Anda di halaman 1dari 3

Setelah dimekarkan dari eks Kabupaten Tapanuli Selatan hasil hasil tambang mulai terlihat di tanah Gordang Sembilan

baik
emas, tembaga,timah dsb. Namun menurut penilitian dan investigasi salah satu LSM di Kabupaten Mandailing Natal
menyebutkan bahwa Tanah Mandailing Natal ternyata memiliki batuan yang secara Geologi disebut Batu Meteor atau orang
daerah Mandailing menyebutnya Batu Badar emas. Batuan jenis Batu meteor ini banyak dijumpai di daerah Tapanuli Selatan dan
Mandailing Natal.
Konon menurut ilmuwan batuan ini berasal dari benda langit yang disebut meteor yang jatuh terhempas kebumi dan terpencar
membeku menjadi batu sehingga batu ini jarang dijumpai yang ukurannya lebih dari besar ibu jari kaki, mayoritas hanya sebesar
ibu jari tangan sampai ke yang sekecil-kecilnya.
Dasar warnba batu ini hitam dan dalamnya terlihat warna putih mengkilat (Platinum, mas putih) apalagi terkena sinar matahari
warnanya akan berubah kewarna kuning emas.
Bagi yang ingin memesan hubungi :
Kantor Lembaga Informasi Indonesia Kabupaten Mandailing Natal
Di Jalan Merdeka No.106 Panyabungan (Depan Payaloting Internasional Hotel )
Batu ini

Istilah Deskripsi
Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan un
Sebulan semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyak
rumah tangga.
Pengeluaran Rutin Belanja rutin harus dapat dibiayai dari pendapatan daerah sendiri sesuai pa
Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
pos-pos pengeluaran rutin Pemda Tingkat II yang ada kemudian dir
sepuluh jenis belanja rutin, yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja p
belanja perjalanan dinas, belanja lain-lain, angsuran pinjaman/hutang
ganjaran, subsidi, dan sumbangan kepada daerah bawahan, pensiun d
pengeluaran yang tidak termasuk bagian lain, dan pengeluaran tidak tersan
Pengendalian Harga Pengendalian harga yang dilakukan oleh pemerintah dengan jalan mene
harga maksimum untuk barang atau jasa tertentu tindakan mana dapat be
atau universal.
Penggalian Penggalian adalah suatu kegiatan yang meliputi pengambilan segala
galian. Barang galian adalah unsur kimia, mineral dan segala macam
merupakan endapan alam (tidak termasuk logam, batubara, minyak bum
radio aktif). Bahan galian ini biasanya digunakan sebagai bahan baku
penolong sektor industri maupun konstruksi. Hasil kegiatan penggalian ant
gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu marmer, pasir, pasir silika,
kaolin, tanah liat, dan lain-lain. Kegiatan pemecahan, peleburan, pemurnia
proses pengolahan hasil pertambangan/penggalian tidak termasu
pertambangan/penggalian, akan tetapi digolongkan ke dalam kegia
Kegiatan persiapan tempat penambangan penggalian seperti pemb
jembatan dari dan ke arah lokasi penambangan, pengerukan, pema
penyaluran dan sebagainya termasuk ke dalam kegiatan konstruksi. Sedang
eksplorasi dan penelitian mengenai prospek barang tambang dan mineral
dalam jasa penambangan. Kegiatan pengambilan, pembersihan, dan p
untuk dijadikan air bersih termasuk dalam sektor air minum.
Penggolongan Industri Pengolahan Industri Pengolahan digolongkan menjadi empat kategori berdasarkan j
yang terlibat tanpa memperhatikan penggunaan tenaga mesin sebagaiman
yang dimiliki oleh industri
Istilah Deskripsi
Empat kategori tersebut adalah:

 Besar : 100 dan lebih pekerja


 Sedang : 20 - 99 pekerja
 Kecil : 5 - 19 pekerja
 Rumah Tangga : 1 - 4 pekerja

Penggunaan Bahan Baku Penggunaan bahan baku adalah semua bahan baku yang digunakan oleh
baik yang berasal dari milik sendiri maupun hasil pembelian dari pihak lain.
Pengirim Barang Pengirim barang adalah badan hukum Indonesia yang memberikan jasa ke
barang untuk mengurusi pengiriman barang dari pemilik barang melalu
pelayaran.
Pengolahan/Pemurnian/Pengilangan adalah suatu pekerjaan memurnikan/meninggikan kadar bahan galian d
memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian memb
yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan dengan cara kimia).
Penjualan Barang Sitaan Penjualan barang sitaan adalah nilai penjualan barang sitaan yang te
kemacetan pembayaran angsuran.
Penumpang Naik Penumpang Naik adalah penumpang yang naik ke kapal untuk berangkat k
tujuan.

Batuan Geologi
Dari tipe batuan maka wilayah KPHP Model Mandailing Natal secara geologi didominasi oleh batuan
Andesit muda, Permokarbon dan Paleogen terutama di daerah pegunungan dan Alluvial di daerah
rendah. Selain itu terdapat pula dalam jumlah yang terlalu banyak batuan-batuan dari tipe Granit,
Formasi Kapur dan Diabas.

Berdasarkan peta geologi lembar Padangsidempuan dan Sibolga dan lembar Lubuk Sikaping yang
dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan
Sumber Daya Mineral Bandung tahun 1983, formasi satuan batuan di wilayah Mandailing Natal adalah
sebagai berikut :
a. Batuan yang diendapkan pada zaman kuartier. Batuan ini adalah Aluvium (Qh dan Qp) terdiri atas
pasir, kerikil dan lanau dengan penyebaran daerah pantai barat dari bagian selatan Natal dan batuan
gunung api Resen (Qhvsn) dan gunung api resen (Qvsn) terdiri dari lava andesit piroksen dan breksi
gunung api dengan penyebaran di sekitar Gunung Sorik Marapi.
b. Batuan yang diendapkan pada zaman tersier. Dalam satuan batuan ini terdapat formasi Sihapas (Tms)
terdiri dari batu pasir kuarsa, serpih, batu lanau, dan konglomerat, tersebar di sebelah timur Gunung
Sorik Marapi. Formasi gunung api Langsat (Tlvl) terdiri dari lava basa absarokitik, porfiritik yang kaya
akan piroksen dengan penyebaran di bagian barat daerah Mandailing Natal. Batuan gunung api tak
terbedakan (Tmv dan Tmvak), batuan aneka terobosan (Tmi), batuan terobosan Mikrogranit Binail
(Tmibi), batuan terobosan Intrusi Tambahan (Tmiti), batuan terobosan Batolit Manunggal (Tmimn) terdiri
dari granodiorit.
c. Batuan yang diendapkan pada zaman pra tersier. Batuan ini termasuk dalam kelompok batuan tertua
di Sumatera, yaitu kelompok Woyla, kelompok Peusangan dan kelompok Tapanuli, serta satu kelompok
yang tidak terbedakan.
Keadaan umum batuan yang terdapat di Kabupaten Mandailing Natal adalah : Permakarbon 170.260 Ha
(25,33%), Diabas 12.910 Ha (1,92%), Andasit Tua 6.240 Ha (0,93%), Andasit Muda 127.560 Ha
(18,98%), Granit 28.220 Ha (14,03%), Alluvial 196.910 Ha (29,930%) dan Kapur 29.640 Ha (4,41%).
Komoditi dan vahan galian di Mandailing Natal adalah : batubara, gambut, perak, tembaga, timble, seng,
emas, cronium, platinum, bismuth, mangan, molibdenium, besi, tellunium, terpentin, marmer, batu mulia,
kaolin, batu gamping, phosphat, lempung, sirtu, batu kapur, tras, batu kali (andsit, biorite), granit slate
(batu tulis), grafit, bentonit, talk, belerang, kalsit, kuarsa, dolomite, arsen, antimony, timah putih dan
pasir kuarsa.

Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di KPHP Model Mandailing Natal cukup beragam yang didominasi oleh
Podsolik Merah Kuning (PMK) dan Litosol. Tipe tanah seperti ini membuat lahan di wilayah ini sebagian
besar hanya cocok untuk tanaman kehutanan dan tanaman keras/perkebunan. Jenis-jenis tanahnya
adalah Podsolik Merah Kuning, Litosol, Latosol, Regosol Kelabu, Alluvial dan Tanah Kapur Coklat.

Daerah Aliran Sungai


Pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS) pada wilayah KPHP Model Mandailing Natal disajikan pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4. DAS pada wilayah KPHP Model Mandailing Natal yaitu : 1) DAS Bataham, 2) DAS Batang
Gadis , 3) DAS Bintuas , 4) DAS Kukun 5) DAS Natal, 6) DAS Singkuang.

Anda mungkin juga menyukai