SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Heny Arsiyani
16100047
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu
penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit
para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan dan minuman yang enak-enak. Salah satu masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat
sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang-orang yang
masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi
disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan
jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua
keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang
dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam
urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah
makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15 persen. Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor
penyebab dari hiperurisemia. Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali
faktanya sering dari sumber makanan tinggi purin seperti lawar babi yang
diolah dari daging babi, betutu ayam atau itik, pepes ayam atau babi, sate babi,
babi guling.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang asam
urat
2. Tujuan khusus
- Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep
asuhan keperawatan keluarga tentang asam urat
C. MANFAAT
1. Manfaat teoritis.
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat
pengetahuan tentang asam urati di masyarakat.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan
keperawatan, khususnya mengenai pengetahuan tentang asam urat
b. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan
masyarakat tentang asam urat
c. Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai asam urat dan bahayanya.
d. Bagi institusi pendidikan STIKES BANGSA YOGYAKARTA
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah,suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur
keluarga patrilineal.
2)Matrilinea
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis
ibu.Suku-suku padang salah satu suku yang menggunakan struktur
keluarga matrilineal.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1)Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami.
2)Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
1)Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2)Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istr
3. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing.
4. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam
keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam
keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang
tua,orangtua dan anak,diantara anggota keluarga atau dalam keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku kearah positif.
C. MACAM-MACAM STRUKTUR/TIPE/BENTUK KELUARGA
1. Tradisional
a. The nuclear family ( keluarga inti )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya,yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family ( keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai paman,tante,orang tua (
kakek-nenek),keponakan,dll.
f. The single parent family ( keluarga duda/janda )
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan
anak.Hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,kematian dan
ditinggalkan ( menyalahi hukum pernikahan.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pecan (
weekend).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama.Misalnya: kamar mandi,dapur,televise,telepon.
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single- adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau
ditinggal mati.
2. Non-tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa
hubungan nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara,yang hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan
fasilitas yang sama,pengalaman yang sama,sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami istri ( marital patners ).
f. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena
beberapa alas an tertentu.
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama,yang merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya,berbagi sesuatu,termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama,pelayanan dan bertanggungjawab membesarkan
anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau
saudara dalam waktu sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian,tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam
kehidupannya.
D. PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga,kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkingannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, social dan spiritual.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkrmbangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
TINJAUAN KASUS
Pencegahan lain yaitu tidak memakan makanan yang terdapat ditabel ini
karena makanan yang ada di dalam tabel mengandung asam urat.
KADAR PURIN
NO NAMA MAKANAN PER 100 GRAM SARAN
BM
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga merupakan tipe keluarga The dyad family yaitu keluarga
yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama dalam
satu rumah.
9. Suku bangsa
Suku bangsa keluarga adalah Suku Jawa.
Tn Samin: berasal dari Cangkringan, lahir dan besar dengan suku jawa.
Ny Suratiyah: lahir dan besar di Cangkringan, lahir dan besar dengan suku
jawa.
Keluarga Samin menerima keragaman dalam keluarga tersebut. Bahasa
sehari-hari yang digunakan dalam berkeluarga adalah bahasa Indonesia dan
Jawa.
Hubungan keperawatan dengan budaya: dalam kebudayaan keluarga Tn.
Samin sudah tidak ada budaya yang menentang hal-hal yang mendukung
kesehatan.
10. Agama
Agama yang dianut semua anggota keluarga adalah Islam.
Kegiatan agama rutin yang dilakukan di rumah adalah solat lima waktu.
Keluarga Tn. Samin selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mengaji dan
solat lima waktu dengan tepat. Tidak ada nilai-nilai keyakinan agama yang
menentang kesehatan.
D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang biasa digunakan keluarga sifatnya terbuka. Diantara
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam menghadapi
suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan secara musyawarah dan tidak
mengandalkan ego masing-masing.
Informal
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi
yang lain. Jika salah satu anggota keluarga tidak ada di rumah, rumah
menjadi sepi.
E. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan keluarga Ny. S saling mendukung kebutuhan
sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan
masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir
ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga.
28. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengatakan Ny. S dan Tn. S dapat membina hubungan pada
anak-anaknya sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tn. S Ny. S Intan N Faris maulana
TD 130/80mmHg 110/70mmHg 120/80mmHg -
N 82x/menit 78x/menit 80x/menit
RR 18x/menit 20/menit 23x/menit
S 36,40C 36,10C 35,80C
TB 161cm 153cm 142cm 105cm
BB 50kg 52kg 56kg 12kg
LILA 27 23
KEPALA Meshocepal Mesochepal Meshocepal Meshocepal
LEHER Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thiroid kelenjar thiroid kelenjar thiroid kelenjar thiroid
THORAX Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada
wheezing
40. Eliminasi
Keluarga mengatakan tidak ada masalah dalam eliminasi. Keluarga biasa
menggunakan wc.
I. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
42. Konsep diri
Keluarga selalu ingin sehat dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
baik, keluarga meyakini jika sakit selalu ada obat untuk menyembuhkan.
Keluarga menganggap jika salah seorang dari anggota keluarga ada yang
sakit akan mempengaruhi keluarga yang lain.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Ny. S mengatakan senang ketika dirumah ada anak kesehatan
untuk memeriksa kesehatan,dan juga memberi penjelasan jika ada keluarga
yang sakit.
ANALISA DATA
Tujuan Evaluasi
Diagnosa
Intervensi
Keperawatan TUM TUS Kriteria Standar
Kurang Selama 3 kali Selama 1x 60 Respon Asam urat 1. Diskusikan bersama keluarga.
pengetahuan/in adalah hasil
kunjungan menit verbal Pengertian Asam urat
formasi akhir dari
berhubungan rumah, kunjungan metabolisme 2. Motivasi keluarga untuk menyebut
dengan tubuh dari bahan
keluarga keluarga kembali asam urat
ketidakmampu purin.
an keluarga menunjukan diharapkan 3.Berikan pujian atas jawaban yang
untuk
pengetahun keluarga tepat
mengenal
masalah tentang asam mampu
kesehatan
urat mengenali
(Asam urat).
masalah
Dengan cara : kesehatan
Menjelaskan (Asam Urat)
penyakit asam
urat
IMPLEMENTASI
Diagnosa Hari, Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan tanggal/jam
Kurang Jumat, 26 1.Mendiskusikan S: Ny S mengatakan asam urat adalah penyakit yang
pengetahuan/informasi Januari 2018 bersama keluarga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi
berhubungan dengan 13.45 Wib pengertian Asam urat makananan yang mengandung zat berbahaya seperti tahu,
ketidakmampuan tempe, kacang-kacangan dan daun singkong.
keluarga untuk
mengenal masalah O: Ny S sangat kooperatif saat diberikan penyuluhan dan
demonstrasi.
kesehatan (Asam
urat). 2.Memotivasi keluarga S: Ny S mengtakan salah satu pencegahan asam urat
adalah dengan mengkonsumsi rebusan daun seledri
untuk menyebut kembali
cara pencegahan asam O : Ny S meminum rebusan air daun seledri ± 150cc yang
telah dibuat oleh mahasiswa
urat
3.Memberikan pujian
S : Ny S mengatakan sangat senang setelah mendapatkan
jawaban yang tepat.
penyuluhan tentang asam urat dan pencegahannya
O : Ny S mampu menjawab semua pertanyaan yang
diajukan dengan baik.
EVALUASI
Hari/tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Sumatif
Jumat, 26 Januari 2018 Kurang pengetahuan/informasi S : Ny. S mengatakan sudah mengerti
tentang asam urat
15.00 Wib berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah O : Ny S kooperatif saat diberikan
penyuluhan dan demonstrasi.
kesehatan (Asam urat).
A : Masalah teratasi