Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

BUAH DAN BIJI

DISUSUN OLEH :

NADIA VERMONI SUCI

4163341038

EKSTENSI A 2016 PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya makalah Tugas Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan ini dapat diselesaikan dengan judul
jurnal Struktur Anatomi Buah dan Biji

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen Mata Kuliah Anatomi
Tumbuhan yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan tugas ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas
ini.

Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, kami selaku yang menjalankan tugas
memohon maaf mengingat kami masih dalam tahap pembelajaran. Kami berharap Bapak/Ibu
Dosen selalu memberikan arahan dan bimbingan bagi kami untuk ke depannya.

Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.

Medan, 21 Mei 2018

Nadia Vermoni Suci

4163341038

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 25

2
BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat,
hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang Ilmu
Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri.
Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan saja, tapi juga bertugas menentukan apakah fungsi masing-masing
bagian itu dalam kehidupan tumbuhan kususnya bagian buah dan biji yang akan dikupas dalam
makalah ini yang tiap bentuk dan susunan tubuh dapat diterangkan bagaimana filogeninya dan
apa fungsinya.
Dalam uraian-uraian berikut, tekanannya terletak pada bagaimana bentuk dan susunan
menurut kenyataanya dan istilah apa yang dipergunakan dalam menyatakan secara verbal bentuk
dan susunan tadi, disamping itu seberapa boleh baru diberikan keterangan-keterangan mengenai
fungsi, asal serta data lainnya.
Adapun dalam makalah ini dijelaskan tentang morfologi bagian tanaman terutama biji
dan buah. Morfologi biji dan buah berupa pengamatan bentuk luar dan bagian-bagian dari biji
dan buah tersebut. Pengamatan morfologi biji dan buah sangat penting dalam kegiatan usaha
pertanian. Dengan mengetahui morfologi biji dan buah, kita dapat mengetahui ciri-ciri biji dan
buah yang baik dan mengetahui bagian-bagian tanaman yang kemudian dapat dikembangbiakan.
Dalam kaitannya dengan pertanian, morfologi biji dan buah juga sangat berperan penting dalam
kegiatan pemuliaan tanaman.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. POLINASI

PENYERBUKAN BUNGA (POLINASI), PERTUMBUHAN, SERTA


PERKEMBANGANNYA

Dalam proses penyerbukan bunga, maka melibatkan alat kelamin jantan (dalam hal ini
polen), dan alat kelamin betina (kepala putik). Namun dalam proses penyerbukannya tidak
pernah terlepas dari kehadiran atau bantuan angin, serangga, burung, dan lain macamnya.

Gambar di atas merupakan ilustrasi proses penyerbukan bunga (polinasi) yang diawali
dengan jatuhnya polen/butiran serbuk sari yang kaya akan hormon auksin ke bagian kepala putik
akibat adanya pengaruh dari luar misalnya karena adanya gerakkan angin atau gerakkan kaki
serangga atau kaki burung. Secara langsung pengaruh luar ini. Misalnya kaki serangga akan
bergerak menyentuh bagian kepala sari kemudian membuat serbuk sari (polen) tersebut jatuh ke
kepala putik yang lengket karena adanya serbuk sari/polen yang terletak di ujung putik tadi
(meskipun tidak selalu harus berada dalam tumbuhan atau bunga yang sama), sehingga
memungkinkan polen yang sudah matang akan tumbuh ke bagian bawah karpel dan

4
menuangkan sel-sel sperma ke dalam kantung embrio, sehingga menyebabkan terjadinya
pembuahan sel. Dalam prosesnya, sel yang generatif ini akan membelah diri secara mitosis dan
membentuk dua sel sperma, yaitu gamet jantan. Butiran serbuk sari dengan sebuah tabung yang
mengandung dua sel sperma adalah gametofit jantan dewasa.

Dengan diatur oleh atraktan kimia tertentu, yaitu kalsium, kemudian ujung tabung serbuk
sari itu memasuki ovarium, seterusnya hingga menerobos mikropil/celah integumen dan
kemudian membebaskan kedua sel spermanya tersebut di dalam kantung emberio. Satu sel
sperma akan membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sedangkan sperma yang lainnya akan
menyatu dengan dua nukleus polar pada sel pusat yang besar pada kantung embrio dan
membentuk sel triploid (3n) yang akan berkembang menjadi suatu jaringan nutritif
(penyimpanan makanan) yang disebut endosperma. Pada fertilisasi ganda, menjamin
endosperma hanya akan berkembang pada bakal biji, dimana sel telur telah dibuahi. Bakal biji
tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan ovarium akan berkembang menjadi buah
yang akan membungkus biji tersebut (tergantung pada spesies tumbuhannya).

2. FERTILISASI

Fertilisasi adalah proses pembuahan atau peleburan gamet jantan dan gamet betina,
dibagi 2 yaitu:

5
1. Fertilisasi internal, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina.
2. Fertilisasi eksternal, yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh induk betina/air.

Proses fertilisasi pada tumbuhan

Setelah terjadi penyerbukan pada bunga, maka serbuk sari di kepala putik akan
membentuk saluran-saluran menuju ke bakal biji yang disebut buluh serbuk atau buluh sari.

Pada saat itu, inti vegetatif berjalan di muka dan diikuti inti generatif. Fungsi dari inti
generatif adalah mengatur pertumbuhan buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji.

Inti generatif dibagi 2, yaitu:

1. Inti generarif 1, untuk membuahi inti sel telur dan membentuk zigot.
2. Inti generarif 2, untuk membuahi inti kandung lembaga sekunder dam membentuk
endosperm atau putik lembaga.

Menjelang mencapai bakal buah, inti generatif membela menjadi 2. Setelah sampai di
pintu bakal biji, inti vegetatif melebur, kemudian inti sperma masuk ke dalam bakal biji melalui
mikrofil.

Fertilisasi pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)

Pada tumbuhan, inti spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk sari akan membuahi sel
telur sehingga dihasilkan zigot saja sehingga akan disebut pembuahan tunggal.

Fertilisasi pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)

Di dalam bakal biji ada 2 buah inti, yaitu inti sel telur dan inti kandung kenbaga
sekunder. Inti sperma 1 membuahi sel telur dan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi
keping lembaga, sedangkan inti sperma 2 akan membuahi inti kandung lembaga sekunder dan
menghasilkan putik lembaga. Jadi pada bakal biji terjadi 2 kali pembuahan sehingga disebut
pembuahan ganda.

6
Keterangan:

1. Inti vegetatif berguna untuk mengatur pertumbuhan buluh serbuk sari menuju bakal biji.
2. Inti sperma 1 berguna untuk membuahi inti sel telur dan membetuk zigot.
3. Inti sperma 2 berguna untuk membuahi kandung lembaga sekunder dan membentuk
endosperm atau putik lembaga.
A. Proses Terbentuknya Buah dan Biji

Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan
pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan
pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian dinamakan partonekarpi
(parthenenocarpy). Buah yang terjadinya tanpa penyerbukan dan pembuahan biasanya tidak
mengandung biji, atau jika terdapat adanya biji, biji itu mengandung lembaga. Jadi bijinya tidak
dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Apabila penyerbukan pada bunga telah terjadi
dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah, seringkali bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah sedang umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan
bagian-bagian bunga selai bakal buah segera mejadi layu dan gugur. Dari putik sendiri disebut
hanya bakal buahnya. Karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula sepertihalnya
dengan bagian bagian yang lain. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur
melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah
itu sendiri sehingga tidak merupakan suatu bagian yang penting dari buah. Misalnya, daun-daun
pelindung, daun-daun kelopak, tangkai kepala daun, dan kepala putik.

Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Dengan dihasilkannya biji, maka tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan
dapat pula menyebar ke lain tempat.

7
1. Buah

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai
dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-bagian
bunga yang lain. Buah mengandung biji. Bagi para ahli biologi (biologiwan), istilah buah tidak
hanya terbatas pada macam yang sukulen yang kita nikmati. Pada setiap macam itu buah-buah
ini membantu menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus sehingga
disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau bulu hewan, sehingga dapat
terbawa ke tempat lain.

8
Tumbuhan biji merupakan bentuk kehidupan tumbuhan yang paling tinggi di bumi dan
merupakan jenis yang paling dominan. Tumbuhan ini menghasilkan biji untuk berkembang biak
sehingga sering disebut spermatophyta. Karena mempunyai bunga, maka tumbuhan tersebut
dinamakan antophyta dan dapat disebut phanerogamae sebab perkembangbiakannya kelihatan
nyata. Tumbuhan yang alat perkembangbiakannya tersembunyi dinamakan cryprogamae.

Pada pembentukan buah ada kalanya pembagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh
dan merupakan suatu bagian buah. Sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan bagian-bagin bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan
tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak
merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya:
1. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan
kita kenal kemudian dengan pembungkus tongkol jagung (klobot).
2. Daun-daun kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut
merupakan bagian buah.
3. Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah misalnya pada jagung, yang
kita kenal sebagai rambut jagung.
4. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang
sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis
tadi.

Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak
terbungkus yang dinamakan buah telanjang atau buah sejati.
Sedangkan yang dinamakan buah palsu atau semu yaitu apa yang dinamakan buahnya
justru bagian bunag yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang
penting.

9
B. Perbedaan Buah Semu dan Buah Sejati

Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak pada buah terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur, umumnya merupakan buah yang tidak
terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah
sejati atau buah sejati atau buah sungguh.

Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut
mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang
paling menarik perhatian. Dalam kehidupan sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak
dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian
rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu
atau buah semu (fructus spurious). Pada buah semu, buah yang sesungguhnya seringkali tertutup
(tidak kelihatan), sehingga buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus clauses).
Perkecualian kecuali ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan
metenya) tetap kelihatan.

Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya
buah semu, misalnya tangkai bunga, dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, dasar
bunga pada bunga tunggal, kelopak bunga, tenda bunga, dan ibu tangkai pada bunga majemuk.

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga itu yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih

10
menarik, dan merupakan bagian buah yang bermanfaat, serta dapat dimakan), sedang
buah yang sesungguhnya seringkali tersembunyi.
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu jika buah yang terbentuk dari bakal buah, dan
jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian
buah yang penting (tidak berarti).

1. Buah Semu

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau
dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi.

Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Buah semu tunggal

Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah
dan ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya tangkai bunga pada buah jambu
monyet (Anacardium occidentale L.) dan kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima
L.).

11
b. Buah semu ganda

Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di
samping itu ada bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
menyolok (seringkali bagian bunga yang penting), misalnya pada buah arbe (Fragaria vesca L.).

c. Buah semu majemuk

Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti buah saja, misalnya pada buah nangka (Artocarpus integra
Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda
bunga yang pad ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah yang
bersifat semu (palsu).

12
2. Buah Sungguh (Buah Sejati)

Sama halnya dengan buah semu, buah sejati dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu
buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

a. Buah sejati tunggal

Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah
saja, dimana pada buah ini dapat berisi satu biji atau lebih dan dapat pula tersusun dari satu atau
banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya buah mangga (Mangifera indica
L.) yang mempunyai satu ruang dengan satu biji.

Buah sejati tunggal dapat pula dibedakan dalam dua golongan, yaitu buah sejati tunggal
yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus). Buah sejati tunggal yang
kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan berkayu seperti kulit
yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Buah sejati tunggal yang
berdaging (carnosus), yaitu buah sejati tunggal dimana mempunyai dinding buah yang tebal
berdaging. Dinding buah (pericarpium) mempunyai tiga lapisan, yaitu:

1) Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis dan seringkali kuat
atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.

13
2) Kulit tengah (mesocarpium), merupakan lapisan yang biasanya tebal berdaging atau
berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang disebut daging
buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.).
3) Kulit dalam (endocarpium), merupakan lapisan yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung biji, dimana seringkali cukup tebal dank eras, misalnya pada kelapa (Cocos
nucifera L.).
b. Buah sejati ganda

Buah sejati ganda, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, dan kemudian
tumbuh menjadi buah sejati, tetapi semuanya tetap berkumpul pada satu tangkai, misalnya pada
cempaka (Michelina champaca Bail.).

Menurut sifatnya, buah sejati ganda dapat dibedakan, yaitu buah kurung ganda, buah batu
ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda.

c. Buah sejati majemuk

Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-
masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul,
sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius
Sol.).

14
Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah majemuk dapat dibedakan atas buah buni
majemuk, buah batu majemuk, dan buah kurung majemuk.

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering


A. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau
masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
1. Buah padi (caryopsis).
2. Buah kurung (achenium).
3. Buah keras (nux).
4. Buah keras bersayap (samara).
B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa
hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
1. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang
berisi satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian
buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
a. Buah berbelah dua (diachenium).
b. Buah berbelah tiga (triachenium).
c. Buah berbelah empat (tetrachenium).
d. Buah berbelah banyak (polyachenium).
2. Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
a. Buah berkendaga dua (dicoccus).
b. Buah berkendaga tiga (tricoccus).
c. Buah berkendaga lima (pentacoccus).
d. Buah berkendaga banyak (polycoccus).

15
3. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri
atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu
sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
a. Buah bumbung (folliculus). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga
sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
b. Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan
yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.),
Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan
Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
c. Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah dengan susunan demikian ini umum
terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus
L.), sawi (Brassica juncea Coss), dll.
d. Buah kotak sejati (capsula).

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging


Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada
pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a. Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai
dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit
(belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan.
Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
- Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila
(Achras zapota L.), dll.
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti
kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
- Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
b. Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan
merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang
tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh

16
(Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan
yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya: markisa (Passiflora
quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.), dll.
c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni.
Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
- Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang
mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning
atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
- Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
- Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa
ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan
bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit
yaitu:
- Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
- Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging
seringkali dapat dimakan.
- Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan
nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan
menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat
dipencarkan dengan perantaraan air.
e. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat,
seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini
mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian
terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)

17
2. Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).

Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam
reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji; bahasa
Yunani: sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif
seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk
menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi relung-
relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah
beriklim dingin.

Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari tembuni (placenta). Tangkai
pendukung biji itu disebut tli pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar
dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji
terlepas dari tembunyinya. Bekas tali pusar umumnya Nampak jelas pada biji.
Pada biji adakalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi selaput biji
(arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubungi sebagian biji saja. Salut biji ada yang berdaging atau berair dan sering kali dapat
dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium
lappaceum L), dan lain-lain. Dan dapat juga menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji,
misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti

18
bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya
antara lain sebagai obat.
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian–bagian yang sama asalnya, misalnya:
integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta, bija. Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru, sedangkan
"bibit" (atau juga disebut "semai") adalah tanaman (atau hewan) muda siap tanam (kalau hewan,
siap dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau dibesarkan sampai umur tertentu atau hasil
perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).
Di samping itu dalam bahasa awam kata "biji" juga kerap dilekatkan secara kurang tepat:
'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga matahari --misalnya-- yang secara botani
sesungguhnya adalah buah kering tak memecah, sementara bijinya yang sejati terletak di
dalamnya. Juga 'biji' mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya, yang sebetulnya biji terlapis oleh
endokarp; yakni bagian dalam buah yang mengeras atau liat untuk melindungi biji yang
sesungguhnya.

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji , tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya
integumentum pada bakal biji, jika telah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari tembuni atau papan biji (placenta).

Pada umumnya, bagian-bagian biji dapat dibedakan atas kulit biji (spermodermis), tali
pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji (nucleus seminis).

A. Kulit Biji (Spermodermis)

19
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Kulit biji terdiri atas dua
lapisan, yaitu:

a. Lapisan kulit luar (testa) lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam ada yang
tipis, ada yang kaku seperti kulit dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga
dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda separti: merah, biru,
perang, dan lain-lain. Gambaranya ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai
permukaan yang keriput.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput, sering disebut juga kulit ari.
Walaupun telah dikemukakan tadi, bahwa kulit biji itu berasal dari integumentum, maka
belum berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari
integumentum yang dalam, karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal
biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, yaitu antara lain bagian jaringan nuselus yang
terluar.
Di atas telah dikemukakan, bahwa biji yang mempunyai kulit yang terdiri atas dua lapisan
itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti dapat kita saksikan sendiri pada
biji belinjo (Gnetum gnemon L), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya
mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat diliat pada belinjo itu masing-masing dinamakan:

a. kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna
hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b. kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu menyerupai kulit
dalam (endocarpium) pada buah batu.
c. kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti
biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis
tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat di temukan bagian-bagian lain, misalnya:
1) Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada
kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh

20
angin. Biji yang bersayap kita dapati pada spatoda ( Spathodea campanulata P.B.), kelor
(Moringa olieifera Lamk.).
2) bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan
beterbangannya biji oleh tiupan angin, contohnya, pada biji kapas (Gossypium).
3) Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada
durian biji (Durio zibethinus Murr).
4) Salut biji semu (arillodium), tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle).
Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
5) Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali
pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain
kulit biji, contohnya kacang panjang (Vigna sinensis Endl.), kacang merah ( Phaseolus
vulgaris L. ), dan lain-lain.
6) Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7) Bekas berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitilis vinifera L)
8) Tulang biji (raphe), terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), misalnya pada biji jarak (Ricinus
communis L)
B. Tali pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada
biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
C. Inti biji (nucleus seminis )
Inti biji merupakan semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji terdiri dari
lembaga dan putih lembaga. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru. Dan putih
lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa perkecambahan.

21
D. Lembaga(embryo)
Lembaga merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Ketiga bagian utama
tubuh tumbuhan, yaitu:
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang. Akar lembaga ini ujungnya menghadap kearah liang biji, dan
pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui
liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun
lembaga mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara lain: sebagai tempat penimbun
makanan yang lalu kelihatan tebal, sebagai alat untuk melakukan asimilasi, sebagai alat
penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus), di bagi dalam dua bagian yaitu ruas batang di atas daun
lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan
pucuk lembaga (plumula). Pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu
selubung yang di sebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).
a. Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
a. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga.
Tumbuhan yang lembaganya hanya mempunyai satu daun lembaga disebut
tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae), karena biji tampak utuh tunggal.
b. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, dan
tumbuhan ini tergolong dalam tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)
c. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga lebih dari dua daun lembaga,
tumbuhan ini kdapat kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang
(gymnospermae).

22
E. Putih lembaga (albumen)
Putih lembaga merupakan bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat
cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan
zat makanan cadangan putih lembaga di bedakan menjadi putih lembaga dalam
(endospermium) hanya dapat di temukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae), dan putih
lembaga luar (perispermium) jika berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari
nuselus entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea
mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya
terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.)

F. Kecambah (Plantula)
Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan
masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Perkecambahan biji dapat di
bedakan menjadi perkecambahan di atas tanah (epigaesi) jika pada perkecambahan karena
perbentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas
muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) daun lembaganya lalu
berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tapi umurnya tidak panjang,
dan perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis) bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit
biji, dan tetap di dalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativa L.)
Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat
yang di perlukan, yaitu: air,udara,cahaya, dan panas. Pada umumnya daya tumbuh biji akan
berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu,
baru kemudian dapat berkecambah.

23
BAB III

PENUTUP

Buah merupakan hasil perkembangan dari bakal buah atau ovary. Secara umum buah
dibagi menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati terutama berkembang dari bakal buah,
apabila ada bagian bunga lain yang turut dalam pembentukan buah maka sifatnya tidak dominan.
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal
berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Buah sejati ganda disebut juga buah
agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk.
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Buah semu dapat digolongkan
menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu
tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu tunggal berasal
dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga
yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk,
kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena
masing-masing buah berkumpul menjadi satu.
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji
berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Bagian-bagian biji
terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua
lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar
merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai
bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut,
tulang biji, carunle, dan strophiole. Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.
Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula),
daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).

24
DAFTAR PUSTAKA

Radford A.E. 1986. Fundamentals of Plant Systematics. Harper International Edition. Harper &
Row Publishers Inc. New York.

Sinnott E.W. and K.S. Wilson. 1955. Botany: Principle and Problems. 5thedition. McGraw-Hill
Book Company Inc. New York.

Sinnott E.W. 1960. Plant Morphogenesis. McGraw-Hill Book Company Inc. New York.

Steeves T.A. and I.M. Sussex. 1989. Patern in Plant Development. 2nd edition. Cambridge
University Press. Cambridge.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Undang Ahmad Dasuki. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar
Universitas. ITB. Bandung

Weier T.E., C.R. Stocking, and M.G. Barbour. 1974. Botany: An Introduction to Plant Biology.
5th edition. John Wiley and Sons. New York

25

Anda mungkin juga menyukai