Anda di halaman 1dari 5

Laporan

Coaching n counseling terhadap karyawan HRD potensial untuk meningkatkan performa kerja
BAB I

A. Profil dan identitas klien

Nama : FD

Jenis kelamin :P

TTL : Jakarta, 18 November 1994 (23 th)

Pendidikan : S-1

Alamat : Surakarta

F merupakan mahasiswa magister profesi psikologi di slah satu universitas di surakarta. F


adalah seorang yang memiliki kemampuan yang baik, namun dirinya seringkali merasa kurang
percaya diri. F memiliki impian yang cukup tinggi. F merupakan individu yang berpegang teguh
pada pendiriannya dan jujur dengan apa yang dirasakannya, disamping itu dirinya merupakan
individu yang cukup mandiri, mampu mengurusi dirinya sendiri F juga memiliki memiliki
kemampuan analisis yang cukup baik terhadap informasi yang dia terima. Saat ini kondisi
fisiknya seringkali mempengaruhi perfoma yang dia tampilkan, kondisi ini dikeluhkan
dikarenakan kesibukan yang dia alami saat ini. F memiliki manajemen diri yang cukup baik
namun memerlukan peningkatan

B. Permasalahan
Klien datang dengan permasalahan performa kerja yang rendah. Keluhan-keluhan yang
didapatkan selama proses asesmen adalah F mengalami permasalahan terkait managemen
dirinya yang berimplikasi terhadap kesehatan fisiknya dan mempengaruhi performa yang
ditampilkan. Potensi yang dimiliki F cukup baik, hanya saja F merupakan individu yang cukup
banyak melibatkan emosi dalam pekerjaannya. Selain itu, F merupakan individu yang kurang
percaya dengan kemampuan yang dimilikinya Konsidi yang demikian berimplikasi pada
manajemen emosinya, mempengaruhi kondisi fisiknya dan berimplikasi pada performa
yang dia tampilkan, selain itu F juga mudah ter-distract dengan hal lain ketika sedang
mengerjakan tugas
Bab II

Kajian pustaka

A. Performa
Performa merupakan suatu hal yang organisasi inginkan adaterhadap seseorang yang dia rekrut di
dalam organisasinya untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik (Chambell, 1993). Pengertian yang
lain dari performansi diutarakan oleh Frese (2005) yang menyetakan bahwa performa merupakan
perilaku anggota organisasi atar perusahaan terkait hal-hal yang berhubungan dengan situasi kerja
serta memiliki tujuan dan hasil tertentu dari perilaku yang dihasilkan tersebut. Dengan kata lain,
performa adalah segala perilaku yang dilakukan karyawan dalam lingkup kerja di dalam organisasi
yang memiliki tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi yang bersangkutan.
B. Aspek performa
Terdapat dua aspek dalam performa menurut Frese (2005) yaitu:
1. Perilaku
Perilaku disini terbatas pada perilaku yang ditampilkan individu di dalam lingkup dan situasi
kerja dimana anggora organisasi. Aspek perilaku diibaratkan seperti seorang mekanis dan
teknisis pada sebuah bengkel memperbaiki kendaraan yang datang di bengkel tersebut, kegiatan
memperbaiki kendaraan ini merupakan aspek dari perilaku
2. Tujuan
Tujuan merupakan ukuran yang ditentukan oleh organisasi terhadap hasil dari perilaku yang
ditampilkan oleh anggota organisasi. Misalnya seorang mekanis yang memperbaiki kendaraan
di bengkelnya, tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperbaiki dengan catatan waktu sekian
menit, zero accident, atau bahkan dalam sehari mampu memperbaiki sekian kendaraan, dan
lain-lain.
C. Faktor performa
Boon et al. (2012) menatakan terdapat 5 faktor utama yang dapar mempengaruhi performa kerja
yaitu pendapatan, reward dan insentif, lingkungan kerja, work-family factor, dan kepribadian.
1. Pendapatan
Pendapatan sendiri terkhusus pada gaji yang diperoleh karyawanselama bekerja dalam kurun
waktu tertentu. Hal ini terkait juga dengan keadilan dalam pemberian gaji terhadap karyawan
dengan kesesuaiannya terhadap kinerja yang ditampilkan
2. Reward and insentif
Selain gaji, pemberian reward juga dapat memicu individu untuk perform dengan lebih baik.
Individu menjadi lebih tertantang untuk berlomba mendapatkan reward tersebut dengan
menampilkan kinerja terbaiknya.
3. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja meliputi suasana kerja, tempat kerja, iklim kerja. Dan ketiga hal tersebut
mempengaruhi kinerka individu bila tidak ada kesesuaian antara harapan individu dengan apa
yang terjadi di organisasi.
4. Work-family factor
Faktor ini menjadi penting untuk pekerja yang memiliki keluarga, faktor kebahagiaan dalam
bekerja dan tetap memiliki waktu dengan keluarga menjadi perhitungan yang krusial bagi
karyawan.
5. Kepribadian
Kesesuaian antara kecenderungan individu, dengan pekerjaan yang sedang dia jalani. Hal ini
menjadi penting karena bila tidak terjadi kesesuaian, akan mudah mempengaruhi kinerja
individu dan sulit untuk mencapai tujuan organisasi.

D. Coaching n counseling
BAB III

Metode

A. Alat tes yang digunakan


BAB IV

Hasil asesmen

A. Intelektual

Anda mungkin juga menyukai