Anda di halaman 1dari 22

PL 4008 Seminar Studi Futuristik

Prospek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di


Masa Depan
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
hansen.sutanto@gmail.com; fajarnuraziz@gmail.com; nayaka.angger@gmail.com

Abstrak

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bukan hanya sekedar ambisi pertumbuhan ekonomi
pemerintah Indonesia semata, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ditujukan sebagai bagian dari
rencana pemerintah yang lebih besar dalam pembangunan transportasi massal, konektivitas antar kota,
serta penciptaan sentra ekonomi baru yang menjadi program utama untuk menarik investasi dari luar negeri.
Proyek ini memberikan dampak pembangunan signifikan jangka menengah-panjang bagi Indonesia dalam
membuka peluang untuk mempercepat agenda pembangunan infrastruktur yang ada. Analisis prospek kereta
cepat Jakarta-Bandung menggunakan metode scenario planning dan environmental scanning untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan dampak pembangunan kereta cepat serta berbagai kemungkinan
perubahan-perubahan eksternal di masa depan. Kereta cepat Jakarta-Bandung mampu memberikan prospek
terhadap perkembangan perekonomian, alih teknologi dan pengetahuan, serta membuka peluang investasi
pada kawasan pertumbuhan yang direncanakan di masa depan

Kata Kunci: Kereta cepat, Pembangunan, Perkembangan Kawasan, Prospek, Masa Depan

Pendahuluan yang sudah usang menimbulkan high cost economy


Latar Belakang dibandingkan dengan pengunaan teknologi yang
Pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung terbaru. Dengan semakin terbatasnya kapasitas
merupakan salah satu visi pembangunan masa depan, layanan jalan dan infesiensi penggunaan energi,
meskipun tidak tercantum dalam RPJMN 2014-2019, arah modernisasi teknologi perkeretaapian harus
namun proyek perencanaan kereta cepat sudah diarahkan pada teknologi sarana angkutan
tercantum dalam dokumen Rencana Induk perkeretaapian yang berdaya angkut massal,
Perkeretaapian Nasional(RIPNAS), sebagaimana kecepatan tinggi, hemat energi, dan ramah
diamanatkan dalam UU No. 23 tahun 2007 tentang lingkungan. Namun, modernisasi perlu diiringi
Perkeretaapian. Kereta cepat merupakan bentuk dengan alih teknologi, selain bertindak sebagai
pembangunan modernisasi di Indonesia untuk pengguna, kita juga harus mampu berperan dalam
meningkatkan peran kereta sebagai angkutan massal mengembangkan teknologi modern tersebut.
di daerah perkotaan dan layanan angkutan antar-kota
Kereta cepat diperlukan untuk mendorong
yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan
modernisasi transportasi massal, konektivitas antar
nasional(PKN) serta akses ke Pelabuhan dan
kota, dan pembangunan kawasan, khususnya pada
Bandara dalam mendukung angkutan barang dan
koridor Jakarta-Bandung. Keberadaan kereta cepat
logistik nasional.
Jakarta-Bandung mampu mengoptimalkan besarnya
Modernisasi merupakan sebuah instrumen untuk potensi pengembangan industri, perdagangan dan
meningkatkan layanan transportasi perkeretaapian pariwisata di sepanjang koridor Jakarta-Bandung,
agar lebih efisien, karena penggunaan teknologi yang memungkinkan mobilisasi manusia dan barang
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
dapat dilakukan dengan cepat, nyaman, aman dan ekonomi diantara Jakarta-Bandung yang masih
andal. sangat tinggi, sehingga pembangunan kereta cepat di
sepanjang koridor Jakarta-Bandung ini diharapkan
Untuk mengidentifikasi prospek kereta cepat mampu memaksimalkan potensi besar di sepanjang
Jakarta-Bandung, selanjutnya perlu diketahui sejauh koridor Jakarta-Bandung saat ini. Proyek ini diawali
mana kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung oleh kunjungan Pemerintah Indonesia ke Tiongkok
tersebut mampu mencapai tujuan pembangunan dan pada tanggal 26 Maret 2015 dan dari acara tersebut
dampaknya terhadap kondisi ekonomi, lingkungan, diprakarsailah proyek tersebut oleh Presiden
dan kondisi sosial budaya masyarakat. Republik Indonesia, Joko Widodo.

Gambar 1 Rencana Jalur, Lokasi Stasiun dan Depot


Metodologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Metodologi yang digunakan dalam penulisan studi


ini dilakukan melalui studi literatur dan eksplorasi
data serta informasi dari berbagai sumber terpercaya
termasuk media online. Selain itu digunakan metode
scenario planning untuk menentukan kemungkinan-
kemungkinan kondisi yang terjadi di masa depan;
metode environmental scanning untuk
mengidentifikasi perubahan eksternal dan internal
yang terjadi; dan di dalam penggunaan metode
tersebut juga dilakukan beberapa metode trend Sumber : Profil Kereta Cepat Jakarta-Bandung,
analysis untuk memprediksi apa yang terjadi di masa PT KCIC

depan dari kondisi sekarang. Jalur yang direncanakan yaitu sepanjang 142,3 km
yang terbentang dari Halim hingga Tegal Luar dengan
Gambaran Umum Proyek Kereta Cepat struktur pembangunan:
Jakarta-Bandung
 Cutting (rel berada di cekungan) = ± 15,65 km
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan
(11%)
proyek pertama transportasi massal cepat dan
 Embankment (rel dibuat di atas timbunan) = ±
penerapan teknologi kereta cepat pertama yang ada
38,36 km (26,96%)
di Indonesia. Proyek tersebut merupakan langkah
 Tunnel (rel melalui terowongan) = ± 21,67 km
awal dari pembangunan kereta cepat di seluruh (15,23%)
Indonesia. Jalur Jakarta-Bandung dipilih karena  Elevated/Bridge (rel di atas jembatan) = ±
Jakarta dan Bandung merupakan dua kota besar di 66,62 km (46,81%)
Indonesia yang menjadi pusat ekonomi saat ini,
Jalur-jalur tersebut nantinya akan dibuat baru untuk
kondisi kedua kota ini sebagai Ibukota Negara dan
membuka dan mengembangan wilayah-wilayah baru,
Ibukota Propinsi juga daerah industri mulai
tidak mengikuti jalur kereta yang sudah ada. Wilayah-
mencapai titik jenuh, namun berbeda dengan potensi
wilayah yang akan dilalui jalur kereta cepat dan
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
mendapatkan manfaat langsung dari pembangunan Berdasarkan skema tersebut, komposisi saham
kawasan antara lain: Halim (Jakarta), yang merupakan dalam PT. KCIC adalah 60% saham berasal dari
Ibu Kota sekaligus gerbang Indonesia; Karawang, yang konsorsium BUMN Indonesia dan 40% saham
merupakan kota industri; Walini, yang akan berasal dari konsorsium BUMN Tiongkok. Hal
dikembangkan menjadi pusat pendidikan serta disebut dikarenakan dalam proyek tersebut
agrowisata; Tegal Luar (Bandung), yang akan digunakan skema business-to-business sehingga
dikembangkan menjadi Kota Teknopolis.
murni merupakan kerja sama antara kedua

Kelembagaan dan Pembiayaan konsorsium tersebut sehingga tidak ada APBN yang
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan digunakan dalam proyek ini. Dari kerja sama
proyek yang merupakan hasil dari kerja sama antara tersebut, setelah konsesi selama 50 tahun akan
dua konsorsium yaitu konsorsium Indonesia dan terjadi pengalihan pengelolaan sehingga nantinya
konsorsium Tiongkok yaitu PT. Kereta Cepat akan dikelola sepenuhnya oleh BUMN Indonesia.
Indonesia China (KCIC). Konsorsium Indonesia Pembiayaan proyek tersebut didapatkan dari 25%
merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara ekuitas dan 75% pinjaman. Pinjaman tersebut
yang terdiri dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. berasal dari China Development Bank dalam mata
Jasamarga (Persero) Tbk, PT. Perkebunan Nusantara uang US$ dan RMB dengan komposisi 63% dalam
VIII (Persero), dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mata US$ (Dolar Amerika Serikat) dengan suku
yang tergabung dalam PT. Pilar Sinergi BUMN bunga tetap sebesar 2% per tahun dan 37% dalam
Indonesia. Sedangkan untuk konsorsium Tiongkok
mata uang RMB (Reminbi/Yuan) dengan suku
terdiri dari CHINA RAILWAY International Co., Ltd,
bunga tetap 3,46% per tahun. Masa pengembalian
China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation
pinjaman tersebut adalah 40 tahun termasuk masa
Limited, CRRC Corporation Limited, dan China
tenggang 10 tahun. Dalam peminjaman ini, yang
Railway Signal and Communication Corp yang
melakukan peminjaman bukanlah pemerintah
tergabung dalam CHINA RAILWAY. Skema
melainkan joint venture yang terbentuk yaitu PT.
kelembagaan dalam pelaksanaan pembangunan kereta
KCIC. Berikut adalah rincian komposisi pembiayaan
cepat Jakarta-Bandung adalah sebagai berikut:
pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung:
Gambar 3 Skema Kelembagaan Pelaksanaan
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gambar 2 Komposisi Pembiayaan Pembangunan Kereta
Cepat Jakarta-Bandung

Sumber : Profil Kereta Cepat Jakarta Bandung, PT. KCIC

Sumber : Profil Kereta Cepat Jakarta Bandung, PT. KCIC

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 3
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Interaksi antara Proyek Kereta Cepat dan sentra ekonomi baru. Koridor Jakarta-Bandung
Kawasan/Lingkungan yang Lebih Makro nantinya akan terhubung menuju Cirebon, Semarang,
Surabaya, dan Banyuwangi. Wacana ekspansi

Pengembangan Kawasan tersebut akan mengintegrasikan konektivitas dalam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan Pulau Jawa dan mempersingkat waktu tempuh antar

merentang sepanjang 142,3 km melalui empat stasiun di dalamnya. Secara ekonomi, itu berarti

stasiun yakni Halim di Jakarta, Karawang, Walini, biaya transportasi serta waktu distribusi dan

dan Tegal Luar di Bandung. Dengan adanya proyek produksi dapat dipangkas, sehingga produktivitas

kereta cepat ini, hampir dipastikan akan terjadi akan meningkat. Rantai logistik akan semakin

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang efisien berkat waktu tempuh Jakarta-Bandung yang

signifikan di sepanjang jalur kereta yang dilewati, hanya membutuhkan sekitar setengah jam untuk

terutama pada empat stasiun tersebut. Dalam ditempuh. Aktivitas ekonomi yang meningkat

dokumen Profil Kereta Cepat yang dikeluarkan oleh tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di

PT Kereta Cepat Indonesia Cina, dinyatakan bahwa wilayah sekitarnya. Dalam prinsip perkembangan

proyek ini akan memberi dampak terhadap wilayah, stasiun-stasiun tadi akan menjadi wilayah

pembangunan kawasan yang dilewatinya. Dalam strategis yang akan mengembangkan wilayah-

konteks tersebut, Jakarta berperan sebagai ibu kota wilayah di sekitarnya, terutama di sepanjang jalur

gerbang Indonesia, Karawang berperan sebagai kota kereta cepat.

industri, Walini berperan sebagai pusat pendidikan


dan agrowisata, dan Bandung berperan sebagai kota Pembangunan kereta cepat ini diklaim dapat

teknopolis. menciptakan lapangan pekerjaan di daerah-daerah


sekitar titik transitnya. Dalam dokumen Profil
Gambar 4 Manfaat Proyek Bagi Wilayah yang
Dilewati Kereta Cepat Jakarta-Bandung milik PT. KCIC,
dinyatakan bahwa proses konstruksi dan operasional
di kawasan sekitar titik transit mampu menyerap
hingga 87.000 tenaga kerja. Dan menurut ketetapan
Presiden, penyerapan tersebut diwajibkan untuk
memaksimalkan dan mengutamakan tenaga kerja
serta material lokal. Walaupun estimasi tersebut
masih berupa kisaran kasar dan berpotensi besar
untuk tidak tepat sasaran, namun tidak dapat
Sumber : Profil Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT. dipungkiri bahwa pembangunan kereta cepat akan
KCIC
meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar jalur
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung kereta cepat.
ditujukan sebagai bagian dari rencana pemerintah
yang lebih besar dalam pembangunan transportasi
massal, konektivitas antar kota, serta penciptaan
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 4
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Transit Oriented Development(TOD) Hal tersebut akan memberikan kemudahan bagi
TOD secara sederhana adalah konsep penggunanya untuk berpindah moda dari pesawat
pengembangan yang biasa diterapkan pada kawasan menuju kereta cepat. Jika skenario tersebut benar
dengan guna lahan campuran yang didesain untuk terjadi, maka akan terjadi bangkitan pergerakan yang
memaksimalkan akses terhadap transportasi publik. cukup besar untuk meningkatkan aktivitas
Konsep tersebut menitikberatkan pembangunan perekonomian dalam skala nasional secara
kompak yang dimulai dari lokasi-lokasi transit signifikan. Halim sebagai kawasan militer juga
transportasi publik. Dalam konteks ini, empat meminimalisasi potensi-potensi ancaman yang
stasiun kereta cepat di Jakarta, Karawang, Walini, mungkin terjadi. Keamanan tersebut dibarengi
dan Bandung, akan menjadi pusat pertumbuhan yang dengan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung
dimaksud. TOD memuat banyak kegiatan seperti di sekitar Halim. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perumahan, komersial, dan perkantoran dalam suatu penerapan TOD pada pembangunan stasiun kereta
lingkup yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki. cepat di Halim akan berdampak pada perkembangan
Sesuai dengan namanya, TOD juga menitikberatkan wilayah di sekitarnya secara signifikan.
pada konsep ‘transit’, di mana satu pemberhentian
moda terhubung dengan moda lainnya. Sehingga Pada Kota Karawang, sektor utama yang akan
nantinya, masing-masing stasiun kereta cepat akan didukung oleh pembangunan proyek ini ada sektor
menjadi lokasi transit dan terhubung dengan moda- industri. Sebagai kota industri, Karawang akan
moda lainnya seperti stasiun bus. Ilustrasi tersebut sangat diuntungkan dengan adanya kereta cepat.
menggambarkan bahwa proyek kereta cepat akan Walaupun kereta cepat yang sekarang ada ditujukan
menimbulkan pertumbuhan dan pembangunan yang untuk penumpang manusia, tidak menutup
signifikan di sekitar stasiun-stasiunnya. Menurut kemungkinan adanya potensi untuk digunakan
dokumen Profil Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sebagai transportasi barang di masa depan. Itu
prinsip TOD akan digunakan dan dijalankan dalam berarti, pengiriman bahan baku, material, ataupun
rentang waktu 20 tahun. Pernyataan tersebut hasil produksi dari Kota Karawang menuju Jakarta
mengisyaratkan inisiatif pembangunan sarana dan dan Bandung yang notabene adalah kota besar
prasarana penunjang di sekitar titik transit. Indonesia dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Walaupun tidak disampaikan detil rencana dalam Adanya kereta cepat juga memungkinkan terjadinya
dokumen tersebut, berikut analisis singkat mengenai mobilisasi tenaga kerja harian sehingga akan
TOD di masing-masing kawasan. memperluas penyerapan tenaga kerja sampai sejauh
rentang Jakarta dan Bandung. Mobilisasi tersebut
Halim, yang terletak di Kota Jakarta, berperan memungkinkan fleksibilitas dari tenaga-tenaga kerja
sebagai pintu utama ibu kota Indonesia. Kawasan yang lebih ahli dan terampil untuk dimobilisasi
Halim juga merupakan kawasan bandara dan dengan harga yang lebih murah, sehingga terdapat
kawasan militer. Sebagai bandar udara, Halim kemungkinan penurunan penyerapan tenaga kerja
memiliki kemungkinan besar untuk ditingkatkan lokal dari sekitar Karawang. Sebagai kawasan
skala pelayanannya menjadi bandara internasional. pertanian, dengan prinsip yang hampir sama dengan
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 5
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
sektor industri, Karawang juga dapat diuntungkan terjadi di dalamnya didasarkan pada teknologi
dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung. informasi dan komunikasi. Teknopolis bertujuan
Karawang akan mampu memperluas jangkauan pada dasarnya untuk menciptakan iklim investasi,
penyerapan tenaga kerjanya dan aktivitas bisnis, serta wirausaha yang kondusif. Secara
produksinya, sehingga kawasan lain juga akan keseluruhan, teknopolis ada sebagai salah satu
terpengaruh akibat proyek ini. penopang kehidupan perkotaan Bandung. Sehingga
penempatan stasiun kereta cepat di kawasan
Berdasarkan dokumen profil kereta cepat oleh PT teknopolis dapat menjadi pendukung utama dalam
KCIC, Walini ditujukan sebagai sentra pendidikan penciptaan iklim kondusif tersebut. Kereta cepat
dan agrowisata. Pada dasarnya Kota Walini adalah memungkinkan terjadinya mobilisasi yang lebih
kota baru yang terletak di kawasan Bandung Barat. efisien, sehingga transfer pengetahuan dari
Yang dimaksud dengan sentra pendidikan adalah teknopolis sebagai pusat teknologi menuju kawasan
rencana pembangunan kampus ITB baru di Walini, sekitarnya dapat terjadi. Letaknya yang di pinggir
sehingga akan terintegrasi dengan kota baru dan kota juga memungkinkan pertumbuhan aktivitas
stasiun kereta cepat. Dengan adanya ITB sebagai ekonomi di kawasan peri-urban Kota Bandung,
pusat pendidikan dengan skala nasional, maka sehingga pertumbuhan diharapkan dapat terjadi
Walini akan dilengkapi dengan infrastruktur yang dengan lebih merata.
memadai. Di sana juga direncakan untuk dijadikan
sentra bisnis dengan fasilitas rumah sakit. Hal Jika dianalisis dalam skala yang lebih makro, proyek
tersebut menjadikan Walini sebagai kota pelajar kereta cepat ini akan menjadi nadi dari Pulau Jawa.
dengan fasilitas-fasilitas pendukung dengan prinsip Keempat stasiun tersebut akan menjadi pusat-pusat
TOD. Dalam konteks pendidikan, kereta cepat pertumbuhan yang di masa depan akan terhubung
memungkinkan kemudahan mobilisasi manusia yang dengan lebih banyakkota di Pulau Jawa. Ketika
juga mempercepat transfer pengetahuan sepanjang proyek ini selesai, Pulau Jawa akan terintegrasi dan
Jakarta dan Bandung. Selain sebagai kawasan semua aktivitas ekonomi bisa terhubung.
pendidikan, Walini sebelumnya dikenal sebagai Keterhubungan tersebut akan menjadi pemicu
daerah perkebunan yang sangat luas. Profil kereta perkembangan wilayah di seluruh Pulau Jawa.
cepat menyatakan bahwa pembangunan TOD di
Walini akan menggunakan 30% dari keseluruhan Perubahan-perubahan eksternal di Masa
lahan, sehingga 70% akan tetap hijau. Depan
Untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan
Sedangkan di Kota Bandung, stasiun kereta cepat dampak pembangunan kereta cepat digunakan
diletakan pada daerah Gedebage yang direncanakan metode scenario planning dan environmental
menjadi teknopolis. Teknopolis adalah sebuah scanning yang terdiri dari analisis SWOT dan
wilayah modern baru yang memiliki konsep di mana analisis PESTEL untuk mengidentifikasi
tempat kerja, tempat tinggal dan tempat rekreasi kemungkinan perubahan-perubahan eksternal di
berada dalam satu area. Aktivitas-aktivitas yang masa depan.
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 6
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Scenario Planning cepat Jakarta-Bandung berada pada kawasan rawan
Scenario planning bertujuan untuk memberikan bencana banjir, longsor dan gempa bumi, maka faktor
gambaran berbagai kemungkinan dampak keterdukungan pelaksanaan pun merupakan faktor
pembangunan kereta cepat di masa depan, dalam hal utama lainnya yang sangat berpengaruh terhadap
ini focal concern yang ditetapkan adalah prospek kereta cepat di masa depan.
‘Bagaimana Prospek Pembangunan Kereta Cepat
Jakarta-Bandung di masa depan?’, terdapat berbagai Berdasarkan penentuan faktor stabilitas politik &
faktor-faktor pemicu perubahan (Driving Force) keterdukungan pelaksanaan sebagai faktor
terhadap Prospek Pembangunan Kereta Cepat utama(driving force) dalam prospek kereta cepat,
tersebut, diantaranya: selanjutnya mampu disusun empat skenario
berdasarkan keterdukungan kedua faktor yang
 Stabilitas Politik
menjadi dasar penentuan skenario optimis(A);
 Kebijakan Penggunaan transportasi massal keterdukungan salah satu faktor, baik itu faktor
 Keberterimaan masyarakat stabilitas politik maupun keterdukungan pelaksanaan
 Kepastian Hukum saja menjadi skenario moderat (B) & (C); dan
 Keterdukungan Pelaksanaan skenario pesimis dimana kedua faktor, stabilitas
 Terjadinya bencana force majeure politik dan keterdukungan pelaksanaan tidak
 Kesesuaian Feasibility Study dengan kondisi mendukung tujuan pembangunan kereta cepat,
lapangan berikut matriks konsep skenario prospek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung:
Terdapatnya kebijakan penggunaan transportasi
massal mampu mendorong optimalisasi penggunaan Gambar 5 Konsep Skenario Prospek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung
kereta cepat oleh masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi kawasan yang didukung oleh kepastian
hukum pemerintah terhadap investor/pihak swasta. Stabilitas Politik(+)

Berbagai faktor tersebut termasuk ke dalam stabilitas


Keterdukungan Pelaksanaan (+)

politik yang berpengaruh terhadap prospek kereta Skenario B Skenario A


Keterdukungan Pelaksanaan (-)

cepat Jakarta-Bandung, sehingga faktor Stabilitas


Politik merupakan faktor utama dalam mendukung
prospek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Skenario C Skenario D
Selain faktor Stabilitas Politik, faktor force majeure
(bencana) dan kesesuaian feasibility study dengan
kondisi lapangan merupakan faktor penting yang
berpengaruh terhadap prospek kereta cepat Jakarta- Stabilitas Politik(-)

Bandung di masa depan, faktor force majeure Sumber : Hasil Analisis, 2016
dipertimbangkan mengingat pembangunan kereta

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 7
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Penjabaran skenario prospek kereta cepat di masa menjadi tidak efisien dan perkembangan wilayah
depan, yaitu sebagai berikut: tidak mampu berkembang dengan maksimal.

Skenario C
Skenario A
Pada skenario ini faktor yang mendukung hanyalah
Skenario ini merupakan skenario optimis, dimana
adalah keterdukungan pelaksanaan. Dalam skenario
faktor stabilitas politik dan keterdukungan
ini tidak terjadi bencana dan pelaksanaan teknis di
lingkungan sangat mendukung prospek kereta cepat
lapangan sudah memperhitungkan berbagai dampak
Jakarta Bandung, dalam skenario ini telah terdapat
lingkungan dengan matang, namun akibat tidak
kebijakan penggunaan transportasi publik dan
adanya regulasi dari pemerintah yang mendorong
tingginya keberterimaan masyarakat terhadap
penggunaan transportasi massal khususnya kereta
penggunaan transportasi massal terutama kereta
cepat dan terjadinya demonstrasi penolakan kereta
cepat. Penggunaan kereta cepat pada tahun 2040
cepat oleh masyarakat, maka penggunaan kereta
mampu mencapai 100.000 penumpang per hari dari
cepat tidak mampu termanfaatkan dengan baik,
dari perkiraan tahun awal beroperasi pada tahun
akibatnya perkembangan pertumbuhan dan investasi
2020 sebesar 39.000 penumpang per hari. Dalam
di sekitar kawasan pertumbuhan yang direncanakan
keberjalanannya pengembangan kereta cepat tidak
berjalan lambat
mengalami kendala teknis karena meskipun berada
di pada jalur bencana namun berbagai perhitungan Skenario D
dan antisipasi resiko bencana telah diperhitungkan Skenario ini merupakan skenario pesimis, dimana
dengan matang. Peningkatan interaksi antar kawasan faktor stabilitas politik dan keterdukungan
dan pertumbuhan ekonomi kawasan tinggi, berbagai lingkungan tidak mendukung prospek kereta cepat di
potensi besar di sepanjang koridor Jakarta-Bandung masa depan, hal ini disebabkan karena tidak
mampu termaksimalkan dengan baik. stabilnya hubungan politik antara kedua negara
tersebut dan negara-negara lainnya, tidak adanya
Skenario B kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan
Dalam skenario ini merupakan kondisi dimana transportasi massal dan pembatasan penggunaan
hanya salah satu faktor yang mendukung yaitu kendaraan pribadi, terjadi penolakan terhadap
stabilitas politik. Pada skenario ini kebijakan keberadaan kereta cepat, salah satunya dikarenakan
pemerintah terhadap penggunaan transportasi massal harga tiket kereta cepat dianggap terlalu mahal
sudah ditanggapi dengan baik oleh masyarakat, karena daya beli dan ketersediaan membayar
namun akibat ketidakmatangan perhitungan studi (willingness to pay) masyarakat yang masih rendah,
kelayakan dengan kondisi di lapangan dan terjadinya selain itu tidak adanya kepastian hukum yang jelas
bencana alam longsor dan gempa bumi, dalam berinvestasi bagi investor pada kawasan
mengakibatkan terjadinya berbagai kendala teknis pertumbuhan yang direncanakan, hal ini diperparah
yang menyebabkan kekhawatiran bagi pengguna dan dengan tejadinya bencana yang tidak mampu
investor yang ingin berinvestasi di sekitar kawasan diantisipasi dengan baik akibat ketidaksesuaian studi
pertumbuhan, sehingga penggunaan kereta cepat kelayakan dengan kondisi lapangan yang ada.
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 8
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Analisis SWOT
Berdasarkan skenario yang telah ditentukan Berikut adalah rincian SWOT berdasarkan driving
sebelumnya, kemudian dilakukan analisis lebih force dalam skenario ini:
lanjut terhadap kondis internal(Strength &
Tabel 1 SWOT Skenario Optimis
Weakness) dan kondisi eksternal (Opportunity &
Strengths Opportunities
Threats) prospek kereta cepat Jakarta-Bandung di
masa depan. Analisis SWOT digunakan untuk  Terjadinya transfer  Adanya kebijkan

mengidentifikasi perubahan internal dan eksternal di ilmu baik dalam pemerintah untuk

masa depan (2040) dari proyek Kereta Cepat teknologi maupun mendukung

Jakarta-Bandung sehingga perubahan-perubahan manajemen. (Rencana penggunaan

tersebut dapat ditanggapi dengan baik. Dalam dan manfaat proyek) transportasi publik.

analisis yang dilakukan, analisis SWOT yang dibuat  Mendorong wilayah- (Skenario)

dibedakan menjadi dua skenario ekstrem yaitu: wilayah untuk  Preferensi untuk

skenario optimis dan skenario pesimis. Pada membuat sistem menggunakan kereta

skenario optimis, diambil keadaan driving force transportasi yang cepat meningkat.

yang positif dan pada skenario pesimis sebaliknya. terintergrasi dengan (Skenario)

Analisis tersebut dibedakan menjadi dua karena kereta cepat. (Prediksi  Peningkatan investasi

terdapat beberapa kondisi yang dalam Dampak) yang masuk ke

pengelompokannya bergantung pada skenario yang  Dapat mempercepat wilayah-wilayah yang

diterapkan. Selain itu, skenario-skenario yang akan pergerakan, dilalui jalur. (Prediksi

diterapkan sangat bertentangan dan merupakan mengurangi biaya Dampak)

faktor eksternal yang berpengaruh pada perubahan. transportasi, dan  Pendidikan Indonesia
memperbanyak yang semakin
SWOT Optimis interaksi antar meningkat membuat
Skenario optimis memiliki driving force sebagai wilayah. (Rencana dan Indonesia berpeluang
berikut: manfaat proyek) untuk membuat
 Stabilnya hubungan politik antara kedua  Dapat mengurangi teknologi kereta cepat
negara dan negara-negara lainnya emisi CO2. (Rencana sendiri. (Proyeksi)
 Terdapatnya kebijakan penggunaan transportasi dan manfaat proyek)  Rencana ke depan
massal  Terjadi peningkatan untuk memperpanjang
 Keberterimaan masyarakat terhadap proyek efisiensi sehingga jalur. (Rencana
tinggi biaya dapat ditekan proyek)
 Terdapatnya kepastian hukum dalam dan biaya lebih  Terjadi pertumbuhan
pelaksanaan terjangkau. (Prediksi ekonomi yang tinggi di
 Tidak terjadi bencana force majeure dampak) wilayah-wilayah yang
 Terdapat kesesuaian Feasibility Study dengan  Pihak PT. KCIC dilalui sehingga daya
kondisi lapangan mendapatkan beli masyarakat untuk
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 9
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
keuntungan dari TOD. transportasi ini lebih manajemen yang sudah didapatkan sehingga transfer
(Rencana dan manfaat meningkat. (Prediksi informasi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
proyek) dampak) perkembangan ekonomi dan riset di Indonesia.
 Terjadi pertambahan
penduduk yang tinggi Adanya kereta cepat Jakarta-Bandung diprediksi
pada wilayah-wilayah akan membuat wilayah-wilayah yang dilalui harus
yang dilalui sehingga memiliki sistem transportasi yang terintegrasi
permintaan untuk sehingga akses menuju ke stasiun-stasiun yang ada
transportasi ini dapat diakses dari mana saja. Jika tidak terjadi
meningkat. (Proyeksi) integrasi maka implementasi proyek ini tidak akan
Weaknesses Threats berjalan dengan baik. Integrasi tersebut akan
 Pengelolaan masih  Mendorong terbukanya mendorong banyaknya transportasi publik yang
dilaksanakan oleh lahan menjadi semakin terkoneksi sehingga akan mendorong

kedua konsorsium terbangun, sehingga penggunaan transportasi publik di dalam kota. Hal
sehingga pengelolaan berdampak negatif bagi tersebut juga akan berpengaruh pada penurunan
masih terbatas. lingkungan. (Prediksi biaya transportasi, akibat semakin berkurangnya
(Rencana proyek) Dampak) kemacetan dan juga penurunan terhadap emisi CO2.
Sumber : Hasil Analisis, 2016 Dengan beralihnya preferensi masyarakat untuk

Berikut adalah hasil SWOT dari proyek kereta cepat menggunakan kereta cepat, maka pada tahun 2040

Jakarta-Bandung dengan skenario optimis. SWOT diprediksikan bahwa penggunaan transportasi publik

tersebut berasal dari rencana dan manfaat yang akan semakin banyak dan diiringi dengan

diharapkan oleh proyek dan disesuaikan dengan penggunaan kendraan pribadi berdasarkan

skenario optimis yang ditentukan serta dampak- penyesuaian dari trend dalam feasibility study oleh
Jepang maka pengguna pada tahun tersebut
dampak, kejadian, dan tren yang akan terjadi di
tahun 2040. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan diperkirakan akan mencapai sekitar 100.000 per hari

pada bagian berikut: dari perkiraan tahun awal beroperasi pada tahun
2020 sebesar 39.000 penumpang per hari.
Strengths
Menurut profil kereta cepat Jakarta-Bandung dalam Meningkatnya pengguna kereta cepat tersebut
proyek kereta cepat ini direncanakan akan terjadi menyebabkan terjadinya peningkatan interaksi antar
pertukaran informasi mengenai teknologi melalui wilayah yang akan berpengaruh bagi perkembangan
pembangunan pabrik rolling stock di Indonesia serta ekonomi di wilayah-wilayah yang dilalui. Namun
informasi tentang manajemen dan pengelolaan perkembangan ekonomi tersebut dapat menimbulkan
melalui kerja sama dalam mengelola kereta cepat ini. kecemburuan sosial bagi wilayah-wilayah lain yang
Transfer informasi tersebut dapat mendorong tidak dilalui jalur tersebut. Selain itu, menurut
Indonesia untuk membangun industri kereta cepat sumber yang sama, beralihnya preferensi masyarakat
sendiri dan dapat mengembangkan teknologi dan menggunakan kendaraan transportasi massal(kereta
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 10
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
cepat) dapat menurunkan emisi CO2 hingga 15% tersebut dapat teratasi karena di sisi lain, BUMN
untuk jalur Jakarta-Bandung. Banyaknya pengguna Indonesia juga mendapatkan keuntungan yang
kereta cepat ini juga akan berpengaruh terhadap diharapkan berupa alih teknologi, transfer informasi
biaya pelayanan yang harus dikeluarkan oleh dan juga resiko proyek yang ditanggung bersama.
penyedia jasa transportasi. Semakin tinggi load
Opportunities
factor (jumlah penumpang/ kapasitas kendaraan)
Kebijakan pemerintah dalam membatasi penggunaan
sebuah kendaraan maka akan semakin efisien biaya
kendaraan pribadi dan mendukung penggunaan
dikeluarkan. Sebagai contoh bus berkapasitas 40
transportasi publik serta peralihan preferensi
penumpang yang hanya menampung 10 penumpang
masyarakat menuju penggunaan moda transportasi
dibandingkan dengan bus berkapasitas 30
kereta cepat sangat berpengaruh pada pertumbuhan
penumpang dengan jarak yang sama, akan
penumpang moda tersebut. Berdasarkan skenario
mengeluarkan biaya yang sama sehingga jika
tersebut, maka pada tahun 2040 diprediksikan bahwa
dibandingkan biaya per penumpangnya maka yang
terdapat kenaikan penggunaan kereta cepat dan
menampung 30 penumpang akan memiliki biaya
berdasarkan penyesuaian dari tren dalam feasibility
yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan bus
study oleh Jepang, maka pengguna pada tahun 2040
berkapasitas 40 penumpang. Dari penurunan biaya
diperkirakan akan mencapai sekitar 100.000 per hari.
tersebut dapat terjadi penurunan ongkos yang harus
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
dibayarkan oleh penumpang sehingga lebih
pertumbuhan ekonomi sekitar dan penurunan emisi
terjangkau atau terjadi peningkatan kualitas dan
CO2 seperti yang sudah disampaikan pada bagian
pelayanan oleh penyedia. Selain itu, pihak pengelola
strengths. Ditambah lagi, petumbuhan ekonomi yang
juga mendapatkan keuntungan dari rencana
terjadi akan mampu meningkatkan ekonomi
pengembangan TOD yang dilakukan, dan pada
masyarakat sekitar sehingga daya beli masyarakat
tahun 2040 merupakan tahun di mana
menjadi semakin meningkat dan pengguna moda
pengembangan TOD sudah hampir selesai (rencana
tersebut juga semakin bertambah.
pengembagan selama 25 tahun) sehingga pihak PT.
KCIC terutama BUMN akan mendapatkan
Keberhasilan proyek tersebut juga akan mendorong
keuntungan lebih dari hal tersebut.
peningkatan investasi terutama untuk investasi di
Weaknesses wilayah-wilayah yang dilalui jalur dan akan semakin
Pengelolaan yang dilakukan oleh kedua negara yang mendorong pertumbuhan di lokasi tersebut. Selain
berbeda akan menyebabkan konflik kepentingan itu, keberhasilan proyek tersebut mampu
didalamnya dan hal tersebut menyebabkan ketidak meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia
bebasan dalam pengelolaannya. Selain itu sehingga investor-investor asing lebih berani untuk
keuntungan dari proyek tersebut tidak 100% dapat menanamkan modalnya di Indonesia. Hal tersebut
dinikmati dalam negeri karena harus berbagi dengan juga akan memacu pengembangan jalur-jalur lain di
BUMN Tiongkok sesuai dengan komposisi Pulau Jawa, bahkan dapat mempercepat rencana
penanaman modal yang disertakan. Namun hal pengembangan kawawsan, karena desakan

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 11
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
permintaan yang ada bahkan untuk pembangunan pada tahun 2040 dengan tren tersebut diperkirakan
kereta cepat di luar Jawa. Jika hal tersebut benar- IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Indonesia
benar terjadi sangat memungkinkan pada tahun 2040, akan semakin maju dan produktif. Dengan adanya
Pulau Jawa sudah terhubung dengan jalur kereta alih teknologi, transfer informasi dan manajemen
cepat hingga menuju pulau Bali. dari adanya proyek kereta cepat ini memungkin
untuk Indonesia dapat membuat teknologi kereta
Menurut proyeksi pertumbuhan penduduk oleh BPS cepat yang sesuai dengan Indonesia dan lebih baik
diketahui bahwa dari tahun 2020 hingga 2040 DKI lagi dari teknologi yang digunakan sekarang.
Jakarta akan mengalami pertumbuhan penduduk Adanya teknologi buatan sendiri ini memungkinkan
sebanyak sekitar 1 juta penduduk dan di Jawa Barat Indonesia untuk membangun kereta sendiri dengan
akan bertambah sekitar 8 Juta penduduk, dan jika teknologi tersebut. Bahkan dengan hal tersebut,
30% hingga 50% pertumbuhan penduduk di Jawa Indonesia dapat mengembangkan teknologi lain dari
Barat terpusat di Bandung dan sekitarnya maka di pengembangan teknologi kereta cepat tersebut.
Bandung dan sekitarnya akan mengalami
Threats
pertambahan penduduk sekitar 2,5 juta hingga 4 juta
Di sisi lain Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung,
pada rentang tahun tersebut. Hal tersebut
juga berpotensi untuk mendorong daerah-daerah
menunjukan bahwa akan terjadi penambahan jumlah
menjadi terbangun dan membuka lahan untuk jalur
demand di wilayah yang dilalui itu pun berdarkan
yang hal tersebut berpeluang untuk merusak
hasil prediksi tanpa pengaruh penambahan jumlah
lingkungan sekitar dan menyebabkan bencana,
penduduk dari dampak adanya kereta cepat ini. Jika
beruntungnya pada skenario ini AMDAL(Analisis
mempertimbangkan keberhasilan proyek tersebut,
mengenai Dampak Lingkungan) dan feasibility study
maka pertumbuhan penduduk diprediksi akan lebih
yang digunakan sudah baik dan sesuai sehingga
besar dari prediksi oleh BPS dan akan menambah
berbagai potensi dampak negatif dapat diminimalkan,
jumlah demand yang lebih banyak. Lalu,
termasuk dari potensi bencana yang ada, namun
pertumbuhan penduduk umumnya juga akan diiringi
karena sepanjang koridor Jakarta-Bandung
oleh pertumbuhan ekonomi. Jika diasumsikan bahwa
merupakan daerah rawan bencana, tidak menutup
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk
kemungkinan, dalam 20 tahun kedepan terdapat
memiliki laju yang sama beriringan, maka diprediksi
peningkatan potensi bencana di sepanjang koridor
akan terjadi peningkatan daya beli masyarakat
Jakarta-Bandung tersebut.
sehingga harga keekonomian kereta cepat akan
semakin terjangkau bagi masyarakat di wilayah- SWOT Pesimis
wilayah tersebut dan permintaan akan moda tersebut Skenario pesimis memiliki driving force sebagai
akan semakin meningkat. berikut:
 Tidak stabilnya hubungan politik antara
Berdasarkan Buku Saku Indikator IPTEK Indonesia kedua negara tersebut dan negara-negara
pada tahun 2014, jumlah publikasi dan penelitian di lainnya
Indonesia cenderung bertambah setiap tahunnya,  Tidak adanya kebijakan penggunaan
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 12
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
transportasi massal yang hilang. (Rencana

 Masyarakat menolak proyek tersebut dan manfaat proyek)

 Tidak adanya kepastian hukum dalam Weaknesses Threats


 Kereta Cepat kurang  Indonesia merupakan
pelaksanaan
bersaing dalam daya beli daerah rawan bencana
 Terjadi bencana force majeure
(Faktor dari skenario) yang merupakan ancaman
 Tidak sesuainya Feasibility Study dengan
 Kereta Cepat kurang bagi implementasi proyek.
kondisi lapangan (Skenario)
menarik jika
Berikut adalah rincian SWOT berdasarkan driving dibandingkan dengan  Preferensi masyarakat
force dalam skenario ini: moda lain (Faktor dari rendah (Skenario)
skenario)  Tidak ada regulasi dalam
Tabel 2 SWOT Skenario Negatif
 Terjadi kegagalan pasar, pengalihan ke transportasi
Strengths Opportunities
supply kereta cepat tidak massal. (Skenario)
 Terjadinya transfer ilmu  Pertumbuhan penduduk mampu tergunakan  Instabilitas politik kedua
baik dalam teknologi yang akan meningkatkan dengan optimal negara akan berpengaruh
maupun manajemen. permintaan terhadap moda bagi jalannya proyek.
(Rencana dan manfaat (proyeksi) (Skenario)
proyek)  Pertumbuhan ekonomi  Terjadi penolakan dan
 Pihak PT. KCIC yang sejalan dengan demonstrasi dalam negeri.
mendapatkan pertumbuhan penduduk (Skenario)
keuntungan dari TOD. yang akan berpengaruh
 Tidak terdapat Kepastian
(Rencana dan manfaat terhadap daya beli.
hukum, terjadi
proyek) (Proyeksi dan asumsi)
inkonsistensi dan konflik
 Pada masa ini (2040)  Jakarta dan Bandung yang menentang
pengelolaan masih merupakan dua kutub keberjalanan proyek
dilaksanakan oleh pertumbuhan di Jawa tersebut (Skenario)
BUMN Indonesia dan sehingga memiliki
 Pembangunan akan
BUMN Tiongkok prospek yang tinggi
cenderung berdampak
sehingga resiko dan terutama dalam daya beli
negatif bagi lingkungan.
kerugian dari proyek masyarakatnya.
Sumber : Hasil Analisis, 2016
akan ditanggung
Berikut adalah hasil SWOT dari proyek kereta cepat
bersama (Rencana dan
manfaat proyek) Jakarta-Bandung dengan skenario positif. SWOT

 BUMN Indonesia hanya tersebut berasal dari rencana dan manfaat yang
terlibat dalam diharapkan oleh proyek dan disesuaikan dengan
penyertaan modal skenario negatif yang ditentukan serta dampak-
sehingga jika dampak, kejadian, dan tren yang akan terjadi di
mendapatkan kerugian tahun 2040. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan
yang sangat besar maka pada bagian berikut:
hanya modalnya saja

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 13
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Strengths juga masih rendah dan kereta cepat kurang menarik
Terdapat transfer ilmu dari kerja sama dalam proyek dalam pelayanan maupun kualitas jika dibandingkan
ini sehingga jika terdapat kegagalan dalam pasar dengan kendaraan umum, hal tersebut merupakan
setidaknya Indonesia mendapatkan ilmu tentang permasalahan manajemen dan pengelolaan sehingga
teknologi kereta cepat dan juga pelajaran penting pihak PT. KCIC perlu berfokus pada aspek tersebut.
tentang bagaimana proses manajemen yang tepat Selain itu, TOD juga dapat dimanfaatkan untuk
untuk kondisi di Indonesia. Selain itu karena dalam memanipulasi pergerakan yang terjadi.
pengelolaan kereta cepat ini masih dalam masa
Opportunities
konsesi dan merupakan joint venture antara
Sama seperti skenario sebelumnya bahwa menurut
konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium
proyeksi pertumbuhan penduduk oleh BPS akan
BUMN Tiongkok maka apabila terjadi kerugian dan
terjadi pertumbuhan yang cukup besar pada tahun
kegagalan dalam pengelolaan maka akan ditanggung
2040 di Jakarta dan Bandung. Jakarta akan
kedua belah pihak sesuai dengan komposisi
megalami pertambahan penduduk sebesar kurang
penyertaan modalnya. Selain itu jika, dalam kondisi
lebih 1 juta penduduk dan Bandung sekitarnya 2,5
yang terburuk yaitu PT. KCIC bangkrut, maka hanya
juta hingga 4 juta penduduk dalam 20 tahun ke
modal yang disertakan oleh BUMN Indonesia saja
depan. Pertambahan jumlah penduduk tersebut akan
yang akan hilang dan tidak ada pengambil alihan
meningkatkan permintaan akan pergerakan atau
BUMN Indonesia oleh pemberi pinjaman yaitu
transportasi. Walaupun preferensi masyarakat saat
China Development Bank.
ini lebih cenderung pada penggunaan kendaraan
pribadi, namun jika permintaan terhadap kendaraan
Di sisi lain, PT. KCIC mendapatkan keuntungan
pribadi semakin banyak dan ketersediaan jalan
dalam mengelola TOD di titik-titik stasiun yang
semakin tidak memenuhi maka masyarakat lama-
direncanakan. TOD ini sebenarnya selain akan
kelamaan akan beralih preferensi menggunakan
memberikan keuntungan dari pengembangannya,
kendaraan umum atau moda kereta cepat ini.
juga dapat menjadi salah satu cara untuk menarik
Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk
masyarakat agar mau menggunakan moda tersebut
diiringi pula oleh pertumbuhan ekonomi, maka akan
dengan membuat kawasan-kawasan yang akan
terjadi peningkatan daya beli masyarakat sehingga
memberikan bangkitan dan tarikan yang besar
akan terdapat kemungkinan masyarakat beralih
seperti perkantoran, wisata, pendidikan, perumahan,
preferensi menuju penggunaan moda kereta cepat
dan lain-lain.
walaupun perubahan tersebut tidak terlalu cepat
Weaknesses seperti pada skenario optimis.
Dalam skenario disampaikan bahwa kereta cepat
kurang dapat bersaing dengan kendaraan pribadi. Menurut Profil Kereta Cepat Jakarta Bandung oleh
Hal tersebut dikarenakan harga tiket kereta cepat PT. KCIC bahwa jalur Jakarta-Bandung dipilih
yang dianggap terlalu mahal oleh masyarakat karena karena dinilai paling siap dari sisi lahan, sisi bisnis,
daya beli dan ketersediaan membayar masyarakat dan kelayakan secara keseluruhan. Jakarta dan

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 14
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Bandung juga merupakan dua kutub pertumbuhan menggunakan moda tersebut dikarenakan
yang ada di Jawa dan merupakan dua metropolitan masyarakat masih memiliki preferensi untuk
terbesar di Indonesia. Jika dilihat dari hal tersebut menggunakan kendaraan pribadi. Ditambah lagi,
maka sebenarnya masyarakat Jakarta dan Bandung tidak ada regulasi dari pemerintah terkait
dilihat mampu dalam segi daya beli dan juga penggunaan kendaraan pribadi dan pengalihannya ke
memiliki permintaan pergerakan yang cukup tinggi. transportasi umum. Hal tersebut membuat
Namun yang menjadi masalah adalah willingness to penggunaan kereta cepat tersebut tidak
pay (kesediaan untuk membayar) oleh termanfaatkan dengan optimal. Hal tersebut
masyarakatnya saja yang masih rendah dan jika sebenarnya dapat diatasi dari pertumbuhan
didesak oleh permintaan yang tinggi akan sangat penduduk dan ekonomi di Jakarta-Bandung yang
memungkinkan untuk membuat masyarakat berganti akan meningkatkan permintaan masyarakat akan
preferensi moda. pergerakan transportasi. Jika peningkatan
transportasi terus meningkat dan untuk
Threats
menggunakan kendaraan pribadi akan semakin
Indonesia merupakan daerah rawan bencana.
macet dan merugikan maka lama kelamaan
Implementasi teknologi tersebut di Pulau Jawa pasti
masyarakat akan beralih ke moda kereta cepat.
memiliki resiko terhadap bencana terutama gempa
dan longsor. Sehingga dalam implementasinya
Instabilitas politik internasional juga menjadi
kereta cepat tersebut sangat perlu untuk
ancaman, jika tiba-tiba Indonesia dan Tiongkok
mempertimbangkan faktor bencana. Dalam skenario
mengalami konflik maka kerja sama akan berakhir
yang direncanakan akan terdapat bencana yang tidak
dan proyek akan berhenti. Jika salah satu negara
dapat diantisipasi dengan baik sehingga walaupun
mengalami konflik dengan negara lain maka akan
dengan teknologi yang ada akan tetap menimbulkan
berpotensi untuk berpengaruh terhadap ekonomi
kerugian. Apalagi dengan adanya proyek ini, akan
negara tersebut dan juga akan berpengaruh terhadap
sangat berdampak negatif bagi lingkungan dan
BUMN dari negara tersebut. Setidaknya instabilitas
dampak tersebut diakibatkan dari feasibility study
politik internasional ini perlu diwaspadai selama
dan AMDAL yang tidak sesuai dan dibuat terlalu
masa konsesi ini masih berjalan. Selain instabilitas
terburu-buru sehingga akan meningkatkan potensi
politik internasional, juga memungkinkan terjadi
untuk terjadinya bencana. Kejadian bencana tersebut
instabilitas politik dalam negeri akibat dari kepastian
akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap
hukum yang tidak jelas dan masyarakat yang
kereta cepat dan dapat menurunkan permintaan
menolak proyek tersebut. Sehingga sampai proses
kereta cepat tersebut.
implementasinya dan berjalannya masa konesesinya
pun masih banyak pihak yang memperdebatkan dan
Hal yang paling berpengaruh bagi keberlangsungan
tetap terjadi demonstrasi atau unjuk rasa penolakan
kereta cepat ini adalah terkait preferensi masyarakat
pembangunan kereta cepat yang memberi dampak
dalam penggunaan moda tersebut. Dalam skenario
lanjutan terhadap lambatnya pertumbuhan kawasan
ini, masyarakat tidak terlalu tertarik untuk
di sepanjang koridor Jakarta-Bandung. Hal tersebut
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 15
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
akan sangat dipengaruhi oleh perspektif masyarakat dalam mata dunia internasional. Penerapan teknologi
dalam memutuskan dalam akan tidaknya mutakhir ini akan menjadikan Indonesia memiliki
menggunakan moda kereta cepat tersebut. bargaining position dalam konteks citra nasional.
Dengan adanya kereta cepat, Indonesia dapat
Analisis PESTEL(Political, Economy, Social, disandingkan dengan Negara-negara maju di dunia
Technological, Environmental & Legal) seperti Jepang, Jerman, ataupun Perancis. Dengan
Berdasarkan analisis faktor internal dan adanya infrastruktur ini, Indonesia akan memiliki
eksternal(SWOT) yang berpengaruh terhadap nilai lebih bagi wisatawan mancanegara
prospek kereta cepat Jakarta-Bandung, selanjutnya
dilakukan analisis lebih lanjut terhadap prospek Kereta cepat ini juga akan mengundang banyak
kereta cepat berdasarkan pertimbangan beberapa investasi asing karena proses produksi dapat
aspek. PESTEL adalah sebuah metode analisis yang dilakukan dengan lebih efisien. Investasi-investasi
digunakan untuk memahami sebuah fenomena asing dapat terdistribusi secara lebih merata di
melalui enam aspek, yaitu political, economy, social, berbagai wilayah di Pulau Jawa karena kereta cepat
technological, environmental, dan legal. Dalam memungkinkan keterhubungan dalam pulau Jawa,
konteks paper ini, metode PESTEL akan digunakan sehingga tidak harus dipusatkan di kota besar seperti
untuk memprediksi potensi-potensi dampak yang Jakarta atau Bandung. Dengan adanya kesempatan
bisa dihasilkan oleh pembangunan kereta cepat, investasi yang lebih luas, Indonesia akan memiliki
terutama dalam rentang 20 tahun ke depan hingga ruang lebih pula dalam konstelasi ekonomi dunia.
tahun 2040. Dalam dokumen profil kereta cepat
yang dikeluarkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia Dalam konteks politik bilateral, melalui proyek ini,
Cina, dinyatakan bahwa konstruksi infrastruktur Indonesia sedang memupuk relasi politik dengan
kereta cepat tersebut akan membutuhkan tiga tahun Tiongkok. Sebagai pemenang tender untuk proyek
untuk dirampungkan, lima belas tahun untuk ini, Tiongkok menawarkan harga serta fitur yang
merampungkan pembangunan kawasan stasiun dan lebih dibandingkan dengan Jepang. Indonesia telah
sekitarnya (TOD), dan sekitar 25 tahun untuk memercayakan infrastruktur ini kepada Tiongkok
periode operasional kereta cepat. Dari penjabaran melalui joint venture dari BUMN Indonesia dan
tersebut didapatkan gambaran segmen-segmen BUMN dari Tongkok. Dengan adanya kerjasama
periode pembangunan kereta cepat dalam skala 40 tersebut, dan tanpa membebankan finansial Negara,
tahun. Dalam keberjalanannya, proyek kereta cepat kedua Negara sedang terlibat dalam simbiosis
akan memengaruhi berbagai sektor di titik-titik yang mutualisme melalui skema business to business
dilewatinya, di Pulau Jawa, bahkan dalam skala (B2B). Tidak menutup kemungkinan proyek ini akan
nasional dan internasional secara signifikan. mendatangkan kesempatan kerjasama dengan
Tiongkok di masa depan. Namun di sisi lain,
Political kalahnya Jepang sebagai tender dalam proyek ini
Dari sudut pandang politik, proyek ini merupakan juga perlu diwaspadai oleh Indonesia. Diperlukan
sebuah usaha untuk meningkatkan posisi Indonesia adanya rekonsiliasi relasi politik dengan Jepang
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 16
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
melalui penawaran proyek-proyek lain atau usaha- proyek ini, walaupun mungkin terbatas kepada
usaha diplomasi lainnya. produsen besar.

Jika dilihat dalam konstelasi politik lokal, dapat Selain itu, kereta cepat ini akan berperan dalam
dilihat bahwa akan terjadi kecemburuan politis. mengurangi kemacetan dan mempercepat waktu
Politisi lokal di empat lokasi stasiun tersebut tempuh, sehingga menghilangkan ongkos ekonomi
tentunya memiliki potensi ekonomis dan politis yang seperti pemborosan bahan bakar karena macet.
lebih besar dibandingkan lainnya, sehingga daerah Dengan waktu tempuh yang lebih pendek, mobilisasi
lain akan menuntut keadilan melalui mekanisme- asset ekonomi seperti tenaga kerja, pengetahuan, dan
mekanisme distribusi pendapatan ataupun usaha- material dapat bersirkulasi dengan lebih maksimal
usaha lainnya. Kereta cepat ini berpotensi dan efisien. Menyambung dari analisis politik
menimbulkan pergolakan politik di dalam Pulau sebelumnya, investasi asing maupun lokal akan lebih
Jawa itu sendiri. Dalam skala nasional, kereta cepat mudah terserap dan tersebar secara merata di seluruh
tentunya berpotensi menjadi perebutan dari banyak Pulau Jawa karena telah terhubung dengan kereta
pihak. Berbagai lembaga akan berusaha untuk cepat. Dengan distribusi investasi yang lebih merata,
mendapatkan retribusinya dari proyek ini pada pertumbuhan ekonomi di seluruh Pulau Jawa juga
periode operasional nanti, karena pada tahap ini akan terjadi dengan lebih merata.
diambil oleh konsorsium BUMN.
Melalui perspektif Transit-Oriented Development
Economy (TOD), stasiun-stasiun kereta cepat dan kawasan di
Dari aspek ekonomi, kereta cepat menjanjikan sekitarnya akan berpotensi menjadi titik
dampak-dampak positif terhadap perekonomian di pertumbuhan suatu kawasan. Di titik tersebut
kawasan sekitar. Dalam dokumen profil kereta cepat, nantinya akan dibangun infrastruktur-infrastruktur
dikatakan bahwa setidaknya proyek ini akan pendukung yang kompak dalam jarak yang dapat
menyerap sebanyak 39.000 tenaga kerja selama tiga ditempuh pejalan kaki. Kawasan residensial,
tahun periode konstruksi, 20.000 tenaga kerja perkantoran, serta komersial akan tumbuh di
selama lima belas tahun periode konstruksi kawasan sekitarnya sehingga titik transit dapat melayani
stasiun dan sekitarnya (TOD), dan 28.000 tenaga seluruh kebutuhan penggunanya. Hal tersebut juga
kerja selama 25 tahun periode operasional kawasan menjadi bagian untuk mendukung penggunaan
stasiun dan sekitarnya. Berdasarkan keputusan transportasi publik. Dalam konteks spesifik,
Presiden Joko Widodo, proyek ini harus contohnya, Kota Walini nantinya akan dijadikan
memaksimalkan dan mengutamakan tenaga serta kota baru sebagai pusat kawasan pendidikan dan
material lokal. Sehingga untuk konteks tenaga kerja, agrowisata dengan sentra-sentra ekonomi baru. Di
setidaknya akan terdapat penyerapan sebesar 50.000 sana akan dibangun Kampus ITB dengan sarana
tenaga kerja dari wilayah sekitar pembangunan prasarana yang mendukung kegiatan-kegiatan
kereta cepat. Begitu pula dengan material, produsen- pendidikan dan ekonomi di dalamnya. Kota Walini
produsen lokal akan diuntungkan dengan adanya berpotensi mengembangkan pertumbuhan ekonomi
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 17
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
di sepanjang koridor Jakarta-Bandung. Begitu pula Kereta cepat juga secara tidak sadar akan
dengan Gedebage yang direncanakan menjadi area menciptakan kecemburuan dan kesenjangan sosial.
pemusatan perusahaan teknologi dan riset. Masyarakat di sekitar kawasan stasiun akan
memiliki kesempatan ekonomis yang lebih besar
Kereta cepat juga berkontribusi terhadap Pajak dari masyarakat yang letaknya jauh dari kawasan
Penghasilan Negara. Kontribusi PPN saat masa stasiun. Kecemburuan sosial akan sangat mungkin
konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terjadi mengingat potensi besar yang ditawarkan
adalah sebesar US$451 juta selama tiga tahun, oleh kereta cepat.
walaupun pihak konsorsium meminta keringanan
kepada pemerintah. Sedangkan kontribusi PPN pada Technological
periode konstruksi pengembangan kawasan stasiun Dari aspek teknologi, proyek kereta cepat
dan sekitarnya adalah sebesar Rp 7 triliun selama 15 menjanjikan alih teknologi. Dalam pelaksanaan
tahun. Pendapatan dari pajak tersebut dapat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, akan
didistribusikan secara spesifik untuk pengembangan dilakukan transfer teknologi yang mendukung
wilayah-wilayah di sekitar pembangunan kereta industri kereta api nasional. Sehubungan dengan
cepat yang belum mendapatkan kontribusi. transfer teknologi ini, akan dibentuk suatu joint
venture antara BUMN Indonesia dan BUMN
Social Tiongkok yang mempunyai pabrik rolling stock
Jika dilihat dari segi sosial, keberadaan kereta cepat untuk kereta komuter, Light Rail Transit, dan kereta
akan merubah tatanan masyarakat secara signifikan. cepat. Dengan begitu, Indonesia akan memiliki
Interaksi antar Jakarta dan Bandung serta daerah di kesempatan untuk terlibat dalam proses
antaranya dapat terjadi dengan lebih mudah. Relasi- pembangunan kereta cepat dari produksi material
relasi sosial akan menjalar di sepanjang jalur kereta sampai tahap assembly, sehingga mengurangi
cepat dan jaringan sosial akan semakin meluas. kemungkinan dominasi teknologi oleh pihak
Kereta cepat memungkinkan terjadinya peningkatan Tiongkok.
frekuensi dan intensitas hubungan-hubungan sosial.
Di sisi lain, kereta cepat berpotensi menimbulkan Pembangunan kereta cepat juga akan menggunakan
konflik sosial. Masyarakat lokal akan diintervensi tenaga kerja lokal dengan proporsi 60% dari
oleh pembangunan dan dipaksa beradaptasi dengan keseluruhan tenaga kerja yang dibutuhkan. Sisanya
pace masyarakat kota besar yang cepat. Masyarakat akan diisi oleh tenaga kerja asing untuk pekerjaan-
di sekitar stasiun akan berinteraksi dengan berbagai pekerjaan yang belum dikuasai oleh tenaga lokal
jenis orang yang datang dari Jakarta ataupun seperti tenaga ahli kereta cepat dan supervisor.
Bandung. Fenomena tersebut memungkinkan Dengan adanya tenaga kerja yang ahli dalam bidang
terjadinya asimilasi kultur antara masyarakat kota kereta cepat yang dipekerjakan di proyek ini,
besar dengan masyarakat lokal. diharapkan ada alih pengetahuan dari tenaga kerja
asing kepada tenaga kerja lokal.

Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 18
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Demikian juga untuk mendukung penyiapan tenaga kawasan perkebunan, sehingga dikhawatirkan
kerja Indonesia yang ahli dan terampil, telah pembangunan kereta cepat akan merusak lingkungan
disepakati adanya pendidikan dan pelatihan serta sekitar. Namun, dokumen profil kereta cepat
magang yang akan dilaksanakan di Tiongkok. Sesuai menyatakan bahwa pengembangan kawasan hijau
dengan perjanjian pada 10 Agustus 2015, sebagai Walini mengambil 30% dari lahan yang ada
langkah awal akan dikirim tenaga kerja Indonesia ke sementara 70%-nya akan tetap dibiarkan seperti
Tiongkok untuk belajar dan magang di bidang kondisi saat ini. Dinyatakan juga bahwa Kawasan
perkeretaapian tanpa ada biaya tambahan yang Walini tidak termasuk daerah resapan waduk Cirata
dikenakan. Program magang dan pelatihan ini dan Jatiluhur. Selain itu juga, diketahui bahwa jalur
diutamakan untuk operation dan maintenance yang akan dilalui oleh kereta cepat Jakarta-Bandung
mencakup kegiatan profesi operasi kereta cepat, merupakan daerah patahan tanah dan rawan gempa.
lokomotif, infrastruktur, elektrikal, mekanikal, Di dokumen profil dinyatakan bahwa pembangunan
rolling stock, penyediaan energi dan lain-lainnya. kereta cepat Jakarta-Bandung telah
mempertimbangkan kondisi geografis, iklim, serta
Selain itu, dengan adanya kereta cepat, proses keadaan geologi yang rawan gempa. Kereta cepat
mobilisasi pengetahuan dapat berjalan dengan lebih juga nantinya akan dilengkapi dengan system
cepat. Apalagi dengan adanya Gedebage sebagai teknologi pencegahan resiko. Di sepanjang jalur
pusat pengembangan teknologi, melalui kereta cepat, akan dipasang sensor yang akan mendeteksi setiap
diharapkan terjadi distribusi ilmu pengetahuan gerakan tanah. Sinyal tersebut dikirim ke pusat
secara merata. kendali untuk memberikan peringatan dini kepada
kereta yang sedang berjalan.
Environmental
Jika ditelaah dari aspek lingkungan, kereta cepat Pada periode operasional kereta cepat, kereta cepat
telah melalui mekanisme perijinan Analisis itu sendiri tidak akan menimbulkan polusi karena
Mengenai Dampak Lingkungan. Secara prinsip, menggunakan teknologi mutakhir. Namun,
kereta cepat telah dijamin tidak akan memberikan menyambung dari analisis sebelumnya, distribusi
dampak buruk terhadap lingkungan melalui penduduk yang terjadi akibat mobilisasi kereta cepat
dokumen AMDAL yang dikeluarkan oleh dapat memperbesar kemungkinan polusi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan manusia yang ditimbulkan di mana-mana. Penduduk
tersebut. Hingga saat ini, proyek kereta cepat telah akan terkonstentrasi di kawasan stasiun tersebut,
mendapatkan izin trase, izin penetapan badan usaha sehingga kemungkinan ada pemusatan limbah yang
perkeretaapian, dan izin lingkungan sesuai terjadi di sana.
perundangan.
Legal
Salah satu pertimbangan besar pembangunan kereta Dari sisi legal, walaupun menuai banyak konflik,
cepat terkait lingkungan adalah pembangunan namun tidak bisa dipungkiri bahwa proyek kereta
stasiun melewati Walini. Walini dikenal sebagai cepat telah mendapatkan seluruh legalitas yang
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 19
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
dibutuhkannya. Kereta cepat secara langsung  Berdasarkan skenario yang optimis dan pesimis
didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun yang telah digambarkan sebelumnya, secara
2015 dan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. umum pada kedua skenario tersebut terjadi
Kereta cepat juga telah mendapatkan izin AMDAL peningkatan daya beli masyarakat seiring
yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan dengan berjalannya waktu sehingga semakin
Hidup dan Kehutanan. Pada periode operasionalnya, lama keenomian moda kereta cepat tersebut
Presiden Joko Widodo telah memberikan kepastian semakin terjangkau oleh masyarakat. Jika pada
regulasi terkait kereta cepat. awalnya hanya kalangan menengah atas saja
yang dapat menggunakan moda tersebut, pada
Simpulan Prospek Kereta Cepat Jakarta- tahun 2040 moda tersebut dapat dijangkau lebih
Bandung banyak kalangan, dan semakin lama

Proyek Kereta Cepat dalam mewujudukan penggunaan kereta cepat dapat teroptimalkan

tujuan Pembangunan dengan baik.

Berdasarkan berbagai studi dan analisis yang  Keberadaan kereta cepat dapat
dilakukan penulis pada pembahasan sebelumnya, mengembangkan kota Baru Walini untuk
prospek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam menciptakan sentra ekonomi baru dan
mewujudkan tujuan pembangunan, diantaranya: mendorong pengembangan kawasan hunian
baru yang akan meningkatkan pertumbuhan
 Keberadaan kereta cepat mampu mengurangi ekonomi regional di sepanjang koridor Jakarta-
kemacetan lalu lintas, dan mempercepat waktu Bandung
tempuh, menghilangkan ongkos ekonomi
seperti pemborosan bahan bakar akibat Dari sekian banyak prospek dan manfaat proyek

penuruan kapasitas jalan akibat pertumbuhan kereta cepat Jakarta-Bandung yang ada, perlu

kendaraan yang tidak sebanding dengan disadari bahwa proyek ini berpotensi menciptakan

pertumbuhan panjang jalan kecemburuan politis dan sosial bagi wilayah-wilayah

 Meningkatkan konektivitas antar kota, lain yang tidak dilalui jalur tersebut, yang dapat

mendorong pembangunan dan pertumbuhan berdampak pada ketidak kestabilan politik sebagai

ekonomi yang signifikan di sepanjang jalur salah satu faktor utama pendukung pembangunan

kereta, terutama pada stasiun yang dilewatinya. lainnya, oleh karena itu di samping pertumbuhan

 Memberikan alih teknologi, transfer informasi ekonomi, pemerintah pun perlu mempertimbangkan

dan manajemen proyek kereta cepat yang kesejahteraan masyarakat dalam konstelasi wilayah

memungkinkan Indonesia untuk dapat membuat yang lebih luas melalui implementasi kebijakan

dan mengembangkan sendiri kereta cepatnya di pemerataan pembangunan di Indonesia terutama

masa depan. Bahkan dengan hal tersebut, pada pembangunan di luar Pulau Jawa.

Indonesia dapat mengembangkan teknologi


maju lainnya dari pengembangan teknologi
kereta cepat tersebut
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 20
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
Dampak Kereta Cepat Jakarta-Bandung setidaknya akan terdapat penyerapan sebesar 50.000
terhadap Kondisi Penduduk, Ekonomi & tenaga kerja dari wilayah sekitar pembangunan
Lingkungan kereta cepat. Begitu pula dengan material, produsen-
Dampak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah produsen lokal akan diuntungkan dengan adanya
dirinci dalam analisis PESTEL sebelumnya secara proyek ini, walaupun mungkin terbatas kepada
umum dampak Kereta Cepat Jakarta-Bandung produsen besar. Kereta cepat juga berkontribusi
terhadap kondisi penduduk, ekonomi & lingkungan memberikan Pajak Pendapatan Negara yang tinggi.
yaitu: Pendapatan dari pajak tersebut selanjutnya
didistribusikan secara spesifik untuk pengembangan
Dampak terhadap Kondisi Penduduk wilayah-wilayah di sekitar pembangunan kereta
Keberadaan kereta cepat akan merubah tatanan cepat yang belum mendapatkan kontribusi.
masyarakat secara signifikan. Interaksi antar Jakarta
dan Bandung serta daerah di antaranya dapat terjadi Dampak terhadap Lingkungan
dengan lebih mudah. Relasi-relasi sosial akan Dalam dokumen profil kereta cepat menyatakan
menjalar di sepanjang jalur kereta cepat dan jaringan bahwa, akibat proyek pembangunan kereta cepat
sosial akan semakin meluas. Kereta cepat berdampak pada pengembangan pada kawasan hijau
memungkinkan terjadinya peningkatan frekuensi Walini dalam mengambil 30% dari lahan yang ada
dan intensitas hubungan-hubungan sosial. Di sisi sementara 70%-nya akan tetap dibiarkan seperti
lain, kereta cepat berpotensi menimbulkan konflik kondisi saat ini, pembangunan kereta cepat Jakarta-
sosial. Masyarakat lokal akan diintervensi oleh Bandung telah mempertimbangkan kondisi geografis,
pembangunan dan dipaksa beradaptasi dengan pace iklim, serta keadaan geologi yang rawan gempa serta
masyarakat kota besar yang cepat. Masyarakat di telah mengantongi izin trase, izin penetapan badan
sekitar stasiun akan berinteraksi dengan berbagai usaha perkeretaapian, dan izin lingkungan sesuai
jenis orang yang datang dari Jakarta ataupun perundangan, sehingga pengaruhnya terhadap
Bandung. Fenomena tersebut memungkinkan kondisi lingkungan sudah dipertimbangkan dengan
terjadinya asimilasi kultur antara masyarakat kota sebaik mungkin, dan diklaim tidak akan
besar dengan masyarakat lokal. memengaruhi kondisi lingkungan secara signifikan

Referensi
Dampak terhadap Ekonomi
Dari aspek ekonomi, kereta cepat menjanjikan Handayani, Tri. dkk. 2014. Buku Saku IPTEK
Indonesia 2014. Jakarta : Pappitek LIPI
dampak-dampak positif terhadap perekonomian di
kawasan sekitar. Dalam dokumen profil kereta cepat, https://asiainsight.mni-news.com/posts/china-
burnishes-image-with-indonesia-deals-puts-
dinyatakan setidaknya dari keselurahan proyek ini japan- in-shadow-9832

mampu menyerap total sebesar 87.000 tenaga kerja.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/201
Berdasarkan keputusan Presiden, proyek ini harus 6/03/160316_indonesia_kereta_cepat_cina
memaksimalkan dan mengutamakan tenaga serta
http:/hmp.pl.itb.ac.id/menolak-pembangunan-instan-
material lokal. Sehingga untuk konteks tenaga kerja, kereta-cepat-jakarta-bandung/
Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 21
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB
PL 4008 Seminar Studi Futuristik
http://www.thejakartapost.com/news/2016/03/01/eye
s-asian-powerhouse-china-expands- investments-
ri.html

Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian.


2011. Rencana Induk Perekeretaapian Nasional.
Jakarta : Ditjen Perkeretaapian nasional

PT. KCIC. 2016. Profil Kereta Cepat Jakarta-


Bandung. Jakarta: PT Kereta Cepat Indonesia
China.

Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015, tentang


Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan
Sarana Kereta Cepat Bandung-Jakarta

Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016, tentang


Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional

Salim, W. dan Siwage Dharma. 2016. Why is the


High-Speed Rail Project so Important to
Indonesia. Singapore: ISEAS Yushof Ishak
Institute.

Sutanto, H. dan Rachman Adie. 2016. Studi Investasi


Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Bandung: PWK
ITB.

Yachiyo Engineering Co., Ltd. and Japan


International Consultants for Transportation Co.,
Ltd., “Study on the High Speed Railway Project
(Jakarta-Bandung Section)”


Hansen Sutanto 15413059, Fajar Nurghifari Aziz 15413071, Nayaka Angger 15413085 22
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB

Anda mungkin juga menyukai