Anda di halaman 1dari 2

Jadwal dan dosis.

Pada dasarnya, jadwal imunisasi hepatitis B sangat fleksibel sehingga


tersedia berbagai pilihan untuk menyatukannya ke dLm program imunisasi terpadu. Namun
demikian ada beberapa hal yang perlu di ingat.

 Minimal di berikan sebanyak 3 kali


 Iminusasi pertama si berikan segera setelah lahir
 Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah 0,1,6 bulan karena respons antibodi paling optimal
 Interval antara dosis pertama dan dosis kedua minimal 1 bulan. Memperpanjang interval
antara dosis pertama dan dosis kedua tidak akan mempengaruhi imunogenitas atau titer
antibodi sesudah imunisasi selesai (dosis ketiga).
 Dosis ketiga merupakan penentu respons antibodi karena merupakan dosis booster.
Semakin panjang jarak antara imunisasi kedua dengan imunisasi ketiga (4-12 bulan), semakin
tinggi titer antibodinya
 Bila sesudah dosis pertama, imunisasi terputus, segera berikan imunisasi kedua. Sedangkan
imunisasi ketiga di berikan dengan jarak terpendek 2 bulan dari imunisasi kedua.
 Bila dosis ketiga terlambat, diberikan segera setelah memungkinkan.

Setiap vaksin hepatitis B sudah dievaluasi untuk menentukan dosis sesuai umur ( age-spesific
dose) yang dapat menimbulkan respins anti bodi yang optimum. Oleh karena itu, dosis yang
direkomendasikan bayi, dipengaruhi pula oleh status HbsAG ibu. Pasien hemodialisis
membutuhkan dosis yang lebih besar atau penembahan jumlah suntikan

HbsAG ibu Imunisasi keterangan


Positif HBIg (0,5 ml) dan vaksin HB Dosis 1 : <12 jam pertama
Negatif atau tidak diketahui Vaksin HB Dosis 1 : segera setelah lahir
Status HBV ibu semula tidak
diketahui
Tetapi bila dalam 7 hari
terbukti ibu HBV, segera beri
HBIg
Pada pasien koagulopati penyuntikan segera setelah memperoleh terapi faktor koagulasi,
dengan jarum kecil (no ≤23). Tempat penyuntikan ditekan minimal 2 menit.

Bayi pemutar : bilah ibu HbsAg (-) imunisasi ditunda sampai berusia 2 bulan
atau berat badan sudah mencapai 2.000 gram
Cath up immunozation. Merupakan upaya imunisasi pada anak atau remaja yang belum
pernah diimunisasi atau terlambat >dari 1 bulan dari jadwal yang seharusnya. Khusus pada imunisasi
B, imunisasi cath up ini di berikan dengan interval minimal 4 minggu antara dosis perama dan kedua,
sedangkan interval antara dosis kedua dan ketigaminimal 8 minggu atau 16 minggu sesudah dosis
pertama.

Evektifitas, lama proteksi. Efektifitas vaksin dalam mencegah infrksi VHB adalah 90%-95%.
Memori sistem imun menetap minimal sampai 15 tahun pasca imunisasi namun secara teoritis
menetap seumur hidup sehingga pada anak normal, tidak dianjurkan untuk imunisasi booster.
Pada pasien hemodialisis, proteksi vaksin tidak sebaik individu normal dan mungkin hanya
berlangsung selama titer anti HBs ≥mlU / ml. Pada kelompok ini dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan anti HBs setipa tahun dan booster diberikan bila anti HBs turun menjadi <10 mlU/ ml.

Non responder. Mereka yang tidak memberikan respons terhadap imunisasi primer,
diberikan vaksinasi tambahan (kecuali bila HbsAg positif). Tamabahan satu kali vaksinasi
menyebabkan 15%-25% non responder memberikan respons anti bodi yang adekuat. Bila vaksinasi
diulang 3 kali, sampai dengan 40% dapat membentuk antibodi yang adekuat. Bila sudah tiga kali
vaksinasi tambahan tidak terjadi serokonversi, dapat dipertimbangkan untuk pemberian vaksin
hepatitis B dosis ganda.

Uji serologis pada anak, pemeriksaan anti sampai HBs pra dan pasca imunisasi tidak
dianjurkan . uji serologis pra imuniasi hanya dilakukan pada yang akan memperoleh profilaksis pasca
paparan dan individu beresiko tinggi tertular infeksi HBV. Uji serologi pasca imunisasi ini di lakukan 1
bulan sesudah imunisasi ke 3.

Reaksi KIPI. Efek samping yang terjadi umumnya berupa reaksi lokal yang ringan dan bersifat
sementara. Kadang-kadang dapat menimbulkan demam ringan untuk 1-2 hari.

Indeksi kontra. Sampai saat ini tidak ada indeksi kontra abolut pemberisn vaksin VHB.
Kehamilan an laktasi bukan indikasi kontra imunisasi VHB.

Anda mungkin juga menyukai