Terapi obat antihipertensi pada masa kehamilan diberikan untuk
menurunkan tekanan darah hingga mencapai < 150/80 mmHg. Dua jenis pengobatan yang sering digunakan pada kehamilan adalah Nifedipine dan Metildopa, keduanya memiliki mekanisme kerja berbeda terhadap tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efek nifedipine dengan etildopa terhadap tekanan darah pada pasien keadaan preeklampsi. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 40 pasien hamil dengan kondisi preeklampsi yang berobat di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2014-2015. Sampel dibagi dua kelompok pengobatan Nifedipine 10 mg dan Metildopa 250 mg terdiri dari 20 pasien. Data tekanan darah diambil sebelum dan sesudah pengobatan diperoleh dari catatan medis pasien yang kemudian dianalisis dengan uji Paired T-Test atau Wilcoxon Rank Test, dan uji Independent Sample T-Test atau uji Mann Whitney. Nifedipine 10 mg dapat menurunkan tekanan darah sistole (164,35 ± 15,98 mmHg menjadi 149,95 ± 15,74 mmHg) (p < 0,05), namun tidak dapat menurunkan tekanan darah diastole (113,0 ± 24,14 mmHg menjadi 102,90 ± 15,16 mmHg) (p > 0,05). Metildopa 250 mg juga demikian dapat menurunkan tekanan darah sistole (156,35 ± 17,7 mmHg menjadi 148,00 ± 16,5 mmHg) (p < 0,05) namun tidak dapat menurunkan tekanan diastole (98,55 ± 17,22 menjadi 97,85 ± 10,26 mmHg) (p > 0,05). Perubahan tekanan darah sistole antara pengobatan dengan Nifedipine 10 mg dengan Metildopa 250 mg tidak berbeda (p = 0,164). Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan efek nifedipin dan metildopa terhadap tekanan darah pada pasien preeklampsi. Kata kunci: Nifedipine, Metildopa, Preeklampsi.