Anda di halaman 1dari 4

Kaltim Methanol Indonesia siap ekspansi

bisnis
Rabu, 14 Januari 2015 15:51 WIB | 5.402 Views
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Jakarta (ANTARA News) - PT Kaltim Methanol Indonesia (KMI) siap ekspansi bisnis untuk
menambah kapasitas produksi methanol di Indonesia pada tiga tahun mendatang dengan nilai
investasi 600 juta dolar AS hingga 800 juta dolar AS.

"Untuk investasi kedua, kapasitas produksinya belum bisa kami disampaikan, karena sangat
tergantung pada besarnya kapasitas bahan baku yang tersedia," kata Presiden Direktur KMI
Yoshito Suzuki saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Yoshito mengatakan, perusahaan akan memilih lokasi ekspansi yang berdekatan dengan
wilayah pabrik pertama yakni di Bontang, yang saat ini memproduksi methanol sebesar 2.200
ton per hari dan merupakan pabrik methanol satu-satunya di Indonesia.

"Kami menyediakan methanol untuk kebutuhan dalam negeri dan juga luar negeri, namun
mayoritas saat ini diekspor," kata Yoshito.

Direktur Industri Kimia Dasar Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian
Muhammad Khayam mengatakan, investasi kedua KMI akan memperoleh pasokan bahan
baku yang sama, yakni dari blok Mahakam. Khayam mengatakan, belum ditentukannya
pengelola Blok Mahakam selanjutnya menyebabkan besaran kapasitas yang ditambah belum
dapat dipastikan.

"Saat ini belum ditentukan pengelola blok Mahakam, jadi membutuhkan waktu untuk
menentukan berapa kapasitas bahan baku yang tersedia," ujar Khayam.

Menurutnya, kebutuhan methanol untuk memproduksi biodisel yakni 1,7 juta kiloliter, di
mana ke depan methanol akan menggantikan LPG.

"Rencananya sekitar 200.000 akan digunakan langsung untuk DME, mereka siap
berkontribusi di sana,” tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini kebutuhan methanol nasional berkisar 800.000 ton, sedangkan
kapasitas produksi KMI sebesar 660.000 ton
Berkapasitas 660 Ribu MT, Pabrik Baru Kaltim Methanol Industri Akan
Dibangun di Bontang
Sabtu, 13 Juni 2015 Jam: 00:54:02 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin. Jumat (12/6/2015) (Foto: Sulkifli)

KLIKBONTANG - Menteri Perindustrian Saleh Husin


melakukan kunjungan kerja setelah menerima proposal PT.
Kaltim Methanol Industri (KMI) yang merencanakan
pembangunan pabrik baru di Bontang, Jumat (12/6/20115).
Dengan kebutuhan akan methanol nasional dikisaran 800.000
ton, saat ini ada tiga wilayah yang menjadi fokus realisasi unit
produksi tersebut, yakni Pulau Bunyu Kalimantan Utara,
Papua, dan Bontang sendiri di Kalimantan Timur.
Sebelum memutuskan ketiga kawasan tadi untuk proyek
pembangunan, Saleh menuturkan saat ini tim penilai masih
menganalisa ketersediaan bahan baku produksi methanol yang
berasal dari gas alam.
"Ketersediaan cadangan bahan baku gas alam di tiap daerah
menjadi pertimbangan. Agar pabrik memiliki prospek
keberlangsungan produksi yang berkelanjutan," jelasnya.
Sementara ini, gas untuk aktivitas produksi pabrik Kaltim
Methanol 1 dipasok dari Badak Gas Field Center (Badak
LNG). Dengan kapasitas produksi sebesar 660.000 MT, PT.
Kaltim Methanol Industri menjadi penghasil methanol dengan
grade AA, atau Purity Min (kemurnian minimal) 99,85%
berkualitas tinggi.
Sebelumnya, Deputi manager Public Relation PT. KMI Tatak
Sudarisman mengatakan, perusahaan telah mengajukan
proposal pembangunan pabrik tersebut. Dan jika disetujui
Kementrian Perindustrian, pabrik berkapasitas produksi
mencapai 660 ribu Metrik Ton ( MT) per tahun itu akan
segera dibangun.
"Pasokan gas yang utama. Makanya belum dipastikan apakah
di Bontang, di Bunyu atau di Papua Nugini. Kita masih
menunggu persetujuan dari pemerintah," ungkapnya. (*)
Reporter : Ikhwal Setiawan Editor : Qadlie Fachruddin

Anda mungkin juga menyukai