Anda di halaman 1dari 3

CARA OTOT BERGERAK

Sebuah otot tersusun atas banyak sekali berkas-berkas otot.

 Tiap berkas otot merupakan kumpulan banyak sekali serabut otot


 Setiap serabut otot mengandung ribuan serabut silindris yang lebih kecil.
 Serabut kecil itu tersusun atas protein kontraktil yang dinamakan miofibril.
 Miofibril itu terdapat di sepanjang serabut otot.
 Di dalam miofibril terdapat unit-unit kecil yang disebut miofilamen atau sarkomer.
 Sarkomer terdiri atas filamen aktin yang tipis dan filamen miosin yang tebal.
 Aktin dan miosin ini merupakan protein kontraktil yang bisa berkontraksidan relaksasi
(kembali kesemula) karena didukung dengan ATP
 Struktur miofibril adalah sebagai berikut:

Berikut keterangan dan penjelasan detailnya OK

Jadi Otot itu bisa punya kemampuan

1. Kontraktibilitas kemampuan memendek / mengkerut yang disebut kontraksi


2. Ekstensibilitas kemampuan memanjang seperti semula yang disebut relaksasi
3. Elastisitas kemampuan yang bisa berubah ubah sehingga kita sebut fleksibel

 Kemapuan itu bisa ada pada otot karena otot itu tersusun atas Myofibril artinya otot kita
tersusun atas serabut serabut yang seperti kolor tipis yang fleksible .
 Serabut Myofibril itu tersusun atas Protein kontraktil yang berupa protein Aktin dan
Miosin yang bisa berubah rubah karena kemampuan kontraktilnya
 Bisa membentuk Aktomiosin sehingga membuat serabut memendek dan sebaliknya
membentuk protein masing masing aktin dan miosin sehingga serabutnya memanjang
lagi
 Protein kontraktil aktin dan miosin yang menyusun myofibril itu bisa terjadi perubahan
karena diotot banyak terdapat Adenosin Tri Phosphat sebagai energi instan otot yang bisa
dengan mudah teruarai sehingga menghasilkan energi
 ketika terjadi Penguraian ATP menjadi ADP dan menghasilkan energi enrgi itu
digunakan untuk menyatukan protein otot aktin pada myofibril menyatu dengan protein
miosin menjadi protein kontraktil tunggal aktomiosin seehingga Myofibril otot
memendek sehingga otot berkontraksi , sebaliknya jika energi ATP itu habis maka ikatan
aktomiosin akan terurai lagi menjadi protein aktin dan miosin sehingga menjadi
memanjang ( relaksasi)
 Tentu ATP terurai , protein aktomiosin terbentuk dan berkontraksi tidak begitu saja bisa
terjadi serta merta pasti ada penggerak stimulator yang ada yaitu Rangsang . rangsang
dari reseptor itu dilanjutkan ke syaraf kemudia ke efektor yaitu otot
 Otot bisa menerima rangsang karena terdapat senyawa asetil kolin yang peka terhadap
rangsang
 Senyawa asetilkolin ini jika ada rangsangan kerja akan terurai menjadi asetil dan kolin
yang merangsang Miogen untuk menyatukan protein aktin dan Miosin menjadi
Aktomiosin OK

 Terlihat di gambar pada otot lurik terdapat Myofibril yang terkesan gelap dan terang -
lurik lurik makanya disebut otot lurik
 Terlihat pada otot lurik antara filamen aktin dan filamen miosin penyusun myofibril
terlihat kedudukan sejajar dimana filamen aktin terleihat lebih tipis dan miosinnya
terlihat lebih tebal
 Terlihat di gambar juga bagian yang gelap merupakan zona Z yang pasti terjadi tumpang
tindih serabut aktin dan miosin yang kedudukannya sejajar
 Terlhat di gambar terdapat bagian yang yang terang pada otot yang disebut zona H yang
hanya tersusun filamen miosin yang tidak tumpang tindih dengan aktin

KESIMPULAN

 Jadi jika Otot berkontraksi dipastikan zona Z menjadi bertambah panjang karena yang
posisi aktin dan miosin menjadi aktomiosin menjadi semakin banyak sehingga semakin
panjang dan zona H nya semakin pendek karena miosin nya menyatu dengan aktin

Anda mungkin juga menyukai