK untuk memasukkan
rumusan output dan outcome (informasi
outcome; dan relevansi outcome kinerja K/L berdasarkan dokumen Renstra
kinerja) yang baru tersebut.
K/L dan/atau dokumen Renja K/L yang
terhadap need or problem tidak
disusun dengan menggunakan kerangka
terlihat karena informasi tersebut berpikir/konsep logic model. Penyusunan Untuk mengetahui bagaimana imple-
tidak dapat diperoleh dalam data- informasi kinerja juga harus memperhati- mentasi penataan ADIK untuk TA 2016
base RKA K/L.” kan tugas dan fungsi K/L beserta unit-unit marilah kita melihat DIPA Induk Kemen-
organisasi/struktural di lingkup K/L (unit terian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Penataan ADIK dalam RKA-K/L eselon I dan unit eselon II/Satker). Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran
sebagai prasyarat keberhasilan
pelaksanaan anggaran berbasis Tabel Informasi Kinerja Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
kinerja (performance based bud-
geting) dengan melihat keterkait-
an antara anggaran yang dike- No Program Hasil (Outcome)
luarkan (input) dengan kinerja
(output). Penentu keberhasilan
performance based budgeting 1. Pembelajaran dan Kemaha- Meningkatnya kualitas pembelajaran
tersebut adalah adanya rencana siswaan dan kemahasiswaan pendidikan tinggi
strategis yang jelas, relevan,
dan terukur, yang didalamnya IKU PROGRAM
terdapat titik krusial berupa
penentuan hasil (outcome) dan
keluaran (output) pada level
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
strategis. 2. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Pertanyaannya adalah me- 3. Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi
ngapa harus melakukan penata-
an ADIK? Berdasarkan evaluasi 4. Jumlah Prodi terakreditasi Unggul
atas substansi program yang 5. Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional
dikelola K/L memberikan hasil
sebagai berikut : tidak jelas mana 6. Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat internasional
input, atau output, atau outcome;
rumusan outcome kurang jelas 7. Prosentase lulusan yang langsung kerja
dan terlalu normatif; sulit melihat 8. Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik
relevansi antara input dengan
output, dan dengan outcome; dan 9. Jumlah calon pendidik mengikuti Pendidikan Profesi Guru
relevansi outcome terhadap need
24
REVIU ADIK Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Jumlah Mahasiswa penerima bea- Layanan Kesejahteraan dan Kewi- Bantuan Bidikmisi
siswa dan bantuan biaya pendidi- rausahaan Mahasiswa
kan
Jumlah mahasiswa yg dilatih kewi- Beasiswa ADik
rausahaan
Beasiswa Prestasi
25
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 REVIU ADIK
K/L merupakan output eselon II/Satker Untuk penyusunan aktivitas atau taha- tugas dan fungsi dibidang kesejahteraan
dalam RKA KL. Sedangkan penyusunan pan kegiatan yang akan dilakukan dalam dan kewirausahaan mahasiswa dilak-
Indikator Kinerja Output Eselon II/Satker menghasilkan output mengacu kepada sanakan oleh Subdirektorat Kesejahteraan
dengan memperhatikan rumusan output rumusan output yang akan dihasilkan dan dan Kewirausahaan yang mempunyai
eselon II/Satker yang mengacu kepada tugas/fungsi serta urusan yang menjadi tugas melaksanakan penyiapan bahan pe-
sasaran kegiatan dalam Renstra K/L atau tanggung jawab eselon II/Satker. Rumus- rumusan kebijakan, fasilitasi, pelaksanaan
Renja K/L. an aktivitas dinyatakan dalam bentuk kata pengawasan dan pengendalian, serta
kerja yang saling terkaitan dan menjadi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
satu kesatuan proses.
“Berdasarkan dokumen bidang kesejahteraan dan kewirausahaan
mahasiswa.
Renstra Kementerian Riset, Berdasarkan Peraturan Menteri Ristek
Dengan mencermati tugas dan fungsi
Teknologi, dan Pendidikan Dikti Nomor 15 Tahun 2015 tentang
serta sasaran kegiatan pada Renstra
Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Tinggi Tahun 2015-2019, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,
tersebut, perumusan nomenklatur output
dan aktivitas perlu disempurnakan kembali
informasi kinerja untuk salah satu tugas/fungsi Direktorat
sehingga lebih fokus kepada hasil akhir
Kemahasiswaan adalah pelaksanaan
IKK dan Output sudah se- pengawasan dan pengendalian bidang
berupa pemberian beasiswa dan pelatihan
kewirausahaan. Demikian pula aktivi-
suai dengan Sasaran Kegi- penalaran, kreativitas, kesejahteraan ma-
tas mampu menjelaskan tahapan dalam
hasiswa, kewirausahaan, minat dan bakat,
atan (Output)/Indikator. “ organisasi kemahasiswaan, serta penye-
mencapai output tersebut. Berikut adalah
alternatif rumusan output dan aktivitas
larasan dunia kerja. Untuk menjalankan
dengan tetap mempertahankan IKK. n
26
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
27
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
28
BAKU CAKAP Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
29
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 BAKU CAKAP
sambung jaringan internet, lalu goyangkan DJA menerapkan penelaahan online membicarakan konten RKA-K/L.
telunjuk tangan “Klik, klik, klik carilah secara bertahap kepada K/L, kurang Kemajuan teknologi informasi mem-
sesuatu kebutuhan sepuasnya”. Kita tidak lebih 60 K/L telah melakukan penelaahan bantu terciptanya forum penelaahan nyata
menyadarinya, bahwa aktivitas online telah online. Rencana besarnya bahwa seluruh dalam dunia maya. Para peserta dari
lekat jadi kebiasaan sehari-hari, tidak K/L akan melakukan penelaahan online Pihak Pertama (Kasubdit, Kepala Seksi
berkelebihan bila dari bangun tidur sampai dalam pembuatan Dokumen Pelaksanaan dan Pelaksana DJA), Pihak Kedua (Biro
tidur kembali pasti ada aktivitas online. Anggaran (RKA-K/L/DIPA) dan tidak Perencanaan K/L) dan Pihak Ketiga
Beragam bentuk, umpamanya sosmed menutup kemungkinan bahwa revisipun (Bappenas). Mereka semua terhubung
(facebook, twitter, instagram. Path, whats- akan diolah melalui proses penelaahan melalui Internet Protocol Address (IP
apps, google + dll), jual-beli online, baca online. Sekedar nostalgia saja, rasanya address) jaringan komputer server DJA.
berita online, chatting, SMS, atau minimal masih hangat dalam ingatan kita gamba- Jalannya proses komunikasi persis seperti
pasang alarm di handphone. Istilah ba- ran penelaahan offline (tatap muka). Saat melakukan komunikasi via Short Mes-
hasa komputernya, aktivitas online sudah itu, orang-orang satuan kerja (satker) sage Service (SMS), cuma bedanya
kebutuhan hingga jadi lengket dengan berbondong-bondong datang ke DJA un- adalah bahwa komunikasi di antara 3
kegiatan sehari-hari/default. tuk melakukan penelaahan. Suasana kala pihak tersebut diwadahi melalui aplikasi
itu sangat tidak nyaman karena fasilitas RKA K/L DIPA online. Dialog percaka-
Mundur sedikit melihat kembali judul gedung tidak dirancang untuk keperluan pan ditekankan untuk menelaah 2 tema
“Baku Cakap Penelaahan Online” di atas, rapat penelaahan dalam skala besar dan besar RKA K/L, meliputi; tema adminis-
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kolosal. Oleh karena itu, ruang lobby, se- tratif dan substantif. Forum penelaahan
(KBBI), kamus versi online. Arti baku ialah lasar ruangan, ruang-ruang kosong disulap melalui percakapan online ini menjadi
standar atau tolok ukur yang berlaku untuk menjadi ruang darurat tempat penelaa- krusial karena dibentuk sebagai pengganti
kuantitas atau kualitas yang ditetapkan han. Hiruk-pikuk dan riuh-redam suasana penelaahan offline (tatap muka). Proses
berdasarkan kesepakatan, contoh air saat itu jadi pemandangan lumrah karena ini guna memastikan bahwa penyusunan
baku, bahasa baku, bahan baku. Percaka- penelaahan dilakukan secara tatap muka dan pengesahan Anggaran dan Pendapat-
pan dengan kata dasar cakap adalah ber- (full body contact) dan tinggi nada volume an dan Belanja Negara (APBN) telah
dialog, sementara itu online ialah jaringan. percakapan mirip pasar, tambah ruwet sesuai dengan kaidah-kaidah peng-
Jadi, kalau dirangkai urutan makna Baku
Cakap Penelaahan Online adalah dialog
‘percakapan’ atau komunikasi berstandar
menggunakan jaringan internet. Sementa-
ra itu, menurut petunjuk penyusunan RKA
K/L, Penelaahan RKA K/L Online ialah
penelaahan dengan menggunakan fasilitas
komputer dan internet yang melibatkan
peserta penelaah dan berinteraksi dalam
sebuah forum online.
30
BAKU CAKAP Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
dengan variasi atau ragam pertanyaan CFO melalui UU, PP dan berbagai aturan
karena faktor pagu dan kompleksivitas tiap turunannya. Mengutip dari buku Desain
Mengingat begitu strategisnya penela- K/L berbeda-beda (persfektif horizontal) Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan
ahan yang dilakukan secara online, maka begitupun kedalaman (persfektif vertikal). (Umar, Husein, 2008 : 14) bahwa struktur
semestinya harus ada upaya-upaya ke Misal pertanyaan-pertanyaan untuk K/L teori dilihat dari tingkatannya adalah dari
arah penyusunan suatu pola percakapan yang mengelola sebagian besar belanja yang tinggi sampai terendah yaitu bermula
online terstandar sehingga struktur per- operasional/mengikat/non discretion- dari Paradigma, Teori dan Model, Dalil,
cakapan menjadi sistematis dan produktif. ary (K/L kecil) berbeda dengan yang Konsep, Dimensi, Indikator. Berdasarkan
Perlu digarisbawahi bahwa langkah per- mengelola belanja non operasional/tidak pola pikir itu, maka pertanyaan-pertanyaan
tama yang perlu distandarkan itu adalah mengikat/discretionary (K/L besar). itu sedemikian rupa disusun bersumber
Pertanyaan Penelaahan. Pembakuan itu dari dan diturunkan dari urutan terakhir
penting karena terdapat kaidah umum Pertanyaan-pertanyaan itu akan mem- yaitu indikator. Alur pikir itu ternyata mirip
dengan substansi yang diatur dalam tata
urutan peraturan, semakin ke bawah
tingkatan maka akan didapat pengaturan
semakin operasional.
31
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 B U D G E T T R A N S PA R E N C Y T O U R
SURVEI TRANSPARANSI
ANGGARAN INDONESIA
Teks : IG. A. Krisna Murti Rs
Survei transparansi anggaran adalah satu-satunya alat yang digunakan untuk mengukur aktivitas-
aktivitas yang telah dilakukan oleh sebuah negara dalam mengimplementasikan inisiatif transparansi
anggaran, termasuk melihat bentuk partisipasi publik dalam proses penyusunan anggaran hingga
pengawasan yang dilakukan oleh legislatif dan lembaga audit.
K ebanyakan pengukuran/penilaian
atas akuntabilitas proses pengang-
garan pemerintah didasarkan pada
kuesioner dan direviu oleh tenaga ahli.
Tiga puluh satu pertanyaan diantaranya
ditujukan khusus untuk mengukur tingkat
Survei transparansi anggaran men-
cakup pengukuran atas tiga aspek
utama: ketersediaan informasi anggaran
dokumen-dokumen atau laporan-laporan partisipasi publik dalam proses pengang- untuk publik, kesempatan publik untuk
keuangan yang telah dihasilkan, lain garan. Dari hasil survei tersebut, peme- berpartisipasi di dalam proses pengang-
halnya dengan survei transparansi ang- rintah diberi kesempatan untuk melaku- garan, dan peran strategis lembaga
garan yang dilaksanakan oleh lembaga kan reviu dan memberikan komentar atas pengawas termasuk legislatif dan BPK.
independen ini. Hasil survei ditentukan hasil survei. Mayoritas pertanyaan-pertanyaan dalam
dari jawaban atas 140 pertanyaan dalam survei mengukur tentang apa yang telah
32
B U D G E T T R A N S PA R E N C Y T O U R Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
33
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 B U D G E T T R A N S PA R E N C Y T O U R
upaya yang telah dilakukan pemerintah dibanding survei tahun 2012 dengan nilai dibandingkan dengan rata-rata nilai OBI
dalam mengimplementasikan transpar- OBI 62 (peringkat 1 di kawasan Asia). dari seluruh negara yang disurvei, nilai
ansi anggaran sesuai kriteria yang Berikut grafik perkembangan indeks OBI Indonesia tahun 2015 masih di atas
ditetapkan atas 8 dokumen utama. Salah
satu tolok ukurnya adalah batas waktu Grafik 2
penerbitan/penayangan atas 8 dokumen
utama tersebut (tabel 1):
34
T R A N S PA R A N S I A N G G A R A N Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
dan
Partisipasi Publik dalam Penganggaran
Teks : Aries Setiadi
Publik semakin menunjukan kepedulian terhadap transparansi anggaran dan menuntut akses
informasi anggaran pemerintah. Upaya untuk melibatkan publik dalam proses penganggaran juga
kini banyak diadopsi baik oleh negara maju maupun negara berkembang dan dalam skala kecil
maupun besar. Di era digital, berbagai media berbasis teknologi informasi mendorong peningkatan
transparansi anggaran dan partisipasi publik.
Open Budget Index waktu. Anggaran merupakan dokumen nyalahgunaan anggaran, memberikan
kunci dan sumber informasi masyarakat ruang bagi publik untuk memberikan
Transparansi anggaran mengacu pada untuk mengetahui kebijakan pemerintah, masukan kepada pemerintah, serta mem-
ketersediaan anggaran penerimaan dan program prioritas, dan alokasi pendana- bantu meningkatkan kepercayaan publik.
belanja negara yang dapat diakses oleh annya. Transparansi menjadi esensial Keterbukaan anggaran menjadi sebuah
publik secara bebas dan tidak terbatas karena dapat menutup ruang bagi pe- prasyarat bagi akuntabilitas pemerintah.
35
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 T R A N S PA R A N S I A N G G A R A N
International Budget Partnership, yang diterbitkan Pemerintah dinilai tidak dalam Nota Keuangan dan Anggaran
organisasi internasional yang mengadvo- memenuhi standar keterbukaan informasi Pendapatan dan Belanja Negara pun kini
kasi peningkatan tata kelola pemerintah untuk publik dan terdapat inkonsistensi tersedia dalam format infografis yang
dan transparansi anggaran, melakukan dalam penerbitannya. Akses bagi publik lebih mudah dicerna. Selain itu, sosial-
penilaian Open Budget Survey setiap dua untuk memperoleh dokumen anggaran isasi anggaran juga dilakukan dengan
tahun di lebih dari seratus negara. Survei dan berpartisipasi dalam proses dengar mengunjungi sekolah dan universitas di
tersebut meliputi 109 pertanyaan terkait pendapat (public hearing) di badan legis- berbagai daerah melalui program DJA
tata kelola, akses informasi, partisipasi latif juga dinilai sangat terbatas. Menyapa dan Budget Goes to Campus.
publik, dan pengawasan. Hasil Open Jika dibandingkan dengan negara-negara
Budget Survey kemudian dikompilasi Pada tahun-tahun berikutnya, dengan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia
menjadi Open Budget Index dan dikelom- berbagai upaya untuk mendistribusikan masih relatif lebih transparan dalam
pokan menjadi lima tahapan transparansi informasi dan dokumen anggaran untuk proses penganggarannya. Pada tahun
anggaran: kurang (skor 0-20), minimal publik, Indonesia berhasil menunjukan 2012, Indonesia bahkan sempat menjadi
(20-40), terbatas (40-60), substansial peningkatan dan selalu berada di atas negara dengan indeks keterbukaan ang-
(60-80), dan ekstensif (80-100). rata-rata indeks keterbukaan angga- garan tertinggi. Namun, Filipina berhasil
ran global. Dalam Open Budget Survey meningkatkan upaya mereka sehingga
Open Budget Index juga diperban- tahun 2015, Indonesia mendapatkan berhasil menjadi yang terbaik dalam
dingkan antar negara. Selandia Baru, nilai indeks sebesar 59, yang menun- Open Budget Survey 2015. Dalam lima
Inggris, Perancis, Afrika Selatan, dan jukan bahwa Indonesia cukup baik survei yang telah dilaksanakan Interna-
Norwegia merupakan negara-negara dalam mendistribusi dokumen anggaran tional Budget Partnership, Indonesia dan
yang bergantian menjadi peringkat lima serta menjalankan pengawasan ang- Filipina selalu bergantian menjadi yang
besar terbaik dalam survei transparansi garan dengan baik oleh badan legislatif terbaik dalam berusaha menyediakan
anggaran ini. Sementara Guinea Khatu- maupun badan audit. Meskipun demikian, transparansi anggaran di Asia Tenggara
listiwa, Irak, Lebanon, Myanmar, dan Indonesia masih tetap dinilai lemah (lihat Grafik 2).
Qatar dinilai kurang transparan dalam dalam menyediakan kesempatan bagi
proses penganggaran pemerintahnya. publik untuk berperan aktif dalam proses Sebagai catatan, Open Budget Survey
penganggaran. ini tidak mengikutsertakan Singapura
Sejak keikutsertaannya dalam Open sebagai negara yang disurvei di kawasan
Budget Survey di tahun 2006, Indone- Menjawab tantangan tersebut, Direk- Asia Tenggara. Dalam berbagai literatur,
sia terus melakukan perbaikan dalam torat Jenderal Anggaran berupaya untuk Singapura disebutkan telah memberikan
transparansi penganggaran. Pada saat terus meningkatkan akses informasi ang- akses anggaran dan laporan keuangan
pertama kali survei ini dilakukan, Indo- garan dan penganggaran untuk publik. secara terbuka kepada publik. Untuk
nesia hanya meraih skor 41 dan berada Berbagai dokumen anggaran dan buku melibatkan partisipasi masyarakat, pada
di bawah rata-rata indeks keterbukaan panduan penganggaran dapat dibaca dan tahun 2013, Singapura juga pernah
anggaran global (lihat Grafik 1). Infor- diunduh melalui situs resmi Direktorat menggelar kompetisi bagi warganya
masi dalam dokumen penganggaran Jenderal Anggaran. Informasi dan data untuk mengajukan berbagai inisiatif ang-
garan dan kebijakan di bidang sosial,
Grafik 1 ekonomi dan perpajakan. Sementara
Perkembangan Open Budget Index, 2006 - 2015 Brunei Darussalam dan Laos dianggap
sebagai negara yang pemerintahannya
kurang memiliki komitmen politik dalam
transparansi anggaran.
Penganggaran Partisipatif
36
T R A N S PA R A N S I A N G G A R A N Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
37
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 MENUJU SISTEM PERLINDUNGAN
38
MENUJU SISTEM PERLINDUNGAN Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
program imbalan pascakerja di- dana pensiun PNS belum terbentuk, sanaan dari Undang-Undang ini yang
mana entitas membayar iuran tetap Pemerintah melaksanakan program pen- mengatur mengenai program pensiun
kepada entitas terpisah (dana) dan siun PNS dengan menggunakan sistem PNS. Dengan demikian, sampai saat
tidak memiliki kewajiban hukum atau pendanaan pay as you go yaitu pem- ini, pelaksanaan jaminan pensiun PNS
kewajiban konstruktif untuk membayar bayaran manfaat pensiun kepada PNS masih mengacu pada UU No. 11 Tahun
iuran lebih lanjut jika dana tersebut yang memasuki usia pensiun dibiayai se- 1969 dan peraturan pelaksanaannya.
tidak memiliki aset yang cukup untuk luruhnya dari APBN. Iuran pegawai yang Selanjutnya, di Pasal 91 UU No. 5 Tahun
membayar seluruh imbalan kerja ter- dipotong dari gaji hanya diakumulasikan 2014 diatur bahwa pengelolaan program
kait dengan jasa yang diberikan oleh dan dikelola oleh PT Taspen (Persero). jaminan pensiun dan jaminan hari tua
pekerja pada periode berjalan dan Besarnya iuran adalah 4,75% dari gaji PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah
periode sebelumnya.
Skema Program Pensiun PNS
Dalam pendanaan program pensiun di
atas, terdapat beberapa skema penda-
naan pensiun yang dikenal antara lain:
1. Pay As You Go. Dalam skema ini,
iuran yang terkumpul dari peserta
aktif akan digunakan untuk membia-
yai pembayaran manfaat pensiunan
yang telah ada, untuk peserta aktif
akan diberikan “janji” atas kontribusi
yang diberikannya
2. Fully Funded. Dalam skema ini, iu-
ran dari peserta aktif akan diakumu-
lasikan dalam suatu dana pensiun.
Dana pensiun yang terkumpul akan
digunakan sebagian atau seluruhnya pokok plus tunjangan keluarga. (PP).
untuk pembayaran manfaat pensiun
di masa yang akan datang. Terkait program THT, saat ini Sehubungan dengan itu, perlu disusun
PNS mengikuti program manfaat pasti. regulasi yang baru dalam bentuk PP
Demikian pula untuk program THT, Manfaat THT dihitung berdasarkan suatu untuk memayungi pelaksanaan program
dikenal program THT manfaat pasti formula/rumusan aktuaria dan mengacu jaminan pensiun dan jaminan hari tua ke
dan program iuran pasti. Seperti halnya pada gaji pokok terakhir. Pendanaannya depan. Dalam rangka penyusunan PP
dalam PPMP, program THT manfaat berasal dari iuran PNS sebesar 3,25% dimaksud paling tidak terdapat 2 rambu
pasti juga sudah menghitung manfaat dari gaji pokok plus tunjangan keluarga. yang harus dipedomani yaitu pengaturan
yang akan diterima peserta dari awal dan Namun, karena formula manfaat men- dari regulasi yang lebih tinggi yakni
kemudian menghitung besar iuran untuk gacu pada gaji pokok terakhir maka undang-undang dan rambu yang bersifat
dapat memenuhi manfaat tersebut. Se- setiap ada kenaikan gaji pokok menim- konsepsional yang lazim diterapkan
baliknya, dalam program THT iuran pasti, bulkan pembayaran Unfunded Past dalam penyusunan program jaminan
besarnya manfaat tidak ditentukan di Service Liability (UPSL). UPSL timbul pensiun dan jaminan hari tua.
awal dan akan sangat bergantung pada karena akumulasi dana yang terkumpul
besarnya iuran, hasil pengembangan, tidak dapat memenuhi kewajiban yang Beberapa pengaturan dalam UU No. 5
dan lamanya bekerja. harus dibayar. Akumulasi dana dihimpun tahun 2014 yang dapat menjadi pedo-
sepanjang masa kerja pegawai. Biasanya man dalam penyusunan PP mengenai
Praktik Penyelenggaraan Saat Ini gaji di awal lebih rendah dibanding- program jaminan pensiun dan jaminan
kan gaji terakhirnya. Padahal, formula hari tua antara lain:
Sesuai dengan amanah UU No. 11 perhitungan manfaat menggunakan gaji • Jaminan pensiun PNS dan jaminan
Tahun 1969, program pensiun PNS pokok terakhir. Jika terdapat UPSL maka hari tua PNS diberikan sebagai
menganut program pensiun manfaat Pemerintah mengalokasikan dana untuk perlindungan kesinambungan peng-
pasti dengan sistem pendanaan fully menutupi kekurangan pendanaan pro- hasilan hari tua, sebagai hak dan
funded dan dilaksanakan oleh suatu dana gram THT tersebut. sebagai penghargaan atas pengab-
pensiun PNS. Adapun formula manfaat dian PNS.
pastinya diatur bahwa besarnya man- Arah Ke Depan • Jaminan pensiun dan jaminan hari
faat pensiun pokok setiap bulan adalah: tua PNS mencakup jaminan pensiun
2,5% X jumlah tahun masa kerja X gaji Berdasarkan Pasal 130 UU No. 5 Ta- dan jaminan hari tua yang diberi-
pokok terakhir (catatan: jumlah maksi- hun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara kan dalam program jaminan sosial
mum adalah sebesar 75% dari gaji pokok disebutkan bahwa dengan berlakunya nasional.
terakhir). UU ini, maka UU No. 11 Tahun 1969 dan • Sumber pembiayaan jaminan pensi-
peraturan pelaksanaannya tetap berlaku un dan jaminan hari tua PNS berasal
Mengingat sampai dengan saat ini sampai ditetapkannya peraturan pelak- dari pemerintah selaku pemberi kerja
39
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 MENUJU SISTEM PERLINDUNGAN
dan iuran PNS yang bersangkutan. untuk memperoleh hasil yang tepat, tentu bisa mendanai Replacement Ratio (RR)
• PNS diberikan jaminan pensiun harus dilakukan perhitungan secara aktu- sebesar 25% apabila total iuran antara
apabila: aria terutama menyangkut arus kas (cash 5%-5,5%. Dengan skenario ini dan apa-
a. meninggal dunia; flow) program. Meskipun demikian, ada bila iuran pegawai tetap dipertahankan
b. batas permintaan sendiri salah satu kriteria yang dapat digunakan sebesar 3,25% maka iuran yang akan
dengan usia dan masa kerja untuk menilai sustainability program dibayar pemerintah, baik pusat maupun
tertentu; jaminan PNS yang disebut dengan daerah berkisar antara 1,75%-2,25%.
c. mencapai batas usia pensiun; Contingent Fund Reserve (CFR). Apabila Tentu pemanfaatan jaminan hari tua tidak
d. perampingan organisasi atau program bisa memelihara angka CFR seluruhnya bersifat anuitas (dibayar tiap
kebijakan pemerintah yang minimal sekitar 11 tahun maka hal ini bulan). Peserta bisa saja mengambil
mengakibatkan pensiun dini; dipandang sudah cukup memadai. Angka misalnya 50% dari total manfaat selu-
atau ini menunjukkan berapa lama akumulasi ruhnya dimuka dan sisanya dianuitaskan
e. tidak cakap jasmani dan/atau dana program bisa mendanai program untuk menambah pensiun bulanan.
rohani sehingga tidak dapat bila terdapat masalah/ketidaklancaran
menjalankan tugas dan kewa- dana yang masuk. Namun, yang perlu digarisbawahi,
jiban. skema program jaminan pensiun dan
Berdasarkan simulasi sederhana dan jaminan hari tua sebagaimana dipapar-
Dari sisi konsepsi, penyusunan pro- menggunakan kriteria-kriteria di atas kan di atas kemungkinannya lebih cocok
gram tentu harus didesain dengan hati- yakni RR minimal 40% dari rata-rata diberikan hanya kepada pegawai baru
hati dan cermat. Program harus secara penghasilan selama bekerja, iuran pega- yang masuk setelah tanggal cut off. Apa-
optimal bisa menyeimbangkan kriteria wai berkisar 4,75% dari penghasilan, dan bila system fully funded diterapkan juga
adequacy (kecukupan/memadai), af- CFR berkisar 11 tahun sebagai acuan untuk PNS lama maka pemerintah akan
fordability (pembiayaan terjangkau), dan perhitungan maka didapat 2 hasil yaitu: menanggung beban UPSL yang sangat
sustainability (keberlanjutan program). • Replacement Ratio (RR) dapat signifikan karena selama ini pemerin-
mencapai 50% dari penghasilan tah belum membayar iuran program.
Program harus bisa memberikan rata-rata selama bekerja. Oleh karenanya, untuk program jaminan
manfaat yang cukup untuk pesertanya. • Iuran pemerintah berkisar 5% s.d pensiun, bisa jadi pilihannya adalah tetap
Makna cukup ini bisa sangat relatif, tetapi 6,2% dari penghasilan bergantung mempertahankan skema lama yaitu pay
International Labor Organization (ILO) dari pola pembayaran iuran apakah as you go.
merekomendasikan angka Replacement bersifat flate dari awal program atau
Rate/Replacement Ratio (RR) sebesar mulai dari iuran rendah dan secara Sedangkan untuk jaminan THT perlu
40% dari penghasilan sebagai angka bertahap meningkat sampai menjadi dilakukan modifikasi formula manfaat.
yang dipandang memadai untuk memper- 6,2%. Formula manfaat pasti dengan gaji
tahankan hidup yang layak. RR adalah Dengan hasil simulasi tersebut, apabila mengikuti gaji terakhir kiranya perlu
perbandingan antara penghasilan pensiun besar iuran dipandang terlalu besar tentu dimodifikasi menjadi manfaat pasti yang
dengan penghasilan ketika masih aktif persentasenya dapat diturunkan dengan gajinya mengacu pada gaji tahun tertentu
bekerja. Contoh, manfaat pensiun yang konsekuensi Replacement Ratio (RR) ditambah selisih gaji plus hasil pengem-
diselenggarakan oleh BPJS Ketenagak- juga akan turun dibawah 50%. bangannya apabila terdapat kenaikan
erjaan: 1% X (masa iur : 12 bulan) X gaji. Dengan pola kombinasi ini, fairness
(rata-rata upah tahunan tertimbang Seperti halnya jaminan pensiun di kepada PNS tetap terjaga dan pemerin-
selama mengiur : 12). Secara seder- atas, program jaminan hari tua juga tah juga terhindar dari kewajiban mem-
hana formula tersebut dapat dimaknai dapat dianalisis dengan memakai iuran bayar UPSL apabila terdapat kenaikan
bahwa apabila seseorang bekerja selama yang saat ini berlaku yaitu 3,25% seba- gaji.
30 tahun maka dia akan memperoleh gai titik awal analisis. Namun, berbeda
pensiun sebesar 30% dari rata-rata gaji dengan jaminan pensiun yang meng- Sebagai penutup, tulisan ini meru-
bulanan selama bekerja. gunakan skema manfaat pasti maka pakan upaya untuk mendiskripsikan pola
jaminan hari tua ada baiknya dikelola pengelolaan program jaminan pensiun
Saat ini iuran pensiun yang dipotong berdasarkan skema iuran pasti. Pertim- dan jaminan hari tua PNS yang saat ini
adalah sebesar 4,75% dari gaji pokok bangannya, skema manfaat pasti seperti sedang berlangsung. Selanjutnya juga
plus tunjangan keluarga. Dengan asumsi yang saat ini berlaku seringkali menim- memuat kewajiban perubahan seba-
persentase iuran tersebut masih terjang- bulkan kewajiban UPSL bagi pemerintah. gaimana amanat undang-undang dan
kau oleh PNS maka persentase tersebut Disamping itu, sesuai dengan prinsip acuan-acuan umum dalam menyusun
dapat digunakan sebagai iuran program investasi yang baik maka diversifikasi regulasi perubahan tersebut. Akan tetapi,
pensiun yang baru. Tentu sebagaimana perlu dilakukan untuk meminimalisasi penting untuk disampaikan bahwa pilih-
amanat UU No. 5 tahun 2014 di atas, risiko yang mungkin terjadi. an-pilihan atas skema jaminan pensiun
pemerintah baik pusat maupun daerah dan jaminan hari tua, baik untuk PNS
juga akan memberikan kontribusi guna Jika jaminan pensiun dengan rentang lama, maupun PNS baru sebagaimana
pendanaan program tersebut. total iuran antara 10%-11% dapat men- disajikan di atas adalah analisis pribadi
danai RR sebesar 50% maka secara yang belum tentu mencerminkan kebi-
Terkait dengan keberlanjutan program, sederhana program jaminan hari tua akan jakan organisasi. n
40
KO N S E P E VA LUA S I K I N E R JA Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
D
efinisi kinerja menurut Kamus Besar rencanaan anggaran, fase pelaksanaan Fase perencanaan anggaran berakhir
Bahasa Indonesia yaitu 1) sesuatu anggaran, dan fase pertanggungjawaban dengan diterbitkannya DIPA sebagai dasar
yang dicapai; 2) prestasi yang di- anggaran. pelaksanaan anggaran K/L. Perencanaan
perlihatkan; 3) kemampuan kerja (tentang menjadi sangat penting karena perenca-
peralatan). Kinerja menjadi penting dalam Fase perencanaan anggaran berjalan naan anggaran yang berkualitas menjadi
bidang apapun karena dengan menga- pada satu tahun sebelum tahun anggaran awal dari sebuah keberhasilan. Tidak
nalisis kinerja, seseorang dapat menyim- (T-1). Fase ini terdiri dari serangkaian heran, muncul pernyataan “fail to plan, is
pulkan apakah tujuan suatu organisasi upaya Kementerian/Lembaga (K/L) plan to fail” (gagal dalam merencanakan
tercapai atau tidak. Selain itu, kinerja dalam menyusun anggaran tahun berikut- berarti merencanakan kegagalan).
dapat menjadi indikator apakah tercipta nya. Sebagaimana diamanatkan dalam
efisiensi. Kinerja yang optimal tercermin Peraturan Pemerintah No 90 Tahun 2010 Fase pelaksanaan anggaran mencakup
dari terwujudnya efektivitas dan efisiensi. tentang Penyusunan Rencana Kerja dan satu tahun anggaran berjalan (1 Januari
Anggaran K/L, tahapan pada fase peren- s.d. 31 Desember). Pada periode tersebut,
Penganggaran merupakan serangkaian canaan setidaknya terdiri dari penyusunan K/L melaksanakan berbagai kegiatan
proses yang terjadi pada siklus anggaran. pagu indikatif, pagu anggaran, dan alokasi sebagaimana yang telah direncanakan
Siklus anggaran dimulai dari fase pe- anggaran. pada tahun sebelumnya (T-1). Dengan
41
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
adanya dinamika kebijakan penganggaran, melakukan audit terhadap kinerja peng- tahun berikutnya. Arah perbaikan tersebut
perubahan kondisi di lapangan, dan faktor anggaran. Ke depan unit yang melaku- sesuai dengan fungsi evaluasi kinerja yang
lainnya, K/L diberi celah untuk melakukan kan audit kinerja perlu menyentuh aspek dijelaskan dalam PMK No 249 Tahun
revisi anggaran sesuai dengan peraturan penganggaran, karena dengan penerapan 2011 yaitu fungsi peningkatan kualitas
perundang-undangan di bidang pengang- penganggaran berbasis kinerja, audit ter- (improving) di samping fungsi akuntabilitas
garan. Pelaksanaan revisi yang ideal apa- hadap kinerja setidaknya akan mengung- (proving). Selain dalam rangka kebutuhan
bila revisi tersebut dilakukan dalam rangka kap tingkat kualitas kinerja penganggaran evaluasi, kinerja penganggaran selama
memastikan target kinerja K/L tercapai. K/L. ini juga dimanfaatkan dalam implementasi
Kelihaian pengelola anggaran menjadi sistem penghargaan dan sanksi. Untuk
kunci pelaksanaan anggaran berjalan opti- Pengukuran dan evalusi atas kinerja lebih menyelaraskan konsep evaluasi
mal. di akhir tahun anggaran berjalan akan penganggaran tentu harus mencakup ke- kinerja dengan sistem penghargaaan dan
terlihat tingkat efektivitas pelaksanaan tiga fase tersebut. Melalui kegiatan peng- sanksi maka ada satu fungsi dari evaluasi
anggaran. tingkat efektivitas yang tinggi ukuran dan evaluasi, Kementerian/Lem- yang dapat dipertimbangkan yaitu fungsi
akan semakin bermakna apabila diikuti baga diharapkan dapat mengetahui tingkat pemberian penghargaan (rewarding), yaitu
dengan efisiensi anggaran. kinerja penganggaran pada setiap fase. hasil evaluasi kinerja penganggaran men-
Keakuratan penilaian tingkat kinerja di jadi dasar dalam pemberian penghargaan
Fase pertanggungjawaban anggaran setiap fase salah satunya ditentukan oleh dan pengenaan sanksi kepada K/L.
muncul ketika tahun anggaran telah ber- variabel yang digunakan. Variabel sangat
akhir. K/L wajib menyampaikan laporan berperan sebagai indikator yang mewakili Apabila fungsi rewarding dapat diterap-
kinerja penganggaran kepada Menteri kinerja pada setiap fase. Hasil penilaian kan maka kaitan antara hasil evaluasi de-
Keuangan. Tingkat partisipasi satuan kerja atas setiap fase tersebut memudahkan unit ngan penerapan sistem penghargaan dan
dalam menyampaikan kinerja pengang- yang terlibat dalam penganggaran untuk sanksi akan semakin erat. Fungsi reward-
garan melalui aplikasi monev kinerja menjawab pertanyaan sederhana yang ing akan menjadi pendorong/stimulus bagi
penganggaran menjadi keharusan karena muncul dari pihak manapun ketika mereka K/L dalam rangka meningkatkan kinerja
sebagus apapun kinerja yang dicapai ingin tahun K/L mana saja yang perenca- penganggaran. Kunci sukses dari fungsi
sepanjang tidak dilaporkan dengan baik naan anggarannya sangat baik dan bisa rewarding adalah ketepatan rumusan
dan benar maka hasil analisis atas data dijadikan benchmark bagi K/L lainnya. variabel kinerja dan bentuk penghargaan
tersebut menjadi tidak berkualitas. Hasil Manfaat lain dari penilaian setiap fase bagi K/L yang kinerja penganggarannya
dari kinerja dapat tercermin pada laporan tersebut yaitu K/L lebih mudah mengiden- sangat baik. Apabila bentuk penghargaan
kinerja penganggaran tidak lama setelah tifikasi fase mana yang kinerjanya kurang kepada K/L selaras dengan harapan dari
tahun anggaran berakhir. Namun untuk optimal dan perlu ditingkatkan. Sehingga, individu-individu di internal K/L tersebut
menghasilkan laporan yang komprehensif, hasil pengukuran dan evaluasi pada ketiga maka percepatan peningkatan kinerja
diperlukan audit atas kinerja pengangga- fase tersebut bermanfaat dalam rangka penganggaran akan terwujud. Semoga. n
ran. Untuk saat ini, belum ada unit yang perbaikan dalam penyusunan anggaran di
42
PNBP Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
QUICK RESPONSE
Teks : Muslikhudin
“Perilaku Utama Pelayanan adalah melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku
kepentingan serta bersikap proaktif dan cepat tanggap (KMK 312 Tahun 2011 tentang
Nilai-Nilai Kemenkeu)”
43
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 PNBP
44
PNBP Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
lanja, terdapat 2 jenis perlakuan, firmasi di email serta status terdapat 75 Bank Persepsi dan 1
yaitu kode billing dalam history billing Pos Persepsi yang dapat melay-
1) Pengembalian belanja yang masih “belum bayar” (belum ada ani transaksi Setoran PNBP dan
telah lewat tahun atau be- NTPN). Maka, Nonanggaran melalui SIMPONI.
lanja tahun anggaran yang 1) Wajib Bayar/Wajib Setor Ke depannya, seluruh bank dan
lalu akan menjadi setoran menyampaikan informasi pos persepsi akan melayani
PNBP TAYL dengan MAP dimaksud dengan memberi- transaksi Setoran PNBP dan
423xxx. Setoran ini tidak tahukan nomor billing-nya. Nonanggaran.
perlu dikaitkan dengan 2) Pengelolaan SIMPONI akan • Untuk Pembayaran PNBP dan
program dan kegiatan. melakukan pengecekan kode Nonanggaran dengan meng-
Pengembalian TAYL di-input billing gunakan USD, sampai saat ini
menggunakan user billing 3) Apabila kode billing sudah baru dapat disetorkan melalui
K/L, dengan cara memilih terbayarkan di-settlement tiga bank, yaitu BRI, BNI ,dan
Kelompok PNBP Umum, dan (Perbendaharan negara), Mandiri.
jenis penerimaan pengem- maka Simponi akan segera Seluruh history pertanyaan dan permo-
balian belanja TAYL (Akun: memberikan notifikasi ke honan bantuan yang dilengkapi dengan
423xxx). email dan merubah status solusi serta pemecahan masalah, tersim-
2) Sementara itu, pengem- billing pada history billing. pan dan dapat dilihat di manajemen FAQ
balian untuk tahun berjalan 4) Apabila kode billing sudah SIMPONI. Untuk mempermudah pencar-
penyetorannya tertuju ke terbayarkan di settlement ian solusi dan pemecahan masalah, user
program, kegiatan dan akun (Perbendaharan negara), dapat menggunakan fasilitas search. n
belanja yang digunakan maka SIMPONI (MPN G2)
(sesuai dengan Daftar Isian akan meminta Bank untuk
45
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 KHAZANAH
Teks : Walidi
”Bank syariah itu kan sama dengan bank Pengkajian tentang riba harus dimulai ruhkannya atau mengharamkannya) ini
biasa. Namanya aja kearab-araban....” dengan pemahaman tentang kaedah fiqih. bermakna bahwa dalam kerangka fiqih
Kaedah fiqih menyatakan bahwa untuk muamalah maka semua kegiatan ekonomi
Banyak pihak saat kini menyatakan urusan yang berkaitan dengan ibadah dibolehkan kecuali ada dalil yang meng-
bahwa transaksi perbankan syariah sama mahdhoh, maka berlaku ketentuan bahwa haramkannya.
dengan bank konvensional. Betulkan semua ibadah dilarang kecuali yang dipe-
pernyataan tersebut ? Fenomena penya- rintahkan. “Hukum asal dalam beribadah Yang dilarang dalam transaksi muala-
maan transaksi di perbankan syariah dan adalah haram dan batal kecuali yang ada mah yaitu transaksi maysir, gharar, dan
lembaga keuangan syariah dengan industri dalil yang memerintahkan”. Sedangkan riba yang orang sering menyingkatnya
perbankan pada umumnya, perlu kita dari sisi muamalah terdapat kaidah hukum dengan dengan MAGRIB. Maisyr terkait
cermati. Ini agar kita tidak masuk dalam yang menyatakan bahwa “Hukum asal dari transaksi spekulasi, gharar terkait transaksi
golongan orang sebagaimana disebutkan sesuatu (muamalah/keduniaan) adalah yang tidak jelas dan riba transaksi yang
oleh Allah SWT dalam QS Al Baqoroh mubah sampai ada dalil yang melarangnya memberikan tambahan yang diharamkan.
275 ; ….. Keadaan mereka yang demikian (memakruhkannya atau mengharamkan- Pada kesempatan ini, kita akan coba se-
itu, adalah disebabkan mereka berkata nya)” (Imam As Suyuthi, dalam al Asyba’ dikit mengurai tentang transaksi riba.
(berpendapat), sesungguhnya jual beli wan Nadhoir: 43) Secara garis besar riba bisa dikelompok-
itu sama dengan riba, padahal Allah telah kan menjadi dua yaitu riba fadhl dan riba
menghalalkan jual beli dan mengharamkan Kegiatan ekonomi adalah bagian dari nasi’ah.
riba…..[2:275]. Perlu dikenali dengan kegiatan muamalah maka merujuk pada
mendalam tentang jenis transaksi riba dan kaedah fiqih yang kedua yang menyatakan Riba Fadhl (jual beli/barter)
sejenisnya, agar kita tidak masuk dalam bahwa hukum asal dari sesuatu (mua-
kategori dalam kebanyakan pihak seba- malah/keduniaan) adalah mubah sampai Riba fadhl adalah riba yang terjadi
gaimana disindir oleh Sang Khalik. ada dalil yang melarangnya (memak- dalam masalah barter atau tukar menukar
46
KHAZANAH Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
47
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 RENUNGAN
SEBERAPA PANTAS
Teks : Cahya Setiawan
48
K O M U N I TA S Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
D J A Ku s t i k
Teks : Cahya Setiawan & Yudanto Dwi Nugroho
Berjalan menuju ballroom Dhanapala, mulai terdengar alunan musik dan lagu-lagu indah menyam-
but. Semakin dekat ke pintu masuk, semakin terdengar selaras karena keseluruhan suara instrumen
musik menjadi terdengar jelas. Demikian juga dengan lagu yang dinyanyikan. Sajian seperti ini membuat
suasana ruangan menjadi lebih sejuk dan akrab.
49
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 K O M U N I TA S
Siapakah Mereka?
Saat ini, anggota yang aktif berlatih dan
tampil berjumlah sebelas orang. Sengaja
tidak ditunjuk seorang ketua dalam komu-
nitas ini. “Ini kan kumpulan nonformal. Jadi
sampai saat ini belum perlu ditunjuk ketua.
Supaya tidak berjenjang. Biar lebih akrab
dan memudahkan komunikasi”, ujar Juni-
artha. Walaupun tidak ditunjuk ketua, tapi
tetap ada koordinator. Tujuannya untuk
memudahkan komunikasi terutama dengan
sesama anggota.
50
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
51
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 C ATATA N P E R J A L A N A N
S
uksesnya film “5 cm” pada tahun merapikan diri, kami meneruskan perjala- sung menguras tenaga: beberapa puluh
2012 menimbulkan fenomena baru nan melewati Purbalingga, Banjarnegara, anak tangga melewati permukiman warga.
di masyarakat Indonesia, khusus- dan Wonosobo menggunakan mobil sewa. Setelah lepas dari jalur ini, kami melewati
nya para pemuda. Dengan mengambil Perjalanan lebih dari tiga jam ini sebagian jalur jalan batu yang membelah ladang
latar perjalanan sekelompok pemuda yang besar kami lalui dengan terlelap. Sempat warga sepanjang beberapa ratus meter,
melewati segala rintangan dalam perjala- mampir sejenak di Wonosobo untuk men- dilanjutkan jalan setapak menanjak di
nannya menuju puncak Gunung Semeru, cicipi masakan khas kota ini, Mie Ongklok. sela-sela perbukitan ladang warga setem-
film ini cukup menginspirasi pemuda untuk pat. Setelahnya, kami mulai memasuki
mencoba mendaki gunung. Tak luput dari Sekitar pukul 12 siang kami tiba di kawasan hutan.
pengaruh fenomena tersebut, penulis pun basecamp Patak Banteng, titik awal
tertarik untuk mencoba menantang diri pendakian Gunung Prau. Letaknya Pos Sikut Dewo berada di ujung wilayah
untuk mendaki gunung. Sebagai ‘pemuda’ cukup strategis, tak jauh dari jalan raya ladang. Di sini kami masih menemui
yang belum pernah sama sekali mendaki Wonosobo-Dieng. Fasilitas di basecamp aktivitas warga yang meladang maupun
gunung, penulis memutuskan mendaki ini cukup lengkap, meski bisa dibilang yang membuka warung makanan. Banyak
sebuah gunung yang rumornya cocok bagi belum terintegrasi dengan baik. Basecamp pendaki yang beristirahat sejenak di sini
para pendaki pemula, Gunung Prau. ini sebenarnya ruang istirahat bagi para sambil membeli makanan.
Gunung Prau menjulang dengan tinggi pendaki, sekaligus menjadi pos pelayanan.
2.565 mdpl dan terletak di Kawasan Da- Di sini calon pendaki membayar retribusi Pos berikutnya adalah Pos II Canggal
taran Tinggi Dieng, tepatnya di perbatasan Rp10.000 per orang sebelum naik. Petu- Walangan yang menandai perjalanan kami
antara Kabupaten Wonosobo dan Kendal, gas basecamp menjelaskan tata tertib, telah memasuki hutan, yakni hutan pinus.
Jawa Tengah. Kawasan Dieng yang serta jalur pendakian yang akan ditempuh Jalur pendakian masih bisa terlihat jelas.
terkenal membuat gunung ini cukup ramai agar perjalanan aman dan nyaman. Sepanjang perjalanan, kami berpapasan
dikunjungi oleh para pendaki. dengan para pendaki yang menuruni
Setelah bersiap, kami memutuskan gunung. Pada umumnya pendaki memu-
Perjalanan dan Pendakian mulai menyusuri jalur pendakian sekitar lai pendakian pada siang hari agar dapat
Bersama 8 kawan, penulis berangkat pukul 2 siang. Jalur pendakian ini melalui mendirikan tenda di puncak pada sore hari
dari Jakarta melalui jalur darat – tepatnya tiga pos sebelum ke puncak. Pos I Sikut dan berkemah, selanjutnya baru menuruni
kereta – menuju stasiun besar terdekat Dewo, Pos II Canggal Walangan, dan puncak antara pukul 9 pagi hingga sore
dengan tujuan, yakni Stasiun Purwokerto. Pos III Cacingan. Berdasarkan medan- hari esoknya.
Pada hari Jumat sekitar pukul 9 malam, nya, jalur pendakian ini bisa saya bagi
kami meluncur dan tiba di Purwokerto menjadi beberapa jenis. Awal pendakian, Tak terasa dua jam lebih kami berjalan,
sekitar pukul 6 pagi. Setelah sejenak kami disuguhi jalur pendek tetapi lang- dan sampailah kami di Pos III Cacingan.
52
C ATATA N P E R J A L A N A N Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
Puncak Prau di malam hari sangat an megah. Dapat kita saksikan puncak
dingin, terutama karena hembusan angin gunung-gunung menyembul di atas awan.
langsung dari lembah. Perlu Anda ketahui, Gunung Ungaran, Sumbing, Sindoro,
kawasan puncak berupa tanah lapang bahkan Merbabu dan Merapi. Selain itu
berumput dan jarangnya pepohonan yang terdapat punggungan bukit-bukit kecil di
bisa melindungi tenda dari angin. Hal ini bagian bawah puncak Prau yang dijuluki
menambah dinginnya udara di puncak. bukit Teletubbies. Di sinilah para pen-
Kami melewati malam dengan memasak gunjung biasanya mengabadikan momen
makanan, ngobrol ringan, sambil sesekali untuk dibagikan di media sosial.
mencoba mempraktikkan fotografi ponsel.
Menantang seorang kawan, apakah ka- Kami bergegas bangun. Setelah Subuh
mera ponselnya bisa menangkap gambar kami bersiap menanti sajian utama di pun-
secara jelas dalam mode slow speed cak Prau: matahari terbit. Pemandangan
shutter. Tak lama kemudian kami istira- menakjubkan, seperti yang dikatakan ba
hat sambil berusaha menahan dinginnya nyak orang. Tak mau melewatkan kesem-
puncak Prau. patan ini kami mengabadikan dalam foto
dan video hingga matahari mulai meninggi.
Mengatasi dinginnya suhu puncak, Sungguh pengalaman pertama yang tak
disarankan agar mendirikan tenda sedekat kan terlupakan.
mungkin dengan rumpun pepohonan Puas dengan sajian utama, kami
atau kumpulan tenda lain. Begitu gelap, bersegera menyiapkan sarapan dan
segeralah memasak makanan dan air selanjutnya merapikan tenda, bersiap
untuk menambah energi. Semakin malam turun. Tak lupa kami memastikan tak ada
,angin bertambah kencang, perlu diwaspa- sampah tertinggal demi menjaga kelesta-
Baik Pos I maupun Pos II, tak lebih hanya
dai tenda roboh. Pastikan tenda didirikan rian lingkungan Prau. Sekitar pukul 9 pagi
sekadar tempat yang agak landai dan di-
dengan kuat dan kokoh. Selama di puncak kami memutuskan turun dan menghabis-
beri penanda. Bukan masalah, saya yakin
kenakan pakaian sehangat mungkin, serta kan kurang dari tiga jam untuk sampai
setiap pendaki di sini terutama pemula
lindungi mata, hidung, dan ruang dalam ke basecamp Patak Banteng. Perjalanan
pasti sangat senang ketika berhasil men-
tenda dari debu. Pada musim kemarau, turun cenderung lebih cepat dibanding
capai pos-pos ini. Tak lain karena pos
rumput mengering dan menyebabkan kala mendaki.
ini sebagai bentuk achievement bertahap
debu mudah beterbangan masuk ke dalam
yang dilalui pendaki. Dengan melihat
tenda. Cukup lama kami beristirahat sam-
tanda pos, pendaki bisa beristirahat sambil
bil membersihkan badan di basecamp.
merasa berbangga hati karena berhasil
Menanti Fajar Setelah itu kami menyempatkan membeli
menyelesaikan satu tahapan perjalanan
Tujuan utama sebagian besar pen- oleh-oleh berupa Carica. Carica adalah
pendakian, bagaimanapun kondisinya.
daki Gunung Prau ini saya yakin adalah buah endemik kawasan Dieng yang
Beranjak dari Pos III ini medan semakin
menikmati pemandangan matahari terbit, berkerabat dengan pepaya, dan disajikan
terjal, pohon semakin jarang, dan tanah
walaupun lebih dari itu yang bisa didapat. dalam bentuk manisan buah kemasan.
semakin berdebu. Ditambah angin yang
Memang gunung ini tenar tak hanya Sekitar pukul satu lebih, kami mening-
cukup kencang di sore hari membuat kami
karena ramah kepada pendaki pemula, galkan Patak Banteng menuju Purwokerto
berhati-hati, untuk mengatasi debu beter-
tetapi juga karena panorama sunrise yang untuk kemudian kami lanjutkan menuju Ja-
bangan yang menusuk mata dan hidung,
katanya terbaik di Pulau Jawa. Peman- karta. Perjalanan yang melelahkan tetapi
dan mencari pijakan dan pegangan agar
dangan di khatulistiwa sebelah timur selain menambah pengalaman. n
tak tergelincir dan jatuh ke jurang.
matahari terbit adalah jajaran pegunung-
Puncak Perahu Terbalik
Lewat pukul lima sore, kami telah
mencapai bagian puncak Gunung Prau.
Beberapa saat kami beristirahat sambil
menikmati pemandangan Kawasan Dieng,
yang belum sempat kami pandang selama
mendaki. Nampak dari kejauhan Telaga
Warna yang membiru, wilayah permuki-
man warga dengan ladang sayuran, serta
di seberang Gunung Pakuwaja. Segera
kami bergegas mencari tempat terbaik
untuk mendirikan tenda karena senja
sudah menggantung di ufuk barat. Udara
makin dingin, angin makin kencang, tetapi
kawasan puncak semakin ramai oleh para
pendaki.
53
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016 RESENSI FILM
54
RESENSI FILM Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
twist-twist cerita yang begitu banyak. tentang kekacauan ini. Dengan syarat tercengang dalam film tersebut. Memang,
Belum sempat terjawab seluruhnya, dan membebaskan dirinya, Thaddeus ber- penonton dihadirkan sebuah aksi sulap
penonton masih harus mendapat sajian sedia untuk membantu Dylan menolong yang menakjubkan dan aksi pertengkaran
kebingungan-kebingungan setelahnya. The Four Horsemen. dengan bumbu-bumbu kungfu khas
Tiongkok, namun hal tersebut juga tidak
Sebagai aksi come-back-nya, The Di Makau, Walter menggunakan
mampu memenuhi ekspektasi penonton.
Four Horsemen berencana akan mem- keahlian mereka, membobol sebuah pe-
bongkar aksi jahat seorang CEO peru- rusahaan teknologi dan mencuri sebuah Hal ini terjadi mungkin karena penon-
sahaan teknologi ternama, OCTA, yang chip yang dapat mengakses seluruh ton sudah membangun ekspektasi yang
menyalahgunakan data privasi konsumen komputer di dunia. Tidak ada pilihan sangat tinggi dengan membandingkan
dalam acara peluncuran sebuah produk lain, The Four Horsemen harus berkom- twist dalam ending film pertamanya.
terbaru perusahaan tersebut. Belum plot dengan Walter. Namun di balik itu Selain itu, penonton juga sudah menanti
tuntas menyelesaikan aksinya tersebut, semua, juga berniat mengkhianati me- dan menerka-nerka twist apa yang akan
The Four Horsemen harus dihentikan reka semua setelah aksinya berhasil. diberikan dalam akhir film. Dan ketika pi-
dan kemudian diculik ke Republik Rakyat Arthur dan Walter berhasil membalas- hak film memutuskan menggunakan cara
Tiongkok, Makau. kan dendamnya kepada Dylan dengan yang sama dengan film pertama, para
menguncinya ke dalam sebuah brankas penonton tidak terlalu mendapatkan apa
Adalah Walter Mabry, yang dipe-
dan menenggelamkannya ke dalam yang sebenarnya mereka inginkan. Na-
rankan oleh Daniel Radcliffe, orang yang
danau, cara yang sama dengan teng- mun, beragam konflik yang dimunculkan
berada dibalik kekacauan itu. Ia adalah
gelamnya sang ayah. Namun, ia berhasil dalam film ini patut diapresiasi sehingga
putera dari seorang pemimpin perusa-
diselamatkan dengan bantuan Thaddeus, tidak melulu menceritakan sebuah cerita
haan asuransi Arthur Tressler. Dalam
melalui trik tersiratnya, dan tentunya The yang datar.
sekuel pertama, The Four Horsemen
Four Horsemen.
mencuri uang Arthur yang tersimpan Di akhir film, ditunjukkan bahwa The
dalam brankas bank yang dijaga sangat Berkaca dalam film sebelumnya, ten- Four Horsemen berjalan menuju sebuah
ketat. The Four Horsemen saat itu tunya aksi The Four Horsemen tidak jauh pintu dan sebuah tangga yang memben-
berhasil membobol keamanan bank dan dari kehebohan dunia sulap. Namun, tuk ornamen “The Eye”. Tidak dijelaskan
menyebar uang klaim asuransi yang penonton jangan mengharapkan dapat kemana arah tangga itu akan berujung.
ditahan oleh Arthur dengan segala alasan melihat sebuah real magic dalam film Mungkin penonton diantarkan menuju
tersebut kepada para penonton dalam ini. Penonton harus memaklumi bahwa lanjutan serial dalam film Now You See
sebuah perhelatan besar. Tidak menye- semua hanyalah sebatas cerita fiktif dan Me 3 yang sampai sekarang masih
rah begitu saja, Arthur bersama dengan rekayasa teknologi dunia perfilman. belum diumumkan tanggal mainnya. Kita
Walter kemudian menyusun rencana Hadirnya wajah-wajah baru seperti Jay tunggu saja bagaimana aksi The Four
untuk membalaskan dendamnya kepada Chou yang berperan sebagai Li, Tsai Horsemen dalam sekuel selanjutnya. n
para The Four Horsemen. Chin sebagai Bu Bu, dan Sanaa Lathan Sutradara : Hon M. Chu
sebagai Deputi Direktur Natalie Austin,
Peran Daniel Radcliffe kali ini masih Penulis : Ed Solomon
dan David Warshofsky sebagai Agen
sangat kental dengan sosok anak laki- Naskah
Cowan seakan tidak cukup untuk mem-
laki yang bergelut dengan dunia sihir Pemain : Jesse Eisenberg, Mark Ruffalo,
berikan nafas segar dalam film ini. Atensi
dalam perannya sebagai Harry Potter Woody Harrelson, Dave Fran-
penonton lebih condong memerhatikan
pada tahun 2001 s.d. 2011. Hal ini co, Daniel Radcliffe, Lizzy
peran Daniel Radcliffe yang hadir se-
mungkin dikarenakan target penonton Caplan, Morgan Freeman
bagai villain dan tampil sebagai penjahat
Now You See Me 2 kurang lebih sama Durasi : 129 menit
yang berkarakter geek dan konyol, bukan
dengan target penonton film Daniel
ganas dan garang. Skor : 5 dari 10
sebelumnya. Terlebih lagi, kedua film itu
sama-sama mengandung unsur magic di Yang
dalamnya. Namun, pada kesempatan ini, perlu digaris-
Daniel mencoba menjadi tokoh antagonis bawahi lagi,
dibanding tetap berdiri sebagai tokoh film ini tetap
protagonis. Daniel, dengan kecanggihan mengguna-
sains dan teknologi terkini, berniat akan kan “bumbu”
mengalahkan kekuatan magic yang dimi- yang sama
liki oleh para The Four Horsemen. Lebih dengan
dari itu, pendapat-pendapat penonton “bumbu”
yang meragukan perannya ini dimentah- pada film
kan kembali oleh Daniel melalui dialog- sebelumnya
nya, “Science beats magic”. sehingga
tidak ada ke-
Kesulitan untuk menolong teman-
jutan-kejutan
temannya, Mark Ruffalo, yang berperan
berarti yang
sebagai Dylan Rhodes, mendatangi
membuat
Thaddeus yang dirasa mengetahui
penonton
55
Warta Anggaran Edisi 30, Tahun 2016
56