Seorang laki – laki umur 21 tahun datang ke tempat praktek dokter gigi
mengeluh malu saat tersenyum karena gigi depan atas berlubang, ngilu bila
terkena minuman dingin, dan belum pernah ada keluhan sakit cekot – cekot dan
spontan. Pasien menginginkan untuk dilakukan penambalan sewarna gigi. Hasil
pemeriksaan klinis tampak gigi 13 karies profunda klas IV klasifikasi GV Black.
Tes vitalitas positif, tes perkusi dan tekanan negatif, tidak ada kegoyangan, dan
kondisi gigi masih bisa diperrtahankan. Pemeriksaan radiografik tidak ada
resorbsi tulang alveolar. Diagnosa klinis gigi 13 adalah pulpitis reversibel. Dokter
gigi merencanakan penumpatan pada gigi 13 dengan restorasi plastis sandwich.
1
STEP 1
MENGKLARIFIKASI ISTILAH
2
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
3
STEP 3
Keunggulan GIC :
4
- GIC mengandung Fluor sehingga mampu
mencegah karies sekunder
- Murah dibandingkan dengan menggunakan bahan
restorasi tunggal
- GIC dan dentin memiliki ikatan ionic bond
- Gic dan komposit memiliki ikatan mechanic bond
Kekurangan : GIC hidrofilik sedangkan komposit hidrofobik jadi
lama kelamaan akan berubah warna atau
mengalami diskolorasi
- GIC
- Resin komposit
- Esta : Asam Phosfat 10%
- Lining : Kalsium hidroksida
- Dentin conditioner
5
Karies Profunda Kelas IV
Pulpitis Reversible
Indikasi dan
Kontraindikasi
Restorasi Plastis Sandwich
STEP 4
MAPPING
6
7
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
8
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
9
STEP 7
1. Open Sandwich
10
restorasi resin komposit dan GIC pada restorasi ini dibiarkan terbuka
sehingga memungkinakan melepaskan fluor.
2. Closed Sandwich
11
LO 2. Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Indikasi dan Kontraindikasi
Restorasi Plastis Sandwich
12
GIC memiliki respon yang lemah terhadap pulpa. Sifat GIC yang
biokompatibel ini dikarenakan oleh asam poliakrilat yang merupakan salah
satu komponen GIC kandungannya lemah, dengan makromolekul yang
berat, dan mudah untuk berikatan dengan kalsium gigi, sehingga
membuatnya sulit untuk bergerak dalam tubulus dentin. GIC bersifat
biokompatiel tidak hanya pada jaringan pulpa, namun juga pada jaringan
periodontal karena GIC mampu mengurangi biofilm subgingiva. Oleh
karena sifat GIC yang biokompatibel terhadap jaringan pulpa dan jaringan
periodontal serta dapat melepas fluoride, maka GIC dapat digunakan
sebagai bahan basis pada restorasi plastis sandwich pada gigi desidui
dimana anak-anak memiliki sensitivitas jaringan yang tinggi dan rentas
terhadap karies (Bonsor and Pearson, 2013); (Rizzante et al., 2015).
6 Selain itu juga bias digunakan pada semua kavitas (Lestari,2012), namun
pada kavitas yang luas (Garg, 2015).
7 Terdapat satu atau lebih kavitas yang marginnya terletak pada daerah
dentin-like servical (Heymann et. al., 2013).
8 Ketika bagian dari margin gingival proksimal dari kavitas klas II meluas
melewati Cemento Enamel Junction dan tidak lagi menyisakan enamel
cavo surface (Heymann et. al., 2013).
GIC yang digunakan sebagai basis memiliki adaptasi yang baik terhadap
dinding kavitas (Tunjung,2010)
Bersifat antikariogenik
14
b. Bur Fissure Silindris Flat End
c. Cotton Pellet
d. Agate Spatula (Lestari, 2012)
e. Finishing Bur
f. Light-cured (Supriyanto, 2013)
15
3. Pemberian kondisioner dengan asam poliakrilat 10% pada permukaan
kavitas.
4. Pemberian GIC di tunggu hingga setting (5 menit).
5. Etsa dengan asam phospat 37% dan ditunggu 15 detik.
6. Dilakukan pencucian dengan air selama 30 detik.
7. Pemberian resin bonding dan disinari dengan light cure selama 10
detik.
8. Pemberian resin komposit dan disinari selama 40 detik (Khan, 2015).
9. Finishing menggunakan finishing bur untuk membuang resin komposit
yang berlebih menggunakan finishing bur sehingga didapatkan
permukaan yang rata.
10. Polishing menggunakan rubber cups (Supriyanto, 2013).
16
c. Prosedur restorasi sandwich pada tumpatan klas IV :
1. Preparasi dimulai dengan menggunakan round bur kecil untuk membuka
akses masuk dan membuang dentin karies (Gambar 4.1), kemudian menggunakan
fine tappered fissure bur untuk memperluas dan membentuk kavitas sesuai
outline. Selanjutnya dibuat bevel (Garg, 2015).
https://www.youtube.com/watch?v=GN8r_5vvdHE
Preparasi Class IV pada gigi anterior memiliki 11 line angles dan 6 point
angles (Gambar 4.3)
Line Angles
17
1. Faciogingival
2. Linguogingival
3. Mesiofacial
4. Mesiolingual
5. Mesiopulpal
6. Faciopulpal
7. Linguopulpal
8. Axiogingival
9. Axiolingual
10. Axiofacial
11. Axiopulpal
Point Angles
18
Gambar 4.5 Pemberian Kondisioner
https://www.youtube.com/watch?v=ft-qBYqIv4U
Pada tahap awal dari setting semen, finishing dan polishing Glass Ionomer
Cement ditunda untuk paling sedikit 24 jam setelah penempatan semen. Tetapi
dalam kasus yang menggunakan of Resin Modified Glass Ionomer Cements,
finishing dapat dimulai setelah penempatannya. Setelah menempatkan
restorasi, dilakukan prosedur finishing. Finishing restorasi dilakukan dengan
bantuan diamond bur, soflex disk (Gambar 4.6) dan strip abrasif (Gambar 4.7)
dalam kondisi lembab (Garg, 2015).
20
4.4. Teknik Open dan Close Sandwich
a. Open Sandwich
Open sandwich merupakan teknik yang mengaplikasikan lapisan pengganti
dentin sampai berbatasan dengan tepi cavosurfaced enamel margin sehingga glass
ionomer cement berkontak dengan environtment oral (Gambar 4.7).
b. Closed Sandwich
Closed sandwich merupakan teknik yang mengaplikasikan glass ionomer cement
pada lapisan dentin sehingga glass ionomer kaca tidak berkontak dengan
environtment oral (Gambar 4.8).
21
DAFTAR PUSTAKA
Arora, Vipin, Nikhil, Vineeta, Sawani, Shefali, and Arora, Pooja. 2013. The Open
3784-3882.
22
Favaro, L. Candia. M, P, dkk. Glass Ionomer Cements and Their Role In The
Francisconi, Luciana Favaro. dkk. 2009. Glass Ionomer Cement and Their Role In
Garg, Nisha. Garg, Amit. 2015. Textbook of Operative Dentistry 3 rd Edition. India:
Heymann, Harald. O., et. al. 2013. Sturdevant’s Art and Science of Operative
Dentistry. Sixth Edition. Canada: Elsevier.
25(11) : 781-784.
kaca (sik) Fuji® II dan Fuji® IX. Jurnal Material Kedokteran Gigi.
1(2):139-144.
Nugraheni, T. 2010. Efek Ketebalan Semen Ionomer Kaca Dan Resin Komposit
17(1): 11-14.
23
Sidhu, S; Nicholson.S,J. A Review of Glass-Ionomer Cements for Clinical
Supriyanto, Ratih, Diatri Nari Dan Daradjati, Sri. 2013. Pengaruh Aplikasi Resin
24