Preskas Presbiopia
Preskas Presbiopia
Koreksi E E
Diagnosis
Diagnosis kerja:
ODS
presbiopia
Diagnosis
banding:
Hipermetropi
Tatalaksana:
– Medikamentosa:
• ODS = Cendo Protagent A
eyedrop(Polivynilpyrrolidon 20mg/mL)
4x1 tetes sehari
– Pemberian resep kacamata
Vitru Vitru Axis Prism Vitru Vitru Axis Prism Dista
m m (OD) a m m (OS) a nd
spher cylin basis spher cylin basis vitror
is d is d
(OD) (OD) (OS) (OS)
Jauh - - - - - - - - 59
Dekat +2.75 - - - +2.75 - - - 57
PEMERIKSAAN PENUNJANG LANJUTAN
Tidak diperlukan
Refraksi/ bias:
pembelokan
cahaya
– MEMBIAS SINAR 80 %
– INDEKS BIAS 40 DIOPTRI ( D )
– Tebal: 0,54 mm di tengah, sekitar
0,65 mm di tepi
– Diameternya sekitar 11,5 mm.
– Pemeriksaan:Keratometri
– Lapisan:
• lapisan epitel
• lapisan bowman
• Stroma
• Membran descemet
• Lapisan endotel.
Anatomi Media Refraksi
HUMOR AQUAEUS :
– Indeks bias 1.34
– Diproduksi oleh korpus siliaris
– Jaga keseimbangan TIO dan untuk
nutrisi
LENSA :
– Membias sinar 20 %
– Kekuatan indeks
bias 10 dioptri ( D )
– tebalnya sekitar 4
mm, diameter 9 mm
– Bikonveks
– Terikat oleh serabut
zonula zinii & M.
siliaris
Anatomi Media Refraksi
Korpus Vitreus
– Paling luas
– Indeks bias = 1,34
– Massa gelatinous,
transparan,
avaskular, mengisi
posterior bola mata.
– Komposisi: air 99%.
Kolagen dan asam
hialuronat 1%
Anatomi Media Refraksi
PERAN STRUKTUR MATA
LAIN :
PUPIL :
– Mengatur jumlah sinar
masuk (mirip
Rangsangan
diagfragma)
• Teori Helmholtz:
Teori Mekanisme Akomodasi
• Teori Schoen (M. siliaris
diumpamakan bola karet)
Teori Mekanisme Akomodasi
• Teori Tichering:
Proses Penglihatan
Tajam Penglihatan
• "Visual Acuity" = Buruk Dibagi menjadi:
atau jelasnya
penglihatan yang • Recognition acuity:
bergantung pada tingkat tajam penglihatan yang
kejelasan upaya berhubungan dengan detail
pemfokusan di retina. dari huruf terkecil, angka
ataupun bentuk lainnya
yang dapat dikenali.
• Penglihatan optimal: • Resolution acuity:
– Jalur saraf visual yang kemampuan mata untuk
utuh mengenali dua titik
– Stuktur mata yang sehat ataupun benda yang
mempunyai jarak sebagai
– kemampuan fokus mata dua objek yang terpisah
yang tepat.
PEMERIKSAAN REFRAKSI
Tujuan:
Objektif Subjectif
– Oftalmoskope
– Retinoskope – Optotipe snellen
– Autorefraktometer – trial lenses
– Keratometer
KELAINAN REFRAKSI
EMETROPIA
• Keseimbangan kekuatan
pembiasan sebagian besar
dibentuk oleh dataran depan,
kelengkungan kornea dan
panjangnya bola mata.
AMETROPIA
“Kelainan pembiasan sinar sejajar oleh media
penglihatan sehingga bayangan benda dibiaskan
tidak tepat di daerah makula lutea tanpa bantuan
akomodasi.”
Klasifikasi:
• Kelainan Refrakter
– Miopia
– Hipermetropia
– Astigmatisma
• Kelainan Daya Akomodasi
– Presbiopia
MIOPIA
Definisi:
cahaya yang sejajar dari suatu objek
yang masuk pada mata akan jatuh di
depan retina, tanpa akomodasi.
Disebut juga:
• Rabun jauh
• Nearsightness
MIOPIA
Etiologi:
• Herediter • Kerja dekat yang
• Penyakit sistemik berlebihan
• Kelainan endokrin • Pemakaian kaca mata
• Malnutrisi, defisiensi yang tidak sesuai
vitamin dan mineral • Sikap tubuh yang tidak
tertentu sesuai
• Penyakit mata • pertambahan panjang
• Gangguan aksis bola mata
pertumbuhan • Perubahan anatomi
• Lingkungan (iluminasi) media refraksi
MIOPIA
F
Klasifikasi
MIOPIA
Klasifikasi
U
MIOPIA
Manifestasi Klinis
Subjektif:
PROSEDUR LASIK
• Ingin terbebas dari kacamata dan
• Ukuran kacamata atau lensa
lensa kontak
kontak stabil selama paling
• Kelainan refraksi:
tidak 6 (enam) bulan
– Miopia sampai -1.00 sampai dengan -
13.00 dioptri. • Tidak ada kelainan mata: infeksi,
– Hipermetropia + 1.00 sampai dengan kelainan retina saraf mata,
+ 4.00 dioptri. katarak, glaukoma dan
– Astigmatisme 1.00 sampai dengan ambliopia
5.00 dioptri
• Telah melepas lensa kontak (Soft
• Usia minimal 18 tahun
contact lens) selama 14 hari
• Tidak sedang hamil atau menyusui atau 2 (dua) minggu dan 30
• Tidak mempunyai riwayat penyakit (tiga puluh) hari untuk lensa
autoimun kontak (hard contact lens).
HIPERMETROPIA
Definisi
“keadaan mata istirahat semua sinar sejajar yang
datang dari benda-benda pada jarak tak
terhingga dibiaskan dibelakang retina, dan sinar-
sinar divergen yang datang dari benda-benda
yang jaraknya dekat dibiaskan lebih jauh lagi di
belakang retina. Dikenal dengan istilah hyperopia
atau rabun dekat.”
HIPERMETROPIA
Etiologi
Etiologi
Faktor penyebab:
• Astigmatisma kornea
• Astigmatisma internal
• Astigmatisma total (refraktif)
“Astigmatisma internal = Astigmatisma total – Astigmatisma
kornea”.
ASTIGMATISMA
Klasifikasi Astigmatisma Reguler
untuk menyederhanakan penjelasan, titik fokus dari daya bias terkuat akan disebut titik A, sedang titik
fokus dari daya bias terlemah akan disebut titik B .
ASTIGMATISMA
KlasifikasiAstigmatisma Reguler
Letak fokus terhadap retina:
– Astigmatisme Asimetris:
meredian utama kedua bola matanya tidak memiliki hubungan yang simetris
terhadap garis medial
– Astigmatisme Oblique:
meredian utama kedua bola matanya cenderung searah dan sama-sama
memiliki deviasi lebih dari 20° terhadap meredian horisontal atau vertikal.
Astigmatisma
Klasifikasi
Astigma Irreguler:
Meridian meridian utama bola matanya tidak saling tegak lurus.
Penyebab?
Koreksi optimal:
• Lensa kontak kaku (hard contact lens)
• Operasi (LASIK, keratotomy).
Astigmatisma
Astigmatisma Irreguler
Astigmatisma
Manifestasi Klinis
Astigmatisma rendah:
• Sakit kepala pada bagian frontal.
• Pengaburan sementara penglihatan dekat.
• Menutup atau mengucek-ucek mata.
Astigmatisma
Manifestasi Klinis
Astigmatisma tinggi:
• Memiringkan kepala/tilting his head:
astigmatisma obliq yang tinggi.
• Memutarkan kepala.
• Menyipitkan mata (efek pinhole atau
stenopaic slide).
Astigmatisma
• Anamnesis
– Penegakan diagnosis dari anamnesis yaitu dari gejala yang
pasien keluhkan dan riwayat keluarga
• Pemeriksaan Oftalmologi
– Pemeriksaan ketajaman penglihatan jarak jauh (Snellen) dan
jarak dekat (Jaeger), uji pinhole, uji pengaburan (fogging
technique):trial and error
– Pemeriksaan penglihatan warna
– Pemeriksaan gerakan bola mata
– Pemeriksaan segmen anterior mata
– Pemeriksaan segmen posterior mata (oftalmoskop)
– Pemeriksaan tekanan intraokular
– Pemeriksaan keratometri
Astigmatisma
Keratometri
Astigmatisma
• Pemberian lensa silinder
• Penggunaan lensa kontak
• Tindakan operatif
– Laser in Situ Keratomileusis (LASIK)
– Photorefractive keratectomy (PRK)
Astigmatisma
Photorefractive Keratectomy (PRK).
Usia
• Presbyopia Precock
• Presbyopia
Derajat keparahan
• Presbiopi Insipien
• Presbiopi Fungsional
• Presbiopi Absolut
• Presbiopi Prematur
• Presbiopi Nokturnal
PRESBIOPIA
Manifestasi Klinik
•Koreksi dengan
pembedahan
Prognosis •Quo ad vitam, sanationam Ocular Ocular
dan kosmetikam adalah Dextra Sinistra
bonam Quo Ad Vitam Ad bonam
Quo Ad Dubia Ad malam
•Quo ad fungsionamnya
menjadi dubia ad malam Fungsionam
Quo Ad Ad bonam
Sanactionam
Quo Ad Ad bonam
Kosmetikam
VIDEO Conductive Keratoplasty (Near Vision
CK Treatment)
TERIMA KASIH