Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah

Pra-Experimental, rancangan Pra-Pasca test dalam satu kelompok (One-Group

Pra-Test-Post Test Design) yaitu dilakukan untuk mengungkapkan hubungan

sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi (Nursalam, 2003).

Tabel 3.1 Desain penelitian perbedaan tingkat pengetahuan siswa-siswi (kelas 6


SD) tentang Diare sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan di SDN
Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso.

Subjek Pra-test Perlakuan Pasca-test

K O I OI

Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan :

K :Siswa siswi (kelas 6 SD) di SDN Grujugan Kidul 3 kecamatan

Grujugan kabupaten Bondowoso

O :Observasi tingkat pengetahuan siswa siswi (kelas 6 SD) di SDN

Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso

sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang Diare.

35
2

I :Intervensi (penyuluhan kesehatan tentang Diare)

OI :Observasi tingkat pengetahuan siswa siswi (kelas 6 SD) di SDN

Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso

sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang Diare sesudah

diberikan pendidikan kesehatan tentang Diare.


3

3.2 Kerangka Kerja

Populasi

Pada penelitian ini populasinya adalah siswa siswi (kelas5 & 6 SD) di SDN
Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso berjumlah 42

SAMPLING

Total Sampling

Sampel

Pada penelitian ini sampelnya adalah siswa siswi (kelas 5 & 6 SD) di SDN
Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso berjumlah 42Pra Test
orang

Responden diberi kuasioner


dan diobservasi tentang :
Pra-Test
Pengetahuan tentang Diare

Post Test
Penyuluhan kesehatan tentang Diare
Responden diberi
kuasioner dan
diobservasi lagi tentang:

Post-Test Pengetahuan tentang


Diare

Mengidentifikasi peningkatan pengetahuan siswa-


siswi (kelas 5 & 6SD) tentang Diare

ANALISA DATA

Menggunakan uji statistic T-Test

Gambar 3.2 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi (Kelas 6 SD)


HASIL PENELITIAN
Tentang Diare Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan di
SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
4

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel dependent atau variabel yang dipengaruhi adalah variabel yang

karakteristiknya dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependent pada

penelitian ini adalah pengetahuan siswa-siswi (kelas 5 & 6 SD) di SDN Grujugan

Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso sebelum dan sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diare.

Variabel independent atau variabel yang mempengaruhi merupakan

variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independent pada

penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang Diare.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat – sifat hal yang

didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi dan memungkinkn orang lain

untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan peneliti terbuka

untuk diuji kembali oleh orang lain ( Nur Salam, 2003).


5

Tabel 3.4 Definisi Operasional Perbedaan tingkat pengetahuan siswa-siswi (kelas 6 SD) tentang Diare sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan di SDN Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso.

Cara
NO Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Skor
Pengukuran
1 Tingkat Pengetahuan Kemampuan siswa siswi Pengetahuan siswa siswi Kuesioner Ordinal - Benar diberi skor 1
siswa siswi (kelas 6 SD) (kelas 6 SD) di SDN (kelas 6 SD) tentang : - Salah diberi skor 0
di SDN Grujugan Kidul 3 Grujugan Kidul 3 1. Definisi Diare
kecamatan Grujugan kecamatan Grujugan 2. Klasifikasi Diare Kemudian diprosentasikan sehingga
kabupaten Bondowoso kabupaten Bondowoso 3. Manifestasi Klinis Diare pengetahuan siswa-siswi (kelas 6 SD)
sebelum diberikan Tentang Diare dalam 4. Komplikasi Diare :
pendidikan kesehatan kesenjangan tingkat tahu 5. Pencegahan dan - Baik 76% - 100%
tentang Diare sebelum Pengobatan - Cukup 56% - 75%
dilakukan pendidikan - Kurang < 56%
kesehatan ( Nur Salam, 2003 : 124 )
2 Pendidikan kesehatan Kemampuan siswa siswi Pendidikan kesehatan tentang: - -
tentang Diare (kelas 6 SD) di SDN 1. Definisi Diare
Grujugan Kidul 3 2. Klasifikasi Diare
kecamatan Grujugan 3. Manifestasi Klinis Diare
kabupaten Bondowoso 4. Komplikasi Diare
Tentang Diare dalam 5. Pencegahan dan
kesenjangan tingkat tahu Pengobatan
6

3.5 Sampling Desain

3.5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau obyek yang diteliti

(Notoatdmojo,2010 ). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa-siswi

(kelas 5 & 6 SD) di SDN Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan kabupaten

Bondowoso berjumlah 42 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi ( Notoatdmojo, 2010 ). Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa-siswi (kelas 5 & 6 SD) di SDN Grujugan Kidul 3

kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso berjumlah 42 orang.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. (Alimul, 2008). Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Siswa-siswi (kelas 5 & 6 SD) SDN Grujugan Kidul 3 kecamatan Grujugan

kabupaten Bondowoso

b. Bersedia menjadi responden dan mengisi informed consent

c. Bisa membaca dan menulis

d. Tidak mengalami gangguan jiwa

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang
7

penyebabnya antara lain adanya hambatan etis, menolak menjadi responden atau

berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian.

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

a. Bukan siswa-siswi (kelas 5 & 6 SD) SDN Grujugan Kidul 3 kecamatan

Grujugan kabupaten Bondowoso

b. Tidak bersedia menjadi responden

c. Tidak bisa membaca dan menulis

d. Mengalami gangguan jiwa

3.5.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi ( Nur Salam, 2003). Pada penelitian ini menggunakan metode

pengambilan sampel nonprobability sampling“Total Sampling “.

3.6 Pengumpulan Data

3.6.1 Instrument

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument pengumpulan data

dengan kuesioner. Alat ukur yang digunakan dalam variabel dependent

(Tergantung) adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

ia ketahui (Arikunto, 2002).

3.6.2 Tempat dan waktu

Tempat pengambilan data pada penelitian ini di SDN Grujugan Kidul 3

kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso berjumlah 42 orang dan pengambilan


8

data dilaksanakan pada bulan Januari 2015.

3.7 Analisa Data

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswi (kelas 6) tentang

Diare. Maka hasil jawaban yang telah diberi skor kemudian di jumlahkan dan

dibagi dengan jumlah skor tertinggi kemudian dikalikan 100%. Setiap jawaban

benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, selanjutnya analisa data yang

dilakukan pada setiap responden akan di hitung dengan rumus :

N=
sp
x 100
sm

Dengan : N : Nilai yang didapat

Sp : Skor yang diperoleh

Sm : Skor tertinggi maksimal

Dengan Presentasi :

Baik : Hasil persentase 76% - 100%

Cukup : Hasil persentase 56% - 75%

Kurang : Hasil persentase < 55%

Untuk pengolahan data pengaruh peneliti menggunakan SPSS dengan


t-test dengan rumus :

Keterangan :

MD = mean dari perbedaan pre-test dengan post-test (post test – pre


test)

Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)


9

= jumlah kuadrat devisasi

= subjek pada sampel

= ditentukan dengan N-1

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS (Statistical Product and Services), kemudian dicari koefisien korelasi dan

tingkat signifikasi. Alfa ditetapkan 0,05, jika koefisien korelasi lebih kecil atau

sama dengan alfa berarti ada pengaruh maka H1 diterima , jika koefisien korelasi

lebih besar dari alfa berarti tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat

pengetahuan maka H0 diterima.

3.8 Etika Penelitian

3.8.1 Informed consent

Lembar persetujuan diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan

agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang

diteliti. Jika subyek bersedia diteliti, maka harus menandatangani lembar

persetujuan.

3.8.2 Anonymity

Adalah tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan partisipasi

mereka dalam suatu obyek riset (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini kerahasiaan

identitas subyek sangat diutamakan, sehingga peneliti tidak perlu mencantumkan

nama peserta yang diteliti pada lembar kuesioner

3.8.3 Confidentiality

Kerahasiaan informasi subyek dijamin oleh peneliti. Penguji data dari hasil

penelitian hanya di tampilkan dalam forum-forum akademik (Arikunto, 2006).


10

3.9 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian dan

keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan data menggunakan kuesioner memungkinkan responden

menjawab pertanyaan dengan jujur atau tidak mengerti pertanyaan yang

dimaksud dan menimbulkan persepsi yang berbeda.

b. Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan waktu dan keterbatasan

kemampuan diri dari peneliti sendiri, karena ini adalah penelitian pertama bagi

peneliti, sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam penyusunan penelitian

yang mungkin nantinya dapat mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri dan

pengambilan sampel sebanyak 42 siswa di SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan

Grujugan Kabupaten Bondowoso

Anda mungkin juga menyukai