Anda di halaman 1dari 17

ALAT-ALAT MANAJEMEN

Makalah

Oleh :

Kelompok 10
Igit Nurhidayat 0114104001
Ihsan Khoerul Zamzam 0114104025
Resa Tri Subagya 0114104020

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2014
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah, karenaNya Makalah Alat-Alat
Manajemen tersusun.

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah dan sebagai bahan
ajar pada forum diskusi elearning pengantar bisnis.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Rina Tresnawati, S.E., M.M selaku dosen
pembimbing mata kuliah pengantar bisnis dan kepada rekan-rekan yang telah membantu
sehingga pembuatan makalah tersusun dengan baik.
Saran dan kritik kami harapkan sebagai perbaikan, semoga makalah ini bermanfaat.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................... 2
A. Pengertian Manajemen ................................................... 2
B. Fungsi Manajemen ......................................................... 2
C. Alat-Alat Manajemen ..................................................... 3
BAB III. SIMPULAN DAN SARAN .................................................. 13
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen dibutuhkan dalam kelangsungan usaha untuk memaksimalkan
pendapatan dan mencapai tujuan perusahaan. Manajemen diperlukan untuk
mengembangkan produk atau jasa perusahaan.
Atas dasar mengembangkan perusahaan alat-alat manajemen diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam alat-alat manajemen?

C. Tujuan
1. Mengetahui alat-alat majemen
2. Mengetahui fungsi alat-alat manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan, yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Oleh
karena itu manajemen digunakan di semua organisasi dalam rangka
mencapai tujuannya, baik organisasi profit (perusahaan /organisasi bisnis)
maupun organisasi non-profit (pemerintahan, lembaga sosial, organisasi
kemasyarakatan).
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
(Follet).
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal. (Griffin).

B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi
manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi,
dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas
menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning)
Memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2
2. Pengorganisasian (organizing)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha.

C. Alat-Alat Manajemen
Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
dan aktifitas itu dapat kita tinjau dari sudut proses seperti Planning,
Organizing, Staffing, Directing, dan Controlling, dan dapat kita tinjau dari
sudut bidang seperti penjualan, produksi, keuangan,dan personalia, dan
sebagainya. Alat-alat manajemen adalah syarat suatu usaha untuk
mencapai hasil yang ditetapkan atau misi perusahaan. Alat-alat tersebut
dikenal dengan 6M, yaitu:

1. Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama
untuk mencapai tujuan.

3
(Gambar 2.1 Man)
Manusia atau yang sering disebut dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) termasuk didalamnya sumber daya otak (brain). Maka dari itu ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
a. Jumlah, harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan.
b. Persyaratan, seperti kemampuan, pendidikan, keterampilan,
pengalaman.
c. Komposisi, misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur
administrasi.

Manusia memiliki karakteristik dan pemikiran yang berbeda-beda,


oleh karena itu sebagai alat manjemen manusia harus diklasifikasikan
berdasarkan faktor tertentu agar manusia bisa bekerjasama secara
professional. Manusia yang rata-rata mempunyai pemikiran dan tujuan
sama lebih mudah dalam menjalin hubungan kerja, serta
perkembangannya relatif cepat. Sebaliknya jika manusia memiliki
pemikiran yang berbeda sulit untuk bekerjasama sehingga
perkembangan perusahaan bisa terhambat.

2. Money atau Uang


Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap
alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa
benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern,
uang di definisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-
jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.

4
(Gambar 2.2 Uang)

Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang


merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus
dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki dalam hal ini produk yang dihasilkan.

5
(Gambar 2.3 Bahan Baku)
Contoh :

Untuk membuat untuk pembuatan perak , kita memerlukan raw


material/bahan baku bijih perak.
Untuk membuat tepung , kita memerlukan raw material/ bahan
baku gandum.
Untuk membuat gula kita memerlukan tebu.

(Gambar 2.4 Gandum )

4. Machine atau Mesin


Digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

6
(Gambar 2.5 Mesin Pembuat Minuman Kemasan)

Dalam setiap organisasi, peranan mesin-mesin sebagai alat pembantu


kerja sangat diperlukan. Mesin dapat meringankan dan memudahkan
dalam melaksanakan pekerjaan. Hanya perlu diingat bahwa penggunaan
mesin sangat tergantung pada manusia bukan sebaliknya.
Contoh :
Mesin pembuat minuman yang berfungsi mempercepat proses
pembuatan minuman.
Kendaraan bermotor mempercepat akses karyawan dengan tempat
bekerja.

5. Metode
Suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.
Contoh :
Proses pembuatan minuman botol dimulai dari mempersiapkan
bahan baku, kemudian ditempatkan dalam satu bak besar dibantu
oleh mesin dalam pencampuran dan pengemasan sehingga menjadi
sebuah produk minuman.

7
(Gambar 2.6 Proses Pembuatan Minuman Kemasan)

6. Market atau Tempat


Tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan)
produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab
bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang
akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksimerupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

(Gambar 2.7 Pasar Tradisional)

Contoh :
Pedagang tahu menjual produknya di pasar tradisional.
Toko pakaian di dalam mall

8
Selain 6M diatas (men, money, materials, machines, method, dan
markets), alat-alat manajemen yang lainnya adalah 4P, yaitu product,
price, placement dan promotion.

1. Product (Produk)
Produk adalah semua hal yang ditawarkan ke pasar agar
mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
supaya dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya
menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari
beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan
langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset
kecil-kecilan terhadap target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan
dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan
informasi yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar
yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh
target pasar.
Adapun produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Berdasarkan pengertian tersebut produk bukan hanya berbentuk barang
saja tetapi juga berupa jasa asalkan dapat memenuhi kebutuhan atau
keinginan konsumennya.

2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan yang kita inginkan. Menganggap harga sebagai suatu
perbandingan formal yang mengindikasikan kuantitas uang yang
diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang dan jasa. Oleh
karena itu penetapan harga pada suatu barang sangat diperlukan dalam
strategi pemasaran karena perusahaan yang mampudengan jitu
menetapkan harga tentunya akan dapat hasil yang memuaskan.
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Cara
yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan
biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap
produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi
hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan.
Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan
presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut
dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan
rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki
kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan
(uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk

9
dari saingannya luput diperhitungkan. keunikan justru mampu
membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.
Ada delapan strategi penetapan harga yang paling sering dilakukan
yaitu:
a. Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Prinsip strategi penetapan harga untuk produk baru adalah agar
produk baru mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan
pasar dengan dukungan penetapan harga yang tepat penetapan harga
(pricing) terhadap barang baru dapat dilakukan denga dua cara yaitu
skimming pricing (berusaha menjual harga yang lebih tinggi
sebelum membidik konsumen yang lebih peka terhadap harga) dan
panetration pricing (berusaha menjual kepada pasar dengan harga
murah).
b. Strategi Penetapan Harga Yang Sudah Mapan
Strategi ini diterapkan sebagai hasil peninjauan kembali oleh
perusahaan terhadap strategi penetapan harga yang sedang
diberlakukan di pasar, ada tiga alternatif yang sering diakukan oleh
perusahaan setelah melakukan tinjau ulang pada strategi.
c. Strategi Fleksibelitas Harga.
Harga perlu ditetapkan fleksibel bila pemasaran produk
memerlukan penyesuaian karakteristik lokasinya. Perusahaan atau
koperasi dalam strategi ini berhadapan dengan pemilihan strategi
harga, yaitu strategi harga tunggal dan strategi penetapan harga
fleksibel yaitu :
1. Strategi satu harga.
Dengan strategi satu harga, pada prinsipnya koperasi atau
perusahaan menghendaki penurunan pada biaya penjualan atau
biaya administrasi, margin keutungan yang konstan, citra pelanggan
dan pertumbuhan pasar yang stabil.
2. Strategi fleksibel
Sesuai dengan namanya, strategi ini bertujuan memberikan
fleksibelitas harga dengan jalan memungkinkan setiap
penyesuaian harga baik lebih tinggi atau lebih rendah dari harga saat
ini guna meraih keuntungan jangka panjang.

d. Strategi Penetapan Harga Lini Produk


Strategi lini produk ini mendasarkan pada keterkaitan antara
dampak setiap produk terhadap lininya untuk keperluan penetapan
harga. Tujuan strategi lini produk adalah memanfaatkan keseluruhan
lini produk untuk memaksimalkan laba.
e. Strategi Leasing
Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik akitva
dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka
waktu tertentu dengan return tertentu. Tujuan dari strategi

10
Leasing adalah meningkatkan pertumbuhan pasar sengan cara menarik
pelangan yang tidak mampu membeli sekaligus, merealisasikan laba
jangka panjang yang lebih besar, untuk meningkatkan arus kas, agar
memperoleh aliran laba yang stabil, menghindari kerugian pada
perusahaan atau koperasi akibat teknologi yang telah usang.
f. Strategi Bundling Princing
Strategi ini sering disebut juga dengan strategi puncak gunung es.
Pelaksanaannya dengan melakukan pembatasan harga untuk
menutupi bermacam fungsi dan jasa. Banyak yang diharapkan dari
strategi ini antara lain aktiva dijaga dalam kondisi sedemikian rupa
sehingga dapat dijual kembali atau dileasingkan kembali.
g. Strategi Kepemimpinan Harga
Strategi ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan
atau koperasi lain yang terkait dengan perusahaan pemimipin dapat
dikendalikan oleh penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan
atau market leader.
h. Strategi Penetapan Harga Untuk Membentuk Pangsa Pasar
Pangsa pasar yang semakin besar atau pengalaman yang semakin
banyak mengarah pada biaya yang semakin rendah, oleh sebab itu
koperasi atau perusahaan baru perlu mengupayakan agar produk-
produknya sedini mungkin mampu meraih pangsa pasar yang besar
sehingga apabila perusahaan ingin melakukan strategi penetapan harga
untuk membentuk pangsa pasar.

3. Placement (Jalur Distribursi)


Jalur distribusi adalah orang atau badan usaha yang berusaha
beroperasi diantara produsen dan konsumen. Ada tiga aspek yang
berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi diantaranya
sistem transportasi, sistem penyimpanan, dan pemilihan jalur distribusi.

4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan perkiraan dalam pemasaran.
Suatu kegaitan dalam kehidupan sehari-hari bahwa seberapa besar
manfaat suatu produk bagi konsumen, tapi produk tersebut tidak akan
dapat mencari sendiri pembelinnya. Oleh karenanya produsen dituntut
tidak hanya menciptakan produk yang bermutu, menetapkan harga yang
menarik tetapi harus juga mengusahakan agar produk yang dihasilkan
dapat di pasarkan dengan mudah dan lancar serta menyebarluaskan
informasi tentang kehadiran, ketersediaan produknya, ciri-ciri, satu
manfaat yang dapat diperoleh calon pelanggannya.

11
Agar konsumen dapat mengetahui tentang kualitas produk yang di
pasarkan oleh perusahaan atau koperasi maka, perlu diadakan promosi.
Promosi ini merupakan komponen penting yang berguna untuk
mengomunikasikan.

12
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari pembahasan di atas, kesimpulannya adalah:
Alat-alat manajemen terdiri dari unsur 6M (man, money, material,
machine, metode, market) dan 4P (product, price, placement,
promotion)

B. Saran
Agar berjalan dengan baik alat-alat manajemen harus lengkap dan
melengkapi satu sama lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://foto.news.viva.co.id diakses hari jum’at 2 oktober 2014


http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen diakses hari jum’at 2 oktober 2014
http://mjlh.blogspot.com/2013/09/6m-dan-4p-dalam-manajemen.html diakses
hari jum’at 2 oktober 2014
http://www.unpad.ac.id/fakultas/ekonomi/manajemen/ diakses hari jum’at 2
oktober 2014

14

Anda mungkin juga menyukai