2. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar sebuah karangan yang akan dibuat. Kerangka kerja mengandung rencana
kerja dan memuat ketentuan-ketentuan pokok tentang bagaimana suatu topik
harus diperinci serta dikembangkan. Kerangka karangan membuat susunan
komposisi menjadi logis dan teratur. Kerangka karangan juga membantu penulis
untuk membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasa-gagasan bawahan atau
2
3. Pengumpulan Data
Topik yang akan disampaikan dalam sebuah komposisi harus dipersempit
ruang lingkupnya sehingga penulis dapat memusatkan perhatiaannya pada
masalah yang khusus dan mencari bahan-bahan yang khusus. Dengan bahan-
bahan khusus itu, penulis dapat membahas topik dengan terperinci dan mendalam.
Semua bahan yang dikumpulkan pada tahap awal disebut data atau informasi.
Sebelum digunakan dalam karangan, semua data atau informasi harus dievaluasi
kebenarannya, yaitu apakah data-data tersebut termasuk fakta atau bukan fakta.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data dan
informasi serta menguji data atau informasi tersebut. Beberapa cara itu adalah
dengan melakukan wawancara dan angket; mengadakan observasi dan penelitian
lapangan; dan penelitian kepustakaan (Keraf, 1984: 160). Wawancara adalah
suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan
langsung kepada seorang informan atau seorang ahli dalam bidang tertentu.
Adapun observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu objek yang akan
diteliti untuk memperoleh data-data, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha
pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisis dan pengujian
ulang terhadap data yang telah diperoleh. Selain kedua cara tersebut,
pengumpulan data dan informasi dapat juga dilakukan dengan penelitian
kepustakaan, yaitu pengumpulan data dan informasi melalui sumber-sumber
pustaka, seperti buku, majalah, hasil laporan, dan artikel.
Referensi:
Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Flores: Nusa Indah.