2. Kosman Samosir,SH,MHum.
Preface : Anatomi suatu kontrak/perjanjian di bidang perdata, dagang dan bisnis pada umumnya dapat
diidentifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian utama yaitu :
1. Bagian Pendahuluan,
2. Bagian Isi,
3. Bagian penutup.
Selanjutnya, Sub bagian Pencantuman identitas para Pihak (b), menerangkan semua pihak
yang ikut serta mengikatkan diri dalam suatu kontrak, termasuk kuasanya masing-masing. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah :
1). Penyebutan para pihak harus jelas, misalnya tentang nama, nomor ktp,status kawin, umur dll,
perorangan, badan usaha badan hukum atau non badan hukum ,
2). Kapasitas Orang yang menandatangani kontrak harus dijelaskan, misalnya jabatan sebagai direktur
utama perusahaan,
Kemudian, pada sub bagian Penjelasan (c), dijelaskanlah alas an-alasan atau latar belakang
mengapa para pihak mengadakan kontrak. Premisnya adalah : Dengan ini menerangkan terlebih dahulu
atau Para pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
-bahwa………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
-bahwa……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Untuk menghubungkan bagian Pendahuluan ke bagian ISI kontrak, maka diperlukan kalimat
penghubung, misalnya : Sehubungan dengan hal-hal diatas, para pihak setuju membuat perjanjian ini
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Klausula Definisi dimana setiap definisi atau rumusan itu hanya berlaku untuk kontrak yang
bersangkutan saja dan definisi itu penting untuk lebih mengefisienkan klausula-klausula yang
selanjutnya dimana tidak diperlukan lagi pengulangan-pengulangan untuk istilah/pengertian
yang sama. Contoh : Definisikanlah jual belimu dalam judul kontrak jual beli, definisikan
pembayaran,penyerahan barang, uang,wanprestasi, keadaan kahar, risiko, domisili dalam
klausula definisi. Biasanya dicantumkan pada pasal 1 tentang Ketentuan-ketentuan umum.
2. Klausula Transaksi yaitu klausula-klausula atau pasal-pasal yang berisikan tentang transaksi-
transaksi yang kan dilakukan dalam suatu kontrak. Misalnya bahwa dalam suatu kontrak jual
beli, maka klausula transaksinya meliputi apa obyek jual beli, harganya berapa, uangnya apa,
dimana penyerahan, dimana pembayaran, termasuk hak-hak dan kewajiban para pihak yang
terlibat dalam jual beli tersebut. Adapun jumlah pasal-pasalnya tergantung pada kebutuhan dan
luasnya ruang lingkup yang diatur dalam suatu kontrak.
3. Klausula spesifik yaitu pasal-pasal tertentu yang bersifat khusus/special yang tergantung kepada
kesepakatan/deal para kontraktan (jika ada). Misalnya bahwa ada pasal tertentu yang
mengatakan bahwa pembeli yang menanggung biaya pengiriman barang oleh penjual.
4. Klausula Ketentuan Umum yaitu pasal-pasal yang selalu ada dalam setiap kontrak perdata,
dagang dan bisnis manapun. Contoh: Pada setiap kontrak baik jual beli, investasi, leasing,
pemberian kuasa dan lainnya, pasti selalu ada pasal tentang apa akibat wanprestasi, akibat
keadaan kahar, pemilihan domisili hukum, cara penyelesaian sengketa, berakhirnya kontrak,
pembatalan kontrak, kerahasiaan , termasuk pasal addendum yang berisi bahwa sewaktu-waktu
kontrak dapat ditinjau kembali dalam hal terjadinya hal-hal yang terjadi diluar prediksi
/kehendak para pihak.
Ad. 3. Bagian Penutup. Bagian ini terdiri dari 2 sub bagian yaitu :
1. Sub bagian kata penutup yang menerangkan bahwa perjanjan tersebut dibuat dan
ditandatangani oleh yang mempunyai kapasitas (Kewenangan). Rangkap berapa dan
keaslian serta meterai secukupnya perlu diuraikan dalam bagian penutup ini. Misalnya :
Demikian perjanjian ini ditandatangani orang/para pihak melalui wakil yang berwenang.
2. Sub bagian ruang penempatan tanda tangan yaitu tempat/ruang dimana para pihak dapat
menandatangani perjanjian dengan menyebutkan nama para pihak yang terlibat. (Nama dan
jabatannya Jelas).
3. Lampiran (Bila ada) yang menyebutkan bahwa lampiran tersebut merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan kontrak pokok. Lampiran dapat berupa dokumen-dokumen
pendukung, kontrak pendamping, adendum dan legal opinion, etc.
JUDUL KONTRAK:
PERJANJIAN KERJASAMA PENANAMAN MODAL ANTARA PT.TISANI MEDAN DENGAN PT. MARUBENI
INDONESIA
1. PT.Tisani Medan, akte notaris, SK Badan Hukum, alamat , dalam hal ini diwakili secara sah oleh
Parningotan Samosir, Direktur Utama PT.Tisani Medan
2. PT. Marubeni Indonesia, akte notaris, SK. Badan hukum,alamat, dalam hal ini diwakili secara sah
oleh Rospita Sinaga, Direktur Utama PT. Marubeni Indonesia.
Sehubungan dengan hal-hal di atas, para pihak setuju membuat perjanjian ini dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
Ketentuan Umum
Klausula Definisi
Pasal 2
Klausula Transaksi
Pasal 3
Klausula Spesifik
Pasal 4
Klausula Ketentuan Umum
Pasal 5
Penutup