SETTING
Terlambat masuk sekolah bukanlah hal yang tidak biasa bagi Iwan, Baim, dan Bayu. Meski begitu,
mereka tetap saja cemas kalau mereka berangkat kesiangan. Suatu hari, mereka merasa kalau mereka
akan terlambat. Sambil perjalanan menuju sekolah, mereka memikirkan alasan keterlambatan
mereka, dengan harapan guru mereka bisa memaklumi mereka
Iwan : Im, gimana nih ? Kayanya hari ini kita terlambat lagi
Iwan : Alasan itu sudah sering kita pakai. Mana Mungkin guru kita percaya ?
Bayu : Gimana kalau kamu bilang ibu kamu sakit, terus kamu harusbantu ibu ?
Iwan : Aku nggak berani kalau kayak gitu. Itu sama saja mendoakan
Bayu : Malah jadi bahas yang nggak penting gini. Coba pikir lagi kira kira apa alasannya
Beberapa waktu kemudian mereka berhasil mengarang alasan keterlambatan mereka. Bus yang
mereka tunggangi tellah sampai di sekolah. Mereka berlari menuju kelas mereka. Beberapa saat
kemudian terdengar suara ketukan pintu
Guru : Masuk
Iwan, Baim, dan Bayu masuk ke ruang kelas demgan kepala menunduk
Iwan : Itu... Anu... Pak... Tadi saya(debgan gugup). Tadi saya ngantar adik saya yang masih SD, Pak.
Guru : Bapak tidak percaya. Gerak gerik kamu itu menunjukkan kalau kamu itu berbohong.
Ajeng : Halah, Pak. Itu pasti alasan mereka saja, Pak. Minggu kemarin juga mereka terlambat
Iwan : Diam kamu, Jeng. Pak, darimana Bapak tahu ?
Guru : Tadi Bapak lihat adik kamu berangkat sendiri, tidak bersama kamu
Iwan : Berarti Pak Guru juga bohong, lha wong saya nggak punya adik
Guru : Kamu mencoba mempermainkan saya ya ? Sekarang kamu berdiri di depan kelas sampai jam
pelajaran saya selesai! Nah kamu, Baim. Apa alasan kamu terlambat ?
Guru : Maksud kamu kalau kamu terlambat masuk kelas itu perbuatan bijak ?
Baim : Bukan begitu, Pak. Saya cuma ingat pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu”.
Saya datang ke sekolah kan untuk menuntut ilmu, jadi nggak apa apa dong kalau saya terlambat
Guru : Maksud pepatah itu bukan begitu. Kamu salah pengertian. Bapak sudah bosan liat kamu datang
terlambat. Memangnya kamu tidak bisa cari solusi biar kamu datang lebih cepat ?
Baim : Gimana kalau bel tanda masuk dibunyikan setelah saya datang ke sekolah, biar saya tidak
terlambat masuk ke kelas ?
Guru : Memangnya sekolah ini sekolah bapakmu ? Sekaramg kamu berdiri di depan kelas selama jam
pelajaran saya. Baim, kamu boleh duduk. Nah, Bayu, apa alasan kamu terlambat ?
Guru : Tapi nanti, kalau pelajaran saya selesai, nah juga kalian bertiga saya hukum membersihkan
kamar mandi selama jam istirahat nanti
Guru : Nah, bapak suka yang tidak bertele tele seperti ini. Kalau kalian bangun terlambat, bilang saja
bangun terlambat, gausah pake alasan yang macem macem sampai bohong juga. Nah, Bayu, kamu
boleh duduk
(Terdengar suara Ajeng, Bayu, dan Diana yang menertawakan Iwan dan Baim)
Akhirnya Iwan dan Baim diihukum berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran selesai.
Diana : Pak Guru, kemarin bapak memberikan PR, dikumpul sekarang kan Pak ?
Bayu : Diana, kenapa sih pake ngingatin Pak Guru tentang PR segala ! (Sambil berbisik kepada Diana)
Diana : Loh kan memang harus dikumpul sekarang (Dengan raut wajah acuh)
Saat istirahat mereka bertiga dihukum lagi membersihkan kamar mandi/WC. Sehabis mellaksanakan
hukuman dari Pak Guru, mereka menggunakan sisa waktu yang ada dengan jajan di kantin
Iwan : Im! Ah aku gak mau lagi lah terlambat ke sekolah! Pegel nih tangan dan kaki ku semua! (Beejalan
menuju kantin)
Bayu : Ya udah sih, besok lain kali kalo mau berangkat ke sekolah lebih cepat bangunnya, biar gak jadi
kaya gini lagi
Bel masuk berbunyi, semua murid duduk di kursi begitu juga Iwan, Baim, dan Bayu. 15 menit berlalu
Pak Guru tidak kunjung masuk juga, murid-murid pun bertanya dimana Pak Guru
Iwan : Ayuk
Baim : Wan, Yu, haus nih, beli minum dulu yuk di kantin
(Sesampainya di kantin)
(Bayu menunjuk ke arah kursi kantin, terlihat seseorang yang sedang lahap memakan bakso)
Guru : (Panik karena ketahuan muridnya) Wah jangan gitu dong anak-anak, maafin bapak ya telat
masuk ke kelas kalian
Bayu : Gapapa Pak, tadi kami juga telat masuk jam pelajaran Bapak
Baim : Bapak marahin kami, Bapak juga telat, gimana sih pak
Iwan : Ajak-ajak dong pak kalo makan di kantan pas jam pelajaran gini
Guru : Hahaha memanglah kalian ini, yaudah pesan aja sana bakso, biar Bapak yang bayarin
(Tiba tiba murid yang lain datang menghampiri Pak Guru, Iwan, dan Baim.)
Ajeng : Ih, Pak. Kami juga mau dong Pak! Jangan mansur dong!
Diana : Iya nih si Bapak, aya aya wae makan sendiri sendiri aja, traktir juga dong pak!
Guru : Waduh, tekor nih bapak, yaudah buk! Layani murid-murid saya buk
Murid-murid pun senang, Iwan, Baim, dan Bayu juga ikutan senang dan bingung, senang karena
ditraktir bakso, bingung karena SEKOLAH MACAM APA INI!
-TAMAT-