Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH LAPORAN KONSOLIDASI

PSAK 65 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan


penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka.
Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan pembeli,
konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan yang
bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing.

Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan
akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya
memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan
yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda
terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini masih menjalankan operasinya
masing-masing. Yang terjadi adalah akan muncul akun resiprokal pada masing-masing
perusahaan yang bergabung ini. Untuk itulah dibuat laporan keuangan konsolidasi.

Meskipun perusahaan induk harus menggunakan metode ekuitas dalam laporan


eksternalnya, namun ia dapat memilih untuk mempertahankan metode harga pokok yang
dibukukan tanpa penyesuaian. Dalam mengembangkan lembaran kerja untuk
penyusunan neraca konsolidasi, metode yang digunakan untuk mencatat investasi harus
diketahui,karena metode ini menentukan sifat penghapusan yang harus dilakukan sementara
pengembangan neraca konsolidasi didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan induk dan
perusahaan anak merupakan satu kesatuan ekonomis. Baik investasi dicatat dengan metode
ekuitas maupun dengan metode harga pokok, neraca konsolidasi harus sama.

Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari
satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan
istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk
memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari
suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang
terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan
bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsur-unsur yang
sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
Pendahuluan

Pernyataan ini bertujuan untuk menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau entitas lain.

Definisi

1) Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha


yang didalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas
induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
2) Aktivitas relevan (relevant activities) untuk tujuan PSAK ini, aktivitas relevan adalah
aktivitas investee yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
3) Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh entitas lain.
4) Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas.
5) Entitas investasi (investment entity) adalah entitas yang :
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial
berdasarkan pada nilai wajar.
6) Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut kewenangan
pengambilan keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
7) Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk melindungi
kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan kepada
pihak tersebut atas entitas dimana hak tersebut terkait.
8) Kepuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan.
9) Kelompok usaha (group) adalah entitas induk dan entitas anaknya.
10) Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah ekuitas entitas anak
yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada entitas
induk.
11) Pengendalian atas investee (control of an investee) investor mengendalikan investee
ketika investor terekpos atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya melalui investee.

Pencapaian Tujuan

Untuk mencapai tujuan pada paragraf 01, Pernyataan ini:


a) mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain
(entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
b) mendefinisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar
konsolidasi;
c) (menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk
mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee sehingga investor
mengonsolidasi investee;
d) menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian; dan
e) mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasi
entitas anak tertentu dari entitas investasi.

Ruang lingkup

Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung melalui
anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan lain, harus menyajikan
laporan keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki 50% atau kurang saham
berhak suara pada perusahaan lain,wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila
dapat dibuktikan bahwa pengendalian tetap ada. Laporan keuangan konsolidasi harus
mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan baik yang berada dalam negeri atau di luar
negeri.

Pengendalian
Pengendalian terjadi jika memiliki lebih dari setengah kepemilikan. Pengendalian ada
ketika memiliki setengah atau kurang, jika terdapat :
1. Kekuasaan melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian
3. Kekuasaan menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan

Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee), menentukan


apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor tersebut
mengendalikan investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor terekpos atau memiliki hak atas
imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya melalui investee.
Dengan demikian investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor
memiliki seluruh hal berikut ini :
a. kekuasaan atas investee
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan
investee
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor
Investor mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah
investor mengendalikan investee. Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan
investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih
dari 3 elemen pengendalian.

Kekuasaan
Investor memiliki kekuasaan atas investee ketika investor memiliki hak yang ada saat
ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan,
yaitu aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
Kekuasaan timbul dari hak. Terkadang, menilai kekuasaan sangat mudah, seperti
ketika kekuasaan atas investee diperoleh secara langsung dan semata-mata dari hak suara
yang diberikan oleh instrumen ekuitas seperti saham, dan dapat dinilai dengan
mempertimbangkan hak suara dari pemegang saham.
Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan memiliki
kekuasaan meskipun hak untuk mengarahkan belum dilaksanakan. Bukti bahwa investor
telah mengarahkan aktivitas relevan dapat menentukan apakah investor memiliki kekuasaan,
namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat menyakinkan dalam menentukan apakah
investor memiliki kekuasaan atas investee.
Jika masing-masing dari dua atau lebih investor memiliki hak yanga ada sata ini yang
memberi mereka kemampuan sepihak untuk mengarahkan aktivitas relevan yang berbeda
maka investor memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang paling
mempengaruhi imbal hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.

Prosedur Konsolidasi
Konsolidasi laporan keuangan merupakan proses menggabungkan dua atau lebih
laporan keuangan yang dimiliki oleh dua atau lebih entitas sehingga menjadi sebuah laporan
keuangan utuh dan menyeluruh yang mencerminkan semua hasil operasional, arus kas, dan
posisi keuangan entitas-entitas tersebut seluruhnya. Baik laporan keuangan, konsolidasian
manapun laporan keuangan terpisah harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum.
Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasian adalah :
a. Menggabungkan aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari
entitas induk dengan entitas anaknya.
b. Mengeliminasikan jumlah tercatat dari investasi entitas induk pada setiap entitas anak
dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak.
c. Mengeliminasikan secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan beban dan arus
kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok
usaha.

Persyaratan Akuntansi
 Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang
serupa.
 Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian
atas investee dan berakhir ketika investorkehilangan pengendalian atas investee.
 Paragraf PP86–PP93 menetapkan pedoman penyusunan laporan keuangan
konsolidasian.

Kepentingan nonpengendali

 Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi


keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
 Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik).
 Paragraf PP94–PP96 menetapkan pedoman akuntansi untuk kepentingan
nonpengendali dalam laporan keuangan konsolidasian.

Kehilangan Pengendalian
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk :
a. Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terlebih dahulu dari
laporan keuangan konsolidasian.
b. Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada
tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut
dan setiap jumlah terhutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan
SAK. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal
aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran atau (jika sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi
pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
c. Mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang
dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

Penentuan Apakah Entitas Induk Merupakan Entitas Investasi


Entitas investasi adalah entitas yang:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan
investor tersebut jasa manajemen investasi;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial
berdasarkan pada nilai wajar.

Entitas Investasi Pengecualian Terhadap Konsolidasi


Kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32, entitas investasi tidak
mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22: Kombinasi Bisnis ketika entitas
tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Malahan, entitas investasi mengukur
investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55 :
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 31, jika entitas investasi memiliki entitas
anak yang memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari entitas investasi (lihat
paragraf PP85C–PP88E), entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan
Pernyataan ini paragraf 19–26 dan menerapkan persyaratan dalam PSAK 22: Kombinasi
Bisnis untuk akusisi dari entitas anak tersebut manapun.
Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang
dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan
entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.

Eliminasi

Investasi

- Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak

- Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul kepentingan non pengendali.

- Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam konsolidasi (nilai wajar
yang dikonsolidasi)

- Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar

Akun

- Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan

Transaksi

- Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi anak dan induk
harus dieliminasi

Eliminasi transaksi

Persediaan

- Penjualan dan harga pokok penjualan


Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus dikurangkan dari nilai
inventory dan mempengaruhi laba yang telah diakui.

Aset tetap

-Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian dari transaksi tersebut

-Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi

-Nilai penyusutan akan disesuaikan

Obligasi

-Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.

-Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi

Laba yang belum direalisasikan

Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset:
persediaan, aset tetap, obligasi harus dieliminasi.

Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban

Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan  COGS, biaya bunga, depresiasi

Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.

Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba
kepentingan non pengendali, karena laba ada di anak perusahaan.

Prosedur – Tanggal

 LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian disusun dengan tanggal yang


sama.
 Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang sama kecuali tidak praktis
 Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi / peristiwa yang
signifikan (tidak lebih bulan)
 Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir periode, sama dari periode ke
periode
Prosedur
 LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
 Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal
ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). kepantingan non
pengendali disesuaikan nilainya jika terpengaruh.

Pengungkapan – LK Konsolidasian 1

 Sifat hubungan antara entitas induk dan suatu entitas anak lebih dari setengah
kekuasaan
 Alasan mengapa kepemilikan (setengah kekuasaan suara tidak diikuti dengan
pengendalian;
 Akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas anak jika LK memiliki
tanggal / periode berbeda.
 Sifat dan luas setiap restriksi signifikan dalam kemampuan entitas anak untuk
mentransfer dana ke entitas induk
 Rincian yang menunjukan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
 Pengendalian hilang, maka entitas induk mengungkapkan keuntungan atau kerugian
(jika ada) yang diakui sesuai dengan paragraf 31, dan:
1. porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada pengakuan sisa
investasi pada entitas anak terdahulu dengan nilai wajar
2. pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
jika tdk disajikan terpisah.
Lampiran – Illustrasi / Soal P7-7
P7-17
Kesimpulan

Laporan keuangan konsolidasi biasanya diperlukan untuk penyajian yang wajar

posisi keuangan dan hasil-hasil operasi dari suatu perusahaan induk dan perusahaan anak.

Laporan keuangan konsolidasi bukan hanya merupakan penjumlahan akun-akun laporan

keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak,tetapi yang digabung dan dimasukkan

dalam laporan konsolidasi. Akun investasi pada perusahaan anak dan ekuitas pemegang

saham perusahaan anak dieliminasi dalam penyiapan laporan keuangan konsolidasi karena

akun-akun tersebut resiprokal, keduanya mewakili aktiva bersih perusahaan anak. Transaksi-

transaksi penjualan, peminjaman, dan sewa guna usaha antara perusahaan induk dan

perusahaan anak juga mengakibatkan jumlah resiprokal yang harus dieliminasi dalam proses

konsolidasi.
Daftar Pustaka

Ikantan Akuntan Indonesia (IAI). 2016. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Efektif per

tanggal 1 Januari 2017. Jakarta : IAI

Martani Dwi,dkk.2016.Akuntansi Keuangan Lanjutan : Berbasis PSAK, buku 1. Jakarta :


Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai