Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Bab 7:

Ethics and the Employee


Model rasional dari sebuah organisasi bisnis adalah sebuah pandangan terhadap organisasi yang
melihat organisasi sebagai sebuah struktur formal (secara eksplisit didefinisikan dan digunakan secara
terbuka) dan hubungan yang telah didesain untuk mencapai beberapa tujuan teknikal maupun
ekonomikal dengan efisiensi maksimum. Jika organisasi dilihat dengan sudut pandang tersebut, maka
kebanyakan elemen fundamental dari organisasi adalah hirarki formal dari autoritas yang teridentifikasi
dalam gambaran organisasional yang menunjukkan beragam posisi resmi dan garis autoritas dalam
organisasi. Dalam model rasional dari sebuah organisasi bisnis, informasi berkembang dari lini bawah
perusahaan sampai ke lini atas perusahaan. Kontrak mengharuskan karyawan untuk dengan setia
mengejar tujuan organisasi dan pemberi kerja untuk memberikan upah yang adil dan hanya kondisi kerja
Hukum agensi adalah bagian dari hukum yang secara spesifik membahas mengenai tugas
hukum dari “agen” (yakni pekerja) terhadap “principals” (yakni pemberi kerja). Terdapat beberapa hal
yang menyebabkan pekerja gagal dalam memenuhi tugas untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa
hal tersebut misalnya adanya konflik kepentingan bagi pekerja, pekerja mencuri dari perusahaan,
pekerja menggunakan posisi mereka sebagai pengungkit untuk memaksakan manfaat terlarang dari
orang lain melalui pemerasan atau suap komersial. Konflik kepentingan terjadi ketika pekerja memiliki
kepentingan yang membutuhkan insentif untuk melakukan pekerjaannya dengan cara yang melayani
kepentingan itu yang bukan termasuk kepentingan majikan yang ia wajib layani. Terdapat beberapa
kondisi yang menyebabkan konflik kepentingan berkembang. Contohnya adalah karyawan atau petugas
terlibat dalam melaksanakan tugas tertentu untuk pemberi kerja. Pekerja memiliki kepentingan yang
memberikan mereka insentif untuk melakukan hal tertentu dalam cara untuk memenuhi kepentingan
tersebut. Pekerja memiliki kewajiban untuk melakukan hal guna memenuhi kepentingan pemberi kerja
yang bebas dari insentif untuk memenuhi kepentingan yang lain.
Kewajiban moral mendasar yang pemberi kerja miliki terhadap pekerja, menurut pandangan
rasional dari perusahaan, adalah menyediakan pekerja dengan kompensasi yang telah disetujui sebagai
bentuk timbal balik dari jasa yang telah mereka berikan. Terdapat dua isu etika yang berkaitan dengan
kewajiban tersebut, yakni keadilan dalam memberi upah dan keadilan dalam kondisi bekerja. Terdapat
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan upah dan gaji yang adil, yakni: (1) gaji
yang umum diberikan pada industri atau area tersebut, (2) kapabilitas perusahaan, (3) risiko,
kemampuan, dan permintaan atas pekerjaan tersebut, (4) hukum upah minimum atau UMR, (5) keadilan
dalam perbandingan dengan upah atau gaji pekerjaan lain dalam perusahaan tersebut, (6) keadilah dalam
negosiasi upah dan gaji, dan (7) biaya hidup.
Pekerja dalam organisasi sering menemukan diri mereka terlibat dalam intrik, pertempuran
berkelanjutan untuk sumber daya organisasi, perseteruan antara geng, perlakuan sewenang-wenang oleh
atasan, perebutan untuk kemajuan karier, serta kontroversi mengenai perilaku organisasi yang
tampaknya tidak sesuai dengan pola yang teratur dari pengejaran rasional tujuan organisasi. Untuk
memahami perilaku tersebut dan isu etikal yang berkembang, kita dapat berfokus pada model lain dalam
perusahaan yang sedikit berfokus pada aspek rasionalitas dan lebih banyak berfokus pada isu politikal,
yakni model politikal dalam organisasi. Model politikal dalam organisasi adalah sebuah pandangan yang
menganggap bahwa organisasi sebagai sebuat sistem persaingan kekuatan koalisi dan garis pengaruh
dan komunikasi formal maupun informal yang memancar dari koalisi-koalisi ini. Isu etika yang dibahas
pada model ini adalah yang berhubungan dengan batasan moral dalam penggunaan kekuatan dalam
organisasi.
Kemiripan antara kekuatan manajemen dengan kekuatan pemerintah mengindikasikan bahwa
pekerja seharusnya memiliki hak yang sama dengan masyarakat. Manajemen perusahaan merupakan
sebuah badan pengambilan keputusan tersentralisasi yang memiliki kekuatan seperti halnya pemerintah.
Kekuatan manajemen dan autoritasnya terhadap pekerja menggambarkan layaknya pemerintah dengan
masyarakat. Manajemen memiliki kekuatan untuk mendistribusikan pendapatan, status, dan kebebasan
dalam perusahaan layaknya yang pemerintah lakukan terhadap masyarakat. Manajemen membagi dalam
kekuatan monopoli sama halnya dengan kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah. Karena kekuatan
manajemen terhadap pekerja serupa dengan kekuatan pemerintah terhadap masyarakat, maka pekerja
harus memiliki hak yang melindungi mereka dari kekuasaan manajemen.
Analisis Kasus:
Death of Massey Energy Company
Fakta yang relevan dalam kasus tersebut adalah Massey Energy Company merupakan
perusahaan pertambangan yang memproduksi, mengolah dan menjual batu bara, didirikan di Richmond
Virginia tahun 1920. Berdasarkan jumlah pendapatan yang diperoleh, Massey Energy merupakan
produsen terbesar keempat batu bara di Amerika Serikat dan produsen batubara terbesar di Appalachia
Tengah (gabungan beberapa wilayah negara bagian di US) dan untuk jumlah berat total produksi
batubara, ia merupakan produsen terbesar keenam batu bara di Amerika Serikat. Tambang Massey ini
menghasilkan sekitar 40 juta ton batu bara per tahun. Perusahaan ini mengendalikan cadangan batu bara
sebesar 2,3 miliar ton di Southern Virginia Barat, Timur Kentucky, Southwest Virginia, dan Tennessee
atau sekitar sepertiga dari semua cadangan Central Appalachian. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar
5.850 orang dan mengoperasikan 35 tambang bawah tanah dan 12 tambang permukaan. Kompetitor
perusahaan saat ini adalah Arch Coal, Peabody Energy.
Isu etika yang terkait adalah dalam perkembangannya Massey Energy Company mendapat
tuntutan hukum berupa perusakan lingkungan yaitu polusi limbah saluran air di Kentucky dan Virginia
Barat, kurang memperhatikannya keselamatan pekerja tambang yang menyebabkan kematian pekerja.
Salah satu tambang milik MEC ialah Upper Big Branch yang terletak di Virginia Barat. Pada 5 April
2010, terjadi ledakan di Upper Big Branch yang merupakan bencana ledakan tambang terbesar semenjak
tahun 1970, memakan korban sebanyak 29 orang pekerja. Diduga bahwa penyebab dari bencana ini
telah diketahui sebelumnya, namun pihak manajemen tidak berusaha untuk melakukan perbaikan,
seperti monitoring gas metan.
Stakeholders yang terkait dalam kasus tersebut adalah CEO Massey Energy Company (Don
Blankenship), mandor proyek tersebut (Terry Moore dan Everett Hager), dan pekerja di tambang batu
bara Massey Energy Company.
Teori etika yang dilanggar dalam kasus tersebut adalah teori utilitarianisme (permasalahan cost-
benefit antara memperhatikan keselamatan kerja dengan biaya yang dikeluarkan untuk masalah tersebut)
dan hak (pekerja tambang batu bara di Massey Energy Company berhak mendapatkan keamanan
dalam bekerja).
Alternatif solusi untuk kasus tersebut adalah hendaknya pihak The U.S. Mine Safety and Health
Administration lebih tanggap dan menindak lanjuti lebih dalam terhadap kesalahan-kesalahan yang
sebelumnya telah dilakukan oleh Massey Energy Company. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
memberikan denda sebesar besarnya hingga Massey Energy Company menjadi jera dan melakukan
pengawasan secara berkelanjutan terhadap Massey Energy Company. Sedangkan solusi akhir yang
dapat dilakukan ialah bahwa proyek Upper Big Branch dan perusahaan Massey Energy Company
seharusnya ditutup, karena ini bukanlah kali pertama Massey Energy Company melakukan kesalahan
yang mengakibatkan kematian pekerjanya.

Anda mungkin juga menyukai