Misi lain yang tidak kalah penting adalah Mewujudkan pemenuhan infrastruktur
dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yaitu dengan melakukan
peningkatan kapasitas dan ketersediaan energi listrik baik untuk rumah tangga
maupun industri.
2) Mengembangkan privatisasi/swastanisasi
Di sisi lain, dengan perkembangan wilayah yang semakin pesat, perlu melihat
adanya potensi-potensi ekonomi berupa sumber daya alam lain yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bulungan, namun tetap
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, dan tetap memperhatikan fungsi dan
daya dukung lingkungan Kabupaten Bulungan.
Pada tahap awal, ditetapkan hanya satu Kapet di setiap propinsi, dan di
Kalimantan Timur ditetapkan Kapet Sasamba (Sanga-sanga, Samarinda &
Balikpapan) dengan Keppres No. 12 tahun 1999, untuk menarik minat para
investor menanamkan modalnya, pemerintah memberikan fasilitas
Di bidang industri dan perdagangan, salah satu potensi besar Kota Bontang
adalah adanya tempat industri pengolahan LNG dan dibangunnya industri
pupuk Kaltim. Beberapa industri besar lainnya yang sudah berkembang di
Kota Bontang antara lain: (a) Industri Melamin (PT DSM Kaltim Melamin); (b)
Industri Hexamin (PT Kaltim Hexamindo Wiratama); (c) Industri Amonium
Bikarbonat (PT Kaltim Ambikawiratama); (d) Industri MDF Resin dan
Plywood (PT Kaltim Lemindo Kimiatama); (e) Industri pengolahan LPG dan
Kondensat (PT Energi Kutai); (f) Industri Kantong Plastik (PT Kaltim Saferina
Fajar); (g) Industri Amoniak (PT Kaltim parna amoniak dan PT Kaltim parna
industri); (h) Industri Methanol( PT Kaltim methanol industri); (i) Industri
Bahan peledak (PT KNI); (j) Industri Batu Bara (PT Indominco Mandiri); (k)
Industri Pupuk granulate atau Tablet ( PT POPKA); dll.
Selain bidang industri dan perdagangan, potensi Kota Bontang juga terdapat
Peluang investasi yang lain di Kota Bontang yang masih terbuka luas adalah
dalam bidang: (*) Industri kimia yang mengolah turunan produk LNG, yaitu
industri amonium nitrat, asam nitrat, NPK, Acrylonitrit dan lain-lain; (*)
Perdagangan umum dan pusat perdagangan; (*) Jasa transportasi darat, laut
dan udara; (*) Industri pariwisata, wisata bawah laut dan wisata hutan bakau;
(*) Industri briket batubara; (*) Industri perikanan yang meliputi usaha
penangkapan ikan tuna, pengolahan hasil perikanan dan cold storage; (*)
Usaha budidaya laut dengan orientasi ekspor; (*) Pembangunan Sarana dan
Prasarana Kota Baru "BONTANG LESTARI"; (*) Pembangunan di daerah
kelurahan Guntung sentra kebudayaan Di Bontang dengan Dibangunnya
Rumah Adat Kutai.
c. Potensi Kota Terpadu Mandiri di barat laut Kota Sangatta (berada di bagian
selatan Kabupaten Bulungan), yang juga menjadi pendukung
perkembangan ekonomi Kalimantan Timur, terutama untuk pengembangan
usaha agroindustri dan agribisnis.
Potensi pertanian
Potensi perkebunan
Potensi perikanan
Potensi kehutanan
Potensi peternakan
Oleh sebab itu dibutuhkan studi awal untuk menguji kelayakan kawasan
industri batubara kalori rendah ini yang diharapkan dapat memberikan efek ekonomi
dalam kawasan industri maupun meningkatkan ekonomi wilayah di Kabupaten
Bulungan.
e. Melaporkan hasil kerja dari tiap-tiap tahapan kegiatan yang telah ditetapkan
1.5 Metodologi
2) Kajian hasil analisis faktor internal, merupakan kajian terhadap rona wilayah
kawasan industri Ibus. Termasuk dalam kondisi internal ini yaitu kajian fisik
dan lingkungan, spasial, infrastruktur, dan finansial.
Kajian Teoritis
Kajian Kebijakan Kajian Fisik dan Lingkungan
Kajian Perekonomian Kajian Spasial
Kajian Kependudukan Kajian Infrastruktur
Kajian Fisik dan Lingkungan Kajian Finansial
Kajian Spasial
Kajian Infrastruktur
Kajian Kelembagaan
Kajian Finansial
Rencana Pengembangan
Kawasan Industri Ibus
Draft Masterplan
Kawasan Industri Ibus
Manfaat dari pekerjaan ini adalah menjadi acuan bagi stakeholders terkait
(pemerintah, swasta, masyarakat) untuk memanfaatkan potensi pertambangan
batubara kalori rendah dan pengembangan potensi usaha lain di sekitar kawasan
industri batubara kalori rendah, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi
wilayah.
Penulisan Laporan Draft Final Pre-Feasibility Study Ibus Industrial Estate ini
memperhatikan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan persoalan, maksud, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, serta keluaran pekerjaan dan
sistematika penulisan.
Bab ini akan menguraikan mengenai kajian faktor eksternal antara lain kajian
teoritis, kebijakan, perekonomian, kependudukan, fisik dan lingkungan,
spasial, infrastruktur, kelembagaan, finansial
Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi internal antara lain kajian fisik
lingkungan, spasial, infrastruktur, finansial.
Bab ini menjelaskan tentang analisis kelayakan faktor eksternal dan internal
yang ada pada kawasan industri Ibus dengan metode analisis SWOT dan AHP.