Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Setelah dideskripsikan untuk pertama kalinya oleh Moritz Kaposi pada tahun 1872, sarcoma
Kaposi mendapatkan perhatian kembali karena kaitannya dengan penyakit AIDS. Terjadinya
penyakit kanker ini bersamaan dengan AIDS melibatkan bentuk sarkoma Kaposi yang lebih
bervariasi dan lebih agresif daripada yang pernah ditemukan sebelumnya.Sebelum epidemi
penyakit AIDS, sarkoma Kaposi dianggap sebagai suatu jenis penyakit keganasan yang
langka.(KMB)

Sarcoma adalah sekelompok tumor yang biasanya berasal dari jaringan ikat, tetapi kini
mencakup juga beberapa tumor yang berasal dari epitel, kebanyakan bersifat ganas . Kaposi
adalah poliferasi vaskuler neoplastik ganas yang multi sentrik, ditandai dengan adanya nodul
nodul berwarna biru sampai merah pada kulit, kadang-kadang tersebar luas hingga ke organ
organ dalam. Terjadi pada pasien luluh imun. (dorlan)

Kaposi sarcoma (KS) adalah kanker yang berkembang dari sel-sel yang melapisi getah bening
dan darah.Ini biasanya muncul sebagai tumor pada kulit atau pada permukaan mukosa seperti
dalam mulut, tetapi tumor juga dapat berkembang di bagian lain dari tubuh, seperti pada kelenjar
getah bening .Sel-sel abnormal KS membentuk ungu, merah, atau coklat bercak atau tumor pada
kulit. Lesi kulit KS paling sering muncul pada
kaki atau wajah. Mereka mungkin terlihat buruk, tetapi mereka biasanya tidak menimbulkan
gejala. Beberapa lesi pada
kaki atau di daerah selangkangan dapat menyebabkan kaki dan kaki membengkak menyakitkan

Penatalaksanaan

Eksisi bedah

Tujuan utamanya adalah untuk mengangkat keseluruhan tumor. Cara yang terbaik untuk
memepertahankan penampilan kosmetika adalah dengan menempatkan garis insisi di sepanjang
garis tegangan kulit yang normal dan garis anatomis tubuh yang dialami. Dengan cara ini,
jaringan parut yang terbentuk tidak akan mudah terlihat. Ukuran insisi tergantung pada ukuran
dan lokasi tumor. Kendati biasanya meliputi rasio panjang terhadap lebar yaitu 3:1. Memadainya
eksisi dengan pembedahan dipastikan melalui evaluasi mikroskopi terhadap potongan-potongan
specimen. Apabila tumornya berukuran besar, pembedahan rekonstruksi dengan menggunakan
skin flap atau graft kulit mungkin diperlukan. Luka insisi ditutup lapis demi lapis untuk
memperbesar efek kosmetika. Perban tekan dipasang pada luka untuk penyangga. Infeksi jarang
dijumpai sesudah tindakan eksisi yang sederhana jika tindakan aseptic bedah yang benar tetap
dipertahankan selama dan sesudah operasi.

Kemoterapi

Formulasi kemoterapi topikal dari 5- fluoroural ( 5 – FU ) digunakan untuk pengobatan actinic


keratosi dan dangkal karsinoma sel basal. Keberhasilan pengobatan pada pasien dengan sel
karsinoma skuamosa juga telah dilaporkan. Karsinoma sel skuamosa invasif tidak harus
ditangani dengan kemoterapi topikal suatu bentuk dari FU 5 ( Capecitabine , yang disetujui oleh
Food and Drug Administration ( FDA ) dapat dipertimbangkan pada pasien dengan sel
Karsinoma skuamosa situ dengan penyebaran ke daerah kulit yang luas.

Terapi Radiasi

Terapi radiasi sering terjadi dilakukan untuk kanker kelopak mata,ujung hidung dan daeah pada
atau di dekat struktur yang vital (misalnya: nervus fasialis). Terapi ini hanya dikerjakan pada
pasien yang berusia lanjut karena perubahan akibat sinar-x dapat terlihat sesudah 5 hingga 10
tahun kemudian dan perubahan malignan pada sikatrik dapat ditimbulkan oleh sinar-x setelah 15
hingga 30 tahun kemudian.

Pasien harus diinformasikan bahwa kulit dapat menjadi merah dan melempuh.salep kulit
yang netral (yang diserapkan oleh dokter) dapat dioleskan untuk mengurangi gangguan rasa
nyaman. Pasien juga haus diingatkan agar kulitnya tidak terkena sinar matahari.

Graft kulit

Graft kulit (pencangkokan kulit) merupakan teknik untuk melepaskan potongan kulit dari suplai
darahnya sendiri dan kemudian memindahkannya sebagai jaringan bebas ke lokasi yang jauh
(resipien). Teknik graft kulit dapat digunakan untuk memperbaiki setiap tipe luka dan merupakan
bentuk pembedahan rekonstruksi yang lazim dilakukan.
Graft kulit umumnya digunakan untuk memperbaiki defek yang terjadi akibat eksisi tumor kulit,
untuk menutup daerah kulit yang terkelupas dan untuk menutup luka dimana kulit disekitarnya
tidak cukup menutupnya. Teknik ini juga dilakukan kalau penutupan primer luka meningkatkan
risiko komplikasi atau kalau penutupan primer luka akan mempengaruhi fungsi kulit.
Daftar pustaka

http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003106-pdf.pdf

Suddrthd & Brunner. 1997. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta. Buku kedokteran EGC

Newmen Dorland, WA. 2009. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. Buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai