BAB I
PENDAHULUAN
sangat diperlukan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan
menurunkan tegangan.
Transformator atau yang biasa disebut trafo memliki kapasitas tertentu dan
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
Panakkukang. Waktu pelaksanaan kerja praktek selama tiga bulan yaitu pada
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
pada suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai pekerja
pendidikan.
Lapangan.
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
mengumpulkan data-data.
Untuk memberikan uraian yang lebih rinci dati batasan masalh diatas, maka
BAB I : PENDAHULUAN
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
tempat PKL.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
5
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Pelistrikan di kota Makassar pertama kali terpasang pada tahun 1914 dengan
tahun 1925 Pusat Tenaga Listrik Uap (PLTU) di Sungai Jeneberang daerah
Pada tahun 1964 dimulai proses pembangunan Pusat Tenaga Listrik Diesel
NIGEM) yang pada tahun 1994 dialihkan pengelolanya pada NV. OGEm.
Agustus 1945, maka pada pertengahan tahun 1945 pelistrikan di kota Makassar
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Makassar yang merupakan cikal bakal PLN
6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
Unit Bisnis Sulselrabar yang saat ini mengelola pelistrikan di wilayah Provinsi
hanya di Kota Makassar, sedang daerah diluar Makassar antara lain Kota
PLN cabang luar kota tidak dapat dimasukkan dalam organisasi, sebagai cabang
PLTD juga membawahi PLN Area Makasssar serta PLTU Tello yang
diresmikan pada tahun 1971. PLN Area Makassar membawahi unit-unit kerja
pembangkit Bontoala.
7
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
perusahaan umum Listrik Negara yang mempunyai arti penting bagi PLN
menjadi PLN Unit Bisnis Sulselrabar dengan wilayah kerja Provinsi Sulwesi
juga membawahi 2 sektor yaitu sektor Tallo dan Bakaru serta Unit Pengatur
Beban (UPB).
sebagai berikut :
8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
(Persero )Unit Bisnis Sulselrabar Area Makassar dibagi menjadi 4 Rayon, yaitu
Surat Keputusan Pimpinan PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sulselrabar No.
Organisasi Cabang Makassar dari tingkat III menjadi tingkat VI berlaku mulai
13 Agustus 1996.
pembentukan satua organisasi rayon pada PLN Unit Bisnis pada Sulselrabar
Rayon Kalebajeng, PLN Ranting Malino, Kantor Jaga Lanna, Sub Ranting
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
5. Pulau Barang Lompo dengan satuan organisasi, yaitu Sub Rayon Barang
Lompo.
7. Pulau Balang Lompo dengan satuan organisasi Listrik Desa Balang Lompo.
Visi, Misi, dan Motto PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut :
a. VISI
b. MISI
kehidupan masyarakat.
10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
ekonomi.
c. MOTTO :
rumah. 45 menit respon time adalah waktu dimana 45 menit setelah laporan
harus segera ditanggapi sedangkan 3 jam adalah waktu dimana selama 3 jam
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
langsung diproses.
c. Listrik Pintar
b. Pelanggan tidak perlu repot membukakan pintu rumah karena tidak akan
penagihan.
12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
RAYON PANAKKUKANG
Website : www.plnsulselra.co.id
Tenaga Listrik
(satu) orang Manager dibantu oleh 3 (tiga) Supervisor dan beberapa pejabat
dan administrasi, 1 (satu) orang supervisor teknik dan 1 (satu) orang supervisor
transaksi energi.
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
a. Manajer
c. Supervisor Teknik
14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
pembacaan meter, rute baca meter, pemeliharaan APP serta perbaikan dalam
pengukuran.
15
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
BAB III
TEORI DASAR
Sistem menurut Jogiyanto (1989 :2), “System adalah suatu jaringan kerja
sekumpulan perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya
adalah suatu jaringan kerja yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya
mempunyai tegangan antara 3 Kv hingga 20 Kv. Pada saat ini, PLN hanya
16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
kualitas persyaratan tegangan yang harus dipenuhi oleh PT PLN Persero selaku
No 30 tahun 2009.
sebagai berikut :
17
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi
fasa atau dengan bangunan atau dengan tanaman atau dengan jangkauan
manusia.
penghantar tiap fasa tidak perlu dilindungi dengan pelindung mekanis. Berat
18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk
dengan konstruksi isolasi penghantar per fasa dan pelindung mekanis yang
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem
tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada
pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab
19
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
mengelilingi suatu inti besi, maka, inti besi itu akan berubah menjadi magnet.
20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
atau menaikkan tegangan. Trafo biasanya terdiri atas dua bagian inti besi atau
trafo. Jika salah satu kumparan, biasanya disebut belitan primer (𝑁1 ) , diberikan
suatu tegangan yang berubah-ubah, maka, akan menghasilkan mutual flux yang
frekuensi tegangan, dab jumlah lilitan kawat tembaga di belitan primer. Mutual
flux yang terjadi akan terhubung dengan belitan lain yang disebut sisi sekunder
dengan nilai tegangan yang bergantung pada jumlah lilitan pada belitan
sekunder. Dengan mengatur perbandingan jumlah lilitan antara sisi primer dan
21
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
sekunder, maka, akan dapat ditentukan rasio tegangan ataupun sering disebut
rasio trafo.
Ada dua bentuk transformator berdasarkan bentuk intinya, yaitu tipe inti
(core type) dan tipe cangkang (eggshell type). Transformator biasanya dibuat
dari baja dengan kerugian yang rendah dan dilaminasi untuk mengurangi
kerugian inti.
Pada tipe inti, belitan mengelilingi inti besi yang dilaminasi. Untuk
mengurangi kebocoran fluks serendah mungkin, lilitan dibagi menjadi dua dan
22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
cangkang, inti besi mengelilingi lilitan. Rakitan inti dan kumparan dari
isolasi di dalam tangki baja. Selain itu, minyak juga menyalurkan panas dari inti
a. Inti Trafo
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalu kumparan. Pada umumnya inti
23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
b. Kumparan Transformator
primer dan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun antar
24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
c. Minyak Trafo
dalam minyak trafo. Syarat suatu cairan bias dijadikan sebagai minyak trafo
d. Bushing
25
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
e. Tangki Konservator
uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban. Di antara tangki dan
trafo dipasangkan rele Bucholz yang akan menjebak gas produksi akibat
air yang masuk bersama udara melalui saluran pelepasan dan masuknya
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
a. Pendingin
27
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
b. Tap Changer
Tap changer berfungsi mengatur besar tegangan yang akan diubah dari
suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan
tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak
udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila
suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke
28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar
Jika rele tekanan lebih mendeteksi kenaikan gas dalam transformator, maka
29
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari
transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang
akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari
b. Rele Diferensial
Rele arus lebih atau over current relay (OCR) berfungsi untuk
mengamankan trafo jika ada arus yang melebihi kapasitas arus trafo. Arus
lebih ini bias terjadi akibat adanya gangguan beban lebih atau karena
hubung singkat. Arus lebih ini akan dideteksi oleh transformator arus
(current transformator).
30
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkai
pengubahan besarnya tegangan pada trafo. Pada sisi primer, belitan lebih sedikit
sehingga menghasilkan fluks yang lebih rendah. Sedangkan, pada sisi sekunder
belitan lebih banyak dan menghasilkan fluks yang lebih besar, sehingga energi
listrik dari primer dialirkan ke sisi sekunder menjadi lebih besar akibat
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
BAB IV
PEMBAHASAN
Sehubungan dengan adanya gangguan pada trafo baik itu overload, umur trafo
yang sudah tua, ataupun karena adanya kerusakan fisik pada trafo, maka, perlu
penggantian trafo dengan trafo lain yang memiliki kapasitas yang lebih besar yang
Trafo memiliki batas pembebanan agar bekerja secara optimal yaitu kurang
dari 80% arus nominalnya. Apabila trafo dibebani lebih dari 80% dari arus
Gangguan tegangan lebih pada trafo biasanya terjadi akibat sambaran petir
32
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
merambat melalui kawat fasa tersebut dan menimbulkan gangguan pada trafo.
Hal ini terjadi jika lightning arrester tidak berfungsi dengan baik. Lightning
sambaran petir ke tanah. Tegangan lebih akibat sambaran petir tidak akan
tegangan lebih tadi mengalir ke trafo. Tegangan lebih yang diakibatkan oleh
kapasitas maksimal trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh (full
Overload akan menyebabkan trafo menjadi panas dan memberi beban pada
naik. Kenaikan suhu ini menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan
trafo.
33
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
longgarnya hubungan kawat fasa (kabel Schoen) dengan terminal bushing. Hal
ini mengakibatkan tidak stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo
Gangguan akibat isolator bocor atau bushing pecah dapat disebabkan oleh :
1. Flash Over
Flash over merupakan loncatan busur api yang terjadi ketika muncul
tegangan lebih pada jaringan distribusi. Jika busur api terjadi antara
konduktor dan bodi trafo, akan terjadi hubung singkat fasa ke tanah.
2. Bushing Kotor
34
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
disebabkan oleh :
1. Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang
manajemen trafo:
namanya keamanan agar terhindar dari kecelekaan kerja dan hal-hal yang tidak
35
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
a. Peralatan Kerja
1. Peralatan komunikasi
2. Kendaraan operasional
3. Mobil crane
4. Tali tambang
5. Tool set
6. Sacket stick 20 kV
7. Tangga
b. Material
c. Peralatan K3
1. Helm safety
2. Safety belt
3. Safety shoes 20 kV
4. Sarung tangan 20 kV
36
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
5. Rambu-rambu
6. P3K
2. Langkah Kerja
Langkah kerja sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan pada
a. Persiapan Pekerjaan
1. Mengecek PK/SPK.
diperlukan.
Rayon.
37
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
b. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pergunakan perlengkapan K3
2. Pasang dan ikat tangga pada posisi yang benar dengan kemiringan 60º.
4. Menyiapkan material.
5. Buka PHB, ukur, dan catat tegangan fasa-fasa (untuk trafo 3 phasa)
6. Ukur dan catat beban pada sumber / masukan dari trafo dan pada
masing-masing jurusan.
semua jurusan.
8. Ukur dan catat kembali tegangan fasa-fasa dan fasa-netral pada kondisi
tanpa beban.
38
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
tangan 20 kV.
12. Pakai safety belt dan sarung tangan kemudian Pasang dan ikat tangga
13. Catat data di name plate trafo pengganti dan yang akan diganti. Cek
14. Lepaskan mur pengikat kawat di Bushing TM, TR, kawat arde body.
Jangan lupa memberi tanda urutan phasa pada kabel TM, TR.
15. Pasang slink dan kaitkan pada crane / takel, pastikan slink terpasang
18. Siapkan trafo pengganti dan sudah dipastikan bahwa trafo dalam
39
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
20. Setelah trafo tiba di atas, dudukkan trafo pada dudukan dengan baik
21. Pasang mur / baut / spanschrouf pengikat trafo dengan baik dan benar.
dengan baik & benar. Hati-hati pada saat mengencangkan mur bushing
24. Periksa kembali semua mur/baut pengikat kabel trafo dan bodi trafo
c. Pekerjaan Selesai
2. Lepaskan tangga
40
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
4. Pemulihan sistem :
PMT/LBS/Recloser/FCO/DS/GH/FAI.
dimasukkan.
tangan 20 kV.
7. Cek kembali urutan phasa memakai phasa squence meter, dan ukur
41
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
NAMA NAMA DATA & WAKTU ARUS (AMPERE) TEGANGAN (VOLT) BEBAN
NO ALAMAT DAYA JURUSAN
PENYULANG GARDU PENGUKURAN R S T N F-F F-NUJUNG F-N (%)
26/10/ 2017, 21:16 Induk 276 329 289 86 223 396 209
26/10/ 2017, 21:16 I 33 62 66
HERTASNING JL.
1 GT.PTP014 26/10/ 2017, 21:16 200 KVA II 75 45 24 99.6
BARU ANGGREK
26/10/ 2017, 21:16 III 112 175 135
26/10/ 2017, 21:16 IV 56 47 64
10/10/ 2017, 21:57 Induk 195 193 116 83 260 452 220
JL. DG. 160
3 BARUGA GT.PBG008 10/10/ 2017, 21:57 I 167 148 96 91.7
HAYO KVA
10/10/ 2017, 21:57 II 28 45 20
42
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
NAMA NAMA DATA & WAKTU ARUS (AMPERE) TEGANGAN (VOLT) BEBAN
NO. ALAMAT DAYA JURUSAN
PENYULANG GARDU PENGUKURAN R S T N F-F F-N UJUNG F-N (%)
09/04/2018, 20:47 Induk 268 315 267 84 228 395 220
09/04/2018, 20:47 I 25 51 65
HERTASNING
1 GT.PTP014 JL. ANGGREK 09/04/2018, 20:47 250 KVA II 82 56 24 77.5
BARU
09/04/2018, 20:47 III 99 143 115
09/04/2018, 20:47 IV 62 65 63
04/04/2018, 20:26 Induk 172 227 150 103 266 461 220
3 BARUGA GT.PBG008 JL. DG. HAYO 04/04/2018, 20:26 200 KVA I 154 173 126 79.2
04/04/2018, 20:26 II 18 54 24
Dari data pengukuran beban trafo turun dan trafo naik, dapat dilihat bahwa
lebih pada trafo. Adapun pada gardu GT.PAL039 dilakukan pengalihan beban
43
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
diantaranya :
menurunkan tegangan
3. Manajemen trafo ialah suatu kegiatan penggantian trafo dengan trafo lain
pada trafo.
dan kerusakan fisik agar dapat menentukan trafo yang perlu diganti.
44
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG
5.2 Saran
maupun wawancara.
45