Penulis mengucapkan puji dan sukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Anak Sakit
Umur 2 Bulan-5 Tahun”. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah asuhan
kebidanan bayi, anak, dan neonatus . Selama proses penyusunan makalah ini, penulis
mendapat banyak kesulitan. Tetapi berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan makalah.
Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi Anak Sakit
Umur 2 Bulan-5 Tahun setra informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan
pembahasan ini.Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua mengenai
kesehatan anak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Penilaian dan klasifikasi anak sakit .................................................................................
B. Pengobatan .......................................................................................................................
C. Konseling bagi ibu ...........................................................................................................
D. Pelayanan tindak lanjut ....................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam membangun
unsur manusia agar memiliki kualitas seperti yang diharapkan, mampu bersaing di era
yang penuh tantangan saat ini maupun masa yang akan datang.
Pembangunan Kesehatan ini menjadi perhatian serius dalam masa kepemimpinan
Gubernur , dan bahkan sektor ini merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan
selain pembangunan bidang lainnya.
Mencermati aspek kesehatan dalam arti luas, maknanya tidak hanya sehat secara fisik
namun juga psikis, termasuk di dalamnya kesehatan mental yang direfleksikan dalam
inidikator kemampuan atau kecerdasan intelektual, emosional dan spritual.Dalam konteks
ini jelas, derajat kesehatan dapat memberikan pengaruh ke berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Dan harus diakui, selama ini masih banyak permasalahan kesehatan, seperti
masih rendahnya derajat kesehatan dari warga miskin, akibat rendahnya akses terhadap
pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk menunjang program
kesehatan, beberapa penyakit menular, yang dapat menjadi ancaman utama bagi
masyarakat.
Namun di masa kepemimpinan gubernur , atau selama rentang waktu 2 (dua) tahu n
terakhir, periode 2006 dan semester I 2007, secara bertahap permasalahan-permasalahan
kesehatan tersebut sudah dapat diatasi, bahkan pembangunan dalam bidang kesehatan ini
telah mengalami berbagai kemajuan yang sangat berarti. Upaya untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Dinas
Kesehatan telah melakukan langkah-langkah peningkatan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, terpadu dan terjangkau dengan mengembangkan berbagai peningkatan sarana
kesehatan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini apakah Anak
Sakit Umur 2 Bulan-5 Tahun ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Penilaian dan klasifikasi anak sakit
2. Untuk mengetahui Pengobatan
3. Untuk mengetahui Konseling bagi ibu
4. Untuk mengetahui Pelayanan tindak lanjut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian dan klasifikasi anak sakit
1. Penilaian tanda dan gejala
Menurut Alimul (2008)Penilaian tanda dan gelaja pada bayi berusia 2 bulan sampai
5 tahun ini yang dinilai adalah ada atau tidak nya tanda bahaya umum (tidak bisa
minum, muntah,kejang,letergis atau tidak sadar) serta keluhan seperti batuk atau
kesulitan bernapas, adanya diare, demam, masalah telinga, mal nutrisi, anemia, dan
lain-lain.
a. Keluhan batuk atau sulit bernapas, tanda bahaya umum, tarikan dinding dada dalam,
stridor, dan nafas cepat. Penentuan frekuensi pernapasan adalah pada anak usia 2-12
bulan normal pernapasan 50 kali atau lebih /menit, sedangkan prekuensi napas anak
usia 12 bulan sampai 5 tahun adalah 40x/menit atau lebih.
b. Keluhan dan tanda adanya diare, seperti latergis atau tidak sadar, mata cekung, tidak
bisa minum atau malas makan, turgor jelek, gelisah, rewel, haus atau banayak
minum, adanya darah dalam tinja (fases bercampur dengan darah)
c. Disertai dengan adanya tanda bahaya umum, kaku kuduk, dan adanya infeksi lokal.
Seperti kekeruhan pada kornea mata, luka pada mulut, mata bernanah, adanya tanda
presyok, seperti nadi lemah, ekstermitas dingin, muntah darah, fases hitam,
pendarahan hidung, pendarahan bawah kulit, nyeri ulu hati,dan lain-lain.
d. Tanda masalah telinga, seperti nyeri pada telinga, adanya pembangkakan, adanya
cairan keluar dari telinga kurang dari 14 hari dan lain-lain.
e. Tanda status gizi, seperti badan kelihatannya bertambah kurus, bengkak pada kedua
kaki, telapak tangan pucat, serta status gizi dibawah garis merah pada pemeriksaan
berat badan merut usia.
2. Penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan
Penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan ini dilakukan setelah penilaian tanda
dan gejala yang di kalsifikasi berdasarkan kelompok keluhan atau tingkat kegawatan,
adapun klasifikasi adalah sebagai berikut:
a. Klasifikasi pneumonia
Klasifikasi pneumonia ini dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu sebagai
berikut:
1) Pneumonia berat, apabila ada tanda bahaya umum, tarikan dinding dada kedalam
dan adanya stridor.
2) Adanya pneumonia apabila ditemukan tanda frekuensi napas yang sangat cepat.
3) Klasifikasi batuk pneumonia apabila tidak ada pneumonia dan tanda keluhan
batuk.
b. Klasifikasi dehidrasi
Klasifikasi ini menjadi 3 kelompok yaitu:
1) Dehidrasi berat apabila ada tanda dan gejala seperti letargis atau tidak sadar, mata
cekung, serta turgor buruk sekali.
2) Dehidrasi ringan atau sedang dengan gejala rewel, mata cekung, haus, dan turgor
buruk.
3) Diare tanpa dehidrasi, apabila tidak cukup tanda adanya dehidrasi.
c. Klasifikasi diare persisten
Diare persisten memiliki tanda-tanda antara lain diare sudah lebih dari 11 hari
dengan dikolompokkan dengan 2 kategori yaitu diare persisten berat apabila
ditemukan adanya tanda dehidrasi dan diare persisten apabila tidak ada ditemukan
adanya tanda dehidrasi.
d. Klasifikasi disentri
Klasifikasi disentri ini termasuk klasifikasi diare secara umum, tetapi pada diare
jenis ini disertai dengan darah dalam tinja atau diare bercampur dengan darah.
e. Klasifikasi malaria
Klasifikasi resiko malaria ini dikelompokkan menjadi resiko tinggi, rendah, atau
tanpa resika malaria dengan mengidentifikasi apakah daerahnya merupakan resiko
terhadap malaria (edemik) ataukah pernah ke daerah yang beresiko. Apabila terdapat
hasil identifikasi, maka dapat di klasifikasi sebagai berikut.
1) Klasifikasi dengan resiko tinggi yang dikelompokkan menjadi 2 bagian seperti
berikut.
a) Penyakit berat dengan demam, apabila ditemukan tanda bahaya umum yang di
sertai dengan kaku kuduk.
b) Malaria, apabila ada yang demam ditemukan suhunya 37,50C atau lebih.
2) Klasifikasi resiko rendah terhadap malaria yang dikelompokkan menjadi 3 bagian
sebagai berikut:
a) Penyakit berat dengan demam, apabila ada tanda bahaya umum atau kaku
kuduk.
b) Malaria, apabila tidak ditemukan tanda demam atau campak.
c) Demam mungkin bukan malaria, apabila hanya ditemukan malaria, apabila
hanya ditemukan pilek atau adanya campak atau ada juganya penyebab lain
dari demam.
3) Klasifikasi tanpa resiko malaria diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu sebagai
berikut.
a) Penyakit berat dengan demam, apabila ditemukan tanda bahaya umum atau
kaku kuduk.
b) Demam bukan malaria, apabila tidak ditemukan tanda bahaya umum dan tidak
ada kaku kuduk.
f. Klasifikasi campak
Campak ini dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:
1) Campak dengan komplikasi berat, apabila ditemukan adanya tanda bahaya
umum, terjadi kekeruhan pada kornea mata adanya luka pada daerah mulut yang
dalam dan luas, serta adannya tanda umum campak, seperti adanya ruam
kemerahan dikulit yang menyeluruh, adanya batuk,pilek, atau mata merah.
2) Klasifikasi campak dengan komplikasi pada mata atau mulut, apabila ditemukan
tanda maata bernanah serta luka dimulut.
3) Klasifikasi campak, apabila hanya tanda khas campak yang tidak disertai tanda
klasifikasi diatas.
g. Klasifikasi demam berdarah dengue
Klasifikasi demam berdarah dengue ini apabila terdapat demam yang kuran dari 7
hari yang dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu;
1) Demam berdarah dengan DBD, apabila ditemukan tanda seperti adanya bintik
perdarahan dikulit (petekie) adanya tanda syok seperti ekstermitas teraba dingin,
nadi lemah atau tidak teraba, muntah bercampur darah, perdarahan hidung atau
gusi, serta adanya uji torniquet positif.
2) Mingkin DBD, apabila adanya tanda nyeri ulu hati atau gelisah, bintik perdarahan
bawah kulit, uji torniquet negatif, dan ada sedikit petekie.
3) Demam mungkin bukan DBD, apabila tidak ada tanda seperti diatas dan hanya
ada demam.
h. Klasifikasi masalah telinga
Masalah telinga ini dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu:
1) Mastoiditis, apabila ditemukan adanya pembengkakkan dan nyeri di belakang
telinga.
2) Infeksi telinga akut, apabila ada cairan atau nanah yang keluar dari telinga dan
telah terjadi kurang dari 14 hari serta adanya nyeri telinga.
3) Infeksi telinga kronis, apabila ditemukan adanya cairan atau nanah yang keluar
dari telinga dan terjadi 14 hari lebih.
4) Tidak ada infeksi telinga, apabila tidak ditemukan gejala seperti diatas.
i. Klasifikasi status gizi
Klasifikasi status gizi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Gizi buruk atau anemia berat, apabila berat badan sangat kurus, adanya bengkak
pada kedua kaki, serta pada telapak tangan ditemukan adanya kepucatan.
2) Klasifikasi bawah garis merah atau anemia, apabila ditemukan tanda telapak
tangan terlihat pucat berat badan menurut usia di bawah garis merah, dan
klasifikasi.
3) Tidak bahwa garis merah dan tidak anamia, apabila tidak ada tanda seperti diatas.
B. Pengobatan
Menurut Alinul (2009)Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan
tindakan dan pengobatan setelah diklasifikasikan berdasarkan kelompok gejala yang ada.
1. Pneumonia
Tindakan yang dapat dilakukan pada masalah pneumonia dalam manajemen terpadu
balita sakit sebagai berikut. Apabila didapatkan pneumonia berat atau penyakit sangat
berat maka tindakan yang pertama adalah :
a. Berikan dosis petama antibiotika Pilihan pertama kontrimoksazol (Trimetoprim +
sulfametoksazol) dan pilihan kedua adalah amoksilin dengan ketentuan dosis seperti
pada tabel di bawah ini:
Koterimoksazol Amoksilin beri 3
(trimetoprim + sulfametoksazol) kali selama 5 hari
Usia Beri 2 kali sehari selama 5 hari
atau
berat Tabelet dewasa Sirup 125 mg/5
badan 80 mg Tablet anak 20 Sirup/5 ml 40 ml
trimetoprim + mg trimetoprim mg trimetoprim
400 mg + 100 mg + 200 mg
sulfametoksazol sulfametoksazol sulfametoksazol
DiSusun Oleh
KELOMPOK 4
ALFATIA AKBAR
JUNI SAPRIYANI S
MIRAWATI
NURUL HIDAYATI ZM
TENGKU YULIANI R
SALMIA
FADILAH ULFA
DESI LESTARI