Laporan PKM Salaman
Laporan PKM Salaman
Disusun oleh:
Astri N. Napitupulu 22010116210009
Gabriella Carolina H. 22010116210088
Miranti Anggun Sari 22010116210089
Wizurai Hakim 22010116210116
Wahyu Choerul Tamsir 22010116210117
Yossi Eriska 22010116210198
Siti Khopsoh 22010116210199
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Kepala Puskesmas Salaman II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Manajemen Puskesmas Di Puskesmas Salaman II, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Adapun laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
menjalani kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di BAPELKES Salaman
Magelang.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerja sama tim dan bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Kepala BAPELKES Semarang, Bapak Taufik Hidayat, SKM, M.Kes yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalankan
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Asih Kunwahyuningsih, S.Pd,M.Kes dan Agustina Catur S, S.SiT,M.Kes
selaku Master of Training
3. Tim pembimbing kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Diponegoro Semarang.
4. Bapak Sugeng Supriyanto, SKM. Kepala Puskesmas dan seluruh
perangkatnya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan
meminta saran agar laporan ini menjadi lebih baik. Kami berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 26 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah ........................ 37
Tabel 27 Daftar Matriks Kriteria Mutlak ................................................ 38
Tabel 28 Daftar Matriks Kriteria Keinginan ........................................... 38
Tabel 27 Tabel Rencana Kegiatan Memberikan pelatihan bagi petugas
kesehatan program P2 ISPA..................................................... 40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009. Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Oleh karena itu,
setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam
arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihak.1
Pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa
dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Salah
satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan kesehatan.
Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa
pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban, gender, dan nondiskriminatif dan norma-norma
agama.1
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk tercapainya kehidupan sehat
bagi tiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.Upaya kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
1
2
sebelumnya.
Salah satu puskesmas di Magelang, yaitu Puskesmas Salaman II yang
memiliki visi “Pelayanan prima bagi masyarakat di Puskesmas Salaman II”.
Adapun misinya adalah memberikan pelayanan yang professional,
meningkatkan fungsi manajemen secara efektif dan efisien dan meningkatkan
mutu pelayanan.
Oleh karena itu, peninjauan manajemen dan mutu pelayanan
Puskesmas Salaman II dilaksanakan pada 28 Juli – 1 Agustus 2017 untuk
mengetahui menganalisis, dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen
puskesmas dan mutu pelayanan periode Januari – Juni 2017 serta memberikan
alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja
puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan pelaksanaan
manajemen puskesmas dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman
II periode Januari – Juni 2017 serta memberikan alternatif
pemecahan masalah dalam rangka memperbaiki kinerja puskesmas.
2. Tujuan khusus
• Mahasiswa mampu mengumpulkan dan menganalisis data umum
maupun khusus Puskesmas di Puskesmas Salaman II periode
Januari – Juni 2017.
• Mahasiswa mampu membuat dan menganalisis SPM (Standar
Pelayanan Minimal) di Puskesmas Salaman II periode Januari –
Juni 2017.
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen
pelayanan yang ada di Puskesmas Salaman II periode Januari –
Juni 2017.
• Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah yang ada di
Puskesmas Salaman II periode Januari – Juni 2017.
4
D. Metodologi
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara dengan kepala puskesmas, dokter, pemegang
program dan staf puskesmas untuk memperoleh informasi program pelayanan
di Puskesmas Salaman II. Data sekunder diperoleh dari catatan tertulis yang
ada di Puskesmas Salaman II periode Januari – Juni2017.
Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif sehingga diketahui
permasalahan yang ada. Besaran Masalah adalah hasil kegiatan di puskesmas
dibagi target bulan berjalan dikalikan 100%, lalu prosentase tersebut dibagi
target dari Departemen Kesehatan RI dikalikan 100%, cakupan yang tidak
mencapai 100% menjadi masalah yang akan dianalisa penyebabnya,
kemudian ditentukan prioritas masalah dengan tabel USG. Dari prioritas
masalah tersebut dilakukan analisis penyebab masalah dengan pendekatan
5
A. Lingkungan
1. Data Wilayah
a. Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman II adalah:
Utara :Kecamatan Kajoran
Selatan :Kecamatan Tempuran
Barat :Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo
Timur :Kecamatan Tempuran
6
7
c. Pembagian Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Salaman II terdiri dari 10 desa (Sriwedari,
Jebeng Sari, Tanjung Anom, Purwosari, Ngampeldento, Sidosari,
Sawang argo, Krasak, Margoyoso, Kaliabu) dengan 71 dusun.
d. Kondisi Geografis
Daerah dataran : 25%
Pegunungan : 50%
Daerah bergelombang : 25%
e. Transportasi
Jarak Puskesmas – RSU Tidar : 20 km
Jarak Puskesmas – Kantor Dinas Kabupaten : 25 km
Jarak Puskesmas – RSU Kabupaten : 30 km
Tidak semua desa atau balai desa dapat terjangkau dengan kendaraan
bermotor roda empat. Angkutan umum yang tersedia diantaranya:
ojek, andong, angkudes, pick-up, dan bus umum.
f. Komunikasi
Sarana komunikasi dari Puskesmas ke luar dapat dilakukan dengan
menggunakan telepon, baik telepon kabel maupun telepon seluler.
2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di seluruh Kecamatan Salaman (termasuk di
dalamnya area jangkauan Puskesmas Salaman I dan Salaman II) adalah
68.016 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanya 33.893 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 34.123 jiwa. Komposisi
penduduk menurut produktivitas :
0 – 4 tahun : 5.808 jiwa
5 – 14 tahun : 11.739 jiwa
15 – 44 tahun : 29.860 jiwa
8
3. Sosial Budaya
Pemeluk Agama
Agama Jumlah %
Islam 67.806 99,83 %
Kristen protestan 20 0,03 %
Katolik 75 0,11 %
Buddha 7 0,01%
Hindu 14 0,02%
Total 67.922 100 %
Sumber : Data statistik kecamatan Salaman tahun 2016
9
Terminal : 0 buah
Industri rumah tangga : 9 buah
Penggilingan padi : 0 buah
Penggilingan tepung : 0 buah
Hotel : 0 buah
Pondok pesantren : 6 buah
Tabel 5. Daftar jenis posyandu di lingkungan Puskesmas Salaman II
Total 5.625
Total 5.625
14
2. Misi
Memberikan pelayanan yang profesional
Meningkatkan fungsi manajemen secara efektif dan efisien
Meningkatkan mutu pelayanan
C. Masukan (Input)
1. Man
Berikut adalah input Puskesmas dari segi ketenagakerjaan:
Tabel 13. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman II
No Kategori Tenaga Jumlah
1. Kepala Puskesmas 1
2. Subag. TU 1
3. Dokter umum 1
4. Dokter gigi 1
5. Bidan 11
6. Perawat kesehatan 6
7. Perawat gigi 1
8. Asisten apoteker 1
9. Ahli gizi 1
10. Analis laboratorium 1
11. Sanitarian 1
12. Rekam medis 1
13. Staf 3
JUMLAH 30
Sumber Data: Puskesmas Salaman II Tahun 2016
16
2. Money
Sumber Pendanaan Puskesmas Salaman II berasal dari :
A. Pendapatan Puskesmas :
1. Retribusi
2. Askes/Jaminan Kesehatan Nasional
3. Lain-lain
B. Penerimaan
1. Dana dari APBN
2. Dana dari JPKMM atau Jamkesmas.
3. Dana dari pihak ketiga Askes/Jaminan Kesehatan Nasional
4. Dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
3. Material
1) Sarana Fisik
- Puskesmas induk : 1 buah (Desa Krasak)
- Puskesmas pembantu : 1 buah (Desa Ngampeldento)
- PKD : 6 buah (Margoyoso, Kaliabu
Sawangargo, Tanjunganom,
Jebengsari, Purwosari)
- Polindes : 2 buah (Sidosari, Sriwedari)
- Posyandu : 61 buah, dengan strata:
a. Posyandu Purnama : 42 buah
b. Posyandu Mandiri : 19 buah
- UKS : 23 SD / MI
18
4. Machine
Mobil Puskesmas Keliling (Kijang) : 1 buah
Mobil Ambulans Puskesmas (APV) : 1 buah
Sepeda motor : 6 buah
3. Unit-unit :
Unit pelayanan kesehatan: Poli Umum, Poli Gigi, KIA, KB,
Gizi, Apotek, Loket, Laboratorium, SIMPUS.
Unit PKK : Kesling, P2 Malaria, P2 TB, P2 ISPA, P2 diare,
UKS, Perkesmas.
Unit pemberdayaan keluarga dan masyarakat: Promkes,
Peningkatan Gizi, KESGA, Jamkesmas.
Unit Pustu PKD : Pustu, PKD 02, PKD 03, PKD 04, PKD 07,
PKD 08, PKD 09.
Puskesmas mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan
fungsi Puskesmas dan uraian mengenai target, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing staf. Penentuan pemegang
tanggung jawab dan pelaksana untuk setiap kegiatan dilakukan
dengan pertemuan penggalangan tim pada setiap awal tahun
kegiatan (lokakarya mini). Setiap staf memiliki tugas pokok,
tugas integrasi, dan tugas tambahan.
Kepala Puskesmas memiliki tugas sebagai manajer dan
penggerak masyarakat. Sebagai manajer, kepala puskesmas
mendelegasikan tugas-tugas kepada para staf sesuai tugas dan
kemampuannya. Pendelegasian staf dilakukan berdasarkan
kebutuhan setiap unit, kemudian disesuaikan dengan jenis tenaga
yang dibutuhkan.Setiap staf yang mengalami kesulitan dapat
berkonsultasi langsung dengan kepala Puskesmas.
Oleh karena kurangnya sumber daya manusia, terdapat
perangkapan tugas yang dilakukan di Puskesmas Salaman II.
Perangkapan tugas tetap memperhatikan latar belakang
pendidikan dari staf tersebut. Menurut Kepala Puskesmas. selama
ini perangkapan tugas tidak menganggu pelaksanaan kegiatan
karena telah ada pembagian kerja yang ideal. Jika ditemui adanya
hambatan karena perangkapan tugas, kepala Puskesmas akan
mengkaji ulang pendelegasian tugas dengan memberdayakan
21
internal yang meliputi apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan, serta
lingkungan eksternal yang meliputi apa yang menjadi peluang dan
ancaman dalam hal untuk menjalankan program-program wajib,
pengembangan, dan inovatif Puskesmas. Dalam pelaksanaannya
terdapat struktur organisasi dan pembagian tugas untuk masing-masing
program Puskesmas agar program dapat terlaksana sesuai dengan
harapan. Beberapa program kegiatan memerlukan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral. Untuk penilaiannya digunakan SPM
(Standar Pelayanan Minimal) dan PWS (Pemantauan Wilayah
Setempat).
E. Keluaran (Output)
Dari seluruh proses P1, P2 dan P3 yang dilakukan oleh puskesmas,
didapatkan hasil pengolahan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana yang
dibahas pada bab 3.
F. Dampak
Data 10 Penyakit Terbesar
Pola 10 besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan Puskesmas
Salaman II untuk semua golongan umur periode Januari - Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Sepuluh besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan Puskesmas
Salaman II periode Januari – Juni 2017.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data pencapaian kegiatan 6 program wajib Puskesmas
Salaman II selama 6 bulan mulai Januari – Juni 2017 didapatkan beberapa
program yang pencapaiannya kurang dari 100%, yaitu
Tabel 18. Tabel identifikasi masalah
No Masalah Target Cakupan PencapaianKi BesarMasal
tahun (%) nerja (%) ah (%)
2016
1 Cakupan 100% 82.14% 82.14% 17.86%
Kunjungan bumil
K1
25
26
B. Prioritas Masalah
Dua puluh masalah yang ada di Puskesmas Salaman II ditentukan
prioritas masalah berdasarkan metode tabel USG.
Tabel 19. Tabel prioritas masalah
No Masalah Target Cakupan Pencapaian Besar U S G Total Skala
Masalah Prioritas
1 Cakupan pneumoni balita 70% 2.75% 3.93% 96.07% 4.71 4.85 5 14.56 1
yang ditemukan
2 Cakupan suspek tb paru 70% 34.25% 48.94% 51.06% 4.42 5 4.8 14.22 2
3 Neonatal resti yg 100% 72.13% 72.13% 27.87% 4 4 5 13 3
ada/ditemukan
4 Cakupan pertolongan 100% 87.59% 87.15% 12.41% 4 4.28 3.85 12.13 4
persalinan oleh tenaga
kesehatan
5 Ibu hamil dengan 100% 90.91% 90.91% 9.09% 4 3.8 4 11.8 5
komplikasi yang
ditangani (PONED)
6 Penyuluhan NAPZA dan 60% 14.58% 24.31% 75.69% 3 3.57 3.85 10.42 6
HIV/AIDS untuk masy
7 Cakupan ibu hamil yg 95% 70.54% 74.25% 25.75% 2.71 3.14 3.85 9.7 7
diberi 90 tablet Fe
8 Rumah tangga sehat 75% 73.19% 97.58% 3.42% 2.42 3.42 3.57 9.41 8
9 Pelayanan gangguan jiwa 15% 0.21% 1.37% 98.61% 2.42 3.28 3.42 9.12 9
di sarkes umum
10 Rumah yang mempunyai 70% 24.24% 34.63% 65.37% 2.57 3 3.42 8.99 10
SPAL
11 Imunisasi DPT C3 95% 84.52% 88.97% 11.03% 2.71 2.85 3.14 8.7 11
12 Imunisasi polio 1 95% 83.54% 87.93% 12.07% 2.71 2.71 3.14 8.56 12
13 T2PM yg memenyhi 75% 38.46% 51.28% 48.72% 2.42 2.85 2.85 8.12 13
syarat sanitasi
14 Cakupan kunjungan 95% 83.93% 88.35% 11.65% 2.14 2.42 3.42 7.98 14
bumil K4
15 Cakupan kunjungan 100% 82.14% 82.14% 17.86% 2.28 2.28 3.28 7.84 15
bumil K1
16 UKGS 50% 19.44% 38.90% 61.10% 1.71 2.85 3.14 7.7 16
17 Rumah sehat 70% 62.47% 89.25% 11.75% 2.14 2.28 2.71 7.13 17
18 Cakupan bufas mendapat 90% 86.18% 95.76% 4.24% 2.42 1.71 2.14 6.27 18
kapsul vit A
28
IMPACT
Kecacatan
LINGKUNGAN
Terdapat buku
pedoman khusus
mengenai penyakit
dan program
pneumonia
Proses
P1 5. Belum ada perencanaan untuk Setiap buln selalu
penyuluhan dan pembuatan poster dilakukan penyusunan
dan brosur tentang pneumonia rencana untuk kegiatan
berikutnya
P2 Pelaksanaan program P2
ISPA dipuskesmas
dilakukan setiap hari
Posyandu dilakukan
setiap bulan
P3 6. Tidak pernah dilakukan pencatatan Kepala puskesmas
dan pelaporan kasus balita dengan melakukan pengawasan
pneumonia dari pelayanan langsung melalui laporan
kesehatan lain seperti RSU, dan bulan yang diberikan
praktek dokter swasta yang oleh koordinator program
termasuk wilayah kerja Puskesmas Dilakukan evaluasi
Salaman II terhadap data pasien
pneumonia yang ada di
SIMPUS
Lingkungan 7. Mayoritas warga desa belum Sarana transportasi untuk
mengetahui tentang penyakit menjangkau puskesmas
pneumonia relatif mudah dan jarak
8. Sebagian warga di desa kurang tidak begitu jauh (<1 km)
memiliki kesadaran untuk berobat
ke puskesmas
INPUT/MASUKAN
Ya Tdk TB
1 Apakah tersedia ruang BP yang representative dan bersih? V
2 Apakah tersedia meja periksa? V
3 Apakah tersedia kursi periksa? V
4 Apakah tersedia bed periksa? V
5 Apakah tersedia tensimeter? V
6 Apakah tersedia stetoskop? V
7 Apakah tersedia termometer suhu? V
8 Apakah tersedia alat pengukur nadi/RR? V
9 Apakah tersedia lampu senter? V
10 Apakah tersedia timbangan injak dengan mistar tinggi badan? V
11 Apakah tersedia buku register rawat jalan? V
12 Apakah dokter dan perawat sebagai petugas pemeriksa? V
PROSES
13 Apakah petugas mempersiapkan sarana/prasarana sebelum V
pelayanan BP dimulai?
14 Apakah pelayanan di BP dimulai jam 08.00? V
15 Apakah petugas memanggil pasien sesuai dengan urutas nomor V
daftar?
16 Apakah petugas mempersilakan pasien duduk di kursi pasien? V
17 Apakah petugas membaringkan pasien di bed pasien bila kondisi V
pasien tidak memungkinkan?
18 Apakah petugas menanyakan keluhan utama pasien? V
19 Apakah petugas menanyakan sejak kapan pasien sakit? V
20 Apakah petugas menanyakan lamanya sakit yang diderita pasien? V
21 Apakah petugas menanyakan kualitas sakit pasien? V
22 Apakah petugas menanyakan frekuensi/kuantitas sakit pasien? V
23 Apakah petugas menanyakan faktor yang memperingan/ V
memperberat sakit pasien?
24 Apakah petugas menanyakan gejala lain yang menyertai sakit V
pasien?
25 Apakah petugas mengukur tensi setiap pasien dewasa? V
26 Apakah petugas mengukur nadi pasien? V
27 Apakah petugas mengukur RR pasien? V
28 Apakah petugas suhu badan pasien? V
32
𝑌𝑎
CR = 𝑌𝑎+𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 × 100%
38
CR=41 × 100% = 92,68%
Money Man
Belum ada perincian dana Petugas termasuk Petugas yang melakukan pemeriksaan awal tidak
khusus untuk penyakit koordinator program selalu dokter, namun terkadang perawat yang
pneumonia pada balita P2 ISPA belum belum mendapat pelatihan mengenai pneumonia
pernah mendapat
pelatihan khusus
pneumonia
Cakupan pneumonia
balita yang ditemukan
3,93% di Unit P2M
periode Januari – Juni
2017 di Puskesmas
Salaman II,
Tidak pernah dilakukan KecamatanSalaman,
Tidak terdapat poster Belum ada pencatatan dan KabupatenMagelang
dan brosur tentang perencanaan untuk pelaporan kasus balita
pneumonia untuk penyuluhan dan dengan pneumonia dari
masyarakat pembuatan poster dan pelayanan kesehatan
brosur tentang lain seperti RSU, dan
pneumonia
praktek dokter swasta
yang termasuk wilayah
kerja Puskesmas
Salaman II
Machine Methode
A B A A A A 4
B B B B B 5
C C E F 1
D E F 0
E F 2
F 3
Diagram Pareto
100.00% 100.00% 100%
93.33%
80.00% 80.00%
60.00% 60.00%
40.00% 33.33%
33.33% 26.67%
20.00%
20.00% 13.33%
6.67%
0.00%
0.00%
B A F E C D
F. Pengambilan Keputusan
masalah mengenai
ISPA
Pelaksanaan
Melakukan Didapatkan Petugas Ruang Pemegang bulan Dana Pelatihan Petugas
pelatihan P2 ISPA peningkatan kesehatan diskusi program September BOK program P2 kesehatan
kepada petugas pengetahuan dan Puskesmas P2M 2017 ISPA mampu
kesehatan ketrampilan petugas Salaman II
kesehatan mengenai mengetahui
P2 ISPA dan terampil
dalam
penanganan P2
ISPA
42
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan peninjauan manajemen Puskesmas secara langsung ke
Puskesmas Salaman II, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, serta
analisis SPM Puskesmas Salaman II, didapatkan sebanyak 20 permasalahan
pada periode Januari-Juni 2017 yang membutuhkan perhatian khusus.
Berdasarkan 10 prioritas masalah yang didapatkan dari metode USG, dan
hasil konfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman II dipilih prioritas utama
Cakupan pneumoni balita yang ditemukan pada periode Januari-Juni 2017 di
unit promosi kesehatan Puskesmas Salaman II. Penilaian simple problem
tidak dapat dilakukan oleh karena meskipun terdapat standard operational
procedure dan daftar tilik, namun tidak terdapat pasien pneumonia yang
berobat pada masa pengamatan kami.
Setelah meninjau dan menilai manajemen Puskesmas dari segi input,
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
pertanggungjawaban, maka dapat ditemukan kemungkinan penyebab
masalah yang ditinjau dari segi pendekatan sistem dan mutu, didapatkan
sebanyak 6 kemungkinan penyebab masalah. Penyebab masalah yang telah
dianalisis kemudian dimasukkan dalam Fish Bone Analysis. Dari 6 penyebab
masalah yang dianalisis dengan paired comparison dan diagram pareto
ditemukan 3 prioritas penyebab masalah. Kemudian dari 3 prioritas penyebab
masalah, akan ditentukan alternatif pemecahan masalah yang dianalisis
menggunakan kriteria mutlak dan keinginan sehingga dapat diambil
keputusan pemecahan masalah berupa memberikan pelatihan bagi petugas
kesehatan program P2 ISPA di Puskesmas Salaman II.
Perencanaan kegiatan dengan cara memberikan pelatihan bagi petugas
kesehatan program P2 ISPA dituangkan dalam Plan of Action.
43
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, sebaiknya dilakukan
beberapa perbaikan diantaranya:
1. Memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan program P2 ISPA
44
DAFTAR PUSTAKA
8. Dinkes. 2007. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Jawa Tengah: Dinkes Jateng.
9. Kemenkes. Fungsi Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
No128/Menkes/SK/II/2004; 2004
10. RISKESDAS Indonesia tahun 2013
45
LAMPIRAN