Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman Lengkap Materi Manajemen

1. Berasal dari bahasa perancis kuno, Menagement yang berati seni melaksnakan dan mengatur

2. Menurut Stephen P Robbins

Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasi pakerjaaan agar dapat diselesaikan
secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain

3. Tiga hal penting dalam manajemen :

a. Proses : Menggambarkan fungsi fungsi yang berjalan dengan terus menerus dan dikerjakan
oleh para menejer seperti perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengawasan

b. Efisiensi : berati menghasilkan produksi lebih banyak dengan jumlah input tertentu

c. Efektivitas : Diartikan sebagai melakukan sesuatu dengan cara cara yang tepat

4. Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan
kegiatan merekaa guna mencapai sasaran organisasi

a. Ketrampilan Manajer

ü Ketrampilan teknik

Ketrampilan teknik mencangkup pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu seperti akuntansi,
keuangan, komputer

ü Ketrampilan Manusiawi

Adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan baik dengan orang lain secara perorangan maupun
kelompok

ü Ketrampilan Konseptual

Adalah kemampuan manajer dalam berpikir dan menggagas keadaan keadaan abstrak

Menurut Rickey W Griffin Menambahkan ketrampilan dasar yang harus dimiliki menejer:

ü Ketrampilan manajemen Waktu

Ketrampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana

ü Ketrampilan membuat keputusan

Kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya

b. Tingkatan Manejer
1) Manajer Lini pertama

- Menejer tingkatan yang paling Rendah

- Tugas : Memimpin dan mengawasi karyawan mon manajerial yang terlibat dalam proses
produksi

- Contoh : Manajer Operasional, Manajer Area, Manajer Kantor, Manajer departemen

2) Manajer Tingkat Menengah

- Mencangkup antara manajer lini pertama dan manajer puncak sebagai penghubung diantara
keduanya.

- Contoh : Manajer pabrik, manajer pabrik, manajer devisi, manajer proyek.

3) Manajer Puncak

-Bertugas merencanakan kegiatan dan stategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan

c. Unsur Manajemen

· Man (orang, manusia)

· Uang

· Materi/ Bahan

· Mesin

· Metode

· Pasar

d. Teori Manajemen

Teori manajemen adalah teori yang membahas dan mempelajari ilmu manajemen.

1. Manajemen Ilmiah

a. Pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam buku Principles Of Scientific
management tahun 1911.

b. Manajemen ilmiah adalah penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.

2. Teori Administrasi Umum


- Yaitu teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh menejer dan bagaimana cara membentuk
praktik menejemen yang baik.

- Teori ini datang dari sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi dan industrialis
Perancis Henry Fayol dengan prinsip menejemennya

3. Pendekatan Kuantitatif

• Yaitu penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik model optimatis, model
informasi atau simulasi komputer untuk membantu menejemen dalam mengambil keputusan

Contoh :

• Analisis jalur krisis untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efisien

4. Kajian Hawthorne

- Yaitu serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an.

- Pada awalnya kajian ini bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan
lampu terhadap produktivitas kerja. Lokasinya di Western Electric CompanyWorks di Illinois

e. Prinsip Manajemen

1. Pembagian Kerja

2. Wewenang dan tanggung Jawab

3. Disiplin

4. Kesatuaan Perintah

5. Kesatuan Pengarahan

6. Penggajian Kariyawan

7. Pemusatan

8. Dll

f. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
menejemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi
1 ) Perencanaan

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki.

Untuk mencapai misi perusahaan diperlukan rencana rencana berikut :

ü Rencana Taktis

Adalah Rencana berskala lebih kecil dan berjangka waktu satu atau dua tahun yang konsisten dengan
rencana strategis

ü Rencana Operasional

Adalah metode atau cara cara yang dilakukan untuk melaksanakan rencana taktis

ü Rencana Darurat

Adalah rencana Alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai kondisi yang mungkin
saja terjadi

2 ) Pengorganisasian

Adalah Pengaturan Sumber daya perusahaan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lain,
secara konsisten sesuai sasaran perusahaan yang telah ditetapkan melalui fungsi perencanaan.

Tujuan Pengorganisasian :

1. Membagi bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing masing jabatan

2. Mengkoordinasikan berbagai tugas dalam organisasi

3. Mengelompokkan pekerjaan pekerjaan kedalam unit unit

4. Menetapkan garis garis wewenang formal

· Struktur Organisasi Garis

Adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung
secara vertikal antara atasan dan bawahan

· Struktur Organisasi Fungsional

Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjkan kepada pelaksana yang memiliki keahlian
khusus.

· Struktur Organisasi Garis dan Staf

Adalah perpaduan antara struktur organisasi garis dan struktur organisasi fungsional dengan
bantuan staf

3) Pengarahan

Adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengarahkan bawahan agar mau bekerja secara
efktif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi .

a. Pengarahan

b. Perintah
-Komunikasi

-Motivasi.

4) Koordinasi

Berfungsi untuk menciptakan suatu komunikasi dan kesesuaian dari berbagai kepentingan dan
perbedaan sehingga tujuan organisasidapat dicapai dengan baik.

5) Pengawasan

Pengawasan dilakukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakann sesuai dengan tujuan.

BIDANG BIDANG MANEJEMEN

1. Manajemen Produksi

a. Pengertian

Manajemen produksi adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan pembuatan
barang dan jasa yang pelaksanaanya mmenggunakan SDM, material atau bahan, modal atau uang,
mesin atau peralatan, serta kewirausahaan yang akan mengkoordinasikan keempat faktor lainya.

b. Tujuan

Tujuan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa

2. Manajemen Keuangan

a. Pengertian

bagian dari manajemen yang berhubungan dengan fungsi – fungsi keuangan, meliputi bagaimana
memperoleh dana dan bagaimna menggunakan dana tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer
keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dana dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk pasar modal, utang, atau modal sendiri.

b. Tugas

Tugasnya ialah merencanakan untuk memaksimumkan perusahaan.

Tugas penting yang harus dilakukan manajer keuangan :

1). Bekerja sama dengan manajer lain dan bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.

2). Memusatkan perhatian pada beerbagai keputusan investasi dan pembiayaan.

3). Bekerja sama dengan manajer diperusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien
mungkin.
4). Mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan.

3 . Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit
yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.

4 . Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan


program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

BAB I
KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
I. KONSEP KOPERASI
1. Konsep Koperasi Barat
Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-
orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para
anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun
perusahaan koperasi.
2. Konsep Koperasi Sosialis
Adalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini,
koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang
Karena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social
ekonomi anggotanya.

II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI


1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi
- Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi
- Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick
- Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran
(commonwealth)
2. Aliran Koperasi
 Aliran Yardstick
 Aliran Sosialis
 Aliran Persemakmuran (commonwealth)
III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
1. Sejarah Lahirnya Koperasi
 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun
1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”
 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen.
 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional.

2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia


 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun
Koperasi di Indonesia”).
 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur
voor Volks-credietwezen.
 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di
Tasikmalaya.
 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
 1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

IV. TUJUAN KOPERASI


Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
I. PENGERTIAN KOPERASI
Pengertian koperasi menurut:
Definisi ILO
Terdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:
 Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
 Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
 Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
 Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
 Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Definisi Arifinal Chaniago (1984)


Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
Definisi P.J.V. Dooren
There is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common
principle is that cooperative union is an association of number, either personal or corporate,
which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)


Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Definisi Munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara
kumpulan, yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata
bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong.

Definisi UU No. 25/1992


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

II. TUJUAN KOPERASI


Tujuan Utama:
Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
membagi tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945

III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


 Prinsip-prinsip Munkner
 Prinsip Rochdale
 Prinsip Raiffeisen
 Prinsip Herman Schulze
 Prinsip ICA
 Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967
 Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992

BAB III
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
BENTUK ORGANISASI
 Menurut Hanel:
Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.
 Menurut Ropke
Identifikasi Ciri Khusus
Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi), Kelompok
usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan
koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk
menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa).
DiIndonesia :
Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
- RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.
- Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta meningkatkan peran koperasi
- Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat
untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usahak operasi.
- Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk
mengembangkan usaha dengan efisien & profesional

BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
I. Badan Usaha
 Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan
prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)
 Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan organisasi & usahanya
 Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti pemilik sekaligus pengguna jasa
 Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan system
manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan
(membership system)

II. Tujuan & Nilai


- Perusahaan Bisnis
 Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:
o Mendefinisikan organisasi
o Mengkoordinasi keputusan
o Menyediakan norma
o Sasaran yang lebih nyata
 Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost.
- Koperasi
 Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented
 Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)
 Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)
 Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan.

III. Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi


 Maximization of sales (William Banmoldb)
 Maximization of management utility (Oliver Williamson)
 Satisfying Behaviour (Herbert Simon)

IV. Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi


 Konsep laba dalam koperasi adalah SHU
 Innovation theory of profit
 Managerial Efficiency Theory of profit

V. Kegiatan Usaha Usaha


Key success factors kegiatan usaha koperasi:
- Status dan motif anggota koperasi
- Bidang usaha (bisnis)
- Permodalan Koperasi
- Manajemen Koperasi
- Organisasi Koperasi
- System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

VI. Status & Motif Anggota


 Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)
 Owners : menanamkanmodal investasi
 Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan maksimal
 Kriteriaminimal anggota koperasi
o Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi
o Memiliki pola income regular yang pasti

VII. BisnisKoperasi
 Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota.
 Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam
rangka optimalisasi economies of scale).
 Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.

BAB V
SISA HASIL USAHA
I. PENGERTIAN SHU
Menurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.

II. INFORMASI DASAR


Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut:
1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.
2.Bagian (persentase) SHU anggota.
3.Total simpanan seluruh anggota.
4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.
5.Jumlah simpanan per anggota.
6.Omzet atau volume usaha per anggota.
7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.
8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

III. RUMUS PEMBAGIAN SHU


MenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi,
tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini
merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

SHU per anggota


SHUA = JUA + JMA
Dimana:
SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA = Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematika


SHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA
----- -----
VUK TMS

Dimana:
SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)
Sa : Jumlah simpan ananggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

IV. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI


1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
4.SHU anggota dibayar secara tunai.

BAB VI
POLA MANAJEMEN KOPERASI
I. PengertianManajemendan PerangkatOrganisasi
Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and
some
of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic system with social
content”.
Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada
azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:


a). Rapat anggota
b). Pengurus
c). Pengawas
BAB VII
JENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI
I. JENIS KOPERASI
a. JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959
• KoperasiDesa
• KoperasiPertanian
• KoperasiPeternakan
• KoperasiPerikanan
• KoperasiKerajinan/Industri
• KoperasiSimpanPinjam
• KoperasiKonsumsi
b. Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik
• Koperasi pemakaian
• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi
• Koperasi Simpan Pinjam

II. BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959)


Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu:
a. Koperasi Primer
b. Koperasi Pusat
c. Koperasi Gabungan
d. Koperasi Induk
Dalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

III. BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun1959)


•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

IV. KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER


• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang–orang.
• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi
koperasi.

BAB VIII
PERMODALAN KOPERASI
I. KONSEP MODAL
• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha
Koperasi.
– Modal jangka panjang
– Modal jangka pendek
•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI


A. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)
•Simpanan Pokok
•Simpanan Wajib
•Simpanan Sukarela
•Modal Sendiri
B. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)
•Modal sendiri (equity capital)
•Modal pinjaman (debt capital)

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)


 Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib,
dana cadangan, dan donasi/hibah.
 Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga
keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

BAB IX
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI
SISI ANGGOTA
I. Efek-Efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya,
yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan)
yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai
penggunaakan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa,
menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi.

II. Efek Harga dan Efek Biaya


Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi
secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang
dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang
efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta
penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

III. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi


Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan
partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat
yang di dapat oleh anggota tsb.

IV. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan


Ada dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya.
1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan
kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-
produk yang ditawarkan oleh koperasi.

BAB X
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI
SISI PERUSAHAAN
I. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
TME = MEL + METL
MEN = (MEL + METL) – BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose),
maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL = SHUa
Dimana:
1. MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota
langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
2. METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh
anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya
suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus &
pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.

1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota


(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan
Anggaran biaya pelayanan
= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU) = Realisasi biaya usaha
Anggaran biaya usaha
Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha

II. EfektivitasKoperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa
disebut efektif.
Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK):
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk+ Anggaran MEL
= JikaEvK > 1, berarti efektif

III. Produktivitas Koperasi


Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1)
disebut produktif.
Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 %
(1)Modal koperasi
PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggota x 100%
(2)Modal koperasi
BAB XI
PERANAN KOPERASI
Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.
Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam:
1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu: Monopoli,
Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli.

Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)


Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)
- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Koperasi dalam Pasar Monopolistik


Ciri-cirinya:
 Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
 Produkyang dihasilkan tidak homogeny
 Ada produk substitusinya
 Keluar atau masuk ke industry relative mudah
 Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan
penjualnya
 Gambar

Koperasi dalam Pasar Oligopoli


o Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang
menguasai pasar
o Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi harga dan nonharga

BAB XII
PEMBANGUNAN KOPERASI
I. Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia )
Kendala yang dihadapi masyarakat:
1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu:
a. Koqnisi
b. Apeksi
c. Psikomotor
3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
Tahapan membangun Koperasi:
a. Ofisialisasi
b. De-ofisialisasi
c. Otonomisasi
4. Misi UU No.25 Tahun 1992
Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945.

II. Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989


TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen
dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh
pemerintah.
TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

Anda mungkin juga menyukai