Anda di halaman 1dari 2

NIM : 15410100147

Nama : Idam Ahmad Faizin


1. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja individu dalam organisasi ?
jelaskan
Jawab :
Motivasi dengan kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat karena motivasi
merupakan suatu dorongan individu untuk berprilaku dan melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan perlu motivasi sehingga apa
yang akan dilakukan atau dikerjakan dapat mencapai hasil atau kualitas hasil kerja yang
diharapkan.

2. Apakah motivasi kerja individu dapat ditingkatkan? jelaskan cara-cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja individu.
Jawab :
Bisa. Cara-cara meningatkan motivasi :
a. Menginspirasi, yaitu dengan memasukkan semangat ke dalam diri orang agar
bersedia melakukan sesuatu dengan efektif. Orang diinspirasi melalui kepribadian
pimpinan, keteladanannya, dan pekerjaan yang dilakukannya secara sadar atau tidak
sadar.
b. Mendorong, yaitu dengan merangsang orang untuk melakukan apa saja yang harus
dilakukan melalui pujian, persetujuan dan bantuan.
c. Mendesak, yaitu membuat orang merasa harus melakukanapa yang harus dilakukan
dengan sesuatu cara, termasuk paksaan, kekerasan dan ancaman jika perlu. Namun,
motivasi jenis ini sudah tidak sesuai lagi dengan zaman dan bersifat negatif krena
karyawan bekerja disebabkan adanya paksaan tanpa ada motiv dari dirinya sendiri.

3. Jelaskan manfaat dilakukannya penilaian kinerja karyawan dan bagaimana hubungannya


dengan pemberian reward and punishment?
Jawab :

Mafaat penilaian kerja


a. Memperbaiki prestasi kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memunginkan pegawai
pimpinan unit kerja dan pengelola kepegawaian untuk dapat memperbaiki kegiatan-
kegiatan mereka.
b. Menyesuaikan kompensasi. Membantu para pengambil keputusan dalam menentukan
peningkatan pendapatan dalam bentuk penambahan tunjangan kinerja, pemberian
bonus, dan bentuk kompensasi lainnya. Pegawai yang menunjukanprestasi kerja yang
lebih baik akan diberi penghargaan dengan pemberian tunjangan kinerja yang lebih
besar.
c. Mengarahkan pendidikan dan latihan. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan
keutuhan pegawi akan pendidikan dan latihan terkait dengan kegiatan tugasnya.
Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus
dikembangkan. Pendidikan dan latihan dapat meningkatkan kompetensi dalam
mencapai sasaran bahkan mengembangkan potensi lainnya.
Dan hasil dari penilaian kerja tersebut ditujukan dalam rangka memotivasi seseorang
untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya serta pemberian reward and
punishment.

4. Berikan contoh nyata perilaku kelompok yang berbeda dalam suatu organisasi
Jawab:
Contoh nyata terjadi pada para petinggi PSSI ternyata memiliki perbedaan
pendapat mengenai dualisme klub yang dialami persebaya surabaya, ketua umum PSSI,
djohar arifin husin, menyatakan sikap yang berbeda dengan la nyalla mattalitti, anggota
exco sekaligus wakil ketua umum PSSI yang terpilih saat KLB PSSI beberapa waktu
lalu. Menurut Djohar Arifin Husin, seharusnya kedua belah pihak harus dipertemukan
dalam suatu forum diskusi untuk mencapai bersama.

Djohar tak ingin masing-masing kubu persebaya mengklaim siapa yang paling
benar. Demi tetap utuh dan eksisnya tim bajul ijo di kancah persepabolaan nasional.
Djohar meminta kepada kedua kubu untuk bertemu dan mebicangkan maslah dengan
kepala dingin.

Pernyataan dari djohar arifin husin tersebut tentunya bertolak belakang dengan
apa yang pernah di lontarkan la nyalla mattaliiti. Mantan dedengkot KPSI ini menolak
dengan tegas persebaya IPL yang dinilainya sebagai tim kloningan. Menurut la nyalla,
persebaya yang asli adalah tim yang bermain di divisi utama PT Liga Indonesia, bukan
persebaya yang berlaga di IPL.

5. Jelaskan bagaimana membentuk tim kerja yang efektif


Jawab:
 Membentuk struktur tim
Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar berdaya
menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan yang rumit.
 Mengumpulkan informasi
Membangun tim harus dimulai dengan penilaian diri anggota, untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota.
 Membicarakan kebutuhan
Tim harus mendiskusikan secara terbuka, dan mencoba menginterpretasikannya.
Melalui proses ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan, kekuatanyang ada harus
dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kelemahan harus segera
diatasi.
 Merencanakan sasaran dan menetapkan cara pencapaiannya
Begitu isu-isu diklarifikaiskan, tim harus menetapkantujuan dan misinya, serta
menetapkan prioritas kegiatan.
 Mengembangkan ketrampilan
Sebagian besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan kegiatannya pada
pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk menciptakan tim yang bekerja
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai