A. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizophrenia selalu diikuti dengan gangguan
sensori persepsi : Halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi
menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya
sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, kami menganggap dengan terapi aktivitas kelompok (TAK) klien
dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya serta mengenal gambar apa yang mereka buat sendiri.
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
misalnya penderita mendengar suara-suara, bisikan di telinganya padahal tidak ada
sumber dari suara bisikan itu (Hawari, 2001).
Halusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi
pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu.
Dengan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya
dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2003).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra
tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu (Maramis, 2005).
C. Kriteria Pasien
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah :
1. Klien dengan gangguan sensori persepsi : Halusinasi
2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang
3. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
D. Tata Tertib TAK
1. Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
2. Bila klien akan ke kamar mandi, harus meminta izin pada petugas dan kembali
mengikuti TAK
3. Klien tidak mengganggu jalannya TAK.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Selasa, 31 Oktober 2017
Waktu : Pukul 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Ruang Utari RS Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor
RIZKITA
NUR
UL
LINA MINI
MUNA
RA
MA
NENT
Y
OKT
ARI
ANI
INDRIA
NUR
ASIA
H
NURJ
HER ANA
MA H
YAN
I
NENI
SUM
ARNI
IIS WID
SITO ROSL YAST
SUN ANI UTI
H INA
ARI S
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Umum
Tujuan :
Setting :
Alat :
1. Beberapa gambar
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien
Metode :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien TAK
b. Menyiapkan alat dan tempat bersama
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar
2) Menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang
b. Tunjukkan gambar pada klien ( jika besar dapat di depan saja, jika kecil dapat
diedarkan)
c. Tanyakan pendapat klien mengenai gambar yang dilihat
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya.
e. Berikan pujian / penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Ulangi c, d, dan e sampai semua klien mendapatkan kesempatan
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melatih melihat gambar ( di TV, Koran, Majalah, album)
dan mendiskusikannya pada orang lain.
2) Membuat jadwal melihat gambar
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 3 kemampuan yang diharapkan adalah
memberi pendapat tentang gambar, memberi tanggapan terhadap pendapat klien
lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Sesi 3 : TAK
Stimulasi Persepsi Umum
Kemampuan Persepsi : Melihat Gambar
Pentujuk :
a. Dibawah judul tulis nama panggilan yang mengikuti TAK
b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda ceklis (√) jika
ditemukan pada klien atau strip (-) jika tidak ditemukan
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
(melihat gambar), klien tidak mampu mempersepsikan dan memberi tanggapan, namun
mengikuti kegiatan sampai selesai. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi sensori.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga University Press
Hawari, Dadang. (2001). Pendekatan Holistik pada gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: