Anda di halaman 1dari 7

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
MEDIK RSUP. PROF. DR. R.D KANDOU MANADO

Ryny Silvana Tamaka


Mulyadi
Reginus Malara

Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado.
Email: ryni_dede@rocketmail.com

ABSTRACT:documentation of nursing care is a record that must be done in the nursing


process by a nurse. Hight workload will affect the completeness of the documentation of
nersing care. The purpose of this study was to determine the relationship of the workload with
the documentation of nursing care in the ER medical hospital. Prof. Dr. R. D. Kandou. The
study design was observational with research samples using the technique. Samples were 30
respondents, the sampling using total sampling. The result using the chi square test witu
continuity corrections significance level α = 0.05 or 95%. The test results workload with
documentation of nursing care in getting P value = 0.008. the conclusion that there is a
relationship workload with documentation in the ER medical hospital. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Suggestions to improve the quality of nursing care documentation with
training efforts related to nursing care documentation.
Keywords: Workload, Nursing Documentation

ABSTRAK:Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah catatan yang harus di kerjakan


dalam proses keperawatan oleh seorang perawat. Beban kerja yang tinggi akan
mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou. Desain
penelitian bersifat observasional dengan penelitian sampel menggunakan tehnik. Sampel
berjumlah 30 orang responden, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil
penelitian menggunakan uji chi square pada continuity correction dengan tingkat kemaknaan
α = 0,05 atau 95 %. Hasil uji beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di
dapatkan nilai p value = 0,008. Kesimpulan yaitu ada hubungan beban kerja dengan
pendokumentasian di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado.
Saran untuk meningkatkan mutu dokumentasi asuhan keperawatan dengan upaya
mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kata kunci : Beban Kerja, Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

PENDAHULUAN dilaksanakan oleh seorang perawat


Pendokumentasian merupakan unsur pokok profesional tidak dapat dipertanggung
dalam pertanggung jawaban kinerja profesi jawabkan dalam upaya peningkatan mutu
keperawatan setelah melakukan intervensi pelayanan keperawatan dan perbaikan
keperawatan langsung kepada pasien di status kesehatan pasien di rumah sakit
Instalasi Gawat Darurat Medik. (Nursalam, 2011).
Pendokumentasian merupakan sarana Data awal di Rumah Sakit Umum Pusat
komunikasi antar petugas kesehatan dalam Prof. Dr. R.D Kandou Manado formulir
rangka pemulihan kesehatan pasien, tanpa dokumentasi keperawatan yang telah di
dokumentasi yang benar dan jelas, kegiatan siapkan tidak terisi lengkap. Di lihat dari
pelayanan keperawatan yang telah jumlah kunjungan pasien pada bulan
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

September 2014 berjumlah 2280 orang, METODE PENELITIAN


sedangkan jumlah rekam medis tidak Desain Penelitian
lengkap berjumlah 2250 (98,6%) . Jenis penelitian ini adalah penelitian
Beberapa hal yang sering menjadi observasional. Yakni dengan hanya
alasan para petugas antara lain, banyak mengamati subjek penelitian dan mencari
kegiatan-kegiatan di luar tanggung jawab data yang berkaitan dengan penelitian tanpa
perawat menjadi beban yang di kerjakan memberi perlakuan terhadap mencari
oleh profesi keperawatan. subjek (Budiarto, 2003).Jenis rancangan
Menurut wawancara dengan 5 orang dalam penelitian ini adalah cross sectional
perawat, semuanyatidak dapat membuat study. Menurut Notoadmojo (2010).
dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat
lebih banyak mengerjakan pekerjaan Tempat dan Waktu Penelitian
koordinasi dan limpahan wewenang.Beban Penelitian ini akan di laksanakan di
kerja perawat tidak hanya merawat pasien Instalasi Gawat Darurat Medik Prof. Dr. R.
saja yaitu kegiatan langsung, tetapi juga D. Kandou Manadoselama bulan Februari
kegiatan tidak langsung yang tak kalah 2015.
penting yaitu seperti melengkapi dan
melaksanakan dokumentasi asuhan Populasi dan Sampel
keperawatan dan catatan medik yang Populasi dalam penelitian ini adalah
terperinci (Mastini, 2013). seluruh perawat yang ada di Instalasi
Beban kerja penting di ketahui Gawat Darurat Medik RSUP Prof. dr. R.D
sebagai dasar untuk mengetahui kapasitas Kandou Kota Manado, yang berjumlah 31
kerja perawat agar terdapat keseimbangan orang.Tehnik pengambilan sampel
antara tenaga perawat dan beban kerja menggunakan total sampling.
(Hendiati, Soemantri, Yudianto, 2012).
Di Instalasi Gawat Darurat Medik Instrument Penelitian
RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado Alat pengumpulan data dalam penelitian ini
memiliki jumlah tenaga medis sebanyak 30 adalah kuisioner, yang terdiri dari
orang, yang terdiri dari 5 tim dan terbagi Kuesioner beban kerja menggunakan
dalam 3 shift kerja dimana shift pagi kuisioner Nursalam (2003), terdiri dari 13
berjumlah 10 orang (33,3%), orang (16,6%) pertanyaan dan Kuesioner
shift sore, dan 5 orang (16,6%) shift malam Pendokumentasian Asuhan
dengan jumlah rata-rata pasien 50 hingga Keperawatanmenggunakan kuisioner
70 pasien yang di observasi setiap hari Mastini (2013), terdiri dari 23 pernyataan.
dengan kondisi pasien termasuk pada
kelompok dengan ketergantungan tinggi Pengumpulan Data
karena membutuhkan perhatian dan Peneliti membagikan kuesioner penelitian
bantuan yang lebih spesifik dan observasi mengenai beban kerja dengan
ketat. pendokumentasian asuhan keperawatan,
Berdasarkan hal tersebut diatas kuisioner di isi oleh responden dan di
maka penulis tertarik untuk melakukan dampingi oleh peneliti.
penelitian di bidang ini dengan judul:
Hubungan beban kerja dengan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di
Instalasi Gawat Darurat Medik
RSUP.Prof.Dr. R. D Kandou Manado.

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 3. Distribusi frekuensi


a. Analisis Univariat berdasarkan status pendidikan perawat
Tabel 1. Distribusi frekuensi di Instalasi Gawat Darurat Medik
berdasarkan umur perawat di Instalasi RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado
Gawat Darurat Medik RSU. Prof. Dr.
R.D Kandou Manado Status pendidikan N %
D3 25 83,3
Umur n % S1 / S1 Ners 5 16,7
< 31 tahun 22 73,3 Total 30 100
31 – 45 tahun 8 26,7 Sumber Data Primer 2015
Total 30 100
Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukan
bahwa responden yang berpendidikan D3
Berdasarkan tabel di atas menunjukan lebih banyak di bandingkan yang
bahwa responden yang berumur < 31 tahun berpendidikan S1/Ns.Hal ini sejalan dengan
lebih banyak di bandingkan dengan yang penelitian yang dilakukan Martini (2007),
berumur 31-45.Semakin bertambah umur tingkat pendidikan seseorang berpengaruh
seseorang menyebabkan kemungkinan dalam memberikan respon terhadap sesuatu
untuk memiliki beban kerja yang lebih yang dating dari luar. Orang berpendidikan
tinggi di banding orang lebih muda. Ini di tinggi akan lebih rasional dan kreatif serta
sebabkan oleh karena produktifitas sudah terbuka dalam menerima adanya berbagai
menurun yang akhirnya dapat menyebakan macam usaha pembaharuan, ia juga akan lebih
penurunan tingkat kinerja asuhan dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai
perubahan.
keperawatan (Samsualam, 2008).
Tabel 4. Distribusi frekuensi status
Tabel 2. Distribusi frekuensi kepegawaian perawat di Instalasi Gawat
berdasarkan jenis kelamin perawat di Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D
Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Kandou Manado
Prof. Dr. R.D Kandou Manado
Status N %
Jenis kelamin n % kepegawaian
Laki – laki 11 36,7 PNS 14 46,7
Perempuan 19 63,3 Non PNS 16 53,3
Total 30 100 Total 30 100
Sumber: Data Primer 2015 Sumber: Data Sekunder 2015
Berdasarkan tabel di atas Berdasarkan tabel di atas menunjukan
menunjukan bahwa responden yang bahwa responden yang berstatus
berjenis kelamin perempuan lebih banyak kepegawain Non PNS lebih banyak di
di bandingkan yang berjenis kelamin laki- banding yang berstatus PNS.Hal ini sejalan
laki.Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
perawat masih banyak diminati oleh Trisnabudi Widjayanti (2012), adanya
perempuan dibandingkan laki-laki karena perbedaan status kepegawaian antara
keperawatan masih diidentikkan dengan pegawai tetap dan pegawai honorer
pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan menyebabkan kesenjangan antara tenaga
sifat perempuan yang lebih sabar, lemah perawat yang bekerja dalam suatu sarana
lembut dan peduli (Ilyas, 2001). kesehatan dengan status dan penggajian
yang berbeda.Sehingga hal ini berdampak
pada kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat.

3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

Tabel 5. Distribusi frekuensi b. Analisis Bivariat


berdasarkan beban kerja perawat di Tabel 7. Hubungan beban kerja dengan
Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. pendokumentasian asuhan keperawatan
Prof. Dr. R.D Kandou Manado di Istalasi Gawat Darurat Medik RSUP.
Prof. Dr. R.D Kandou Manado
Beban Kerja n %
Ringan 7 23,3 Pendokumentasian Asuhan
Beban Keperawatan
P
Sedang 19 63,3 Kerja Lengkap Tidak lengkap Total
n % n % n %
Berat 4 13,4 Ringan 11 68,8 5 31,3 16 100
Total 30 100 0,008
Sumber Data Primer 2015 Berat 214,3 12 85,7 14 100
Total 13 43,3 17 56,7 30 100

Berdasarkan tabel di atas Sumber: Data Primer 2015


menunjukanbahwa responden yang merasa
Dari tabel di atas menunjukan dari 30
beban kerja sedang lebih banyak di banding
responden dengan beban kerja ringan 11
dengan beban kerja ringan dan beban kerja
orang (68,8%) dengan pendokumentasian
berat. Hasil penelitian yang di lakukan
asuhan keperawatan secara lengkap dan 5
oleh Martini (2007), bahwa beban kerja
orang (31,3%) dengan pendokumentasian
perawat dirumah sakit rata-rata 66,8 %.
asuhan keperawatan secara tidak lengkap,
Beban kerja perawat di Instalasi Gawat
sedangkan beban kerja berat berat 2 orang
Darurat adalah di mana keadaan di mana
(14,3%) denganpendokumetasian asuhan
perawat di hadapkan pada tugas atau
keperawatan secara lengkap dan 12 orang
pekerjaan yang harus di selesaikan salama
(85,7%) dengan pendokumentasian asuhan
bertugas.
keperawatan secara tidak lengkap.
Tabel 6. Distribusi frekuensi Berdasarkan hasil uji statistik chi-
berdasarkan pendokumentasian asuhan square maka di dapatkan nilai p =0,008 dan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat mempunyai nilai harapan sebayak 0 cell
Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou oleh karena itu pengujian statistiknya
Manado menggunakanuji continuity correction yang
menunjukan bahwa ada hubungan beban
Pendokumentasian n % kerja dengan pendokumentasian
Lengkap 13 43,3 Asuhan keperawatan di mana di
Tidak lengkap 17 56,7 peroleh nilai p = 0,008< 0,05. Hal ini
Total 30 100 menyatakan ada hubungan antara beban
Sumber: Data Primer 2015 kerja dengan pendokumentasian.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Hasil penelitian menunjukan distribusi dilakukan oleh Retyaningsih, bambang Edi,
responden berdasarkan pendokumentasian Warsito (2013), penelitian menunjukkan
asuhan keperawatan secara tidak lengkap pendokumentasian tidak baik (84,9%)
lebih banyak di bandingkan dengan Hal ini juga sesuai dengan penelitian
pendokumentasian secara lengkap. Hal ini yang dilakukan oleh I Gusti A.A Putri
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mastini (2013) di RSUP. Sanglah Denpasar
Supratman (2009), penelitian menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja
bahwa pendokumentasian buruk (72,7%) dengan pendokumentasian asuhan
dikarenakan beberapa hal antara lain keperawatan dengan nilai Pvalue = 0,004 <
motivasi kerja, stress kerja, beban kerja, 0,05.Menurut peneliti manfaat dokumentasi
gaya kepemimpinan, hubungan antar adalah catatan dari keseluruhan tindakan
manusia kurang harmonis, supervise dari yang diberikan kepada pasien dan bila
atasan tidak efektif dan mungkin saja terjadi masalah yang berhubungan dengan
kejenuhan kerja. profesi keperawatan maka dokumentasi

4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

tersebut dapat dijadikan barang bukti di DAFTAR PUSTAKA


pengadilan. Agung, B. (2000). Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta. Raja Grafindo
Implikasi Keperawatan Persada
Penelitian yang di lakukan di Instalasi Agus Irianto. (2010). Statistika Konsep,
Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Dasar, Aplikasi, Dan
Kandou Manado belum pernah di lakukan Pengembangannya.Jakarta:
sehingga penelitian ini dapat di ajukan Kencana Prenada Media Group
sebagai bahan pertimbangan serta Budiarto, E. (2003). Metodologi Penelitian
perbandingan terhadap penelitian yang Kedokteran : Sebuah Pengantar.
akan di ajukan. Hasil penelitian Jakarta. EGC
menunjukan adanya hubungan antara beban Depkes. (1999). Pedoman Kerja Perawat
kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan
Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Keperawatan. Jakarta. EGC
Manado dengan pendokumentasian asuhan Dermawan,D (2012). Proses Keperawatan,
keperawatan. Beban kerja yang berat Penerapan Konsep Dan Kerang
mempengaruhi kelengkapan Kerja. Yogyakarta
pendokumentasian asuhan keperawatan. Handayaningsi. (2009). Dokumentasi
Responden yang merasa beban kerja Keperawatan. Yogjakarta : Mitra
berat tidak dapat melengkapi dokumentasi Cendikia Press.
asuhan keperawatan.Oleh karena itu Haryanti. (2013). Hubunagn Beban Kerja
penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah Dengan Stress Kerja Perawat.
satu bahan masukkan bagi pihak rumah Semarang
sakit untuk lebih memperhatikan beban Hibgabi (2012), Kumpulan Materi
kerja yang berlebihan untuk mencegah hal- Pelatihan Nursing Intermediate
hal yang tidak diinginkan dan lebih Level
ditingkatkan lagi mutu catatan Huriani. E. (2010) dalam skripsi “Konsep
pendokumentasian asuhan keperawatan. DasarKonsep Dasar Keperawatan
Gawat DaruratKeperawatan Gawat
Darurat, Program Studi Ilmu
SIMPULAN KeperawatanProgram Studi Ilmu
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Keperawatan FK Unand 2010FK
hubungan beban kerja dengan Unand 2010
pendokumentasian asuhan keperawatan di Hutten, J. (2000). Job Satisfaction and
Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Motivation Among Physicians in
Dr. R.D Kandou Manado, dapat di ambil Academic Medical Centre. United
kesimpulan sebagai berikut : Stated. Journal of Health Politics,
1. Beban kerja perawat di Instalasi Gawat Policy and Law
Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Hendiati, Soemantri, Yudianto (2012)
Kandou Manado sebagian besar masuk dalam Skripsi “ Gambaran Beban
kategori beban kerja sedang. Kerja Perawat Pelaksana Unit
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan Instalasi Gawat Darurat Rumah
di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. sakit Muhammadiyah Bandung.
Prof. Dr. R.D Kandou Manado sebagian Hidayat. (2007). Pengantar Konsep Dasar
besar masuk kategori tidak lengkap. Keperawatan. Jakarta. Salemba
3. Terdapat hubungan beban kerja dengan Medika.
pendomentasian asuhan keperawatan di Gamea & Faustino. (2000). Manajemen
Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Sumber Daya Manusia.
Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Yogyakarta. Djambatan. Irwandy.
(2007). Factor – Faktor Yang
Berhubungan dengan Beban

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

Kerja. Oman,McLain,dan Sceetz (2012)Panduan


www.liwandy.kapalawi.woodpres Belajar Keperawatan
s.com. Di akses tanggal 5 Oktober Emergency, Jakarta. EGC
2014. Pandawa, R. (2002). Dalam Skripsi
Ilyas, Y. (2000). Perencanaan Sumber “Analisis Beban Kerja dan
Daya Manusia Rumah Sakit. Kinerja Kerja Karyawan. (Studi
Yogyakarta. UGM Press Kasus pad Head Office) PT
Mastini, P. (2013) dalam thesis ”Hubungan Lerindo Internasional Jakarta.
Pengetahuan, Sikap, dan Beban Bogor. IPB
Kerja dengan Kelengkapan Potter & Perry. (2005). Fundamental
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC.
Keperawatan IRNA di RSUP Soleman, B. (2011). Hubungan Motivasi
Sanglah Denpasar. Denpasar. Perawat dengan Kinerja Perawat
Udayana University Press. di Ruang Rawat Inap RSD
Menteri Pemberdayaan Guna Aparatur Panembahan Senopati Bantul.
Negara (1997). Definisi Beban Jurnal Manajemen Pelayanan
Kerja.. Di aksespada tanggal 6 Kesehatan
Oktober 2014. Saryono, M. (2011). Metodologi Penelitian
Musliha, (2010). Keperawatan Gawat di Bidang Kesehatan,
Darurat. Yogyakarta Keperawatan, dan Kebidanan.
Martini. (2007). Dalam Thesis “Hubungan Yogyakarta. Fitramaya
Karakteristik Perawat, Sikap, Sastroasmoro. (2002). Dasar – dasar
Beban Kerja, Ketersediaan metodologi penelitian klinis.
Fasilitas dengan Jakarta: Sagung Seto.
Pendokumentasian Asuhan Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan
Keperawatan di Rawat Inap Riset Keperawatan. Yogyakarta.
RSUD Kota Salatiga. Semarang. Graha Ilmu.
Diponegoro University Simamora, H. (2000). Manajemen Sumber
Mastini.(2103). Hubungan Pengetahuan, Daya Manusia. Yogyakarta. STIE
Sikap, dan Beban Kerja Dengan YPKN
Kelengkapan Pendokumentasian Schultz, D. (2000). Nursing Management A
Asuhan Keperawatan IRNA Di System Approach. Philadelphia.
RSUP Sanglah Denpasar. Saunders Company
Udayana University Press Sunyoto, D. (2012). Statistic Non
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Parametrik Untuk Kesehatan.
Jakarta: Ghalia Indonesia.Niven, Yogyakarta. Nuha Medika
N. (2002). Psikologi Kesehatan. Sutanto, P (2013). Statistik Kesehatan.
Jakarta. EGC Jakarta
Notoadmojo, S. (2010). Metodologi Syaer, Syahfrudin 2010. Beban Kerja
Penelitian Kesehatan. Jakarta: perawat Unit Gawat Darurat Di
Rineka Cipta Rumah Sakit Umum Lasinrang
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Kabupaten Pinarang Tahun 2010
Keperawatan Konsep dan viewed 24 Maret 2012. Di akses
Praktek. Jakarta. Salemba Medika pada tanggal 1 November 2014
________ (2002). Proses Dokumentasi UU RI No.44 2009. Tentang Rumah Sakit
Keperawatan. Jakarta. Salemba (Konsep Dasar Keperawatan
Medika. Gawat Darurat)
________ (2011). Konsep dan Penerapan Wedati, S. (2005). Kumpulan Makalah
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Manajemen Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika. Yogyakarta. Gadjah Mada
University

6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015

Yoder-Wise, Patricia 2003. Leading edition Missiori.Mosby


Managing in nursing. Third

Anda mungkin juga menyukai