Bab I, Ii, Iii
Bab I, Ii, Iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit bersifat holistik atau
menyeluruh mulai dari pencegahan, penyembuhan hingga pemulihan
penyakit. Saat ini rumah sakit telah mengalami pergeseran tujuan. Awalnya
rumah sakit didirikan dengan tujuan sosial dan berhubungan dengan
keagamaan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, tujuan rumah sakit tidak
hanya pelayanan sosial tetapi juga mengarah pada tujuan ekonomi bahkan
komersial. Salah satu yang berpengaruh adalah globalisasi.
Globalisasi merupakan era terjadinya pengalihan kapital dan teknologi dari
negara dengan biaya tenaga kerja mahal ke negara dengan biaya tenaga kerja
murah. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing. Globalisasi diperkuat
dengan adanya perjanjian GATS (General Agreement on Trade in Services).
Melalui perjanjian ini ada empat cara liberalisasi perdagangan jasa yaitu
pasokan jasa ke negara lain tanpa harus menjadi penduduk tetap, penduduk
membeli jasa di luar negeri, kehadiran dari cabang, agen atau anak
perusahaan asing dan kehadiran tenaga kerja atau ahli untuk jangka waktu
tertentu di suatu negara untuk mensuplai jasa. Dampak globalisasi menuntut
rumah sakit agar melakukan perubahan dalam manajemen dan organisasi agar
mampu bersaing dengan pesaing lokal, nasional, dan internasional. Dampak
tersebut dapat menjadi ancaman dan juga menjadi peluang. Jika rumah sakit
belum siap bersaing dengan rumah sakit asing maka kehadiran globalisasi
akan menjadi ancaman bagi kelangsungan kegiatan rumah sakit. Tindakan
yang dapat diambil adalah dengan menerapkan building fences yaitu bersikap
defensif dan meminta proteksi dan penghambat dari pemerintah terhadap
kehadiran pihak asing seperti pengaturan tenaga kerja asing.
1
2
Namun bagi rumah sakit yang siap bersaing baik itu dari segi pelayanan,
sumber daya yang dimiliki dan pemasaran yang kuat akan menerima
kehadiran globalisasi. Tindakan lainnya yang dapat diambil adalah dengan
menerapkan building winmills yaitu melakukan tindakan akomodatif dan
memberdayakan angin perubahan seperti meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit dan melakukan aliansi strategis
dengan pihak luar negeri. Saat ini beberapa rumah sakit dalam negeri telah
bekerja sama dengan rumah sakit asing. Mereka menetapkan standar
internasional pada pelayanan yang diberikan. Hal tersebut merupakan salah
satu tindakan yang ambil untuk menghadapi globalisasi.
Menurut Taurany (2008), solusi terbaik untuk menghadapi globalisasi
adalah dengan menyiapkan daya saing yang tinggi melalui kepemimpinan
yang memicu pada perubahan dan manajemen yang profesional, manajemen
perubahan, peningkatan manajemen mutu, pengembangan sumber daya
manusia, sarana dan teknologi, peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan
budaya organisasi, pemasaran yang efektif dan peningkatan mekanisme dan
kegiatan mengantisipasi, memantau dan menganalisis perubahan-perubahan
lingkungan yang dampaknya dapat berupa ancaman dan berupa peluang.
Menurut Kotler (1996), pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan
organisasi yang lebih efektif dari pada pesaing karena memadukan kegiatan
pemasaran untuk menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran. Manajemen pemasaran merupakan upaya yang dapat dilakukan agar
utilisasi pelayanan rumah sakit menjadi lebih tinggi sehingga berdampak
pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.Pemasaran rumah sakit
merupakan suatu unsur yang penting. Tujuan pemasaran rumah sakit adalah
memperkenalkan rumah sakit pada masyarakat luas, menginformasikan
sejelas-jelasnya mengenai fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimiliki
oleh rumah sakit pada masyarakat dan segenap warga rumah sakit,
membentuk dan membina citra rumah sakit melalui kepercayaan dan
penghargaan masyarakat terhadap kemampuan rumah sakit, pemanfaatan
sumber daya rumah sakit secara optimal dan disamping itu rumah sakit juga
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pemasaran rumah sakit?
2. Apa tujuan dari pemasaran rumah sakit?
3. Bagaimana konsep pemasaran rumah sakit?
4. Apa saja kebijakan DEPKES RI dalam pemasaran rumah sakit?
5. Apa pentingnya pemasaran rumah sakit?
6. Bagaimana langkah-langkah dari pemasaran rumah sakit?
7. Bagaimana strategi dalam pemasaran rumah sakit?
8. Apa saja program – program pemasaran rumah sakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pemasaran rumah sakit.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemasaran rumah sakit.
3. Untuk mengetahui konsep pemasaran rumah sakit.
4. Untuk mengetahui kebijakan DEPKES RI dalam pemasaran rumah sakit.
5. Untuk mengetahui pentingnya pemasaran rumah sakit.
6. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dari pemasaran rumah
sakit.
7. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam pemasaran rumah sakit.
8. Untuk mengetahui program – program pemasaran rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa.Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Menurut William J Stanton, pemasaran adalah suatu system keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, memprioritaskan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Pemasaran merupakan analisis, perencanaan, implementasi dan
pengendalian dari program yang dirancang secara hati-hati untuk pertukaran
nilai dengan target pasar untuk mencapai tujuan organisasi target dengan
harga, komunikasi dan distribusi yang efektif.
Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Sedangkan rumah
sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan merupakan institusi
yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4
5
rumah sakit, pemanfaatan sumber daya rumah sakit secara optimal dan juga
mengharapkan terjadinya peningkatan penghasilan.
Tujuan pemasaran rumah sakit didefinisikan sebagai masa depan dari
akibat, perilaku, faktor penyebab, lingkungan, situasi kompetisi yang harus
dicapai dalam waktu yang jelas. Tujuan pemasaran rumah sakit memiliki ciri
waktu yang jelas serta nilai pencapaian yang juga harus jelas.
Di Rumah Sakit, tujuan pemasaran rumah sakit itu diantaranya pada tahun
1992 seperti contoh berikut:
1. Rumah sakit dikenal oleh 100 perusahaan dan oleh 50 sekolah.
2. Adanya kontraktor perusahaan 25 perusahaan dan 10 sekolah.
3. Dokter langganan naik 25%.
4. Citra rumah sakit yang baik, berupa pujian 2 tokoh masyarakat di
media masa.
5. Survey kepuasan pasien >70%.
6. Tuntutan Mutu.
7. Keterbatasan SDM.
8. Konsumen Kritis
Maka dengan adanya pemasaran Rumah sakit yang dapat melakukan riset
pemasaran untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pasien, rumah sakit
menyediakan dan memasarkan pelayanan tersebut. Dapat dikatakan bahwa
manfaat dari pemasaran di rumah sakit adalah:
a. Kepuasan konsumen/stake holder
b. Meningkatkan kualitas pelayanan
c. Meningkatkan efisiensi
d. Paham/peka kebutuhan masyarakat
e. Pelayanan lebih terfokus
f. Penghentian pelayanan merugi
g. Produk baru & peluncuran produk baru
h. Distribusi jasa lebih efektif
i. Pendekatan harga kreatif
j. Desain tempat & fungsi lebih menarik
k. Memuaskan pasien, dokter & karyawan
l. Informasi lebih luas diterima
Pemasaran tidak boleh lepas juga dari dasar-dasar etik kedokteran dan
etika rumah sakit serta ketentuan hukum yang berlaku.
3. Promosi yang merupakan bagian dari pemasaran sudah pasti
berbedadengan promosi perusahaan umum yang mempunyai tujuan
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Promosi rumah sakit harus selalu
penuhkejujuran. Konsumen dalam pelayanan rumah sakit selalu
mempunyaipilihan yang sempit dan sangat tergantung kepada rumah sakit
dandokter. Sifat hakiki ini harus dihayati.
b. Targeting
Setelah melakukan analisis segmentasi, tahapan selanjutnya
menetapkan target pasar atau targeting guna memilih sasaran pasar
yang dituju. Menurut Kasali (1998), targeting merupakan satu atau
beberapa segmen pasar yang senantiasa fokus akan menjadi fokus
kegiatan pemasaran serta meninggalkan segmen yang lain.
Menurut Hasan (2009), targeting merupakan kegiatan untuk
menentukan pasar yang disasar, yaitu merupakan tindakan memilih
satu atau beberapa segmen untuk dilayani. Untuk itu diperlukan suatu
analisis atas daya tarik segmen dan kekuatan bisnis untuk pemanfaatan
suatu peluang yang ada. Adapun analisis target pasar adalah kegiatan
12
c. Positioning
Positioning merupakan langkah selanjutnya setelah menetapkan
sasaran pasar yang dipilih oleh perusahaan. Tujuan positioning adalah
untuk menenamkan persepsi ke dalam benak konsumen akan posisi
suatu produk. Beberapa ahli juga mendefinisikan sebagai berikut :
1) Menurut Tjiptono (2000), positioning merupakan suatu strategi
untuk menciptakan diferensiasi yang unik di dalam benak
konsumen untuk membentuk suatu citra merek atau keunggulan
suatu produk dibandingkan dengan pesaingnya.
13
2. Focus 5-c
Focus 5-C adalah strategi pemassaran yang menjabarkan 5
hal yaitu:
a. Character ( Watak )
Karakter adalah: Sifat ,gaya hidup,kondisi
keluarga,hubungan dengan lingkungan yang berhubungan
dengan kepribadian seseorang. Contohnya: jenis pekerjaan,
jenis perusahaan, jabatan, pendidikan, kredit macet.
Rumah sakit dalam riset pemasaran dapat meninjau
character dari pelanggannya untuk mengelompokkan
pelanggan-pelanggan yang dominan dan menentukan sasaran
utama pemasaran kita dengan memberikan kebutuhan
pelayanan disesuaikan dengan character/watak pelanggan
potensial kita.
b. Capacity ( Kapasitas )
Kapasitas adalah : Kemampuan financial calon konsumen
untuk membayar biaya pemeriksaan. Jadi RS harus melihat
apakah masyarakat mampu menjangkau tarif pemeriksaan yang
diberikan rumah sakit. Walaupun untuk era JKN saat ini,
pembiayaan rumah sakit diharapkan tidak menjadi masalah
yang menghalangi masyarakat untuk berobat ke rumah sakit.
Maka terkait strategi kapasitas disini bisa dengan meninjau
daya tampung rumah sakit dari pasien JKN yang cukup banyak
dan bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan sama dengan
pasien Umum lainnya.
c. Capital ( Asset Yang Dimiliki )
Capital adalah sejumlah uang yang diserahkan pertama kali
untuk mendapatkan asset (pinjaman) dimana besarnya uang
muka akan menggambarkan kemampuan calon konsumen
untuk membayar angsuran.
15
3. Differentiation
Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas .di sini
organisasi bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam
segala hal, tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi
saja yang superior terhadap pesaing-pesaingnya. Misalnya, suatu
rumah sakit yang unggul dalam pelayanan Hemodialisasi yang
satu-satunya menyediakan 100 tempat tidur. Maka rumah sakit
dapat mempromosikan keunggulannya tersebut dan melakukan
pengembangan terus menerus terhadap pelayanan itu.
Sebuah rumah sakit harus dapat mengikuti perkembangan
yang terjadi dewasa ini dengan membuat analisis, pertimbangan,
dan strategi agar masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa
pelayanan kesehatan yang ditawarkan. untuk itulah setiap rumah
sakit perlu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
minatpasien membeli pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
strategi pemasaran rumah sakit.
Perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian yang
dilaksanakan oleh konsumen dan terwujud dalam bentuk berbagai
pilihan brand, pilihan penjualan, dan pilihan jumlah produk jasa.
16
A. Kesimpulan
Semakin banyak dan meratanya rumah sakit di wilayah Indonesia yang
merupakan harapan pemerintah merupakan ancaman bagi pihak rumah sakit,
karena dengan semakin banyaknya bermunculan rumah sakit yang
menawarkan bermacam keunggulan, baik dari segi teknologi, harga maupun
pelayanan, maka rumah sakit akan menghadapi persaingan yang semakin
kompetitif.
Jumlah rumah sakit yang semakin meningkat membuat setiap rumah sakit
saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran
rumah sakit yang baik akan dapat membantu rumah sakit untuk terus bertahan
dalam persaingan dan berkembang menjadi lebih baik. Keluarnya Permenkes
No. 80/Menkes/Per/II/90 yang menyatakan bahwa badan hukum termasuk
perorangan diperkenankan memiliki dan mengelola rumah sakit dengan
sifat profit oriented, membuat rumah sakit sadar untuk menerapkan
manajemen pemasaran untuk bisa mempertahankan eksistensinya. Sehingga
tidak mengherankan jika keadaan ini memaksa pihak rumah sakit, baik rumah
sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah untuk menerapkan manajemen
pemasaran yang modern, dengan melaksanakan proses pemasaran yang baik,
termasuk promosi yang termasuk kedalam bauran pemasaran. Artinya, rumah
sakit akan melakukan berbagai upaya promosi dalam rangka menarik minat
konsumen sebanyak-banyaknya.
Tujuan pemasaran rumah sakit didefinisikan sebagai masa depan dari
akibat, perilaku, faktor penyebab, lingkungan, situasi kompetisi yang harus
dicapai dalam waktu yang jelas. Selain itu dikatakan bahwa tujuan pemasaran
rumah sakit tersebut memiliki ciri waktu yang jelas serta nilai pencapaian
yang juga harus jelas. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa langkah yang bias
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu juga dibutuhkan
beberapa strategi dimana strategi tersebut merupakan suatu wujud dari
17
18
B. Saran
Rumah Sakit harus mampu membuat keseimbangan antara operasional,
strategi dan taktik dalam melaksanakan pemasaran produknya. Pemasaran
bukan lagi tugas fungsional dan tanggung jawab sebuah unit tetapi lebih
bersifat strategis karena harus diformulasikan oleh seluruh level manajemen
dan berorientasi jangka panjang.
19