Anda di halaman 1dari 6

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ق‬‫ب الحائرر إلى طري ق‬ ‫الحمد ل الذي أصلرح الضمائرر‪ َ،‬ونققى السرائرر‪ َ،‬فهدى القل ر‬
‫ك له‪ َ،‬وأشهدد أن سييردنا ونبينا‬‫أولي البصائقر‪ َ،‬وأشهدد أرنن ل إلهر إل اد وحردهَ ل شري ر‬
‫محمداة عبدد اق ورسودله‪ َ،‬أنقى العالميرن سريرةة وأزكاهم سيرةة‪) َ،‬وعلى آله وصحقبه‬
‫ورمنن سارر على هديقه إلى يوقم الديقن‪ِ.‬‬

‫ق تدرقاتققه رول تردموتدنن قإل روأرننتدنم دمنسلقدمورن‬ ‫رياأريَيرها النقذيرن آرمدنوا اتندقوا ن‬
‫ار رح ن‬
‫ث قمننهدرما‬ ‫ق قمننرها رزنورجرها روبر ن‬ ‫س رواقحردةة رورخلر ر‬ ‫رياأريَيرها الننا د‬
‫س اتندقوا رربندكدم النقذي رخلرقردكنم قمنن نرنف ة‬
‫ار ركارن رعلرنيدكنم ررققيةبا‬ ‫ار النقذي تررسارءدلورن بققه روالنررحارم إقنن ن‬ ‫قررجال ركقثيةرا رونقرساةء رواتندقوا ن‬
‫صلقنح لردكنم أرنعرمالردكنم رويرنغفقنر لردكنم‬
‫ار رودقودلوا قرنول رسقديةدا * يد ن‬ ‫رياأريَيرها النقذيرن آرمدنوا اتندقوا ن‬
‫ار رورردسولرهد فرقرند رفارز فرنوةزا رعقظيةما‬ ‫دذدنوبردكنم رورمنن يدقطقع ن‬
‫‪Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah‬‬
‫‪Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala.‬‬
‫‪Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa‬‬
‫‪mengingat Allah dalam banyak kesempatan.‬‬

‫‪Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah‬‬

‫‪Di dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas‬‬
‫‪radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa‬‬
‫‪Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:‬‬

‫ي قمنما‬‫ب إقلر ن‬‫ي رعنبقدي بقرشنيةء أررح ن‬ ‫ب إقلر ن‬


‫ب‪ َ،‬رورما ترقرنر ر‬‫رمنن رعاردى قلي رولقةقيا فرقرند آرذننتدهد قبانلرحنر ق‬
‫ي قبالننروافققل رحنتى أدقحبنده‪ َ،‬فرإ قرذا أرنحبرنبتدهد دكنن د‬
‫ت‬ ‫ب إقلر ن‬‫ضتدهد رعلرنيقه‪ َ،‬رولر يررزادل رعنبقدي يرترقرنر د‬ ‫انفتررر ن‬
‫ش بقرها‪ َ،‬روقرنجلرهد النقتي‬ ‫صدر بققه‪ َ،‬رويرردهَد النقتي يرنبقط د‬ ‫صررهَد النقذي يدنب ق‬‫رسنمرعهد النقذي يرنسرمدع بققه روبر ر‬
‫يرنمقشي بقرها‪ َ،‬رولرئقنن رسأ رلرقني لدنعقطيرننده‪ َ،‬رولرئققن انستررعارذقني لدقعنيرذننهد‬
‫‪“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya.‬‬
‫‪Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali‬‬
‫‪beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang‬‬
‫‪selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah‬‬
‫‪diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah‬‬
‫‪mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk‬‬
‫‪mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang‬‬
‫‪digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika‬‬
‫‪dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan‬‬
‫‪dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari).‬‬
Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada hamba-Nya. Lantas
bagaimana Allah mencintai hamba-Nya? Adakalanya, seseorang sering
melakukan kemaksiatan, namun rezekinya lapang. Ia lalu beranggapan bahwa
Allah tidak murka kepadanya, Allah tidak marah kepadanya. Allah masih
mencintainya karena Allah masih melapangkan rezekinya.

Al-Hakim dalam Mustadraknya yang disetujui oleh Imam Adz-dzahabi akan


kesahihannya, menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
bersabda:

‫ض دكنل رعالقةم قباليَدننريا رجاقهةل قبانلقخررة‬


‫إقنن ار تررعالرى يدنبقغ د‬
“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia
namun bodoh dalam perkara akhirat”.
Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum:

‫ظاقهةرا قمرن انلرحرياقة اليَدننريا روهدنم رعقن انلرقخررقة هدنم رغافقدلورن‬


‫يرنعلردمورن ر‬
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang
mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Lantas apa ciri-ciri orang yang dicintai Allah? Pertama, dia dibimbing oleh Allah.
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam
tuntunan Allah Ta’ala. Allah Arahkan dia dalam kebaikan. Allah tidak ridho
langkahnya menuju hal yang dibenci Allah. Allah tidak Ridho matanya melihat
apa yang dibenci oleh Allah. Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa
yang dibenci Allah ta’ala. Apakah artinya dia maksum?

Dia tidak maksum. Dosa adalah sebuah keniscayaan, tetapi orang yang dicintai
oleh Allah ketika melakukan perbuatan dosa, dengan tuntunan Allah yang baik,
kepadanya diarahkan kepada kebaikan, maka dia dipercepat. Dia akan dibimbing
oleh Allah untuk mudah sadar dan kembali kepada-Nya dengan bertobat.

BACA JUGA Di Bawah Patung Bung Karno, 50 Budayawan Solo Balas Puisi
Sukmawati

Lihatlah Bagaimana Allah ta’ala menjaga sahabat Ma’iz radiallahu anhu, sahabat
yang dia datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia mengatakan,
“Ya Rasulullah sucikan aku!” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
menanyakan kepada para sahabat apakah sahabat Maiz sudah gila? Para
sahabat mengatakan, “Tidak wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia dalam
keadaan waras.”
Ma’iz disuruh pulang, namun hari berikutnya datang kembali kepada Rasulullah
seraya mengatakan “Ya Rasulullah, sucikan aku.” Ia berkata begitu karena telah
melakukan perbuatan zina. Rasulullah masih belum yakin dan memastikan
apakah ia berbicara secara sadar.

Setelah tiga kali datang dan dipastikan, maka Ma’iz dihukum rajam. Setelah
kematiannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫لقد تاب توبة لو قسمت بين أمة لوسعتهم‬


“Maiz betul-betul telah bertaubat yang sempurna. Seandainya taubat Maiz dapat
dibagi-bagikan di tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka”.

Jadi, ciri pertama adalah dibimbing oleh Allah pada kebaikan. Ketika berbuat
dosa, ia tidak kebablasan, tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-
Nya.

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Kemudian ciri yang kedua dari orang yang dicintai Allah ta’ala adalah Allah Ta’ala
akan mengumpulkannya dengan orang yang mencintai dirinya karena Allah dan
dia mencintai mereka karena Allah Ta’ala

Cinta karena Allah Ta’ala adalah faktor yang menyebabkan kecintaan Allah
kepada seseorang. Oleh karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya
karena Allah Ta’ala, akan mudah melekat. Seiring dengan berjalannya waktu dia
akan tetap melekat. berbeda dengan kecintaan yang dibangun bukan atas dasar
Allah ta’ala. Oleh karena itu dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh
imam muslim Rasulullah bersabda:

‫ب قفي اق روانلبدنغ د‬
‫ض قفي‬ َ‫َ روانلدح ي‬،‫ا‬
‫ق دعررى ا ن قليرماقن انلدمروارلةد قفي اق روانلدمرعارداةد قفي ق‬
‫أرنوثر د‬
‫اق‬
“Ikatan iman yang paling kuat adalah loyalitas karena Allah dan antipati karena
Allah, serta cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ath-Thabarani)

Contoh dalam masalah ini adalah Saad bin Muadz Radiallahu anhu. Ibnu Al Jauzi
mengisahkan ketika Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau
menangis karena melihat banyak temannya yang dekat dengan dirinya tidak
menjenguk, sehingga kemudian dia bertanya kepada pembantunya, “Ada apa
dengan teman-temanku ini? kenapa mereka tidak menjengukku?”

Maka pembantunya diminta untuk mencari sebabnya. Kemudian diketahui bahwa


mereka tidak menjenguk Saad bin Muadz Karena mereka malu akibat memiliki
hutang kepadanya. Maka Saad bin Muadz mengatakan, “Sungguh dunia telah
memisahkan antara diriku dan para sahabatku yang membangun cinta karena
Allah Ta’ala.”

Saat kemudian memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan kantong


sebanyak orang yang berhutang kepadanya, kemudian kantong itu diisi dinar dan
dirham. Kantong-kantong itu kemudian dibagikan kepada orang yang berhutang
kepadanya dan dia mengatakan semua utang mereka bebas karena Allah Ta’ala.

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Kecintaan karena Allah Ta’ala tidak akan pudar dan sesungguhnya kecintaan
kepada Allah Ta’ala akan menyebabkan kecintaan dari Allah Azza wa Jalla.
Kemudian ciri berikutnya di antara tanda cinta Allah kepada hamba, yaitu diberi
ujian oleh Allah.

Jangan memandang ujian sebagai hal yang negatif, karena ada di antara ujian
yang Allah berikan kepada hamba-Nya itu baik untuk dirinya. Ujian yang Allah
berikan kepada hamba-Nya merupakan bagian dari cara Allah menunjukkan rasa
cintanya.

BACA JUGA Pembahasan RUU Anti-Terorisme Sisakan Definisi

Oleh karena itu Ibnu Qayyim menyebutkan sesungguhnya dari sifat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala adalah cinta dan cemburu. Allah cemburu jika hambanya
sibuk jangan dunia sehingga fokusnya hanya pada dunia saja, dan lupa kepada
Allah ta’ala. Kecemburuan Allah ini ditunjukkan dengan Allah memberikan ujian
kepada-Nya, agar dia tahu ke mana dia pulang.

Dalam hal ini, para Nabi adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah
subhanahu wa ta’ala karena mereka diberikan banyak ujian oleh Allah ta’ala.
Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah menyatakan kepada para
sahabat bahwa beliau adalah orang yang paling besar ujiannya di antara mereka.

‫َ إقننهد هدرو‬،َ‫ِ رفانسترنغفقدرنوده‬.‫أرقدنودل قرنولقني هررذا روأرنسترنغفقدر ار انلرعقظنيرم لقني رولردكنم رولقرسائققر انلدمنسلققمنيرن‬
‫انلرغفدنودر النرقحنيدم‬
‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫ك لرهد‬‫ارنلرحنمدد قنلق‪ِ,‬هَّلِ ارنلرحنمدد قنلق رحنمةدا ركثقنيةرا ركرما أررمرر‪ ِ.‬أرنشهردد أرنن لر إقلرهر إقلن اد رونحردهَد لر رشقرني ر‬
‫روأرنشهردد أرنن دمرحيمةدا رعنبددهَد رورردسنولدهد رورعرلى آلققه روأر ن‬
‫صرحابققه رورمنن تربقرعهدنم بقإ قنحرساةن إقرلى يرنوقم‬
‫ا‪ َ،‬رفاتندقوا ار رح ن‬
‫ق تدرقاتققه رولر تردمنوتدنن‬ ‫ي بقترنقروى ق‬ ‫ا‪ َ،‬أدنو ق‬
‫صنيدكنم روإقنيا ر‬ ‫اليدنيقن‪ َ،‬أرنما برنعدد؛ُ قعربارد ق‬
‫إقلن رورأنتدنم يَمنسلقدمنورن‬
‫‪Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah‬‬

‫‪Di khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah, agar selalu diberi‬‬
‫‪kesadaran atas setiap dosa, sehingga kita menjadi orang yang bersegera untuk‬‬
‫‪bertobat kepada-Nya. Semoga kita didekatkan dengan orang-orang yang saleh‬‬
‫‪dan berteman dengan mereka, sehingga kita kelak dibangkitkan bersama‬‬
‫‪mereka. Dan semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk sabar‬‬
‫‪menghadapi setiap ujian, sehingga kita tetap di jalan-Nya dan menjadi orang-‬‬
‫‪orang yang dicintai-Nya.‬‬

‫صليَنورن رعرلى الننبقيي ريا أريَيرها النقذنيرن آرمندنوا ر‬


‫صليَنوا رعلرنيقه رورسليدمنوا ترنسلقنيةما‪ِ.‬‬ ‫إقنن ار رورملرئقركترهد يد ر‬
‫ت رعرلى إقنبرراقهنيرم رورعرلى آقل إقنبرراقهنيرم‪َ،‬‬ ‫صلنني ر‬
‫صيل رعرلى دمرحنمةد رورعرلى آقل دمرحنمةد‪ َ،‬ركرما ر‬ ‫اللنهدنم ر‬
‫ت رعرلى إقنبرراقهنيرم رورعرلى آقل إقنبرراقهنيرم‪ َ،‬قفي‬ ‫رورباقرنك رعرلى دمرحنمةد رورعرلى آقل دمرحنمةد‪ َ،‬ركرما رباررنك ر‬
‫ض اللنهدنم رعنن دخلررفائققه النراقشقدنيرن‪ َ،‬رورعنن أرنزرواقجقه أدنمرها ق‬
‫ت‬ ‫ك رحقمنيدد رمقجنيدد‪ َ،‬روانر ر‬ ‫الرعالرقمنيرن إقنن ر‬
‫ت إقرلى يرنوقم اليدنيقن‪َ،‬‬ ‫صرحابرقة أرنجرمقعنيرن‪ َ،‬رورعنن الدمنؤقمنقنيرن روالدمنؤقمرنا ق‬ ‫الدمنؤقمنقنيرن‪ َ،‬رورعنن رسائققر ال ن‬
‫ك ريا أرنررحرم النراقحقمنيرن‪ِ.‬‬‫رورعننا رمرعهدنم بقررنحرمتق ر‬

‫ت‪ َ،‬الرنحرياقء قمننهدنم روالرنمروا ق‬


‫ت‪َ،‬‬ ‫ت‪ َ،‬روانلدمنسلققمنيرن روانلدمنسلقرما ق‬ ‫اللنهدنم انغفقنر لقنلدمنؤقمنقنيرن روانلدمنؤقمرنا ق‬
‫ب اليَدرعاقء‪ِ.‬‬‫ب دمقجني د‬ ‫ك رسقمنيدع قرقرني د‬ ‫إقنن ر‬
‫صنومةا‪ َ،‬رول‬ ‫اللنهدنم انجرعنل رجنمرعرنا هررذا رجنمعا ة رمنردحنومةا‪ َ،‬روانجرعنل ترفريَرقررنا قمنن برنعقدقهَ ترفريَرقا ة رمنع د‬
‫ترردنع فقنيرنا رول رمرعرنا رشققةقيا رول رمنحدرنومةا‪ِ.‬‬
‫ف روالقغرنى‪ِ.‬‬ ‫ك انلهدردى رواليَترقى روالرعرفا ر‬ ‫اللنهدنم إقننا نرنسأ رلد ر‬
‫صاقدقا ة رذاقكرةا‪ َ،‬روقرنلبا ة رخاقشعا ة دمنقنيبةا‪ َ،‬رورعرملة‬ ‫ق دكلقة قمننا لقرسانا ة ر‬ ‫ك أرنن ترنردز ر‬ ‫اللنهدنم إقننا نرنسأ رلد ر‬
‫صاقدقا ة رخاقلصةا‪ َ،‬روقرنزقا ة‬ ‫صاقلحا ة رزاقكيةا‪ َ،‬روقعنلما ة رناقفعا ة رراقفعةا‪ َ،‬روإقنيرمانا ة رراقسخِا ة رثاقبتةا‪ َ،‬رويرققنينا ة ر‬ ‫ر‬
‫طييبا ة رواقسعةا‪ َ،‬ريا رذا انلرجلرقل رواقلنكرراقم‪ِ.‬‬ ‫رحلرلة ر‬
‫صفدنوفرهدنم‪ َ،‬رورأجمع كلمتهم رعرلى الحق‪َ،‬‬ ‫اللنهدنم أرقعنز اقلنسلررم روانلدمنسلققمنيرن‪ َ،‬رورويحقد اللنهدنم د‬
‫ب النسلررم روالرنمرن لقرعبادك أجمعين‪ِ.‬‬ ‫روانكقسنر رشنوركةر الظالمين‪ َ،‬روانكتد ق‬
‫ك في اللرنيقل روالننرهاقر‪َ،‬‬ ‫ك انلقمندرراقر‪ َ،‬روانجرعنلرنا قمرن النذاقكقرنيرن لر ر‬ ‫ض ر‬‫اللنهدنم رربنرنا انسققرنا قمنن فرني ق‬
‫ك قبانلرعقشيي روالرنسرحاقر‪ِ.‬‬ ‫انلدمنسترنغفققرنيرن لر ر‬
‫ض‪ َ،‬رورباقرنك لررنا في‬ ‫ت الرنر ق‬ ‫ت النسرماء روأرنخقرنج لررنا قمنن رخنيررا ق‬ ‫اللنهدنم أرننقزنل رعلرنيرنا قمنن برررركا ق‬
‫ثقرماقررنا رودزدرنوقعرنا ريا رذا انلرجلرقل رواقلنكرراقم‪ِ.‬‬
‫رربنرنا آتقرنا في اليَدننريا رحرسنرةة روفي القخررقة رحرسنرةة روققرنا رعرذا ر‬
‫ب النناقر‪ِ.‬‬
‫ت الرونها د‬
‫ب‪ِ.‬‬ ‫ك أرنن ر‬
‫ك ررنحرمةة‪ َ،‬إقنن ر‬ ‫ب لررنا قمنن لرددنن ر‬ ‫رربنرنا ل تدقزنغ قدلدنوبررنا برنعرد إقنذ هرردنيتررنا‪ َ،‬روهر ن‬
‫رربنرنا ظرلرنمرنا أرننفدرسرنا روإقنن لرنم ترنغفقنر لررنا روترنررحنمرنا لرنردكنونرنن قمرن الرخِاقسقرنيرن‪ِ.‬‬
‫قعربارد اق ‪:‬‬
‫)) إقنن ار يرأندمدر قبانلرعندقل رواقلنحرساقن روإقنيرتاقء قذي القدنرربى رويرننرهى رعقن انلفرنحرشاقء روانلدمننركقر‬
‫روانلبرنغقي يرقعظددكنم لررعلندكنم تررذنكدرنورن ((‬
‫‪Naskah ditranskrip dari khotbah Ust. Muhajirin, Lc. oleh Azzam.‬‬
‫‪Editor: Salem‬‬

Anda mungkin juga menyukai