Sap Kesehatan Reproduksi
Sap Kesehatan Reproduksi
Waktu : 50 menit
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja diharapkan dapat mengerti dan memahami
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja dapat mengerti dan memahami
B. Materi Penyuluhan
Terlampir.
C. Proses Penyuluhan / Kegiatan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 10 menit
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menggali pengetahuan
(apersepsi) remaja.
2 Penyajian - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan 30 menit
dan tujuan kespro. memperhatikan
- Menjelaskan usia penyuluhan.
reproduksi sehat. - Menanyakan hal-hal yang
- Memberi pertanyaan pada kurang jelas.
peserta secara lisan. - Menjawab pertanyaan
3 Penutup - Merangkum materi - Menjawab salam 10 menit
penyuluhan
- Mengucapkan salam
penutup
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Alat / Media
1. Flip Chart
F. Sumber Pustaka.
1. Nugroho Dian Boyke, Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, PT
2. Kasdu, Dini , Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa Swara Anggota IKAPI,
Jakarta, 2005.
G. Evaluasi
Pengertian
mental, sosial dan bukan sekedar adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi dan bagi yang menikah menyarankan bahwa setiap
orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan, mereka
Untuk menikmati kesehatan wanita akan perlunya jati diri dan kemampuan untuk
menghasilkan keturunan, untuk itu sudah menjadi kodrat wanita untuk hamil dan
menghasilkan keturunan. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan
menimbulkan gangguan jasmani dan rohani untuk ibu maupun calon anak yang akan
dilahirkan salah satu faktor yang penting dalam kehamilan ataupun umur ibu wanita
tubuh ibu diperhatikan pertumbuhan organ-organ reproduksi masih sangat muda dan
b. Umur 20-30 tahun adalah kelompok umur yang dianggap paling baik untuk hamil karena
secara fisik dan cukup juga dari segi mental wanita tersebut sudah cukup dewasa. Dari
penelitian-penelitian yang ada menunjukkan bahwa resiko kehamilan rendah baik untuk
c. Umur 15-20 tahun ini masih sangat berbahaya meskipun berkurang resiko bahayanya
dibandingkan dengan umur sebelumnya, hal ini meskipun secara fisik alat reproduksi
relatif lebih kuat tetapi secara fisiologi dianggap masih belum cukup matang dan
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah berbahaya, fisik mulai menurun apalagi jumlah
kelahiran sebelumnya lebih dari 2 kali. Ibu yang hamil pada usia muda, perkembangan
fisiknya belum sempurna masih tidak dapat mencapai hasil yang optimal, sering dapat
2. Organ Reproduksi
Organ Reproduksi Perempuan
Keterangan gambar:
1. Indung telur (ovarium)
Yaitu, sepasang indung telur yang terdiri akan mengahsilkan sel telur.
2. Umbai-umbai (fimbrae)
Yaitu, bagian dari organ reproduksi yang berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan
indung telur.
3. Saluran telur (tuba fallopi)
Yaitu, saluran jalannya sel telur dari indung telur menuju rahim.
4. Rahim (uterus)
Yaitu, sebuah rongga terbuat dari otot-otot yang kuat untuk membesarkan bayi selama 9 bulan.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi interna (dalam) dan eksterna (luar).
Organ reproduksi interna adalah oorgan reproduksi yang terletak di dalam rongga
panggul. Organ-organ iu adalah:
1. Indung telur (ovarium), yaitu organ reproduksi yang ada dalam rongga panggul, terletak di kiri
dan di kanan rahim. Indung telur berfungsimengeluarkan sel telur satu bulan sekali.
2. Umbai-umbai (fimbrae), yaitu umbai-umbai yang terletak di dekat ovarium yang berfungsi
menagkap sel telur yang telah dilepaskan oleh ovarium.
3. Saluran indung telur (tuba fallopi), yaitu saluran yang dilalui oleh sel telur yang keluar dari
ovarium menuju ke rahim.
4. Rahim (Uterus), yaitu tempat calon bayi tumbuh dan berkembang. Setiap bulan rahim melapisi
dinding rahim dengan lapisan khusus untuk menerima bayi. Bila tidak terjadi kehamilan maka
lapisan tersebut akan runtuh dalam bentuk darah haid. Tetapi bila perempuan hamil, maka
lapisan khusus itu tidak diruntuhkan melainkan dipakai untuk menghidupi janin. Selama hamil,
perempuan tersebut tidak akan mengalami haid.
5. Leher Rahim memisahkan rahim dengan vagina. Bagian ini bermanfaat untuk menjaga agar
kotoran dan kuman tidak masuk ke dalam rahim. Bagian ini juga bermanfaat untuk menyangga
bayi selama dalam kandungan.
6. Vagina/liang kemaluan adalah sebuah lubang memanjang seperti tabung. Dari lubang ini keluar
darah haid setiap bulan, atau bayi yang dilahirkan.
Organ reproduksi eksterna adalah organ reproduksi yang terletak di bagian luar rongga
panggul. Organ ini dapat dilihat dengan mata. Organ-organ itu adalah:
1. Selaput Dara, berada dalam liang kemaluan, tidak jauh dari mulut vagina. Selaput dara terbuat
dari lapisan yang tipis. Ada selaput dara yang sangat tipis dan mudah robek dan ada selaput dara
yang kaku dan tidak mudah robek. Selaput dara yang tipis tidak hanya akan robek karena
hubungan seks, tetapi bisa robek karena hal lain seperti kecelakaan, jatuh, olah raga.
2. Bibir kelamin (labia), berada di bagian luar vagina. Ada yang disebut bibir besar dan bibir kecil.
Bibir besar adalah bagian yang paling luar yang biasanya ditumbuhi bulu. Bibir kecil terletak di
belakang bibir besar dan banyak mengandung syaraf/pembuluh darah.
LAKI-LAKI
Mandi secara teratur dua kali sehari.
Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air besar maupun kecil.
Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di penis
Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar bagian dalam penis dapat
dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat mengganggu stabilitas suhu
testis di dalam buah zakar.
Mimpi basah
Testis yang terletak dalam buah pelir / zakar laki-laki menghasilkan sperma.
Sperma berenang melalui saluran sperma yang mengeluarkan cairan khusus semacam lendir.
Campuran sperma dan lendir ini disebut air mani.
Pada masa pubertas, produksi air mani bisa sangat cepat sehingga dalam 2 hari saja sudah
terkumpul air mani yang banyak.
Air mani yang sudah banyak ini kadang-kadang keluar secara spontan (tanpa disadari) pada saat
tidur. keluarnya air mani disebut ejakulasi.
Karena sering terjadi pada waktu tidur inilah, maka keluarnya air mani disebut sebagai mimpi
basah.
Remaja laki-laki tidak bisa mencegah bila ia akan mengalami ejakulasi (keluarnya sperma dari
penis) atau mimpi basah.
Ereksi, ejakulasi dan mimpi basah adalah sesuatu yang normal, dan berarti anak laki-laki akan
menjadi dewasa.
Tidak selalu ereksi harus diikuti oleh ejakulasi atau mimpi basah
Ketika terjadi ejakulasi maka, penis mengeluarkan air mani (mani bercampur sperma).
Ejakulasi berarti laki-laki sudah bisa membuat perempuan hamil.
B. Materi (terlampir)
C. Daftar Pustaka
Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
- Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian
khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan
benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara
meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya
yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan
pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari
informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.
Kesehatan reproduksi merupakan kondisi sehat secara menyeluruh pada alat reproduksi serta
mampu melakukan proses reproduksi secara normal. Jadi bisa dikatakan bahwa kesehatan alat
reproduksi tidak hanya menyatakan suatu kondisi alat reproduksi yang bebas penyakit, tetapi
juga mencakup bagaimana seseorang bisa memiliki kehidupan seksual yang aman dan juga
memuaskan.
Sistem reproduksi pada wanita merupakan bagian tubuh wanita yang sangat rentan dan mudah
terinfeksi penyakit serta mengalami luka. Karena itulah, setiap wanita memiliki tanggung jawab
besar untuk menjaga kondisi alat reproduksi mereka tetap dalam kondisi yang sehat dan bebas
penyakit. Sistem reproduksi seorang wanita dirancang dengan sedemikian rupa oleh Sang
Pencipta sehingga mampu melaksanakan berbagai fungsi sehingga mampu memungkinkan
sebuah kehidupan baru terbentuk secara normal dan sempurna.
Alat reproduksi wanita teridri atas dua bagian utama yakni alat reproduksi bagian luar serta alat
reproduksi bagian dalam.
Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, di antaranya:
Bibir kemaluan atau labia mayora adalah daerah yang berambut. Bagian ini memiliki fungsi
utama sebagai pelindung dan juga menjaga agar bagian dalam pada alat reproduksi wanita tetap
berada dalam keadaan lembab.
Bibir dalam kemaluan atau labia minora merupakan daerah yang tidak memiliki rambut. Bagian
ini memiliki jaringan serat sensorik yang luas dan sangat peka karena mengandung ujung saraf.
Vagina merupakan rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian dalam dengan alat
reproduksi bagian dalam.
Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, yakni:
Vagina bagian luar merupakan area yang digunakan sebagai jalan keluar bagi darah ketika
mengalami haid dan juga menjadi jalan keluar bagi bayi ketika dilahirkan. Area ini memiliki sifat
yang sangat lentur sehingga tubuh bayi dapat keluar melalui area ini.
Leher rahim atau serviks merupakan area penghubung antara vagina dengan rahim.
Rahim atau uterus merupakan tempat bagi sel telur yang telah dibuahi tumbuh di dalam rahim
selama masa kehamilan. Jika tidak dibuahi, sel telur akan menempel pada area dinding rahim.
Dinding rahim yang terus ditempeli oleh sel telur lama kelamaan akan menebal dan meluruh
kemudian mengalir keluar dalam bentuk darah. Kondisi tersebut disebut dengan siklus
menstruasi.
Saluran telur atau tuba falopi merupakan dua saluran yang terletak pada sebelah kanan dan kiri
rahim dan memiliki fungsi sebagai penghubung rongga rahim dengan indung telur.
Dua buah indung telur atau ovarium merupakan area yang memproduksi sel telur dan hormon
pada perempuan yaitu hormon estrogen dan progesteron. Berkat pengaruh dari kedua hormon
tersebut, sekitar satu sampai dua sel telur masak setiap bulannya. Kemudian sel telur tersebut
dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim akan menebal, yang seharusnya tempat tersebut
digunakan untuk bersarang sel telur yang sudah dibuahi.
Selain beberapa anatomi alat reproduksi yang telah disebutkan tersebut, wanita juga memiliki
beberapa organ seksual, salah satunya adalah G-spot. G-spot merupakan area yang berada di
balik tulang pubis wanita. Ketika area tersebut dirangsang atau mengalami sentuhan maka akan
timbul sensasi luar biasa pada perempuan. Bahkan banyak terapis seksual menyarankan untuk
menemukan titik G-spot dengan cara memasukkan jari-jari ke dalam vagina dengan telapak
tangan menghadap ke depan, di mana jari tengah akan mengeksplorasi area tersebut.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, alat reproduksi wanita memiliki banyak fungsi untuk
mendukung proses reproduksi terjadi. Sayangnya, jika tidak dijaga dengan seksama, alat
reproduksi wanita sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Karena itulah, sebagai wanita
Anda harus pintar dan rajin menjaga kesehatan alat reproduksi Anda sehingga berbagai macam
penyakit dapat dicegah. adapun berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan alat
reproduksi wanita adalah:
Hal yang paling sederhana untuk menjaga kebersihan alat reproduksi adalah selalu
membersihkan area vagina luar setelah buang air kecil atau buang air besar. Gunakan air untuk
membasuh area tersebut agar kuman-kuman yang berasal dari kotoran atau air kencing tidak
masuk ke area alat reproduksi.
Darah merupakan media yang paling efektif untuk tempat perkembangan kuman. Karena itu
ketika Anda haid usahakan agar Anda selalu mengganti pembalut setidaknya 4 jam sekali. Cara
tersebut mencegah perkembangan kuman pada pembalut yang telah terkena darah haid sehingga
kuman tidak masuk ke area reproduksi.
(Baca juga: cara mengatasi nyeri haid – cara menghilangkan nyeri saat haid – makanan yang
dilarang saat haid)
Alat reproduksi wanita telah dirancang sedemikian rupa dalam keadaan lembab. Jika Anda
memiliki kebiasaan mencuci alat kelamin menggunakan sabun maka mulai sekarang hentikan
kebiasaan tersebut. Mencuci alat kemaluan menggunakan sabun akan menyebabkan kulit kering
dan mengalami iritasi kemudian muncullah reaksi gatal-gatal. Bahkan kandungan pewangi, buih,
dan juga berbagai bahan kimia dalam sabun bisa menyebabkan gangguan sistem reproduksi.
Douching atau kebiasaan memasukkan jari agar terjadi proses ejakulasi bisa menyebabkan iritasi
kulit. Perlakuan tersebut juga bisa menyebabkan kondisi alat reproduksi menjadi tidak sehat
sebab bisa saja jari tidak dalam keadaan bersih.
Bagi anda pasangan suami istri, Anda harus mulai membiasakan diri untuk membersihkan alat
kelamin Anda sebelum dan sesudah melakukan hubungan intim. Gunakan air untuk menjamin
kebersihan saat berhubungan intim secara optimal. Jika bisa, usahakan untuk buang air kecil
setengah jam sebelum melakukan hubungan intim untuk mengurangi resiko infeksi pada
kandung kemih.
Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan juga mencegah resiko perkembangan kuman,
Anda harus berganti celana dalam setidaknya 2 kali sehari. Intensitas mengganti celana dalam
juga harus lebih sering jika Anda mengalami keputihan. Akan lebih baik jika Anda memakai
panty liner untuk mencegah cairan keputihan menempel pada celana dalam sehingga
menyebabkan rasa tidak nyaman.
Jika Anda memiliki kebiasaan mencukur rambut pada kemaluan, pastikan pencukur yang Anda
gunakan benar0benar bersih. Penggunaan alat cukur yang tidak higienis bisa menyebabkan
infeksi bahkan pada beberapa kasus bisa menyebabkan bisul.
Keputihan bisa menjadi suatu kondisi yang biasa saja pada wanita. Namun pada beberapa kasus,
keputihan juga bisa menandakan adanya penyakit pada alat reproduksi. Sebagai wanita, Anda
harus memperkaya pengetahuan. Bedakan antara keputihan normal dengan keputihan yang
menandakan gejala penyakit tertentu. Jika keputihan menunjukkan intensitas yang berlebih,
berwarna kekuningan, kehijauan, atau berdarah sebaiknya Anda segera memeriksakan diri secara
medis.
(Baca juga: cara mengatasi keputihan – cara mengobati keputihan – obat keputihan karena
jamur)
9. Jangan Merokok
Merokok ternyata tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit jantung saja.
Merokok ternyata juga dapat memicu kerusakan pada alat reproduksi wanita. Kebiasaan
merokok bisa menyebabkan kerusakan pada bagian ovarium. Padahal ovarium tersebut sangat
penting untuk proses pembuahan sel telur. Maka jangan heran jika banyak wanita yang
kesuburannya terganggu akibat memiliki kebiasaan merokok. Ovarium yang rusak kemungkinan
besar akan mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuahan.
(Baca juga: bahaya merokok bagi kesehatan tubuh – bahaya makan abu rokok – cara berhenti
merokok)
Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita, Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat
dengan mengatur pola makan, mengontrol berat badan, serta melakukan diet sehat. Jaga berat
badan berada dalam kondisi ideal. Tubuh dengan berat badan berlebih biasanya akan memiliki
masalah dalam siklus menstruasi. Sementara itu, tubuh yang terlalu kurus bisa menyebabkan
produksi hormon estrogen terhambat.
(Baca juga: diet yang benar dan yang salah – daftar menu makanan sehat sehari-hari)
Kebanyakan wanita merasa malu dan risih jika harus memeriksakan alat reproduksi mereka ke
dokter. Maka tidak heran, banyak kasus keterlambatan diagnosis terhadap penyakit pada
reproduksi karena para wanita enggan memeriksakan kesehatan alat reproduksi mereka. Selain
melakukan pemeriksaan rutin, Anda juga perlu memperhatikan siklus menstruasi Anda. Jika
masa menstruasi Anda terjadi dalam siklus yang tidak menentu serta dalam kurun waktu yang
lama maka segera lakukan pemeriksaan medis.
Beberapa jenis penyakit menular, salah satunya penyakit seksual bisa menyebabkan dampak
buruk seperti hilangnya kesuburan karena anatomi reproduksi mengalami kerusakan. Untuk itu,
pastikan agar Anda selalu melakukan hubungan seksual yang aman. Sebagian besar penyakit
pada organ reproduksi tidak menunjukkan gejala awal yang terlihat langsung. Kondisi tersebut
memungkinkan bakteri ataupun virus merusak organ reproduksi Anda sebelum Anda
menyadarinya.
Demikian cara menjaga kesehatan alat reproduksi pada wanita yang perlu dilakukan. Bisa
dikatakan, keberlangsungan hidup umat manusia sangat bergantung wanita dan juga organ
reproduksinya. Karena itu, pahamilah bagaimana pentingnya menjaga dan merawat organ
reproduksi tersebut dengan baik dan benar.
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi penting diketahui oleh semua orang tidak hanya
wanita namun pria pun perlu mengetahui bagaimana cara menjaga dengan baik dan benar organ
reproduksi yang dimilikinya, Selama ini jika ada yang menyebut organ reproduksi langsung
pikiran masyarakat luas tertuju pada organ reproduksi wanita, padahal pria pun memiliki organ
reproduksi yang juga harus dijaga dan dirawat.
Masyarakat luas jika ditanya tentang organ reproduksi wanita maupun pria akan kesulitan
menjawab dikarenakan tidak banyak orang yang mengetahuinya. Bagi pelajar yang pernah
diajarkan pelajaran biologi di bangku sekolah tentu sudah tahu apa saja itu organ reproduksi,
namun hal itu berbanding terbalik dengan masyarakat yang tidak mengenyam bangku sekolah.
Berikut ini ada berbagai cara yang bisa anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi
anda:
Meski lebih mahal dari bahan dasar nilon, celana dalam dari katun memiliki banyak sekali
manfaat diantaranya adalah membuat sirkulasi udara di dalam organ reproduksi menjadi lancar.
Celana katun pun lebih menyerap keringat dibandingkan dengan celana nilon. Bagi wanita yang
menggunakan celana katun, dia akan terhindar dari penyakit keputihan, sedangkan bagi pria yang
menggunakan celana dalam katun dia akan terhindar dari penyakit kulit di organ reproduksi
seperti panu.
Wanita yang sedang mengalami keputihan sebaiknya rajin mengganti celana dalamnya,
begitupula dengan wanita yang merasa bahwa organ reproduksinya mengeluarkan keringat yang
berlebihan. Keringat yang berlebihan bisa menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan bakteri
di dalam organ reproduksi. Bagi pria pun juga begitu, terlalu banyak berkeringat tidak bagus
untuk kesehatan kulit organ reproduksi.
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita sebaiknya tidak menggunakan obat pembersih
kewanitaan. Organ reproduksi jika dibersihkan menggunakan obat pembersih kewanitaan justru
bisa merangsang pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan,. Alasannya adalah ph
yang tidak seimbang justru mematikan bakteri baik yang ada di vagina. Kadar keasaman yang
tidak sesuai justru menjadi penyebab timbulnya bakteri jahat di dalam organ reproduksi. Bagi
wanita yang ingin membersihkan organ kewanitaannya cukuplah dia menggunakan air yang
mengalir saja, jangan menggunakan sabun pembersih yang phnya tidak seimbang.
Cuci tangan ini menjadi sumber kesehatan dalam hal apa saja. Cuci tangan tidak hanya cepat saja
namun juga harus bersih dan steril. Salah satu cara mencuci tangan yang benar dan steril adalah
dengan menggunakan sabun antiseptik. Saat ini anda akan mudah menemukan sabun antiseptik
dalam bentuk cair maupun dalak bentuk batangan. Sabun ini memiliki fungsi sebagai pembunuh
kuman dan bakteri yang menempel di tangan anda. Jika tangan anda belum dibersihkan dari
kuman kemudian anda menyentuh organ reproduksi anda, bisa jadi kuman yang menempel di
tangan anda berpindah tempat di organ reproduksi anda. Jika hal itu terjadi orgtan reproduksi
anda dipenuhi dengan kuman dan bakteri sehingga masalah kesehatan akan muncul.
Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi bagi wanita maupun bagi pria sebaiknya mencuci
tangan menggunakan sabun setelah BAB. Saat BAB tangan anda akan bersentuhan langsung
dengan sumber kotoran yang dipenuhi dengan bakteri, jika tangan anda tidak bersih bisa-bisa
anda akan menyentuh makanan atau makan menggunakan tangan anda yang kotor. Jika tangan
anda dipenuhi kuman dan bakteri lalu anda mengkonsumi makanan maka anda akan rentan
terkena diare. Saat anda terkena diare berklanjutan disertai dengn sakit perut anda bisa
mengkonsumsi obat sakit perut yang disebabkan oleh diare. Bahaya tidak mencuci tangan
sehabis BAB tidak hanya itu saja, ketika anda habis BAB kemudian anda menyentuh Mr.P atau
Mrs.V maka kuman dan bakteri akan berpindah ke Mr.P atau Mrs.V.
Banyak orang yang salah dalam membasuh kemaluannya, cara yang salah itu justru bisa
menyebabkan berbagai macam gangguan masalah kesehatan kelamin muncul. Cara membasuh
kemalua yang benar adalah dari depan ke belakang bukanlah sebaliknya. Kuman dan bakteri
yang ada di kemaluan dibuang ke belakang bukan malah dari belakang ke depan. Jika anda
membasuh kemaluan dari belakang ke depan akibatnya adalah anda akan memasukkan bakteri
yang ada di dubur menuju ke kemaluan. Hal itu justru berbahaya sebab kuman itu juga sudah ada
dikemaluan akan menyebabkan infeksi entah itu infeksi saluran kencing atau nfeksi yang
menyebabkan penyakit kelamin dan masih banyak lagi lainnya.
Saat jamur,kuman dan bakteri berkembangbiak di kulit kemaluan anda, hal itu akan
menyebabkan rasa gatal. Menggaruk kemaluan pun bisa menyebabkan iritasi jika iritasi organ
kemaluan justru akan merasakan perih dan menyebkan kemaluan menjadi luka. Hal ini berlaku
untuk pria dan juga wanita sehingga organ kemaluan terhindar dari rasa perih akibat iritasi itu.
Bagi wanita yang suka menggunakan panty liner ketika sedang keputihan atau sehabis
menstruasi sebaiknya rajin mengganti panty liner agar panty liner tidak terlalu lembab. Jika
panty liner lembab akibatnya adalah bakteri dan kuman justru berkembangbiak dan menjadi
penyebab gangguan masalah kewanitaan atau organ intim.
Wanita sebaiknya memperhatikan dengan bener kebersihan organ reproduksinya atau organ
intimnya saat dia terkena menstruasi. Alasannya adalah saat menstruasi kuman dan bakteri akan
mudah sekali berkembang biak. Jika tidak menjaga kebersihan saat menstruasi wanita akan
mudah terserang gatal-gatal di organ intimnya. Organ intim yang gatal menjadi tanda bahwa ada
perkembangan dan pertumbuhan bakteri di dalam organ intim wanita tersebut. Berikut ini adalah
cara yang tepat untuk menjaga kebersihan organ itnim ketika menstruasi datang :
Rajinlah mengganti pembalut, pembalut yang jarang diganti bisa menyebabkan iritasi, gatal dan
juga rasa panas. Pembalut yang tidak sering diganti akan menyebabkan rasa gatal gatal.
Rajin membersihkan badan sebab saat menstruasi datang kelenjar keringat akan memproduksi
keringat yang banyak dibandingkan saat tidak menstruasi. Keramas juga menjadi alternatif
untuk menjaga kebersihan tubuh selain itu keramas akan membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Jika rileks maka tidak akan ada masalah selama mengalami menstruasi alasannya jika seseorang
stress menstruasinya bisa lebih sedikit atau sangat banyak. Jika volume darah yang keluar
sedikit, darah kotor yang keluar tidak tuntas dan justru menempel di dinding rahim sedangkan
volume darah yang terlalu banyak bisa menyebabkan wanita mengalami anemia. Oleh sebab
itulah saat menstruasi wanita disarankan untuk mengkonsumsi pil penambah darah dimana pil
penambah darah itu bisa sebagai cara mencegah anemia yang efektif. Wanita juga harus tahu
apa saja yang menjadi ciri ciri anemia sehingga ketika dia mengalami gejala atau ciri-ciri tersebut
wanita segera melakukan bagaimana cara mengatasi anemia yang efektif.
Bagi pria dan juga wanita yang ingin menjaga kesehatan organ reproduksinya sebaiknya
menghindari mengkonsumsi alkohol baik itu dalam kadar yang rendah maupun dengan kadar
yang tinggi. Alasannya adalah di dalam alkohol tinggi akan gula dan juga tinggi akan zat-zat
yang tidak bagus untuk kesehatan reproduksi. Jika terus dikonsumsi akibatnya adalah organ
reproduksi terutama sel telur dan juga sel sperma akan terganggu. Alkohol pun akan berpengaruh
terhadap kesuburan wanita maupun pria. Selama ini yang diketahui dari bahaya alkohol hanyalah
dari segi kesehatan tubuh saja sedangkan dari segi kesuburan atau kesehatan organ reproduksi
wanita belum banyak masyarakat luas yang belum mengetahuinya.
Untuk wanita maupun pria yang ingin menjaga organ reproduksinya ada baiknya menghindari
menggunakan sex toys yang tidak steril, sebaiknya juga tidak meminjamkan sex toys yang anda
miliki kepada orang lain.
Takutnya adalah jika sex toys tersebut digunakan oleh orang lain yang memiliki PMS kemudian
anda gunakan penyakit kelamin itu bisa berpindah ke diri anda.Tidak hanya sex toys saja yang
bisa menimbulkan masalah kesehatan, anda memasukkan jari ke dalam mrs.v juga rentan untuk
terkena penyakit seksual atau penyakit kelamin. Jika sudah terkena penyakit kelamin
penyembuhannya membutuhkan waktu yang lama dan resiko untuk muncul kembali penyakit
tersebut sangat besar. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika kita mencegah penyakit tersebut,
mencegah lebih baik dibandingkan dengan mengobati.
Bagi pasangan suami istri atau pasutri yang ingin berhubungan badan sebaiknya mereka
membersihkan kelaminnya terlebih dahulu. Hal itu bertujuan untuk membersihkan kuman dan
bakteri yang menempel di vagina maupun Mr.P. Membersihkannya pun cukup dengan air yang
mengalir saja tidak pelru menggunakan sabun pembersih organ kelamin. Sedangkan untuk tetap
menjaga kesehatan kandung kemih pasangan suami istri yang sehabis melakukan hubungan
badan diwajibkan untuk buang air kecil kurang dari setengah jam setelah berhubungan badan.
Buang air kecil itu bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi di kandung kemih. Saat pasutri
terkena infeksi kandung kemih maka dia membutuhkan obat anyang anyangan untuk meredakan
gejala infeksi yang diderita, hal itu dikarenakan penyebab anyang-anyangan salah satunya
disebabkan oleh infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kencing.
15. Menjaga Berat Badan Ideal
Untuk menjaga kesehatan rerpoduksi baik pria maupun wanita harus menjaga berat badan ideal,
wanita yang memiliki berat badan ideal akan terhindar dari cairan vagina berlebihan sedangkan
pria yang memiliki tubuh gemuk akan memiliki sel sperma yang kurang subur. Tidak hanya itu
saja, berat badan yang ideal pun akan memudahkan pasangan untuk mencapai orgasme bersama-
sama. Oleh sebab itu penting sekali untuk menjaga berat badan yang ideal.
Itulah cara menjaga kesehatan organ reproduksi pria maupun wanita yang harus diketahui oleh
masyarakat luas. Selama ini wanita maupun pria hanya peduli dengan penampilan luar saja tanpa
peduli dengan penampilan dalam. Alangkah baiknya jika selalu menjaga penampilan dalam juga
agar terhindar dari penyakit kelamin dan juga penyakit menular seksual.
Oleh Lika Aprilia Samiadi Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.
Human Immunodeficiency Virus, atau HIV, adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome).
HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan
penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. Tidak seperti virus lainnya,
tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV, Anda akan
memilikinya sepanjang hidup.
AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan munculnya
penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan melemahnya
sistem kekebalan tubuh Anda.
Menurut laporan dari WHO (World Health Organization), pada akhir 2014, ada sekitar 37 juta
orang yang hidup dengan HIV dan 1,2 juta orang meninggal karena penyebab terkait AIDS.
Namun, hanya 54% dari penderita yang menyadari bahwa mereka mengidap HIV/AIDS. Ini
karena Anda mungkin saja mengidap HIV tanpa gejala.
Meskipun Anda tidak menunjukkan gejala apapun, Anda masih dapat menularkan virus ke orang
lain. Ini karena HIV dapat memakan waktu hingga 2 sampai 15 tahun dalam memunculkan
gejala. Anda mungkin memiliki HIV dan masih terlihat sehat dan berfungsi secara normal. Anda
tidak dapat mengetahui secara pasti apakah Anda memiliki HIV sampai Anda diperiksa.
HIV tidak langsung merusak organ Anda, tetapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh,
sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi, untuk menyerang
tubuh Anda. Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya:
o Demam
o Sakit kepala
o Kelelahan
o Sakit otot
o Kehilangan berat badan
o Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi sistem kekebalan
tubuh, sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Jika Anda memiliki AIDS, Anda
mungkin memiliki beberapa kondisi menular pada waktu yang sama, mislanya
o Thrush: lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi
jamur dan kadang-kadang disertai dengan sakit tenggorokan
o Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
o Penyakit radang panggul kronis
o Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya, yang mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala, dan/atau pusing
o Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena peningkatan latihan
fisik atau diet
o Memar lebih mudah dari biasanya
o Periode diare yang lebih sering
o Sering demam dan/atau berkeringat di malam hari
o Pembengkakan atau pengerasan kelenjar yang terletak di tenggorokan, ketiak, atau
pangkal paha
o Periode batuk kering yang menerus
o Meningkatnya sesak napas
o Munculnya perubahan warna atau keunguan pada kulit atau dalam mulut
o Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina, atau dari pembukaan di dalam
tubuh tanpa sebab
o Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
o Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki, hilangnya kendali otot dan refleks,
kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
o Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental
Mungkin ada beberapa gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai pertanyaan
tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum seperti di atas atau memiliki
pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh masingmasing orang berbeda.
Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
AIDS disebabkan oleh HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air
mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh:
o Ketika Anda kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang yang memiliki HIV tanpa
kondom. HIV paling sering menular secara seksual. Hal ini karena cairan bercampur dan
virus dapat ditularkan, terutama di mana ada air di jaringan vagina atau dubur, luka,
atau infeksi menular seksual lainnya (IMS). Perempuan remaja sangat rentan terhadap
infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi
dibandingkan wanita dewasa.
o Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi
dengan HIV.
o Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi HIV.
o Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan
dengan menyusui.
o Dengan memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia atau gonore.
IMS dapat melemahkan perlindungan alami tubuh Anda dan meningkatkan kesempatan
Anda terinfeksi HIV jika Anda terkena virus.
o Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki infeksi HIV pada luka
atau luka terbuka
o Menyentuh
o Berjabat tangan
o Berpelukan atau berciuman
o Batuk dan bersin
o Memberikan darah
o Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet
o Berbagi sprei
o Peralatan makan atau makanan
o Hewan, nyamuk, atau serangga lainnya.
Faktor-faktor risiko
AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari pasien
HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Sebagai contoh:
o Dengan melakukan kegiatan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki
HIV.
o Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi
dengan HIV.
o Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan dengan benar dan dibersihkan dan terinfeksi HIV.
o Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan
dengan menyusui.
o Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV pada luka atau
luka terbuka .
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Tes darah memungkinkan dokter untuk menentukan apakah Anda terinfeksi virus HIV.
Keakuratan tes tergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa
kondom, berbagi jarum). Jika Anda pernah memiliki pengalaman berisiko, Anda bisa terinfeksi
virus setiap saat. Oleh karena itu, lebih baik untuk diuji HIV. Ada periode sekitar 3 bulan untuk
antibodi HIV muncul pada tes HIV.
o Anda memiliki antibodi untuk HIV dan memiliki infeksi HIV. Tapi itu tidak berarti Anda
memiliki AIDS.
o Tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan mengalami AIDS.
Jika hasil Anda negatif, Anda tidak memiliki antibodi pada saat tes. Namun:
o Jika sudah 3 bulan sejak kegiatan berisiko HIV dan pengujian Anda adalah negatif, Anda
tidak memiliki infeksi HIV.
o Jika sudah kurang dari 3 bulan sejak Anda melakukan kegiatan berisiko HIV, Anda harus
melakukan tes ulang.
o Ingat, jika Anda melakukan kegiatan yang berisiko HIV, Anda dapat terinfeksi virus setiap
saat. Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa mendapatkan HIV,
perhstikan bagaimana cara saya mendapatkannya?
Tidak ada obat atau vaksin untuk HIV/AIDS. Ada beberapa obat yang membantu memperlambat
perkembangan penyakit. Bicaralah dengan dokter atau spesialis tentang perawatan yang akan
bekerja baik bagi Anda.
Anda harus tahu jika Anda positif untuk HIV sesegera mungkin untuk mendapatkan saran medis
dan pengobatan. Hal ini termasuk:
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi HIV dan AIDS?
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi HIV/AIDS:
Mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pemeriksaan medis yang teratur
dan gaya hidup sehat
Makan dengan baik
Cukup istirahat dan berolahraga
Hindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol dan tembakau
Pelajari cara mengelola stres secara efektif
Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meskipun Anda tidak
menampilkan gejala apapun. Lindungi diri Anda dan orang lain, cegah penyebaran HIV dengan:
o Selalu menggunakan kondom untuk seks vagina, oral, atau anal
o Jangan berbagi jarum atau peralatan obat lainnya
o Beri tahu orang-orang yang mungkin terkena cairan tubuh Anda, seperti dokter, dokter
gigi atau pembersih gigi
Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki pengalaman
tentang pengobatan HIV. Tanpa pengobatan, sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir dari ibu dengan
HIV juga terinfeksi. Namun, penggunaan obat-obatan HIV, operasi Caesar, tidak menyusui dapat
mengurangi risiko penularan menjadi kurang dari 2 dari 100.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat
perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama,
sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah
menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
HIV/AIDS di Indonesia
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368
dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat
ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia.
Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015.
Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15
tahun ke atas yang hidup dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat
AIDS mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat kematian
orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa
ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan
sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat
atau urine.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat
menggunakan narkotika.
Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
Melalui seks oral.
Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi,
misalnya spon dan kain pembersihnya.
Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahuinya
adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas
kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis
HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and
Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia.
Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk
mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah
cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam
sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk
menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan
setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV. Anda bisa menanyakan pada rumah sakit atau
klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus
untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Jika hasilnya positif, Anda akan dirujuk menuju klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Beberapa
tes darah lainnya mungkin akan diperlukan. Tes ini untuk memperlihatkan dampak dari HIV
kepada sistem kekebalan Anda. Anda juga bisa membicarakan tentang pilihan penanganan yang
bisa dilakukan.
Meski belum ada obat untuk sepenuhnya menghilangkan HIV, tapi langkah pengobatan
HIV yang ada pada saat ini cukup efektif. Pengobatan yang dilakukan bisa memperpanjang usia
hidup penderita HIV dan mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat.
Terdapat obat-obatan yang dikenal dengan nama antiretroviral (ARV) yang berfungsi
menghambat virus dalam merusak sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan tersebut diberikan dalam
bentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari. Anda akan disarankan melakukan pola hidup sehat.
Misalnya makanan sehat, tidak merokok, mendapatkan vaksin flu tahunan, dan vaksin
pneumokokus lima tahunan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena penyakit
berbahaya.
Tanpa pengobatan, orang dengan sistem kekebalan yang terserang HIV akan menurun drastis.
Dan mereka cenderung menderita penyakit yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini
dikenal sebagai HIV stadium akhir atau AIDS.
Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan
tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan
seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV.
22shares
Image credit : tinypic.com
Halo, calon ibu! Untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, Anda harus memastikan kalau
sistem dan organ reproduksi Anda juga sehat. Mulai dari hormon, rahim, dinding rahim,
ovarium, tuba falopi, dan juga serviks. Dengan adanya sistem dan organ reproduksi yang sehat,
sel telur yang prima jadi jaminan. Kesuburan Anda pun selalu siaga diajak merencanakan
kehamilan.
Oleh karenanya, tidak ada salahnya Anda mencoba memeriksakan kondisi organ reproduksi
Anda sebelum merencanakan kehamilan. Tubuh yang sehat-sehat saja, kadang belum tentu
menunjukkan kalau organ reproduksi Anda dalam kondisi normal lho! Beberapa gangguan
kesuburan bahkan bisa datang tanpa pernah Anda sadari.
Sebelum terjadi, yuk melangkah ke klinik kesuburan. Beberapa pemeriksaan ini mungkin akan
dilakukan dokter untuk mendiagnosis gejala-gejala pada daerah rahim Anda dan sekitarnya.
1. Internal Exam
Pemeriksaan cek panggul (pelvic check up) lewat internal exam ini sangat penting bagi wanita,
apalagi untuk Anda yang selalu aktif merencanakan kehamilan. Anda dianjurkan melakukan cek
up ini secara rutin. Meski harus rutin, Anda tidak perlu merasa terbebani. Cek up sekali dalam
setahun saja sudah cukup.
Dokter akan memasukkan speculum ke dalam vagina dan melihat keadaan dinding vagina dan
leher rahim. Dokter juga akan menaruh dua jarinya ke dalam vagina Anda dan tangan yang lain
di bagian perut untuk mengetahui berapa ukuran dan bagaimana kondisi ovarium, tuba falopi,
dan rahim. Bila ditemukan benjolan, maka bisa mengarah pada jenis penyakit tertentu.
2. Pap Smear
Kalau pemeriksaan yang satu ini, pasti Anda sudah sangat familiar! Ya, Pap Smear belakangan
begitu kondang seiring semakin besarnya kesadaran masyarakat terhadap kanker serviks.
Sama halnya dengan internal exam, dokter juga akan menaruh speculum ke dalam vagina.
Bedanya, bentuk speculum yang digunakan lebih menyerupai sendok. Speculum jenis ini akan
mengambil sel dalam leher rahim. Sel tersebut yang akan dibawa dan diperiksa di laboratorium
untuk melihat kemungkinan adanya penyakit kanker.
3. Ultrasonik
Tes ultrasound, ultrasonik, atau USG pada dasarnya hampir sama dengan tes X-ray (rontgen).
Dengan menggunakan gelombang suara, alat ini akan menghasilkan gambar organ dalam tubuh
Anda. Salah satunya adalah gambar ovarium. Para wanita mungkin akan sangat familiar dengan
pemeriksaan ini begitu mereka melakukan pemeriksaan atau cek up kehamilan.
4. Biopsi
Pada dasarnya, pemeriksaan biopsi menggunakan jarum khusus. Jarum ini menyerupai tang agar
dapat mengambil sampel berupa sel dari rahim Anda. Sampel inilah yang akan melalui
serangkaian uji coba di laboratorium untuk melihat peluang ketidaknormalan dari rahim.
5. Laparoskopi
Ada pula pemeriksaan bernama laparoskopi. Pemeriksaan ini dimulai dengan pembedahan pada
bagian perut, tepatnya di dekat pusar. Pembedahan ini dilakukan agar stik atau selang panjang
yang dilengkapi lensa dapat masuk ke dalamnya. Usai dibedah, dokter juga akan memasukan gas
agar lensa tersebut bisa merekam setiap detil organ hingga ke panggul dengan jelas.
6. Kuret
Bagi sebagian orang, kuret mungkin dikenal sebagai proses atau cara untuk menggugurkan
kandungan. Padahal, kuret tidak sejahat itu lho. Pada dasarnya, kuret merupakan suatu langkah
untuk mengambil jaringan tertentu pada rahim. Termasuk pula pengambilan jaringan rahim
untuk pemeriksaan sebelum merencanakan kehamilan.
Pemeriksaan kuret ini dilakukan di bawah pengaruh bius atau anestesi. Dengan menggunakan
alat berbentuk sendok, jaringan dari rahim akan diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut pada
laboratorium.
Ketika Anda memutuskan untuk memeriksakan keadaan rahim, tidak semua tes di atas serta
merta dilakukan pada Anda. Biasanya, dokter akan memilih jenis tes yang paling sesuai dengan
kondisi Anda. Jadi, tak perlu merasa ngeri membayangkan diri Anda diperiksa oleh alat-alat
tersebut.
Sekarang, tunggu apalagi? Paling tidak lakukanlah Pap Smear atau internal exam secara rutin.
Cukup sekali dalam setahun saja, maka masalah-masalah kesuburan yang berpeluang terjadi bisa
diantisipasi sedini mungkin. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Yuk, ke dokter
kesuburan!
S. Gelmani Rabiah
2547
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Padahal pemeriksaan kesehatan reproduksi juga tidak kalah pentingnya, terlebih lagi untuk
wanita. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan kesehatan reproduksi yang sebaiknya dilakukan
para wanita :
Payudara
Setiap wanita wajib melakukan pemeriksaan ini, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
terjadinya kelainan atau perubahan pada payudara. Untuk wanita yang berusia 20 hingga 39
tahun, sebaiknya melakukan pemeriksaan ini minimal sekali dalam tiga tahun. Sedangkan wanita
diatas 40 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan ini minimal sekali dalam setahun.
PAP Smear
Salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks adalah dengan melakukan PAP Smear.
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang telah berusia diatas 21 tahun ataupun yang
sudah pernah melakukan hubungan seks. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sekali dalam satu
hingga tiga tahun dan dilakukan hingga wanita tersebut berusia 65 tahun.
Setelah melakukan tes untuk pertama kalinya, sebaiknya Anda menanyakan pada dokter
seberapa sering Anda harus melakukan PAP Smear untuk bisa mendeteksi dan mencegah kanker
mulut rahim sejak diri.
Pada saat menjalani tes ini, wanita tersebut akan duduk mengangkang. Setelah itu, dokter akan
mengambil sampel lendir dari servis (mulut rahim) dengan menggunakan spatula. Jika pasien
merasa relaks, maka pengambilannya akan cepat dan tidak sakit. Setelah itu, sampel tersebut
akan diperiksa di bawah mikroskop.
HIV
Seseorang harus mendiskusikan tes HIV pada dokter kelamin jika dia sedang hamil, memiliki
suami yang terinfeksi HIV atau pernah melakukan hubungan seks dengan beberapa orang pria
tanpa kondom. Virus HIV sendiri bisa dideteksi dari air liur, darah dan juga air seni.
Chlamydia
Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan oleh seorang wanita yang berusia di bawah 25 tahun,
karena bakteri ini adalah salah satu penyebab penyakit menular seksual yang sangat cepat
menular serta bisa merusak kesehatan reproduksi.
Pemeriksaan ini wajib dilakukan oleh wanita yang berusia dibawah 25 tahun. Sedangkan bagi
yang berusia 25 tahun atau lebih, sebaiknya menanyakan pada dokter tentang pentingnya dan
juga frekuensi tes yang bisa dilakukan.
INGAT! Biaya yang dibutuhkan untuk semua jenis pemeriksaan ini cukup mahal. Jadi sebaiknya
Anda tahu betul pemeriksaan kesehatan apa saja yang paling prioritas untuk dilakukan
berdasarkan kondisi kesehatan Anda. Salah satu referensi yang kami sarankan adalah buku
Panduan Cara Cepat Hamil oleh dr. Rosdiana Ramli, SpOG. Buku ini telah menjelaskan secara
terperinci apa saja pemeriksaan yang perlu dilakukan berdasarkan kondisi kesehatan Anda. Buku
setebal 300 halaman ini juga membahas hal-hal lain seputar pembuahan dan kehamilan bagi
calon-calon Ibu dari kacamata medis.
Buku ini bisa Anda dapatkan di dalam Paket Cepat Hamil. Untuk mengetahui selengkapnya
mengenai paket ini, silahkan baca disini.