Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK

PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL


DENGAN METODE ENZIMATIK

Tanggal praktikum : 23 Maret 2010


Dosen Pembimbing : Pak Arief Rahman Hakim
Asisten Jaga : Lathifa Bidarani dan Putri Damai Lestari

FKK 2008
Golongan I

1. Nanda Huda Ardianto (FA/08017)


2. Falita (FA/08018)
3. Niken Feladita (FA/08023)
4. Dian Tyas Ariestya (FA/08028)
5. Jou Vera Irine Riseno (FA/08029)
6. Fenny Christine Hartono (FA/08034)
7. Fadhillah Dinny Ishmatika (FA/08037)
8. Anastasia Putri Rahayu (FA/08038)
9. Fadhliyani (FA/08041)
10. Mey FhanuranieYolanda Putri (FA/08043)
11. Intan Anatasia (FA/08045)
12. Annisa Nadya Utami (FA/08046)
13. Yanita Harliana Atharini (FA/08048)
14. Anis Puji Lestari (FA/08055)
15. Muhammad Zaki Bin Illias (FA/08216)
16. Arvind Abraham (FA/08218)
I. TUJUAN

Agar mahasiswa mampu menetapkan kadar kolesterol total dengan menggunakan metode
enzimatik.

II. PRINSIP DASAR

Kolesterol ester enzim kolesterol esterase Kolesterol


dalam serum + Asam Lemak

Kolesterol enzim kolesterol oksidase -4-kolestenon


(bebas + ester) + H2O2
(O2)

H2O2 + Fenol enzim peroksidase 4-(p-benzoquinonemonoimin)


+ 4-aminofenazon fenazon

* 4-(p-benzoquinoemonoimin)fenazon merupakan senyawa yang dapat dibaca


serapannya pada 500-550 nm.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
i. Waterbath
ii. Spektrofotometer UV-Vis + kuvet
iii. Tabung Reaksi + Rak
iv. Mikropipet
v. Yellow tip & Blue tip
b. Bahan
i. Plasma
ii. Aquadest
iii. Blanko Kolesterol
iv. Pereaksi Kolesterol Cholesterol CHOD-PAP

IV. PROSEDUR

Metode Enzimatik

Sampel Blanko Baku Kolesterol


10µl 10µl 10µl

Tambahkan pereaksi kolesterol 1mL


Inkubasi 37oC (diwaterbath) selama 10 menit

Baca absorbansi pada 550nm (A1)

V. HASIL PERHITUNGAN

Kolesterol (mg/dL) = x konsentrasi baku (mg/dL)

Kelompok Absorbansi Kadar (mg/dL) LDL (mg/dL)


1 A 0,126 90,32 -4,68
B 0,266 190,68 95,68
C 0,142 101,79 6,79
2 A 0,247 177,06 82,06
B 0,188 134,77 39,77
C 0,156 111,83 16,83
3 A 0,154 100,39 5,33
B 0,133 95,34 -0,66
C 0,319 228,67 133,67
4 A 0,114 81,72 -13,28
B 0,144 103,22 8,23
C 0,130 93,19 -1,81
5 A 0,141 101,08 6,08
B 0,117 83,87 -11,13
C 0,124 88,89 -6,11

VI. JAWABAN PERTANYAAN

1. Fungsi penentuan kadar kolesterol total di bidang klinis adalah untuk keperluan
diagnosa gangguan metabolik lipid, menentukan kadar kolesterol pada penderita
diabetes, dan mencari hubungan antara kadar kolesterol pada penyakit jantung.
2.

Struktur Kolesterol

Kolesterol Total adalah jumlah kolesterol ester dan kolesterol bebas yang terdapat
dalam tubuh.

3. Kelebihan metode Liebermann –Burchard :


a. Tidak terganggu oleh steroid
b. Reaksi cepat
c. Reagen stabil
d. Relatif mudah
e. Sensitif

HO Ac Ac2O
4. Kolesterol Carbonium of 3,5-pentadiene Pentaenyl
H2SO4 (SO3) cation

Cholesta-hexaene Sulphonate

5. Absorbansi dibaca pada 560nm karena pada 560nm nilai absorbansi yang
diperoleh lebih stabil.

6. Fungsi masing-masing pereaksi ada metode Liebermann-Burchard:


a. Asam asetat glasial : melarutkan kolesterol
b. Asam asetat anhidrida : untuk mengekstraksi kolesterol, mengendapkan
protein dan menjamin media bebas-air
c. Asam sulfat pekat : membentuk kompleks warna
d. Natrium sulfat anhidrat : menstabilkan hasil reaksi yang terjadi
e. Asam 2,5-dimetilbenzensulfonat : mendispersikan protein

7. Reaksi Liebermann-Burchard merupakan suatu reaksi yang eksoterm


(membutuhkan panas dari lingkungan) sehingga kenaikan suhunya tidak teratur
dan mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran. Selain itu reaksi ini cukup
rumit dan memerlukan kondisi reaksi khusus yang spesifik.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Christian, G.D. (1994). Analytical Chemistry. New York: John Willey & Sons, Inc.
Martoharsono, Soeharsono.(1990). Biokimia. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Richterich,R. and Colombo, J.P. (1981). Clinical Chemistry, Theory, Practice, and
Interpretation. Chichester : John Willey & Sons, Inc.
Styrer, L. (1995). Biochemistry. 4th Ed. New York : WH Freeman and Company

Anda mungkin juga menyukai