Seorang ibu hamil G1P0A0H0 datang ke BPM pada tanggal 20
Mei 2013 bersama suaminya, ibu mengatakan bahwa ia ingin
memeriksakan kehamilannya. a. Data Subjektif (S) 1) Ibu mengatakan bahwa ia ingin memeriksakan kehamilannya. 2) Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertamanya. 3) Ibu mengatakan bahwa ia sudah tidak haid sejak 7 bulan yang lalu. 4) Ibu mengatakan bahwa HPHT nya pada tanggal 23 Januari 2013. 5) Ibu mengatakan bahwa ia merasakan pergerakan anaknya banyak. 6) Ibu mengatakan bahwa ia memiliki riwayat keturunan kembar. b. Data Objektif (O) 1) TP : 30 Oktober 2013 2) Pemeriksaan Umum Kesadaran : CMC TTV : • TD : 130/80 mmHg • N : 88 x/i • S : 37oC • P : 19 x/i BB sebelum hamil : 49 kg BB saat hamil : 57 kg TB : 150 cm LILA : 24 cm 3) Pemeriksaan Khusus a) Inspeksi Abdomen : pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas luka operasi. b) Palpasi Leopold • L I : TFU 3 jari di atas pusat, teraba kemungkinan bokong. • L II : Teraba lebih dari 2 tonjolan besar, dimana masing-masing tonjolan berada di bagian perut ibu yang berbeda. Teraba tonjolan tonjolan kecil (ekstremitas janin) yang lebih banyak dari biasanya. • L III : Kepala masih bisa digoyangkan. • L IV : Tidak dilakukan. c) Askultasi • DJJ : (+), terdapat 2 punctum maksimum yang berbeda yang pertama terdapat di bagian kanan perut ibu dan yang kedua di bagian kiri perut ibu. • Frekuensi : 139 x/i (kiri) dan 128 x/i (kanan) • Irama : Teratur • Intensitas : Kuat d) Perkusi Reflek Patella Kiri dan Kanan : (+) 4) Pemeriksaan Panggul Luar a) Distansia Cristarum : 27 cm b) Distansia Spinarum : 25 cm c) Conjugata Eksterna : 19 cm d) Lingkar Panggul : 79 cm 5) Pemeriksaan Penunjang a) Hb : 11 gr% b) Protein urin : (-) c. Asassment (A) 1) Diagnosa : Ibu hamil G1P0A0H0 usia kehamilan 28 minggu, janin hidup, kembar, intrauterin, presentasi kepala, puki/puka, keadaan jalan lahir normal pemeriksaan panggul luar, KU ibu dan janin baik. 2) Dasar a) Ibu mengatakan bahwa ia ingin memeriksakan kehamilannya. b) Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertamanya. c) Ibu mengatakan bahwa ia sudah tidak haid sejak 7 bulan yang lalu. d) Ibu mengatakan bahwa HPHT nya pada tanggal 23 Januari 2013. e) Ibu mengatakan bahwa ia merasakan pergerakan anaknya banyak. f) Ibu mengatakan bahwa ia memiliki riwayat keturunan kembar. g) Pemeriksaan Umum • Kesadaran : CMC • TTV : TD : 130/80 mmHg N : 88 x/i S : 37oC P : 19 x/i • BB sebelum hamil : 49 kg • BB saat hamil : 57 kg • TB : 150 cm • LILA : 24 cm h) Pemeriksaan Khusus (1) Inspeksi • Inspeksi lain dalam batas normal. • Abdomen : pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas luka operasi. (2) Palpasi Leopold • L I : TFU 3 jari di atas pusat, teraba kemungkinan bokong. • L II : Teraba lebih dari 2 tonjolan besar, dimana masing-masing tonjolan berada di bagian perut ibu yang berbeda. Teraba tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas janin) yang lebih banyak dari biasanya. • L III : Kepala masih bisa digoyangkan. • L IV : Tidak dilakukan. (3) Askultasi • DJJ : (+), terdapat 2 punctum maksimum yang berbeda yang pertama terdapat di bagian kanan perut ibu dan yang kedua di bagian kiri perut ibu. • Frekuensi : 139 x/i (kiri) dan 128 x/i (kanan) • Irama : Teratur • Intensitas : Kuat (4) Perkusi Reflek Patella Kiri dan Kanan : (+) i) Pemeriksaan Panggul Luar • Distansia Cristarum : 27 cm • Distansia Spinarum : 25 cm • Conjugata Eksterna : 19 cm • Lingkar Panggul : 79 cm j) Pemeriksaan Penunjang • Hb : 11 gr% • Protein urin : (-) d. Planning (P) 1) Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. 2) Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar. 3) Jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM III. 4) Anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya. 5) Anjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja. 6) Anjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin menurut ibu. 7) Berikan terapi berupa Tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C. 8) Anjurkan ibu untuk USG/foto Rontgen/Elektrokardiogram. 9) Anjurkan ibu untuk kunjunngan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. 10) Dokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan. BAB III PEMBAHASAN A. Pengkajian Berikut hasil pengumpulan data dasar yang didapatkan : 1. Data Subjektif a. Biodata atau Identitas Pasien dan Suami Yang perlu dikaji adalah, nama, umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, dan alamat. Maksud pernyataan ini adalah untuk mengidentifikasi atau (mengenal) klien. b. Keluhan Utama Merupakan alasan utama klien untuk datang ke bidan dan apa-apa saja yang dirasakan klien. Pada kasus di atas, keluhan utama pasien adalah ibu merasakan pergerakan anaknya banyak. Hal ini dikarenakan ekstremitas multijanin lebih banyak dibandingkan dengan janin tunggal, sehingga terasa gerakan janin yang lebih banyak dan sering. c. Riwayat Menstruasi Yang ditanyakan adalah siklus, lama, banyaknya, bau, warna, disminorhoe dan usia menarche. d. Riwayat Obstetrik Yang Lalu Riwayat obstetri ibu sangat penting, karena sebagai acuan pendukung kita untuk menetapkan diagnosis untuk ibu. Pada kasus ini ibu merupakan primigravida, sehingga riwayat obstetriknya tidak dikaji. e. Riwayat Kehamilan Sekarang Yang ditanyakan pada riwayat kehamilan sekarang adalah hari pertama haid terakhir, keluhan selama trimester I, II, dan III, kapan pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu, pergerakan janin dalam 24 jam terakhir, keluhan-keluhan yang dirasakan ibu, seperti 5 L, mual dan muntah terus menerus, nyeri perut, demam tinggi, sakit kepala berat, penglihatan kabur, pasa nyeri/panas bak, gatal pada vulva, pengeluaran pervaginam, nyeri & kemerahan pada tungkai, dan bengkak pada wajah tangan, dan kaki, obat/suplemen termasuk jamu-jamuan yang dikonsumsi, dan imunisasi. Dari kasus di atas, HPHT ibu pada tanggal 23 Januari 2013, keluhan selama trimester I, II, III tidak ada, pergerakkan janin pertama kali dirasakan ibu pada usia kehamilan 20-21 minggu, pergerakkan janin selama 24 jam terakhir yang dirasakan oleh ibu lebih dari 20 kali / hari, ibu tidak merasakan ada keluhan lainnya. f. Riwayat Kesehatan Ibu Yang ditanyakan pada riwayat kesehatan ibu adalah : 1) Riwayat penyakit yang pernah diderita seperti, penyakit jantung, asma, hipertensi, TBC, ginjal, epilepsi, DM, PMS/IMS. 2) Riwayat alergi seperti, jenis makanan, jenis obat-obatan. 3) Riwayat transfusi darah. 4) Riwayat operasi dinding rahim. 5) Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa. Dari kasus di atas ibu tidak memiliki riwayat penyakit apapun, alergi, transfusi darah, operasi dinding rahim, ataupun kelainan jiwa. g. Riwayat Kesehatan Keluarga Yang ditanyakan pada riwayat kesehatan keluarga adalah : 1) Riwayat penyakit keturunan seperti, penyakit jantung, DM, epilepsi, hipertensi, dan asma. 2) Riwayat keturunan kembar. Dari kasus di atas, ibu memiliki riwayat keturunan kembar. h. Riwayat Psikososial Yang ditanyakan pada riwayat psikososial ini adalah : 1) Apakah kehamilan ini direncakana atau tidak. 2) Respon ibu terhadap kehamilan ini. 3) Respon suami & keluarga terhadap kehamilan ibu. 4) Hubungan dengan suami/keluarga. 5) Hubungan dengan tetangga & masyarakat. 6) Kekhawatiran-khawatiran khusus. Dari kasus di atas, ibu dan keluarga menerima kehamilan. Hubungan ibu, keluarga, dan masyarakat baik. 2. Data Objektif a. Pemeriksaan Umum Secara teoritis kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik. Yang mencakup kesadaran, tekanan darah, nadi, napas, suhu, dan keadaan umum biasanya tidak akan mempengaruhi keadaan umum ibu. Dari kasus di atas didapatkan hasil pemeriksaan umum ibu adalah, Kesadaran : CMC, TD : 130/80 mmHg, N : 88 x/i, S : 37oC, P : 19 x/i, BB sebelum hamil : 49 kg, BB saat hamil : 57 kg, TB : 150 cm, dan LILA : 24 cm. b. Pemeriksaan Khusus 1) Inspeksi Yaitu pemeriksaan dengan cara melihat atau mengamati pasien yang dimulai dari kepala sampai ujung kaki (head to toe). Semua inspeksi dalam keadaan normal, kecuali pada abdomen. Tampak pembesaran perut yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. 2) Palpasi Leopold a) Leopold I teraba TFU pertengahan pusat dan prosesus xifoideus, sedangkan seharusnya TFU usia kehamilan 28 minggu berada di 3 jari di atas pusat. b) Leopold II teraba lebih dari 2 tonjolan besar di bagian kiri dan kanan perut ibu dan terdapat banyak tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan ekstremitas janin. c) Leopold III teraba bagian terendah janin masih bisa digoyangkan, teraba bagian yang keras, bulat dan melenting, kemungkinan kepala janin. d) Leopold IV posisi tangan divergen. 7) Auskultasi, dengan memeriksa denyut jantung janin (DJJ) dan terdengar DJJ di dua punctum maksimum yang berbeda, yaitu di bagian kanan dan kiri perut ibu, dengan perbedaan frekuensi masing-masing DJJ 11 denyutan, dengan frekuensi 139 x/i (kiri) dan 128 x/i (kanan). 8) Perkusi, dengan memeriksa reflek patella kiri dan kanan. Pada kasus didapatkan hasil positif. 9) Pemeriksaan Panggul Luar Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul luar ibu. Pada kasus didapatkan hasil distansia spinarum 25 cm, distansia cristarum 27 cm, conjugata eksterna 19 cm, dan lingkar panggul 79 cm. 10) Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan ini dilakukan untuk menunjang pemeriksaan yang sebelumnya telah dilakukan. Pada kasus didapatkan hasil : a) Hb, 11 gr%. b) Protein urin, negatif. B. Interpretasi Data Dasar Berdasarkan kasus ini, kemungkinan interpretasi data yang timbul adalah : 1. Diagnosa Kebidanan Ibu hamil G1P0A0H0 usia kehamilan 28 minggu, janin hidup, kembar, intrauterin, presentasi kepala, puki/puka, keadaan jalan lahir normal pemeriksaan panggul luar, KU ibu dan janin baik. Dasar : a. Ibu mengatakan bahwa ia ingin memeriksakan kehamilannya. b. Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertamanya. c. Ibu mengatakan bahwa ia sudah tidak haid sejak 7 bulan yang lalu. d. Ibu mengatakan bahwa HPHT nya pada tanggal 23 Januari 2013. e. Ibu mengatakan bahwa ia merasakan pergerakan anaknya banyak. f. Ibu mengatakan bahwa ia memiliki riwayat keturunan kembar. g. Pemeriksaan Umum • Kesadaran : CMC • TTV : TD : 130/80 mmHg N : 88 x/i S : 37oC P : 19 x/i • BB sebelum hamil : 49 kg • BB saat hamil : 57 kg • TB : 150 cm • LILA : 24 cm h. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi • Inspeksi lain dalam batas normal. • Abdomen : pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas luka operasi. b. Palpasi Leopold • L I : TFU 3 jari di atas pusat, teraba kemungkinan bokong. • L II : Teraba lebih dari 2 tonjolan besar, dimana masing masing tonjolan berada di bagian perut ibu yang berbeda. Teraba tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas janin) yang lebih banyak dari biasanya. • L III : Kepala masih bisa digoyangkan. • L IV : Tidak dilakukan. c. Askultasi • DJJ : (+), terdapat 2 punctum maksimum yang berbeda yang pertama terdapat di bagian kanan perut ibu dan yang kedua di bagian kiri perut ibu. • Frekuensi : 139 x/i (kiri) dan 128 x/i (kanan) • Irama : Teratur • Intensitas : Kuat d. Perkusi Reflek Patella Kiri dan Kanan : (+) e. Pemeriksaan Panggul Luar • Distansia Cristarum : 27 cm • Distansia Spinarum : 25 cm • Conjugata Eksterna : 19 cm • Lingkar Panggul : 79 cm f. Pemeriksaan Penunjang • Hb : 11 gr% • Protein urin : (-) 2. Masalah Berdasarkan kasus di atas masalah yang mungkin dialami ibu adalah gangguan rasa nyaman. Hal ini dikarenakan kondisi ibu yang baru pertama kali hamil (primigravida) dan kehamilan kembar, dimana untuk ibu yang primigravida cenderung memiliki respon yang negatif terhadap kehamilanya karena terjadi perubahan-perubahan fisiologis terhadap fisik dan psikis ibu. 3. Kebutuhan Berdasarkan kasus di atas kemungkinan kebutuhan ibu adalah sebagai berikut : a. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. b. Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar. c. Jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM III. d. Anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya. e. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja. f. Anjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin menurut ibu. g. Berikan terapi berupa Tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C. h. Anjurkan ibu untuk USG/foto Rontgen/Elektrokardiogram. i. Anjurkan ibu untuk kunjunngan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. j. Dokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan. 3. Identifikasi Masalah/Diagnosa Potensial Pada kasus ini kemungkinan diagnoa potensial yang muncul adalah tidak ada, karena kondisi ibu yang masih dalam batas normal dan koperatif. 4. Tindakan Segera Pada kasus ini, kemungkinan tindakan segera belum diperlukan karena tidak ada kondisi patologis yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin. 5. Perencanaan Perencanaaan yang mungkin timbul untuk kasus di atas adalah : a. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. b. Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar. c. Jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM III. d. Anjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya. e. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja. f. Anjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin menurut ibu. g. Berikan terapi berupa Tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C. h. Anjurkan ibu untuk USG/foto Rontgen/Elektrokardiogram. i. Anjurkan ibu untuk kunjunngan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. j. Dokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan. 6. Pelaksanaan Pelaksanaan dari perencanaan yang telah dirumuskan berdasarkan kasus di atas adalah sebagai berikut : a. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan umum ibu dan janinnya dalam keadaan baik, hal ini didapatkan dari hasil pemeriksaan umum ibu yaitu, kesadaran CMC, tanda-tanda vital (TD : 130/80 mmHg, Nadi : 88 x/i, Suhu : 37oC, Napas : 19 x/i), dan pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi) dalam batas normal. b. Menjelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar, dimana kehamilan kembar ini berisiko pada ibu hamil, terutama ibu yang memiliki riwayat keturunan kembar. c. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM III, seperti tekanan darah tinggi, penglihatan kabur, sakit kepala persisten, bengkak pada muka, lengan dan tungkai, perdarahan yang disertai atau tidak disertai dengan nyeri, dengan darah kemerahan atau kehitaman, tidak dirasakannya gerakan janin oleh ibu, dan perut tidak membesar seiring penambahan usia kehamilan. d. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya, dengan tetap mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, yang sangat penting untuk ibu dan janinnya, seperti tahu, tempe, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, hati, dan sebagainya. Hal ini harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga, karena ibu tidak hanya memenuhi nutrisinya sendiri tetapi juga kedua janinnya, yang bersifat menyerap nutrisi dari ibu baik jika ibu mampu memenuhi nutrisinya maupun ibu tidak mampu memenuhi nutrisinya. e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan mengurangi beban kerja, karena kondisi ibu yang sangat rentan mengalami kelelahan, bahkan hingga berlebihan, dan hal ini dapat mengganggu keadaan umum ibu dan janin. Sebaknya beban kerja ibu dikurangi, misalnya ibu yang biasanya mengerjakan semua pekerjaan rumh tangga tanpa bantuan dari keluarga, kali ini bisa dibantu oleh keluarga. f. Menganjurkan ibu untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin menurut ibu, hal ini dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu, sehingga ibu dapat merasa lebih tenang dan relax. g. Berikan terapi berupa Tablet Fe, Calcium Lactate, Vitamin C. Terapi ini berfungsi sebagai tambahan nutrisi bagi ibu. Tablet Fe diberikan dengan tujuan untuk mempertahankan Fe ditubuh ibu, karena ibu hamil sangat rentan dengan kekurangan darah (anemia), diberikan sebanyak 10 tablet, dan dikonsumsi 2 x/hari dan cara mengkonsumsinya tidak boleh diminum dengan teh, kopi, dan susu, tetapi hanya air putih atau minuman yang bersifat asam. Karena teh, kopi dan susu tersebut dapat menghambat penyerapan dari Fe oleh tubuh, sedangkan air putih dan minuman yang bersifatt asam tidak menghambat penyerapannya, tetapi dapat mempercepat penyerapan Fe oleh tubuh. Calcium Lactate diberikan dengan tujuan untuk meemnuhi kebutuhan kalsium ibu hamil dan janinnya, diberikan sebanyak 10 tablet dan dikonsumsi 2 x/hari dengan diminum dengan air putih. Vitamin C diberikan dengan tujuan untuk membantu mempercepat penyerapan Fe oleh tubuh, diberikan sebanyak 10 tablet, dan dikonsumsi 2 x/hari dengan air putih. h. Menganjurkan ibu untuk USG/foto Rontgen/Elektrokardiogram. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi janin didalam kandungan. USG dilakukan untuk memantau keadaan janin, foto Rontgen dilakukan untuk melihat apakah ada kerangka janin yang lebih dari satu atau tidak, dan Elektrokardiogram dilakukan untuk mendengar denyut jantung janin, apakah masih ada/tidak dan normal/tidak. i. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan, untuk mengetahui ada tidaknya perkembangan kondisi ibu sebelum dan setelah diberikan asuhan dan untuk mengetahui apakah asuhan yang diberikan telah dilakukan oleh ibu atau tidak. Selain itu, jika ibu datang dengan keluhan maka dapat dilakukan penanganan segera untuk keluhan yang dirasakan oleh ibu. j. Mendokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan kedalam catatan harian maupun lembaran format yang telah disediakan untuk dokumentasi.