1, Maret 2016
ABSTRAK
Kepuasan pasien adalah aspek penting dalam mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis besarnya hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di
RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional de-
ngan pendekatan cross sectional study, dilaksanakan di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Populasi penelitian sebanyak
479 orang. Sampel yang diperoleh sebanyak 156 orang dengan teknik pengambilan sampel yakni consecutive sam-
pling. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Spearman’s Rho
dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan ada hubungan
antara mutu pelayanan dimensi bukti fisik (tangiable) (p=0,000), kehandalan (reliability) (p=0,000), ketanggapan
(responsiveness) (p=0,000), jaminan (assurance) (p=0,000), dan empati (empathy) (p=0,000), dengan kepuasan
pasien BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa Tahun 2015. Hasil analisis variable dominan
dengan Uji Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap variabel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan mutu pelayanan
kesehatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun 2015.
Kata kunci : Kepuasan pasien, mutu pelayanan, BPJS
ABSTRACT
The satisfaction of patients is an important aspect to measure the quality of health service. The research
aimed at analyzing the value of the relationship between the health service quality and the patients’ satisfaction
of BPJS participants in RSUD Syekh Yusuf Gowa in 2015. This was an observational analytic research with the
cross sectional design. The research was conducted in RSUD Syekh Yusuf Gowa in 2015. The research population
was as many as 479 people. Sample obtained were as many as 156 people with the sample selection of the consec-
utive sampling technique. Data selection used an interview and questionnaire. Data analysis used the Spearman’s
Rho Test and multiple linear regression tests. The research result of the Spearman’s Rho test indicates that there
is the relationship between the service quality of physical dimension (tangible) (p=0,000), reliability (p=0,000),
responsiveness (p=0,000), assurance (p=0,000), and empathy (p=0,000), and the patients’ satisfaction of BPJS
participants in RSUD Syekh Yusuf Gowa in 2015. The analysis result of the dominant variable by the multiple
linear regression test found out that all the independent variables simultaneously have the effect on the dependent
variables. We conclude there are Relationship Between Health Service Quality and Patients’ Satis-
faction of RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Key Words: Patients’ satisfaction, serve quality, BPJS
41
Nurfardiansyah Burhanuddin : Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
42
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 1, Maret 2016
penelitian ini. Data diolah dengan bantuan kom- si Spearman’s Rho menunjukkan nilai probabil-
puterisasi menggunakan uji statistik yaitu teknik itas (p) 0,000 atau <0,005 yang berarti terdapat
univariat, analisis hubungan (bivariat) dengan hubungan yang sangat signifikan antara masing-
analisis korelasi Spearman’s Rho, dan analisis masing dimensi mutu pelayanan, yaitu bukti fisik
variabel dominan (multivariat) dengan analisis re- (tangiable), kehandalan (reliability), ketanggapan
gresi linear berganda dengan kemaknaan ≤ 0,05. (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
Penyajian data dalam bentuk tabel disertai narasi. (empathy) dengan kepuasan pasien. Seluruh vari-
abel memiliki nilai koefisien korelasi antara 0,40-
HASIL <0,70, yang berarti bahwa antara tiap variabel
Hasil penelitian menunjukkan sebagian tersebut memiliki hubungan substansial dengan
besar responden berjenis kelamin perempuan varia-bel kepuasan. Hubungan yang ditunjukkan
(63,5%), berusia 36-45 tahun (25,6%), berpendi- dari koefisien korelasi tersebut adalah hubungan
dikan SMP (25,6%), bekerja sebagai IRT (45,5%), positif yang artinya semakin meningkat mutu
dan status sudah kawin (91%) (Tabel 1). Hubun- pelayanan berdasarkan dimensi-dimensi terse-
gan antara masing- masing mutu pelayanan kese- but, semakin meningkat pula tingkat kepuasan
hatan berdasarkan dimensi bukti fisik (tangiable), pasien BPJS. Dimensi variabel yang paling kuat
kehandalan (reability), ketanggapan (responsive- hubungannya adalah ketanggapan (responsive-
ness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty) ness) karena memiliki koefisien korelasi (r) yang
dengan kepuasan pasien menggunakan uji korela- paling besar dari dimensi yang lain (Tabel 2).
Uji regresi linear berganda menunjukkan F
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di
RSUD Syekh Yusuf Gowa Tabel 2. Hubungan antara Mutu Pelayanan
Variabel n % dengan Kepuasan Pasien RSUD
Syekh Yusuf Gowa dengan Metode
Jenis Kelamin
Perempuan 99 63,5 Spearman’s Rho
Laki-laki 57 36,5 Variabel R p
Umur (tahun) Bukti fisik (tangible) 0,469 0,000
15-25 21 13,5 Kehandalan (realibity) 0,588 0,000
26-35 34 21,8 Ketanggapan (responsiveness) 0,680 0,000
36-45 40 25,6 Jaminan (assurance) 0,612 0,000
46-55 36 23,1 Empati (emphaty) 0,597 0,000
>55 25 16,0 Sumber : Data Primer, 2015
Pendidikan
SD 37 23,7
SMP 40 25,6 hitung 44,125 sedangkan dari tabel distribusi nilai
SMA 54 24.6 df1-df2 didapatkan nilai F tabel sebesar 5,65, seh-
S1 16 10,3 ingga: Nilai F hitung> Nilai F tabel yaitu 44,125>
S2 0 0 5,6 dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas
S3 0 0 0,05 atau nilai 0,000<0,05, yang artinya semua
Lainnya 9 5,8 variabel independen, yaitu mutu pelayanan kese-
Pekerjaan hatan berdasarkan dimensi bukti fisik (tangiable),
PNS/Pensiunan PNS 17 10,9
kehandalan (reability), ketanggapan (responsive-
Wiraswasta 48 30,8
ness), jaminan ( assurance), dan empati (emphaty)
IRT 71 45,5
Petani 9 5,8 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Buruh 2 1,3 variabel dependen, yaitu kepuasan pasien (Tabel
Mahasiswa 9 5,8 3).
Status Perkawinan Tabel distribusi nilai df menunjukkan nilai t
Sudah kawin 142 91,0 tabel dua sisi dengan tingkat signifikasi 0,05 atau
Belum kawin 14 9,0 5% sebesar 1,97580. Dengan tingkat kepercayaan
Sumber : Data Primer, 2015
43
Nurfardiansyah Burhanuddin : Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
Tabel 3. Uji F (Simultan) dengan Regresi Li- kepuasan pasien peserta BPJS di ruang rawat inap
near Berganda Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa
AN O VA tahun 2015. Kelimanya memiliki hubungan terha-
Nilai F hitung Sig dap kepuasan. Hasil penelitian ini juga menunjuk-
44,125 0,000 kan bahwa secara simultan, variabel independen,
Sumber : Data Primer, 2015 yaitu mutu pelayanan dimensi dimensi bukti fisik
(tangiable), kehandalan (reliability), ketanggapan
95%, diketahui bahwa t hitung variabel bukti (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
fisik = 0,315 atau t hitung< t tabel dan signifikan- (empathy) berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
si 0,753 atau >0,05 sehingga variabel bukti fisik Namun jika dilihat secara terpisah (parsial), mutu
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terh- pelayanan dimensi bukti fisik (tangiable), kehan-
adap variabel dependen. T hitung variabel kehan- dalan (realiability), dan jaminan (assurance) pen-
dalan = 1,811 atau t hitung<t tabel dan signifikansi garuhnya tidak signifikan terhadap kepuasan pa-
0,072 atau >0,05 sehingga variabel kehandalan sien. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terh- Immas et al. yang menemukan bahwa terdapat
adap variabel dependen. T hitung variabel ketang- hubungan yang sangat signifikan antara jaminan
gapan =3,199 atau t hitung> t tabel dan signifikan- dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam
si 0,02 atau < 0,05 sehingga variabel ketangga- Kota Magelang, yang menunjukkan semakin baik
pan mempunyai pengaruh yang signifikan terha- jaminan yang diberikan maka semakin tinggi pula
dap variabel dependen dengan koefisien sebesar kepuasan pelanggan.8 Mutu pelayanan dimensi
0,299. T hitung variabel ketanggapan = 2,724 ketanggapan (responsiveness) dan empati (empa-
atau t hitung> t tabel tetapi signifikansi 0,07 atau thy) jika dilihat secara terpisah (parsial), menun-
>0,05 sehingga variabel ketanggapan mempunyai jukkan secara signifikan memberikan pengaruh.
pengaruh yang signifikan terhadap variabel de- Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
penden dengan koefisien sebesar 0,203. T hitung oleh Simbala et al. tahun 2013 yang meneliti ten-
variabel ketanggapan = 3,224 atau t hitung>t tabel tang keterkaitan kualitas pelayanan dan kepuasan
dan signifikansi 0,02 atau >0,05 sehingga varia- di Manado menunjukkan bahwa terdapat hubun-
bel ketanggapan mempunyai pengaruh yang sig- gan yang signifikan antara pelayanan empati per-
nifikan terhadap variabel dependen dengan koe- awat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap
fisien sebesar 0,185. Persamaan regresi Kepuasan RSI Sitti Maryam Kota Manado.9
= 0,725 + 0,20 bukti fisik + 0,133 kehandalan + Penelitian ini juga memperlihatkan bah-
0,299 ketanggapan + 0,203 jaminan +0,185 empa- wa variabel yang dominan mempengaruhi ada-
ti ini menunjukkan bahwa dengan adanya semua lah dimensi ketanggapan (responsiveness) dan
variabel independen, yaitu mutu pelayanan kese- empati (empathy). Hal ini sesuai dengan teori
hatan berdasarkan dimensi bukti fisik (tangiable), Parasuman et al. yang mengembangkan suatu
kehandalan (reability), ketanggapan (responsive- model SERVQUAL yang memiliki multi skala
ness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty) yang dikembangkan untuk mengakses persepsi
semakin meningkatkan kepuasan pasien. Variabel pasien terhadap mutu pelayanan. Lima dimensi
yang paling dominan mempengaruhi adalah varia- yang diteliti adalah tangibles, reliability, respon-
bel ketanggapan (responsiveness) dan empati (em- siveness, assurance, dan empathy. Ini berdasarkan
phaty) (Tabel 4). temuan kesenjangan antara harapan konsumen dan
pengalaman yang bisa saja positif atau negatif ter-
PEMBAHASAN gantung harapan lebih tinggi dari pengalaman atau
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat harapan lebih rendah atau sama dengan pengala-
hubungan antara masing-masing dimensi mutu man dalam.10 Perangkat SERVQUAL terdiri atas
pelayanan, yaitu ada hubungan antara dimensi 22 pasang pertanyaan skala Likert yang didesain
mutu pelayanan bukti fisik (tangiable), kehanda- untuk mengukur tingkat harapan pasien pada se-
lan (reliability), ketanggapan (responsiveness), ja- buah pelayanan dan persepsi pasien terhadap jasa
minan (assurance), dan empati (empathy) dengan yang disediakan sebuah organisasi. Untuk menilai
44
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 1, Maret 2016
kualitas layanan, kesenjangan untuk setiap per- setiap golongan.3 Responden pada penelitian ini
tanyaan dihitung berdasarkan membandingkan dinilai tanpa melihat kelas jaminan BPJS yang di-
skor persepsi dengan skor harapan. Rerata gap miliki. Ternyata secara keseluruhan memperlihat-
positif berarti bahwa harapan pelanggan terpenuhi kan bahwa ada hubungan mutu pelayanan kese-
atau terlampaui, sedangkan rerata negatif berarti hatan berdasarkan dimensi bukti fisik (tangiable),
sebaliknya.11 kehandalan (reability), ketanggapan (responsive-
Hal ini berbeda dengan hasil yang didapat- ness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty)
kan oleh Ningrum et al. tahun 2014 yang me- dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang
neliti tentang mutu pelayanan dalam kaitannya rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Syekh
dengan kepuasan di Surabaya menunjukkan bah- Yusuf Gowa tahun 2015.
wa ada 26,6% responden menyatakan kurang baik,
dikarenakan responden masih merasakan ketidak- KESIMPULAN DAN SARAN
puasan tehadap petugas kesehatan yang kurang Berdasarkan hasil penelitian yang
memberikan informasi secara lengkap dan jelas telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ter-
tentang kondisi kesehatan pasien.3 dapat hubungan mutu pelayanan kesehatan de-
Kepuasan adalah suatu keadaan ketika ke- ngan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang rawat
butuhan, keinginan, dan harapan pasien dapat inap Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
dipenuhi melalui produk/jasa yang dikonsum- Gowa tahun 2015. Terdapat hubungan mutu pe-
si.12 Pendapat ini dikuatkan oleh Kotler yang layanan kesehatan berdasarkan dimensi bukti
mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah fisik (tangiable) dengan kepuasan pasien peserta
tingkat perasaan seseorang setelah membanding- BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
kan kinerja (hasil) yang dirasakan dibandingkan Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun 2015, terdapat
dengan harapannya.13 Mutu merupakan pertim- hubungan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan
bangan dalam pembuatan keputusan yang paling dimensi kehandalan (realibility) dengan kepuasan
mendasar dari seorang pelanggan untuk memakai pasien peserta BPJS di ruang rawat inap Rumah
suatu produk barang atau jasa. Nilai mutu didasar- Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun
kan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap 2015, terdapat hubungan mutu pelayanan kese-
produk atau jasa pelayanan.14 Mutu pelayanan hatan berdasarkan dimensi ketanggapan (respon-
kesehatan umumnya dikaitkan dengan kepuasan siveness) dengan kepuasan pasien peserta BPJS
pelayanan kesehatan kepada perorangan yang di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
diberikan oleh suatu institusi atau fasilitas keseha- Syekh Yusuf Gowa tahun 2015. Terdapat hu-
tan seperti rumah sakit.15 bungan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan
Dengan adanya BPJS, mutu pelayanan yang dimensi jaminan kepastian (assurance) dengan
diberikan pada pasien sudah ditentukan. Sebagian kepuasan pasien peserta BPJS di ruang rawat inap
besar hal tersebut memengaruhi tingkat kepua- Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa
san pasien BPJS, yang pemberlakuan peraturan- tahun 2015, terdapat hubungan mutu pelayanan
nya diberikan secara merata pada seluruh peser- kesehatan berdasarkan dimensi empati (empathy)
ta BPJS dengan mutu pelayanan yang sama dari dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang
45
Nurfardiansyah Burhanuddin : Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Syekh [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;
Yusuf Gowa tahun 2015. 2012.
Saran dari penelitian ini adalah diharapkan 7. Dalinjong P, A. dan Laar A, S. The Nation-
Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf dapat al Health Insurance Scheme: Perceptions and
tetap mempertahankan bukti fisik berupa fasilitas Experiences of Health Care Providers and Cli-
fisik, peralatan dan penampilan petugas, diharap- ents in Two Districts of Ghana. Health Eco-
kan RSUD Syekh Yusuf agar mempertahankan di- nomics Review. 2012; 2(13): 1-13.
mensi kehandalan berupa pelayanan yang akurat 8. Immas, H. A. P., et al. Pengaruh Kualitas Pe-
, handal dan dapat dipercaya. Diharapkan RSUD layanan terhadap Kepuasan Pasien di Rumah
Syekh Yusuf agar mempertahankan dimensi Sakit Islam Kota Magelang. Jurnal Berkala
ketanggapan berupa pelayanan yang tepat waktu Administrasi Bisnis. 2013; 2 (1): 1-7.
dan penuh persiapan, diharapkan RSUD Syekh Yu- 9. Simbala, W., et al. Hubungan antara Kuali-
suf agar mempertahankan dimensi jaminan berupa tas Jasa Pelayanan Perawat dengan Tingkat
pelayanan oleh SDM yang berkompetensi, aman Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah
dan ramah dalam melayani, diharapkan RSUD Sakit Islam Sitti Maryam Kota Manado. Jur-
Syekh Yusuf agar mempertahankan dimensi em- nal Berkala Adimistrasi Kebijakan Kesehatan.
pati berupa pelayanan yang empatik dan ko- 2013;1(8):1-6.
munikatif, dan pada penelitian selanjutnya, per- 10. Daniel C, N. dan Berinyuy L, P. Using The
lu membahas variabel-variabel lain terkait mutu SERVQUAL Model to Assess Service Quali-
pelayanan terhadap kepuasan yang tidak dibahas ty and Customer Satisfaction. [Tesis]. Swedia:
pada penelitian ini. Umea School of Business; 2010.
11. Ramez, W. S. Patients’ Perception of Health
DAFTAR PUSTAKA Care Quality, Satisfaction and Behavioral In-
1. Sugiharti. Analisis Faktor- faktor yang Mem- tention: An Empirical Study in Bahrain. Inter-
pengaruhi Kepuasan Pasien dan Pengaruhnya national Journal of Business and Social Sci-
Terhadap Minat Mereferensikan Pelayanan ence. 2012; 3(18): 131-141.
Rawat Jalan pada RS. PKU Muhammadiyah 12. Supriyanto dan Ernawaty. Pemasaran Industri
Gubug Kabupaten Grobogan. Jurnal Ilmu Ma- Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit ANDI;
najemen dan Akuntan. 2010; 3(8): 1-11. 2010.
2. Zarei, A., et al. Service Quality of Private 13. Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kese-
Hospitals: The Iranian Patients’ Perspective. hatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2013.
BMC Health Services. 2012; 12(31): 1-7. 14. Poniman, B. dan Supriyono. Pengaruh Dimen-
3. Ningrum R, M., et al. Hubungan Mutu Pe- si Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pa-
layanan Kesehatan BPJS terhadap Kepua- sien Rumah Sakit “Nirmala Suri” Kabupaten
san Pasien di Poliklinik THT Rumkital dr. Sukoharjo. Jurnal Berkala Ekonomi. 2013;
Ramelan Surabaya. Jurnal Berkala Keper- 2(3): 1-15..
awatan. 2014; 20(1): 1-21. 15. Hermanto D., et al. Persepsi Mutu Layanan
4. Khairani, L. Faktor-Faktor yang Mem- dalam Kaitannya dengan Kepuasan Pa-
pengaruhi Kepuasan Pasien Rawat Jalan sien Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. H.
RSUD Pasaman Barat. Jurnal Berkala Kese- Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kaliman-
hatan Masyarakat. 2010; 9(3): 1-20.. tan Timur. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
5. UU No 24 Tahun 2011. Tentang Badan Forikes. 2012; 3(2): 60-68.
Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta: Ke- 16. Rahmawati A, F. dan Supriyanto, S. Mutu
mentrian Kesehatan. Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Dimensi
6. Fatima, D. Perbandingan Kepuasan antara Pa- Dabholkar di Ruang Rawat Inap Penyakit Da-
sien Askes dan Pasien Jamkesmas di Poliklinik lam. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia.
Penyakit Dalam RRUP dr. Kariadi Semarang. 2013;1(2): 132-139.
46