Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 5

Image to Image Registration


GD3205 PENGINDRAAN JAUH
Dosen Pengajar:
Bambang Edhi Laksono

Disusun oleh :

Amri Rasyidi 15114045

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
BAB I

Pendahuluan

1.1 Pendahuluan

Penginderaan jauh (Remote Sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah
atau fenomena yang dikaji.
Citra yang diperoleh dari akuisisi data dengan satelit masih mengandung
banyak kesalahan/error. Error pada citra dapat dibedakan menjadi 2 macam,
geometric error dan radiometric error. Geometric error bisa terjadi karena
faktor dari kamera pada satelit, dengan sudut pandang yang sempit dan jarak
satelit yang sangat jauh dari bumi, kesalahan sangat mungkin terjadi. Selain
kesalahan tadi, citra juga masih belum bisa digunakan karena citra hasil
akuisisi masih belum memiliki nilai koordinat yang benar.
Salah satu metode koreksi geometrik adalah dengan image to image
registration. Registrasi adalah proses geometris yang mengatur 2 atau lebih
set citra sehingga setiap sel tanah pada area tersebut bisa di superimpose
secara digital maupun visual. Berbeda dengan rektifikasi, proses registrasi
memanfaatkan citra atau peta lain yang sudah terkoreksi dengan skala yang
sama.
Pada praktikum kali ini akan diberikan set citra yang sudah terkoreksi secara
geometrik sebagai acuan untuk melakukan registrasi citra pada set citra yang
belum terkoreksi.
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk :


1. Mengetahui tahapan koreksi geometrik dengan metode registrasi
menggunakan software ENVI
1.3 Manfaat

1. Memahammi manfaat koreksi geometrik dalam pengolahan data citra


satelit
1.4 Metodologi

1. File > open > landsat > GeoTIFF with metadata


2. Buka metadata Landsat 8
3. Lakukan selection area dengan ROI. Pilih yang Rectangle, kemudian
draw pada area yang akan dipilih. Area yang dipilih ini untuk
menentukan koordinat GCP
4. Ketikkan "Subset" pada toolbox, pilih Subset Data from ROIs, pilih citra
Landsat 8. Kemudian mucul window baru, select hasil ROI-nya, pilih
tempat untuk meletakkan output file-nya, klik OK. Lakukan hal yang
sama pada citra Landsat 5
5. Buka "Image Registration Workflow" melalui toolbox. Pilih citra landsat
8 sebagai base image file, karena merupakan citra yang telah dikoreksi
geometric. Kemudian, pilih citra landsat 5 sebagai warp image file,
karena merupakan citra yang akan dikoreksi geometric > Next. Pilih tab
seed tie point > klik start editing > klik pada titik yang sama yang terletak
pada citra landsat 5 dan landsat 8
6. Setelah selesai klik stop editing > Next > Show Table untuk melihat nilai
residu hasil image registration workflow tersebut

7. Setelah itu klik Next > pilih type output file menjadi TIFF > finish.
Didapatkan hasil sebagai berikut
1.5. Studi Literatur

Citra digital yang diakuisisi melalui wahana airborne maupun spaceborne


biasanya masih memiliki kesalahan geometri sistematis maupun
nonsistematis. Beberapa dari kesalahan ini bisa dikoreksi dengan ephemeris
dari wahana dan distorsi sensor internal yang diketahui karakteristiknya.
Kesalahan lainnya hanya dapat dikoreksi dengan menyocokkan koordinat dari
fitur fisis yang direkam dari peta atau GPS. Kesalahan geometrik yang bisa
dikoreksi dengan karakteristik sensor dan data ephemeris meliputi : skew,
mirror-scan velocity variance, panoramic distortion, platform velocity, dan
perspective geometry. (Berstein, 1983)
Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang dapat diprediksi dan bisa
dikoreksi dengan persamaan matematis, kesalahan ini biasanya dikoreksi
selama preprocessing. Sedangkan kesalahan nonsistematis biasanya dikoreksi
secara statistik dengan membandingkan GCP.
Terdapat 4 tingkatan berbeda koreksi geometrik dari citra inderaja :
1. Registrasi : pengaturan satu citra ke citra lainnya pada area yang sama
2. Rektifikasi : pengaturan satu citra ke peta sehingga citra tersebut
planimetris, seperti peta
3. Geocoding : kasus khusus pada rektifikasi yng meliputi pengaturan skala
ke pixel GIS seragam yang standar
4. Orthorektifikasi : koreksi pada citra, pixel demi pixel untuk distorsi
topografi
Salah satu jenis registrasi adalah image-to-image registration. Metode ini
menyocokkan satu citra ke citra lainnya sehingga area geografis yang sama
diposisikan secara tepat dengan satu citra sebagai acuan. Koreksi geometri
jenis ini digunakan saat tidak diperlukan tehubungnya tiap pixel pada citra
(x,y) dengan koordinat pada peta.
BAB II

Isi

2.1 Hasil

Setelah dilakukan koreksi citra, kita akan mendapatkan citra hasil koreksi
serta bisa mengamati seberapa baik kita melkukan koreksi tersebut. Hal ini
bisa kita lakukan dengan mengamati RMS yang kita peroleh.

Gambar 1 Tabel RMS

Gambar 2 Citra hasil koreksi


2.2 Pembahasan

Image correction merupakan proses perbaikan citra secara geometris. Proses


ini dilakukan untuk menghilangkan kesalahan kesalahn yang ada selama
akuisisi data. Terdapat berbagai macam jenis koreksi citra yang bisa
digunakan sesuai dengan kesalahan yang terjadi dan output yang diinginkan
oleh operator. Koreksi dilakukan sesuai kebutuhan agar tidak berlebihan dan
tetap bisa digunakan untuk mengekstraksi informasi yang ada didalam citra
tersebut.

Akurasi citra hasil koreksi dapat diuji dengan menghitung besar


penyimpangan citra terhadap citra referensi. Pada praktikum ini koreksi
geometrik dilakukan dengan memanfaatkan 14 titik ikat yang memiliki nilai
RMSE sebesar 0,387678. Besaran ini bergantung pada kemampuan operator
mengamatik kedua citra dan menempatkan titik. Semakin kecil nilai RMSE,
maka semakin baik pula akurasi citra yang dihasilkan. Pada praktikum kali ini
RMSE diberikan standar agar tidak melebihi 0,6 satuan.

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

 Koreksi geometrik dilakukan dengan metode registrasi citra ke citra


 RMSE yang didapat bernilai 0,387678
 RMSE tersebut masuk kedalam toleransi
Daftar Pustaka

Jensen, J. R. (2004). Geometric Correction.


Lillesand, T., Kiefer, R. W., & Chipman, J. (2000). Remote Sensing and Image
Interpretation. New York: John Wiley and Sons Inc.
Ramsey, R. D. (2014). Geometric Correction of Remotely Sensed Data. RSCC, 1.

Anda mungkin juga menyukai