4. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang
ia sajikan ;
5. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga, yang ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam
pengolahan serta penyajiannya ;
6. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan
tenaga, yang ia pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data /
informasi, pengolahan dan penyajiannya ;
9. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini
dengan :
Kasifikasi Profesi
1. Surveyor
Jika bicara tentang profesi surveyor pemetaan, mungkin banyak orang awam yang belum
terlalu mengetahui pekerjaan ini. Jikapun sudah, mungkin hanya terbatas pada seseorang
yang keahliannya mengukur bidang tanah, karena memang itulah surveyor pemetaan yang
paling dekat dengan masyarakat. Padahal, jika mau ditelisik lebih dalam, surveyor pemetaan
adalah salah satu profesi yang cukup menjanjikan, dengan ritme kerja yang –bisa dibilang–
mengasyikkan.
Survei memang identik dengan lapangan, dan memang pemetaan begitu lekat dengan
pekerjaan lapangan. Dalam dunia Geodesi, survei ada beberapa macam: mulai dengan satelit
menggunakan GPS Geodetik, menggunakan alat-alat terestris seperti Total Station,
theodolite, atauwaterpass levelling, atau sekedar mengambil informasi lapangan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi seperti GPS handheld. GPS Geodetik biasa digunakan untuk
survei yang membutuhkan ketelitian tinggi (hingga mencapai cm atau mm), dan mencakup
area yang relatif luas. Titik ikat yang digunakan bisa berupa stasiun CORS atau titik Jaring
Kontrol Geodesi (JKG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Metode terestrial seperti Total
Station, theodolite, atau waterpass levelling juga biasa digunakan untuk pemetaan dengan
ketelitian tinggi, namun untuk area yang tidak terlalu luas dan medan yang juga tidak terlalu
berat. Survei konstruksi juga menggunakan metode ini, mulai dari stake out yang diikatkan
pada benchmark tertentu hingga positioning bangunan baik secara horizontal maupun
vertikal. Untuk GPS handheld, ketelitian yang didapatkan bisa mencapai satuan meter,
namun efektif digunakan untuk mengambil informasi di lapangan yang tidak menuntut
ketelitian tinggi dan membutuhkan waktu yang cepat, seperti nama rupabumi (toponim),
misalnya nama tempat, nama bangunan, nama unsur alam, dll. Juga ketika dibutuhkan
informasi navigasi yang berkaitan dengan tracking atau untuk menuju suatu lokasi atau
koordinat tertentu.
2. Surveyor Kadaster
Surveyor Kadastral adalah seseorang yang mempunyai keahlian di
bidang pengukuran dan pemetaan kadastral dan kemampuan
mengorganisasi pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadastral, yang diberi
kewenangan untuk melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadastral tertentu
dalam rangka pendaftaran tanah, baik sebagai usaha pelayanan masyarakat sendiri
maupun sebagai pegawai badan hukum yang berusaha di bidang pengukuran dan
pemetaan. (Peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun
1998.
Jumlah Surveyor Kadastral yang ada baru mencapai kurang lebih 500 orang.
Dari jumlah tersebut, tidak lebih dari 100 orang yang aktif menjalankan profesinya di
bidang kadastral sebagai pelayan masyarakat. Asosiasi profesinya bernama ISKI (Ikatan
Surveyor Kadastral Indonesia), beralamat di Jalan Terusan Jakarta Bandung.
Jika tugas PPAT terkait 'hanya' dengan surat-surat tanah (akta, dll), maka
Surveyor Kadastral tugasnya adalah selain memeriksa kelengkapan dokumen tanah juga
menginvestigasi, mengukur, memetakan dan menetapkan batas-batas bidang tanah
kepemilikan sesuai aturan yang berlaku. Agar tidak menimbulkan masalah atau sengketa
di kemudian hari, sebelum melakukan transaksi/jual beli tanah/tukar
guling/hibah/pembebasan tanah/pembagian waris atau bentuk lain apapun dalam rangka
pengalihan hak atas bidang tanah, bahkan ketika akan melakukan kegiatan konstruksi di
atas bidang tanah yang batas-batas kepemilikanya tidak jelas, HARUS dilakukan
pemeriksaan berkas, peninjauan, pengecekan, pengukuran, dan pemetaan sesuai
kaidah-kaidah teknis kadastral. Dengan begitu dapat dihindari salah bidang/kelebihan
bayar/kekurangan bayar/penyerobotan tanah/ovelap ataupun potensi-potensi gugatan
dari pihak lain/yang berkepentingan terhadap tanah tersebut.
Kenapa Surveyor Kadastral ? Selain petugas ukur yang telah ada di BPN
jumlahnya sangat terbatas, sibuk dengan pekerjaan rutin, rata-rata usianya sudah senior,
sehingga seringkali pekerjaan menjadi lambat penyelesaiannya. Agar profesi ini
berkembang seperti di negara lain (mis:Malaysia dan Australia), seyogyanya masyarakat
mulai memanfaatkan jasa mereka. BPN dan ISKI juga punya tanggung jawab
mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
Sedangkan peta kadastral merupakan petunjuk grafis dari persil-persil ini (Willianson
dan Enemark, 1996). Di sini akan ditunjukkan lokasi relatif dari semua persil dalam
suatu kawasan. Dengan dipakainya peta skala besar, maka obyek-obyek (seperti batas
tanah dan sebagainya) akan kelihatan dengan dimensi yang tepat. Obyek ini
digambarkan berdasarkan survei kadastral terhadap tiap-tiap persil. Survei ini dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik ukur tanah maupun fotogrametri. Informasi
yang terbentuk data tekstual atau atribut seperti nilai tanah, kepemilikan tanah,
penggunaan tanah dan sebagainya dapat ditambahkan pada persil tanah ini yang
berupa peta kadastral. Oleh karena itu terbentuklah sistem kadastral yang lengkap.
Pekerjaan survei termasuk pekerjaan survei kadastral harus dilakukan oleh orang yang
semestinya. Di dalam kaitan ini, pekerjaan survei dilakukan oleh orang yang
mempunyai dasar pengetahuan dan keahlian dalam hal survei kadastral. Oleh karena
itu hal ini diatasi dengan menerapkan surveyor berlisensi untuk survei kadastral.
Dengan adanya surveyor berlisensi ini, maka pekerjaan survei kadastral akan
diselesaikan oleh seseorang yang mempunyai lisensi. Sedangkan seseorang yang ingin
mempunyai lisensi diharuskan memenuhi persyaratan seperti pendidikan yang
memadai, pelatihan, pengalaman yang cukup. Jika pekerjaan itu dilakukan oleh orang
yang mempunyai lisensi, maka semestinya kualitas pekerjaan itu juga akan bagus
sehingga tidak merugikan pemakai jasa surveyor berlisensi (Dr. Ir. Haryono-1998).
4. Surveyor Hidrografi
Surveyor Hidrografi adalah sebuah keahlian yang Spesialis, jenis keahlian yang mungkin
sangat terbatas di Indonesia. Dan spesialis itu menjadikan profesi ini MAHAL. Ruang lingkup
atau jenis pekerjaan survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk
digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, atau manajemen
sumber daya laut.
5. Surveyor Bidang Rekayasa (Teknik Sipil)
Seorang surveyor profesional memiliki satu atau lebih kegiatan yang dilakukan di
atas atau di bawah permukaan tanah/ laut dan dapat dilakukan dalam hubungan
dengan para profesional lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya, surveyor harus
mempertimbangkan aspek hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial yang relevan
sehingga proyek tetap berjalan secara normal. Pekerjaan mengukur tanah dan
pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi pengambilan/ pemindahan data-data dari
lapangan ke peta atau sebaliknya. Dalam bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-
pekerjaan untuk semua proyek pembangunan, seperti perencanaan dan pembuatan
gedung, jembatan, jalan, saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk
perncanaan proyek seperti : pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll.
4. Survei
pertambangan yaitu
sebuah cabang ilmu
dan teknologi dan
bidang
pertambangan.
5. Pekerjaan ini
meliputi pengukuran,
perhitungan, dan
pemetaan yang
melayani tujuan
6. mendapatkan
informasi pada semua
tahap dari prospeksi
untuk eksploitasi dan
memanfaatkan
7. kandungan mineral,
baik berada pada
permukaan maupun
pada bawah tanah.
8. Berikut ini adalah
kegiatan utama dari
survei tambang:
9. 1. Menginterpretasi
geologi tentang
kandungan mineral
dalam kaitannya
dengan
10. eksploitasi ekonomi
daripadanya
11. 2. Penyelidikan dan
negosiasi hak
pertambangan mineral
12. 3. Membuat dan
merekam, dan
perhitungan
pengukuran survei
tambang
pertambangan
13. kartograf
14. 4. Investigasi dan
prediksi dampak
tambang yang bekerja
pada permukaan dan
dibawah
15. permukaan.
16. 5. Perencanaan
tambang perencanaan
dalam konteks
lingkungan setempat
dan
17. rehabilitasi setelah
ditambang.
18. Kegiatan dalam
survey pertambangan
ini meliputi :
19. 1. Lokasi, struktur,
konfgurasi, dimensi
dan karakteristik
endapan mineral dan
batuan yang
20. berdampingan dan
strata atasnya.
Penilaian resreves
mineral dan ekonomi
eksploitasi
21. 2. Penerimaan,
penjualan, sewa dan
pengelolaan tambang
mineral
22. 3. Menyediakan
dasar arah,
perencanaan dan
pengendalian kerja
tambang untuk
23. memastikan operasi
pertambangan
ekonomis dan aman
24. 4. Studi tentang
gerakan batu dan
tanah yang disebabkan
oleh operasi
pertambangan,
25. prediksi mereka,
dan tindakan
pencegahan dan
pengobatan perbaikan
kerusakan
26. subsidence
27. 5. Membantu dalam
perencanaan dan
rehabilitasi lahan
terkena dampak
operasi mineral
28. dan bekerja sama
dengan otoritas
perencanaan
pemerintah daerah
29. Survei
pertambangan yaitu
sebuah cabang ilmu
dan teknologi dan
bidang
pertambangan.
30. Pekerjaan ini
meliputi pengukuran,
perhitungan, dan
pemetaan yang
melayani tujuan
31. mendapatkan
informasi pada semua
tahap dari prospeksi
untuk eksploitasi dan
memanfaatkan
32. kandungan mineral,
baik berada pada
permukaan maupun
pada bawah tanah.
33. Berikut ini adalah
kegiatan utama dari
survei tambang:
34. 1. Menginterpretasi
geologi tentang
kandungan mineral
dalam kaitannya
dengan
35. eksploitasi ekonomi
daripadanya
36. 2. Penyelidikan dan
negosiasi hak
pertambangan mineral
37. 3. Membuat dan
merekam, dan
perhitungan
pengukuran survei
tambang
pertambangan
38. kartograf
39. 4. Investigasi dan
prediksi dampak
tambang yang bekerja
pada permukaan dan
dibawah
40. permukaan.
41. 5. Perencanaan
tambang perencanaan
dalam konteks
lingkungan setempat
dan
42. rehabilitasi setelah
ditambang.
43. Kegiatan dalam
survey pertambangan
ini meliputi :
44. 1. Lokasi, struktur,
konfgurasi, dimensi
dan karakteristik
endapan mineral dan
batuan yang
45. berdampingan dan
strata atasnya.
Penilaian resreves
mineral dan ekonomi
eksploitasi
46. 2. Penerimaan,
penjualan, sewa dan
pengelolaan tambang
mineral
47. 3. Menyediakan
dasar arah,
perencanaan dan
pengendalian kerja
tambang untuk
48. memastikan operasi
pertambangan
ekonomis dan aman
49. 4. Studi tentang
gerakan batu dan
tanah yang disebabkan
oleh operasi
pertambangan,
50. prediksi mereka,
dan tindakan
pencegahan dan
pengobatan perbaikan
kerusakan
51. subsidence
52. 5. Membantu dalam
perencanaan dan
rehabilitasi lahan
terkena dampak
operasi mineral
53. dan bekerja sama
dengan otoritas
perencanaan
pemerintah daerah
54. Survei
pertambangan yaitu
sebuah cabang ilmu
dan teknologi dan
bidang
pertambangan.
55. Pekerjaan ini
meliputi pengukuran,
perhitungan, dan
pemetaan yang
melayani tujuan
56. mendapatkan
informasi pada semua
tahap dari prospeksi
untuk eksploitasi dan
memanfaatkan
57. kandungan mineral,
baik berada pada
permukaan maupun
pada bawah tanah.
58. Berikut ini adalah
kegiatan utama dari
survei tambang:
59. 1. Menginterpretasi
geologi tentang
kandungan mineral
dalam kaitannya
dengan
60. eksploitasi ekonomi
daripadanya
61. 2. Penyelidikan dan
negosiasi hak
pertambangan mineral
62. 3. Membuat dan
merekam, dan
perhitungan
pengukuran survei
tambang
pertambangan
63. kartograf
64. 4. Investigasi dan
prediksi dampak
tambang yang bekerja
pada permukaan dan
dibawah
65. permukaan.
66. 5. Perencanaan
tambang perencanaan
dalam konteks
lingkungan setempat
dan
67. rehabilitasi setelah
ditambang.
68. Kegiatan dalam
survey pertambangan
ini meliputi :
69. 1. Lokasi, struktur,
konfgurasi, dimensi
dan karakteristik
endapan mineral dan
batuan yang
70. berdampingan dan
strata atasnya.
Penilaian resreves
mineral dan ekonomi
eksploitasi
71. 2. Penerimaan,
penjualan, sewa dan
pengelolaan tambang
mineral
72. 3. Menyediakan
dasar arah,
perencanaan dan
pengendalian kerja
tambang untuk
73. memastikan operasi
pertambangan
ekonomis dan aman
74. 4. Studi tentang
gerakan batu dan
tanah yang disebabkan
oleh operasi
pertambangan,
75. prediksi mereka,
dan tindakan
pencegahan dan
pengobatan perbaikan
kerusakan
76. subsidence
77. 5. Membantu dalam
perencanaan dan
rehabilitasi lahan
terkena dampak
operasi mineral
78. dan bekerja sama
dengan otoritas
perencanaan
pemerintah daerah
Keilmuan hidrografi adalah salah satu cabang dari ilmu terpakai yang berkaitan dengan
pengukuran dan penjelasan fitur-fitur laut dan wilayah pesisir untuk keperluan
pelayaran (utama) dan semua keperluan dan aktivitas kelautan lainnya, termasuk di
antaranya aktivitas lepas pantai, penelitian, perlindungan lingkungan, dan pelayanan
prediksi.
1.Pemetaan Laut
6.Perairan Pedalaman
7.Militer
Selain bahaya-bahaya yang telah disebutkan di atas, masih banyak bahaya-bahaya lain
yang tidak dapat disebutkan, maka perlu untuk selalu waspada akan bahaya yang akan
dihadapi dan selalu mengikuti standar keamanan. Salah satu hal esensial yang harus
dibawa oleh surveyor adalah perlengkapan P3K yang mencakup antiseptik, perban dan
perlengkapan lainnya untuk mengobati kecelakaan yang minor. Sebuah tim survey juga
perlu dilengkap dengan telepon tanpa kabel untuk situasi yang serius dan nomor-nomor
darurat sudah disimpan untuk siap digunakan kapan saja.
Kegiatan Pendukung K3
Pada dasarnya filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
melindungi keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya yang berimbas pada kinerja perusahaan. Perangkat peraturan
pemerintah mengenai K3 adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Dimana pada pasal 3 dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung
potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan
penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3.
Pada era globalisasi saat ini, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan salah satu tuntutan utama dalam pemenuhan
standar Internasional terhadap suatu produk barang atau jasa. Apalagi pasar
sehingga dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju. Dalam era globalisasi ini,
K3 merupakan syarat utama yang berpengaruh besar terhadap nilai investasi, kualitas
dan kuantitas produk, kelangsungan usaha perusahaan serta daya saing sebuah negara.
Untuk itu penerapan K3 ditegaskan sebagai upaya untuk memenuhi hak-hak dan
perlindungan dasar bagi tenaga kerja yang sangat penting karena akan mempengaruhi
kerja.
Ada beberapa alasan kenapa penerapan SMK3 di industri masih belum seperti yang
diharapkan diantaranya:
• Belum memprioritaskan K3
Perlunya menjalankan K3
50 tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3. Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor
• mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
serta.
• menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas
Secara umum manfaat penerapan SMK3 di perusahaan dibagi kepada 4 point penting
yaitu
1. Melindungi pekerja
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta lingkungan. Dari batasan
http://www.isi.or.id/keanggotaan/peraturankode-etik/
http://danangsusetyo.blogspot.co.id/2016/10/profil-singkat-profesi-surveyor-pemetaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Surveyor_kadastral
https://surveyorkadastral.wordpress.com/2010/08/03/apakah-surveyor-kadastral-itu/
https://surveyorhidrografi.wordpress.com/2016/03/21/surveyor-hidrografi/
http://geodet-indonesia.blogspot.co.id/2007/02/menjadi-surveyor-antara-tantangan-dan.html
https://ilmusurveypemetaan.wordpress.com/2012/05/17/materi-2-manfaat-pekerjaan-survey-dan-
pemetaan/
https://dokumen.tips/documents/aplikasi-survey-dan-pemetaan-dalam-berbagai-bidang.html
http://belajar-teknik-sipil.blogspot.co.id/2010/03/ilmu-ukur-tanah.html
https://www.kompasiana.com/nikosimamora/kelompok-keilmuan-hidrografi-menjawab-tantangan-
masa-kini_55002bf6813311491afa7249
https://belajargeomatika.wordpress.com/2014/11/04/keamanan-dalam-melakukan-pengukuran-
lapangan-surveying/
https://id.linkedin.com/pulse/k3-sebagai-tanggung-jawab-dan-investasi-masa-depan-mawardi-s-t-
http://hermawankesling.blogspot.co.id/2014/08/perilaku-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html