Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Geografi3

Secara
Ge333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
33333333ografis Pulau Bukori terletak pada koordinat N122ᵒ39”38,199’ lintang utara
dan S03ᵒ56”40,235’ bujur timur, yang terletak di perairan teluk kendari.Letak Pulau
Bokoriberbatasan langsung dengan laut banda,secara administratif Pulau Bokori
termasuk dalam wilayah Desa Bokori kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
Provinsi Sulawesi Tenggara.

B. Geologi

Ditinjau dari tatanan geologinya, pulau Bokori merupakan salah satu Pulau kecil
di ujung tenggara Pulau Sulawsi yang tersusun atas gundukan pasir dan terumbu
karang.kondisibatuanPulau Bokori pada umunya tersusun atas batuan sedimen berupa
batugamping terumbu yang berumur Trias-Jura(230-195 juta tahun) menurut Skala
Waktu Geologi. Scara geomorfologi pulau ini termaksud dalam bentang alam aluvial,
yaitu pedataran atau gundukan pasir yang memiliki kemiringan lerengdatar atau
hampir datar 3-5% (Van Zuidam). Pulau Bokori memiliki tingkat morfologi yang
sedang, dan intensitas pelapukan yang tinggi dengan jenis pelapukan Fisika.

C. Topografi

Kondisi topografi dipulau Bokori secara umum relatif datar dengan kondisi lahan
yang berpasir putih, dengankemiringan lahan berkisar 3-5 % di bagian utara pulau
dan 8-15% dibagian selatan pulau. Dengan kondisi yang seperti ini maka rencana
pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah dalam hal ini di
laksanakan oleh dinas pariwisata provinsi Sulawesi tenggara bekerjasama dengan
instansi-instansi terkait akan mudah terealisasikan.

D. Iklim

Pulau Bokori memiliki iklim tropis layaknya pulau-pulau yang ada di Indonesia,
rata-rata suhu udara diPulau Bokori mencapai 30°C dan curah hujan rata-rata
mencapai sekitar 200 mm pertahun. Pada bulan April-September Pulau Bokori
dipengaruhi oleh angin musim timur, pada saat itu perairan disekeliling pulau bokori
akan bergelombang besar bahkan menurut La kende(wawancara ....)bokori pada masa
lampau ketika musim timur terjadi pulau Bokori akan dipenuhi air, sehingga pulau
bokori seakan tenggelam, Selanjutnya pada bulan oktober-maret keadaan cuaca pulau
bokori lebih cenderung teduh dengan gelombang yang teratur.

E. Hidrologi

Pulau Bokori tidak memiliki aliran sungai ataupun sumur yang menjadi sumber
untuk mendapatkan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan air bersih maka pihak
pemerintah memanfaatkan desa-desa disekitar pulau bokori seperti desa Mekar, desa
Bajo Indah maupun desa Bokori,untuk kemudian diangkut menggunakan perahu-
perahu nelayan yang telah di lapisi menggunakn terpal agar dapat menampung air
bersih yang kemudiaan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para
wisatawan dipulau Bokori.

F. Flora dan fauna

Keadaan Pulau Bokori yang tidak terlalu luas akan berpengaruh terhadap
keberlangsungan hidup flora fauna diPulau Bokori, menurut hasil pengamatan
peneliti fauna yang dapat dijumpai diPulau Bokori seperti beberapa jenis burung,
serangga, dan adapula hewan yang sengaja dibawa oleh masyarakat seperti kucing.
Selain hewan yang hidup didarat beberapa biota laut juga dapat dijumpai dipulau
bokori seperti beberapa jenis ikan kecil maupun sedang ataupun beberapa jenis
karang dan kepiting.

Kindahan alam dipulau Bokori merupakan kolaborasi dari beberapa unsur, salah
satunya unsur keindahan yang didapat dari tumbuhan yang hidup di pulau itu seperti
beberapa pohon cemara yang berdiri rapi serta pohon kelapa yang memberikan rasa
nyaman bagi wisatawan.

G. Aksesibilitas

Letak Pulau Bokori yang stratgis memberikan aksebilatas yang sangat mudah
bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau ini, ada dua jalur yang dapat dilalui oleh
wisatawan jika ingin berkunjung ke pulau bokori, yaitu melalui jalur laut dan darat.

a)Darat

Perjalanan menuju Pulau Bokori dengan menggunakan jalur darat dapat di


tempuh menggunakan kendaraan bermotor dari kota kendari kearah timur sejauh
kurang lebih 12 km sampai ke desa tapulaga. Kondisi jalan yang ada sekarang berupa
jalan beraspal dengan lebar panjang kurang lebih 5 m dengan kondisi fisik jalan yang
cukup baik.Wisatawan hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit dari kota kendari
sebagai ibu kota provisinsi, dengan jalur sedikit berkelok-kelok dan naik turun yang
cukup tajam.Kemudian dapat dilanjutkan dengan menggunakan perahu-perahu
nelayan yang berkapasitas 10-20 penumpang, dengan jarak tempuh kurang lebih 15
menit wisatawan sudah dapat menikmati kindahan pulau bokori.

b) Laut

perjalanan mnggunakan jalur laut dapat ditempuh oleh wisatawan dari pelabuhan kota
kendari dengan menggunakan perahu bermotor tempel yang berkapasitas 10-30 orang
atau dengan menggunakan motor boat dengan kapasitas 5-7 orang dengan waktu
tempuh berkisar setengah sampai satu jam tergantung pada kekuatan perahu motor
yang digunakan.

H. Infrastruktur
a) Bangunan

Kondisi bangunan yang ada dipulau Bokori sacara umum masih baik, bahkan
beberapa bangunan merupakan bangunan baru yang tengah dalam penyelesaian
pembangunan fisiknya.Secara kontruksi, sebagian besar bangunan merupakan
bangunan permanen dari material kayu, beton/pasangan bata.Fungsi bangunan yang
saat ini ada dipulau bokori adalah bangunan-bangunan yang ditujukan untuk
mendukung kegiatan wisata di pulau tersebut, mengingat bahwa pulau Bokori telah
ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata yang dikembangkan.

b) Listrik

Kebutuhan tenaga listrik di pulau Bokori dihasilkan dari generator milik pemerintah
yang ditempatkan dipulau tersebut.Karena jaringan listrik belum menjangkau pulau
bokori.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Pulau Bokori Dari Perkampungan Orang Bajo Hingga Menjadi


Destinasi Wisata Provinsi Sulawesi Tenggara

Nama pulau bokori diadopsi dari dua bahasa yaitu, bahasa bajo dan bahasa
bugis.yang pertama Boko dalam Bahasa Bajo berarti penyu, dan ri menunjukkan
tempat. Jadi, Bokori adalah tempat bertelurnya penyu sebelum pulau in dihuni oleh
manusia pada masa lampau. Yang kedua mnurut bahasa Bugis bokoi artinya
membelakangidikisahkan pada zaman dahuluwaktu sekelompok pedagang dalam
pelayaranya ke teluk kendari melewati pulau bokori dalam perjalanan sang juragan
tertidur sejenak, dan ktika bangun sang juragan bertanya dimana itu pulau maka
dijawablah oleh anak buah kapal di bokoi yang dalam bahasa bugis artinya
dibelakangi (wawancara

Pulau Bokori merupakan sebuah pulau yang sudah sejak lama dihuni oleh orang-
orang Bajo namun sejak kapan mereka tinggal dipulau Bokori masih belum bisa
diungkap dikarenakan minimnya sumber tertulis yang didapat oleh peneliti, namun
menurut hasil wawancara dengan para tokoh didesa Bokori peneliti dapat
memberikan kesimpulan awal bahwa penghuni pertama pulau Bokori merupakan
suku Bajo yang berasal dari sulawesi tengah yang lari dari kejaran para penjajah
jepang, yang awal mulanya hanya beberapa keluarga namun terus mngalami
perkembangan sehingga pada tahun 1963 pulau Bokori menjadi sebuah desa yang di
pimpin oleh kepala desa dengan jumlah 9 rukun tetangga (RT).Dan pada tahun 1970
desa bokori beralih masuk kedalam wilayahh kecamatan soropia, sampai sekarang
ini.Selanjutnya 10 tahun kemudian (1980) jumlah RT bertambah menjadi 10 buah,
dalam perkembangannya pulau bokori telah mengalami tiga kali pergantian kepala
desa.Dengan perkembangan penduduk yang signifikan maka pemerintah pada waktu
itu merasa perlu untuk merelokasi warga yang tinggal di pulau bokori dengan alasan
bahwa pulau bokori tidak lagi dapat menampung perkembangan penduduk yang
semakin bertambah.

Proses memindahkan masyarakat bajo dari pulau Bokori ke daratan pantai soropia
bukanlah perkara yang mudah, mayoritas masyarakat bajo yang tinggal dipulau
Bokori pada waktu itu menolak untuk dipindakan karena mereka menganggap bawa
mereka tidak akan mampu tinggal menetap disebuah daratan, hal ini dilatarbelakangi
oleh kebiasaan orang-orang bajo yang menganggap bahwa laut adalah ibu mereka
yang segala kebutuhan hidupnya akan didapatkan dari laut,selain itu mayoritas
penduduk yang tinggal dipulau bokori selain orang bajo mereka juga berprofesi
sebagi nelayan yang dalam kehidupan sehari-hari sangat bergatung dengan keadaan
laut. Pulau bokori pada masa lampau merupakan sebuah pulau yang sangat diminati
oleh para nelayan untuk dijadikan sebagai tempat persinggahan atau bakan dijadikan
sebagai tempat tinggal hal ini dikarenakan pulau bokori memiliki letak yang strategis
bagi nlayan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti menangkap ikan maupun
mencari hasil laut lainya. (wawancara …..)

Proses relokasi tetaplah di langsungkan dengan segala usaha, pemerintah membuat


kebijakan-kebijakn yang diharapkan dengan itu mampu menarik simpati masyarakat
Pulau Bokori untuk dipindahkan kedaratan pantai Soropia, salah satunya memberikan
bantuan berupa bahan bangunan meliputi semen, seng, paku dan lain sebagainya yang
digerakan oleh dinas sosial, bantuan ini di alokasikan untuk masyarakat pulau Bokori
yang akan dipindahhkan kedesa Mekar, sedangkan untuk desa Bokori dengan desa
Bajo Indah mendapat bantuan dari progam restimen desa berupa rumah semi
permanen dngan luas tanah 15x20 dengan luas tanah yang diberikan, pemerintah
berharap masyarakat bisa memanfaatkan untuk dijadikan sebagai lahan bertani.
Namun bantuan ini tidaklah spenuhnya didapatkan oleh seluruh masyarakat pulau
Bokori hanya masyrakat yang memiliki rumah permanen saja yang diberikan
bantuan.

B. PeranPemerintah Dan Masyarakat Dalam Pengembangan Obyek Wisata


Pulau Bokori

Pengembangan pariwisata sudah seharusya mencerminkan keselarasan dan sinergi


antara kebutuhan wisatawan, lingkungan hidup dan masyarakat lokal, sehingga dapat
menciptakan suatau destinasai wisata yang berkelanjutan. Progres obyek wisata Pulau
Bokori, tak lepasnya akan peran pemerintah serta masyarakat yang dengan itu
diharapkan mampu meningkatkan mutu dari obyek wisata Pulau Bokori, semua
kebijakan ini dilakukan sebagai upaya menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau
Bokori tanpa mengabaikan kelestarian alam serta nilai-nilai budaya lokal yang
menjadi ciri khas suatu obyek wisata, adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh
pemerintah adaah sebagai berikut:

a. Penyedian sarana

Dalam usaha pengembangan suatu obyek wisata yang paling mendasar adalah
sarana dan prasarana. Suatu obyek wisata tidak akan mengalami perkembangan yang
baik apabila tidak didukung oleh sarana penunjang yang mampu memberikan
kenyamanan kepada para pengunung seperti penginapan atau penydian sarana umum.

Untuk mewujudkan sarana yang dibutukan wisatawan maka dinas pariwisata


bekerjasama dengan instasi lain seperti dinas pekerjaan umum dan dinas perhubungan
bersama-sama membangun segala jenis fasilitas yang dapat membuat Pulau Bokori
menjadi salah satu destnasi andalan provinsi Sulawesi tenggara (wawncara…..
Hasil pelitian menunjukan bahwa sarana prasarana yang ada di obyek wisata
Pulau Bokori cukup memadai meskipun masih ada sarana prasarana yang masih
belum tersedia atau masih dalam pross pembuatan, untuk lebih jelasnya jumlah
sarana penunjang yang terdapat di obyek wisata Pulau Bokori dapat dilihat pada tabel
berikut.

no Obyek Keterangan Jumlah


1 Penginapan Baik
2 Gazebo Baik
3 Toilet Baik
4 Tempat ibadah Baik
5 Resto Baik
6 Warung makan Baik
7 Dermaga Kurang baik
8 Pusat informasi Baik
9 Tempat sampah Baik
10 Pos pemantau/keamanan Baik
11 Papan peringatan Baik
12 Mangrove tracking Baik
13 Banana boot Baik

a). Penginapan

Untuk menambah kenyamana pengunjung maka disediakan penginapan yang


dapat disewa 24 jam dengan ukuran dan fasilitas yang berbeda, mulai dari harga 700
ribu sampaii 1.500. Untuk villa dengan harga 700.000 tidak dilengkapi dengan toilet
didalamnya sehingga pengunjung harus memakai jasa toilt umum, namun untuk
Penginapan dengan harga 1.500.000 terdapat toilet didalamnya dengan kapasitas air
1 tower, adapun jika pengunjung ingin memakai air lebih dari yang disediakan maka
pengunjung harus menambah biaya 100.000dikarenakan air yang digunakan
merupakan air yang dibeli dari masyarakat sekitar obyek wisata pulau bokori yang
diangkut menggunakan perahu-perahu pribadi masyarakat.

b). Gazebo

Untuk gazebo terdapat ….buah gazebo yang dapat diswa dngan harga 100-
200 dengan ukuran 4x3 m yang ditempatkan di pinggiran pantai, gazebo ini sangant
cocok bagi wisatwan yang berkunjung kepulau bokori dalam waktu yang tidak
terlalau lama atau hanya sekedar untuk melepas penat bukan untuk bermalam, namun
untuk hari-hari libur biasanya gazebo akan cepat habis dipesan oleh pngunjung, dan
bagi wisatawan yang tidak mendapatkan tempat (gazebo) maka pihak pengelola
bekerjasama dengan masyarakat memberikan jasa penyewaan tikar dengan harga 10-
20 yang dapat di manfaatkan oleh pengunjung untuk bersantai dibawah pohon atau
dimana tempat yang diinginkan oleh pngunjung.

c). Tempat ibadah

Bagi wisatawan yang ingin melaksanakan ibadah sholat maka pihak pengelola
menyadiakan 1 ruangan khusus yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat ibadah,
adapun untuk air wudu pihak pengelola memeberikan air scara gratis bagi
pengunjung yang akan melaksanakan ibadah sholat,

d). Resto

selain tempat ibadah pihak pengelola juga menydiakan sebuah resto yang saat
ini prosees pembuatanya sudah mencapai 90% yang nantinya resto ini akan dijadikan
tmpat bagi masyarakat yang memiliki izin untuk menjajakan makanan ataupun oleh2
khas sulawsi tenggara selain itu resto ini juga akan berfungsi sebagai tempat untuk
menampilkan tarian-tarian tradisional ataupun hiburan yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas obyk wisata pulau bokori (wawancara …… 27 januari 2018)

e). Toilet umum

Toilet umum yang terdapat dipulau bokori ada 8 kamar bilas, untuk
menggunakan jassa toilet umum maka biaya retribusi yang dibebankan kepada
pengunjung adalah sebagai berikut

No Keterangan Tariff
1 MCK (mandi/bilas) 10.000/orang
2 MCK (buang air kecil) 2.000/orang
3 MCK (buang air besar) 5.000/orang

Tarif ini diberlakukan mulai tanggal 1 januari 2018 sebagaimana menindak lanjuti
perda provinsi Sulawesi tenggara nomor 7 tahun 2017 tahun 31 agustus 2017.

f). Warung makan

warung makam ataupun kios-kios yang menjual makanan dapat dijumpai di


sebelah uatara bagian pulau, kios-kios ini milik masyarakat yang setiap bulanya
memberikan iuran wajib kepada pihak pengelola obyek wiata pulu bokori. Adapun
makanan yang dijajakan disana mulai nasi ayam, nasi ikan dan berbagai macam mie
instan. Selain makanan para penjual juga menyediakan menu berupa minuman seperti
es kelapa muda atau minuman dingin , diantara beberapa menu yang tawarkan ada
satu menu yang sangat istimewa bagi peneliti yaitu sate pokea dan nasi gogos yang
sangat nikmat dinikmati dipinggir pantai.

g). Dermaga
Dermaga yang terdapat dipulau bokori berjumlah 1 buah dan berfungsi sebagai
tempat untuk bersandar kapal-kapal pengunjung yang memeiliki kapasitas lebih
besar, sedangkan bagi kapal-kapal yang meiliki ukuran kecil biasanaya akan langsung
menyandarkan perahunya dipinggir pantai.

h). Pusat informasi

bangunan pusat informasi terletak dibagian depan pulau bokori hal ini bertujuan agara
memudahkan para wisatawan ketika akan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
pulau bokori dan setiap hari harinya akan ada 2 sampai 4 penjaga yang bertugas di
bagian pusat informasi.

i). Tempat sampah

kebersihan merupakan hal yang tidak bisa dilalaikan, maka pemerintah selalu
menyediakan tempat sampah di setiap bangunan yang ada dipulau bokori serta di
setiap titik keramaian hal ini bertujuan agar pulau bokori tetap bersih serta mengajak
para wiasatawan agar sama-sama menjaga kelestarian obyek wisata pulau bokori.

j). Papan peringatan

keselamatan pengunjung merupakan salah satu preoritas yang selalu diperhatikan


oleh pemerintah, maka dengan itu pemerintah selalu berupaya untuk menjaga
keselamatan para pengunjung salah satu bentuk upaya dari pemerintah dalam hal ini
dinas pariwisata memberikan papan peringatan yang bertujuan untuk mengingatkan
kepada para wistawan agar senatisa menjaga kelamatan dirinya.

k). Mangrove trecking

bagian selatan pulau bokori banyak di tumbuhi ohon magrove yang kemudian
dimanfaat kan oleh pemerintah sebagai tempat Mangrove trecking yang dapat
digunakan oleh wisatawan sebagai tempat untuk berjalan-jalan santai, dengan
membuatkan jembatan dari kayu yang disusun rapi seakan menambah keasrian pulau
bokori.

Untuk memasuki kawasan pulau bokori maka pngunjung akan diknakan biya
retribusi sebagai berikut:

No Jenis Tiket masuk Asuransi


Dewasa 5.000 1.000
Anak-anak 2.500 1.000

Untuk memberi rasa nyaman kepada para pengunjung maka pihak penglola dalam
hal ini melalui dinas pariwisata provinsi Sulawesi Tenggara bekerjasma dengan pihak
asuransi memberikan jaminan keselamatan bagi setiap pengunjung yang berwisata
diPulau Bokori dengan membayar iuran sebesar 1000/orang yang dibayarkan bersama
dengan tiket masuk.

b. Kebijakan pemerintah

Perkmbangan Pulau Bokori sebagai destinasi wisata yang awal mulanya


sebuah perkampungan telah dimulai pada masa gubernur Ir. H. Alala. Pada masa
jabatannya, Ir. H. Alala menitik beratkan pembangunannya yang mencanangkan
pendekatan dan strategi pembangunan wilayah pedesaan yang dinamakan
“GERSAMATA” yang meliputi :

1. Peningkatan produksi pertanian dalam arti masyarakat


2. Penyediaan dan peningkatan prasarana, sarana fisik dan sosial ekonomi
3. Pengembangan dan penerapan teknologi pedesaan
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
5. Peningkatan kualitas hidup manusia/masyarakat pedesaan

melalui progam GERSAMATA pada tahun 1984 Ir. H. Alala mulai mengambil
langkah pertama dengan merencanakanmemindahkan masyarakat yang ada diPulau
Bokori ke pinggirian pantai soropia yang dalam implementasinya baru terlaksana
pada tahun 1985 namun belum sepenuhnya dapat terealisasikan, dikarenakan
memindakan masyarakatBajo bukan hanya sekedar memindakan manusia semata
akan tetapi kebiasaan yang ada pada masyarakat Bajo harus juga diikutsertakan
sehingga dalam prosesnya sedikit banyak mengalami kendala walaupun pada
akhirnya tahun 1991 masyarakat yang mendiami pulau bokori berhasil dipindakan
seutuhya keedalam tiga desa meliputi Desa Mekar, Desa Bokori dan Desa Bajo
Indah.
Pembangunan yang telah dilaksanakan oleh gubrenur Ir. H. Alala dilanjutkan
oleh gubernur-gubrnur selanjutnya namun perkmbangan yang trjadi didalam
pembngunan Pulau Bokori menjadi destinasi wisata belum melihatkan hasil yang
signifikan. Namun pada era kepempinan gubernur H. Nur Alam perkembangan
pembangun Pulau Bokori menjadi destinasi wisata menunjukan hasil yang sangat
signifikan dimulai pada tahun 2014 pemerinta mulai membangun dan merenovasi
beberapa bagunan yang di perlukan oleh wisatawan mulai dari penginapan, tempat
ibadah serta bangunan-bangunan lain yang sekiranya diperlukan oleh wisatawan.

Kesungguhan pemerintah dalam menjadikan pulau bokori sebagai destinasi


wisata unggulan provinsi sulawesi tenggara tak lepas sampai pada penyedian sarana,
pemerintah juga dengan giat melakukan promosi dalam berbagai bentuk kegiatan
seperti pada tanggal 1 november 2015 pemerintah menggelar festival pulau bokori
yang dilaksanakan bersama dengan lomba bola voli pantai tingakat nasional yang
diiukuti ..... peserta dari berbagai daerah yang ada di indonesia. Dengan di adakanya
vestival itu pemerintah berharap kunjungan wisatwan akan semakin meningkat.
c. Pelatiahan kepada masyaraka

Obyek wisata pulau bokori tidak akan bisa menjadi destinasi wisata unggulan,
jika tidak ada usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah terkait pemberdayaan
masyarakat setempat untuk memanfaatkan potensi wisata yang ada.
Adapununtukpemberdayaanmasyarakat disekitar obyek wisata Pulau Bokori
pemrintah dalam hal ini dinas pariwisata telah bebrapa kali melakukan pelatihan-
platihan ataupun penyuluhan yang bertujuan untuk memberi pengertian kepada
masyarakat bahwa dengan adanya obyk wisata Pulau Bokori dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat disekitar obyek wisata Pulau Bokori, dalam realisasinya
sudah terbentuk kelompok sadar wisata maupun desa wisata yang berperan aktif
dalam kemajuan obyek wisata pulau bokori.

d. Keamanan

Secara oprasionl guna menjaga kelestarian alam, dinas pariwisata provinsi sulawesi
tenggara telah membuat simbol-simbol dan papan peringatan yang di pasang
dipinggiran pantai guna mengingatkan kepada setiap pengunjung untuk selalu
berhati-hati terhadap segala kemungkinan yang tidak diinginkan, ataupun larangan
untuk tidak merusak, menebang, mengambil ataupun melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan obyek wisata Pulau Bokori. Dengan demikian
adanya peraturan dan jalur hukum yang telah ditetapkan diharapkan dapat menjaga
kaslian obyek wisataPulau Bokori.

2. Peran masyarakat

a. Menjaga etika
sikap masyarakat yang mau menerima keberadaan obyk wisata pulau bokori
sebagai kunjungan para wisatawan, scara tidak langsung berarti mereka menerima
wisatawan yang berkunjung kedaerahnya untuk menikmati kindahan alamnya,
menyaksikan kunikan budaya maupun adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat
setmpat. Mereka senantiasa memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada
wisatawan dan memberikan informasi yang benar mengenai kondisi daearahnya,
Bersikap ramah-tamah, dan santun sehingga wisatawan merasa lebih akrab dan
senang barkunjung ke obyek wisata Pulau Bokori.

b. Keamanan

Upaya menjaga kondisi yang lebih aman, tentram dan damai bagi para
pengunjung, maka pihak pemerintah bekerjasama dngan masyarakat sekitar obyek
wisata Pulau Bokori menjaga fasilitas yang ada guna mencegah hal-al yang tidak
diinginkan, masyarakat sekitar ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan, wujud
partisipasi itu berupa secara individual mereka tidak pernah terlibat dalamkgiatan
yang dapat mengganggu kenyamanan wisatawan dan kgaiatan merusak lingkungan
fisik sekitar obyk wisata. Anggota masyarakat sekitar bahkan terlibat dalam kegiatan
pencegahan oknum-oknum yang ingin melakukan kegiatan yang dapat merusak
lingkungan obyk wista melalui kelompok sadar wisata.

c. Pengembangan sarana penunjang

masyarakat sekitar ikut serta meneydiakan sarana penunjangobyek wisata,


sarana pnunjang yang dimaksud seperti, penydiaan sarana transportasi menuju obyek
wisata Pulau Bokori berupa katinting atau perahu-perahu nlayan yang dapat disewa
oleh wisatawan, penyedian warung makan, kios untuk menjual kebutuhan
wisatawan, dan memberika informasi kepada wistawan terkait obyek wisata pulau
bokori.
C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pengembangan Obyek Wisata Pulau
Bokori

1. Faktor pendukung

a. Faktor gografi

Letak atau posisi suatu wilaya sangat menentukan bagi kemajuan dan
perkembangan ekonomi suatu masyarakat, hal ini berkaitan dngan kadaan tanah,
iklim maupun cuaca yang mampu mmberikan faktor positif bagi kemajuan suatu
wilayah. Lokasi obyek wisata pulau bokori trletak di desa bokori kecamatan soropia
kabupaten konawe yang brjarak kurang lebih 12 km dari ibu kota kendari sebagai
ibukota provinsi sulawsi tnggara dengan hal ini maka menjadi satu poin positif bagi
perkembangan obyek wisata pulau bokori karena lokasi obyek wisata masih dapat
dijangkau oleh wisatawan dngan mudah baik menggunakan transportasi darat
maupun menggunakan tranportasi laut

b. Sarana prasarana

Dalam pengembangan obyk wisata sudah sharusnya sarana prasarana menjadi


proriitas utama untuk di perhatikan dan direalisasikan guna menunjang
perkembangan suatu obyek wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman untuk
berwisata. Penydian sarana di pulau bokori dapat dikategorikan cukup memadai
dimana telah ada sarana bermain berupa penyewaan banana boat maupun sarana
ibadah berupa mushola dan beberapa gazebo ataupun villa yang dapat digunakan
oleh wisatawan untuk bristrirahat.
c. Daya tarik

Keindahanalamyang terdapat di pulau bokori


masihsangatterjaga(alami),dibalutdegankilauan hamparan pasir putih yang begitu
halus, dengan ombak yang begituteratur,hembusanangin yangbegitusejuk,pohon-
pohonkelapa yang berjejer dengan rapi membuat pulau ini mnjadi tujuan utama
wisata bagi para wisatawan khususnya masyarakat Sulawesi tenggara.

2. Faktor penghambat

Didalam perkembangan pembangunan obyek wisata pulau bokori saat ini tidak
mmiliki hambatan yang brarti, lain alnya dengan awal perintisan pemmbuatan pulau
bokori mnjadi tmpat wisata pada waktu dulu tak sdiikit bakan mayoritas masyrakat
pulau bokorii meenolak adanya rencana pmirintah menjadikan pulau bokori sbagai
tempat wisata dikarakan mrka mengangga bahwa pulau ini merupakan tanah yang
diwariskan oleh nenek moyang mereka untuk dijadiakan sbagai tmpat tinggal dan
tmpat mncari nafkah bagi mrka yang sebagian besar mrupakan nlayan. Bntuk
penolakan yang dilakukan masyarakat dapat terlihat seecara jlas dngan adanya
sbagian masyarakat yang dngan sngaja kembai k pulau bokori steelah adanya relokasi
dngan mmbawa bahan banguan yang mrupakan bantuan dari pemrintah untuk mrka
gunakan ditmpat yang telah pmeerntah siapakan yaitu de desa bokori, desa mekar dan
dsa bajo indah

D. Dampak Obyek Wisata Pulau Bokori Terhadap Kehidupan Masyrakat Di


Sekitar Pulau Bokori

Terbentuknya obyek wisata pulau bokori sebagai salah satu destinasi wisata
sulawesi tenggara akan memberikan memberikan dampak terhadap kehdpan
masyarakat disekitar obyek wisata. Kondisi ini tercipta karena dipengaruhi oleh arus
informasi dan berbagai macam karakter yang masuk dalam wilayah obyek wisata.
Apalagi dengan disukung oleh tersedianya sara dan fsilitas yang memadai akan
semakin memudahkan dan mempercepat proses perubahan masyarakat baik secara
sosial budaya maupun secara ekonomi.

Berikut dikemukakan data informasi dan beberapa temuan penelitian yang


berhasil diperoleh peneliti yang menunjukan bukti tetang dampak obyek wisata pulau
bokori terhadap kehidupan masyrakat disekitar obyek wisata baik positif maupun
negatif.

1. Dampak positif
a. Dampak positif dibidang ekonomi

Pengembangan pulau bokori menjadi destinasi wisata provinsi sulawesi tenggara


akan berdampak bagi perekonomian baik bagi pendapatan masyrakat ataupun
meningkatkan pendapatan/devisa bagi pemerintah daerah melalui pajak dan retribusi
dari investor maupun wistawan.

Responden mengatakan selama adanya obyek wisata pulau bokori dapat


menciptakan lapangan kerja yakni dengan membuka usaha kios dan lain-lain sesuai
dengan kebutuhan wisatawan, walaupun dengan penghasilan yang tidak terlalu
banyak namun dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan dapat membiayai sekolah
anak-anak nya bahkan sampai kepada perguruan tinggi (wa halfian, wawancara 27
januari 2018).

Salah seorang masyrakat yang berprofesi sebagai pedagang dikawasan obyek


wisata pulau bokori mengemukakan bahwa “ dengan adnya obyek wista pulau bokori
memberkan penghasilan tambahan bagi mereka” (la robik, wawancara 27 januari
2018). Hal ini menunjukan bahwa keberadaan obyek wisata pulau bokori
memberikan lahan baru bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian.

Selain pedagang yang merasakan manfaat atas keberadaan obyek wisata pulau
bokori para nelayan juga mendpat keuntungan yang dapat menambah penghasilan
mereka. Perahu atau biasa disebut katinting oleh masyarakat sulawesi tenggara yang
biasanya digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan di laut mereka manfaatkan
untuk mengantarkan para wisatawan yang ingin berlibur ke pulau bokori dengan
biaya 20.000 per/orang. Dengan teknologi yang semakin moderen para nelayan
memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usaha mereka yaitu melalui jasa
pengantaran ke pulau bokori dengan sistem boking dan harga yang ditawarkan
terkadang lebih murah jika pemesanan dilakukan secara kelomok atau rombongan.

Anda mungkin juga menyukai