Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENYEHATAN TANAH

Topik 1

SOAL LATIHAN

1) Jelaskan mengenai pengertian tanah

2) Jelaskan mengenai Fungsi tanah

3) Uraikan komponen tanah yang membentuk tanah

4) Jelaskan mengenai Jenis Tanah

5) Jelaskan mengenai Horizon tanah

Jawab

1.). Pengertian tanah adalah : Kata tanah (soil) berasal dari bahasa
Prancis kuno yang merupakan turunan dari bahasa latin yaitu solum
yang berarti lantai atau dasar. Henry D. Foth (1994) memberikan
pengertian tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan
bulan sebagaimana dibedakan dari batuan yang padat. Tanah adalah
kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam
horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik,
air dan udara dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman
(Prof. Dr. Ir. H.Sarwono Hardjowigeno, M.Sc, 2003).Menurut
Glinka seperti dikutip oleh Rahmat Sutanto, 2005 bahwa tanah
adalah tubuh alam yang bebas memiliki ciri morfologi tertentu
sebagai hasil interaksi antara iklim, organisme, bahan induk, relief
dan waktu. Tanah adalah campuran dari beberapa komponen seperti

1
2

mineral, senyawa organik, senyawa anorganik dan air (Sitomorang,


2017). Dari beberapa pengertian diatas, dapatlah diartikan bahwa
tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan media bagi
mahluk hidup beraktivitas diatasnya.

2.) Fungsi tanah adalah :

1. Tanah sebagai pijakan di bumi merupakan landasan yang mendukung


kegiatan dan tempat tinggal mereka. Tanah juga merupakan alas yang ada
dipermukaan bumi, dimana diatasnya terdapat berbagai macam aktivitas mahluk
hidup. Seolah jika tidak ada tanah, maka tidak ada tempat untuk berpijak bagi
mahluk hidup yang ada di Bumi. Pada awal peradapannya manusia telah
mengenal berbagai kemampuan daerah yang berbeda-beda untuk pertumbuhan
tanaman dan hewan. Manusia di bumi dapat melakukan aktivitasnya diatas
tanah begitujuga dengan hewan dan tumbuhan sehingga fungsi tanah ini dapat
dengan jelas terbaca bahwa semua mahluk dapat berpijak di permukaan bumi
dengan adanya tanah, sehingga tanah berfungsi sebagai pijakan bumi bagi
mahluk hidup yang ada di bumi ini.

2. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman

Kebutuhan akan tanah yang menjadi tempat untuk tumbuh tanaman untuk
kegiatan pertanian Tanah merupakan daerah peralihan antara yang hidup dan

yang mati- tempat tumbuhan menggabungkan energi surya dan karbon dioksida
dari atmosfer dengan hara dan air dari tanah manjadi jaringan hidup. Seperti
diketahui bahwa 99% makanan kita, diproduksi dari lahan, sehingga peran lahan
sangat berpengaruh bagi manusia. Peran tanah sebagai medium pertumbuhan
tanaman begitu penting. tanah merupakan tempat tersedianya air dan unsur-unsur
hara. Disamping itu, tanah harus menyediakan lingkungan supaya akar dapat
3

berfungsi. Lingkungan ini memerlukan ruangan pori untuk perluasan akar.


Oksigen harus tersedia untuk pernafasan akar dan karbondioksidayang dihasilkan
harus didifusikan ke luar dari tanah agar tidak berakumulasi. Akar yang
mencekram tanah menahan tanaman agar tegak. Salah satu fungsi yang menonjol
dari tanahadalah menunjang tumbuhan. Akar yang mencekram tanah
memungkinkan tumbuhan yang sedang tumbuh tetap tegak. Tahan juga
menyediakan unsur-unsur hara yang esensial,paling sedikit 16 unsur kini
dianggap perlu untuk pertumbuhan tanaman berpembuluh. Sebagai medium
tumbuh, tanah berfungsi sebagai (1) penyangga secara fisik, (2) penyedia udara,
(3) penyedia air, (4) pengatur suhu, (5) pengendali bahan beracun, dan (6)
penyedia hara (brady dan Weil, 2008)

1’ Tanah sebagai campuran bahan

Konsep tanah sebagai campuran bahan berguna dalam membahas tanah sebagai
bahan teknik, tanah sebagai sistem 3 fase dan tanah sebagai produk buatan pabrik.

1. Konsep Tanah Teknik adalah bahan yang terkonsolidasi yang


tersusun adat yang terpisah-pisah dengan cairan dan gas yang
menduduki ruangan-ruangan antar partikel tersebut. Sesuai dengan
perkembangan ilmu tanah, tanah sudah digunakan sebagai bahan untuk
berbagai kebutuhan keteknikan seperti pembangunan perumahan,
fondasi bangunan, jalan raya, bendungan, dan tempat pembuangan
limbah. Untuk tujuan keteknikan, sifat, dan ciri tanah yang diperlukan
berbeda dari kebutuhan untuk medium tumbuh. Sifat dan ciri sumber
daya tanah untuk keteknikan antara lain tanah harus stabil, kompak, dan
tidak mengembang-mengerut. Sifat-sifat mekanika tanah lebih
diperlukan dibanding sifat-sifat edafologis (brady dan Weil, 2008;
Gardiner dan Miller, 2008).
4

2. Tanah sebagai sistem 3 fase yang terdiri atas padatan, cairan dan
gas
Pada kebanyakan tanah fase padat terdiri atas partikel mineral yang
membentuk kerangka yang padatnya humus atau partikel organik
terabsorpsi. Ruangan pori terdapat diantara partikel-partikel fase
padat ini. Ruangan pori itu secara bersama-sama diisi oleh cairan
dan gas.
Fase cairan kebanyakan adalah air dari presipitasi yang terdapat
sebagai lapisan yang mengelilingi partikel fase padat dan menduduki
ruangan pori yang lebih kecil. Ruangan pori yang lebih besar terisi
oleh gas kecuali tanah dan atmosfir. Kegiatan biologis seperti
pernafasan akar dan penguraian bahan organic, menyerap oksigen
dan menghasilkan karbon dioksida. Akibatnya terdapat difusi
(penyebaran) oksigen yang terus menerus dari atmosfir ke dalam
tanah dan karbon dioksida dari tanah ke atmosfir Volume tanah yang
terisi berbagai fase berubah-ubah dari waktu ke waktu dan dari
tempat ke tempat.Volume udara dan air mempunyai hubungan
timbal balik secara langsung satu sama lain. Masuknya air ke dalam
tanah akan mengeluarkan udara. Sementara begitu air dibuang
melalui drainase, penguapan atau pertumbuhan tanaman, ruangan
pori yang diduduki air menjadi terisi oleh udara
3. Tanah sebagai produk buatan pabrikTanah yang digunakan
dirumah Kaca adalah buatan dalam arti tanah lapisan atas, pasir
dan bahan organic dicampur menjadi satu untuk memberikan
perbandingan empat komponen yang diinginkan.Tanah untuk
tanaman beda dengan dan pot gantung biasanya dibuat dengan
proporsi yang besar pada bahan organic sehingga tanah itu
ringan serta mudah dijual dan dipindahkan. Terdapat banyak
5

contoh pembuatan tanah atau tanah buatan manusia di dunia. Di


Cina Lumpur kanal dikembalikan ke ladang pertanian
4). Uraikan komponen tanah, terdiri dari :
1. Komponen Mineral
Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan, oleh karenanya
susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susunan mineral
batuan yang dilapuknya. Pelapukan memecah batuan dan mineral, memodifikasi
atau menghancurkan sifat fisik dan kimianya dan hancuran yang halus dan
terlarut dibawa ke hilir atau tetap. Pelapukan juga mensintesis mineral baru
yang kelak akan menjadi tanah. Sifat dan jenis batuan dan mineral yang
melapuk menentukan laju dan hasil dari penghancuran dan sintesis tersebut.
Mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan mineral
sekunder.Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang
dilapuk, sementara mineral sekunder adalah mineral bentukan baru yang
terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung.
2. Komponen Organik
Komponen organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Pengaruh
bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap
pertumbuhan tanaman adalah : sebagai glanulator (memperbaiki struktur
tanah), sumber unsur hara, menambah kemampuan tanah untuk menahan
air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara dan
sebagai sumber energi bagi mikroorganisme. Bahan organik dalam tanah
terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus.
Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan
organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran
bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.
Kerangka penyusun tanah tidak hanya terdiri atas bahan mineral saja (tubuh
tanah mineral). Bahan organik juga mempunyai kontribusi (tubuh tanah
6

organik). Kontibusi bahan organik terhadap tanah sebagai tubuh alam adalah
sumber N tanah dan unsur hara lainnya, terutama S dan P; berperan penting
dalam pembentukan struktur tanah; mempengaruhi keadaan air, udara, dan
temperatur tanah; serta mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Bahan
organik tanah terbentuk dari jasad hidup tanah yang terdiri atas flora dan
fauna, perakaran tanaman yang hidup dan mati yang sebagian
terdekomposisi dan mengalami modifikasi, serta hasil sintesis baru yang
berasal dari tanaman dan hewan. Berdasarkan definisi konvensional bahan
organik, bahan tanaman yang kasar (diameter >2 cm) atau verterbrata tidak
termasuk di dalamnya. Humus merupakanistilah yang sangat populer dan
terbentuk dari bermacam-macam senyawa organik, sedangkan bahan
organik merupakan istilah yang lebih netral. Istilah C-organik digunakan
untuk menghindarkan kesalahan dan untuk tujuan klasifikasi karena data C-
organik diperlukan sebagai kriteria pembeda horizon dan jenis tanah.
Humus merupakan bahan organik tanah yang sudah mengalami perubahan
bentuk dan bercampur dengan bahan mineral tanah. Ada bermacam-macam
definisi humus, tetapi tidak ada satu pun yang tepat benar.
4.) Jenis Tanah adalah :
1. Tanah Aluvial, yang terjadi karena adanya endapan lumpur yang
terbawa karena adanya aliran sungai, ciri dari tanah ini berwarna coklat
dan kelabu.Cocok untuk tanah pertanian dan palawija karena tekstur
tanahnya yang lembut sehingga tidak memerlukan tenaga yang keras
untuk mencangkulnya. Tanah jenis ini banyak tersebar di Jawa,
Sumatera,Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
2. Tanah Andosol, merupakan jenis tanah vulkanik. Terbentuk karena
adanya proses vulkanisme pada gunung berapi.Tanah ini sangat subur
bagi tanaman. Karakteristik tanah ini berwarna coklat keabua-abuan
7

sangat cocok untuk segala jenis tanaman. Penyebarannya adi sekitar


daerah gunung berapi.
3. Tanah Entisol, Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol
namun biasanya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan
oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik tanah entisol merupakan tanah yang sangat subur dan
tanah yang maasih muda danditemukan tidak jauh dari area gunung
berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan
tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis
Jogjakarta.
4. Tanah Grumosol, terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa
vulkanik kandungan zat organiknya rendah jadi tidak cocok untuk
ditanami tanaman. Karakteristik dari tanah ini kering dan mudah pecah
pada musim kemarau dan memiliki warna hitam.Ph tanah ini netral
hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih
dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topograf .
5. Tanah Humus, terbentuk dri pelapukan tumbuhan. Mengandung
banyak unsur hara dan sangat subur sehingga baik untuk bercocok
tanam. Penyebarannya di Indonesia meliputi Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Papua, dan sebagian Sulawesi.
6. Tanah Inseptisol, terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf
dengan warna kecoklat agak kehitaman dengan campuran keabu-abuan.
Tanah juga dapat menopang terbentuknnya hutan yang asri. Ciri-ciri
tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari
25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk
perkebunan seperti kelapa sawit dan perkebunan lainnya.
7. Tanah Laterit, memiliki warna merah bata karena banyak
mengandung zat besi dan aluminium. Tanah Laterit tergolong tanah
8

yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun
dan karena kandungan di dalamnya.Penyebarannya I Indonesia meliputi,
Lampung, Kalimantan, Jawa Barat dan Jawa Timut.
5). Horizon tanah adalah :
Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih
sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan disebelah atas
ataupun bawahnya yang secara genetik ada kaitannya.Horison tanah berbeda
dengan lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya. Horison tanah
terbentuk karena proses perkembangan tanah sementara lapisan tanah
terbentuk karena proses pengendapan bahan tanah oleh tenaga geomorfik.
Urutan horison tanah dari permukaan ke bawah permukaan mengikuti
logika pembentukan tanah oleh berbagai proses translokasi, transformasi,
pengurangan dan penambahan atas senyawa kimia dan partikel tanah di
dalam profil. Urutan perlapisan tanah mengikuti logika pengendapan
material batuan yang khas menurut macam tenaga geomorfik yang
mengendapkannya. Contoh paling banyak ditemui adalah lapisan tanah hasil
pengendapan oleh proses air akan mempunyai urutan material paling kasar
berada di lapisan paling dasar dan material paling halus berada di lapisan
paling atas.
Berikut ini merupakan notasi horizon terbaru.
1) Horizon O atau lapisan O, yakni lapisan tanah yang didominasi oleh
bahan organik. Dalam lapisan ini banyak terdapat sampah oragnik dari
organisme seperti sisa
tanaman yang membusuk atau organik lain yang masih dalam proses
membusuk. Lapisan ini niasanya tidak terlalu tebal antara 0 – 20 cm. Dalam
beberapa kasus lapisan tanah tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relatif
lama atau pernah jenuh air kemudian dilakukan pengatusan buatan; yang
lain tidak pernah dijenuhi air.
9

2) Horizon A, yakni horizon mineral yang terbentuk di permukaan atau


dibawah horizon O yang menunjukkan kehilangan keseluruhan atau
sebagian struktur asli batuan. Pada horizon A mungkin terjadi akumulasi
humifikasi bahan organik yang bercampur dengan bahan mineral dan tidak
dipengaruhi sama sekali oleh karakteristik horizon E atau B. Sifat yang
dimiliki merupakan hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang
merusak. Pada lapisan ini sisa organisme telah terurai membentuk zat
organik tanah atau humus tanah. Lapisan ini juag merupakan lapisan aktif,
dimana terdapat aktivitas mikroorganisme dan mikroflora serta proses fisik-
kimia. Pada lapisan ini biasanya terjadi proses biodegradasi, sorpsi,
nitrifikasi, filtrasi ataupun laaching (perlindian). Tebal lapisan ini bervariasi
dari beberapa cm sampai orde meter. Biasanya horizon ini berwarna gelap
(kehitaman atau kecoklatan) terutama karna
kandungan organik.
3) Horizon E, horizon tanah mineral dengan karakteristik khusus telah
terjadi kehilangan lempung silikat, besi, alumunium, atau kombinasinya,
dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau oasir. Horizon tanah ini
menunjukkan terjadinya kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli
batuan.
4) Horizon B, yakni horizon tanah yang terbentuk di bawah horizon A, E,
atau O dan didominasi oleh kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur
aski batuan dan menunjukkan satu atau lebih karakteristik berikut ini:
a) Iluviasi lempung silikat, besi, alumunium, humus, karbonat, gipsum, atau
silika masing-masing secara murni atau kombinasi;
b) Tampak nyata kehilangan karbonat;
c) Konsentrasi residu silika;
d) Kutan seskuioksida yang menghasilkan horizon mempunyai warna value
rendah,
10

warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah daripada horizon
dibawah atau diatasnya tanpa menunjukkan adanya iluvasi besi;
e) Alterasi yang membentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau
keduanya dan terbentuk struktur granuler, gumpal atau prismatik apabila
perubahan volume diikuti perubahan kadungan lengas;
f) Bersifat rapuh
5) Horizon atau lapisan C, yakni horizon atau lapisan yang tidak termasuk
batuan induk yang keras, sedikit dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan
sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon O, A, E, atau B. Bahan
yang dijumpai di horizon C kemungkinan sama atau tidak sama sekali
dengan bahan solum yang terbentuk.
Horizon C kemungkinan telah mengalami proses modifikasi meskipun tidak
nyata telah terjadi proses pedogenesis.
6)Horizon R atau Lapisan R, yakni batuan induk yang keras termasuk
granit, basal, quarsitik, dan batuan kapur keras atau batu pasir yang keras
sehingga tidak mungkin
digali dengan menggunakan sekop atau cangkul.
11

Topik 2

Latihan

1) Jelaskan mengenai sifat fisik tanah

2) Jelaskan mengenai sifat kimia tanah

3) Jelaskan mengenai sifat biologi tanah

Jawab:

1) Sifat fisik tanah adalah :


1. Tekstur Tanah
Salah satu sifat fisik tanah adalah tekstur tanah, dimana tekstur
tanahtersusun dari tiga
golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama
perbandingan antara
fraksi-fraksi lempung (clay) dan fraksi pasir (sand) dan debu (dust) (Foth,
Henry, 1994).
Golongan partikel tanah diberi nama fraksi tanah. Berbicara tentang tekstur
tanah akan
selalu berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan,
kemudahan olah,
kesuburan dan produktifitas pada daerah-daerah tertentu.
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu
pada
kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan
relatif pasir,
12

debu dan tanah liat.Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran.
Bagian tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen
batuan (rock
fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang
lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan
dapat dibedakan menjadi:
Pasir : 2 mm – 50 µ
Debu : 50µ - 2µ
Liat : kurang dari 2µ
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (<
2mm). Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir2 pasir, debu dan lait
maka tanah dikelompokan ke dalam beberapa kelas tekstur
1) Kasar : - Pasir
- Pasir Berlempung
2) Agak Kasar : - Lempung berpasir
- Lempung berpasir halus
3) Sedang : - Lempung berpasir sangat halus1. Tekstur Tanah
Salah satu sifat fisik tanah adalah tekstur tanah, dimana tekstur
tanahtersusun dari tiga
golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama
perbandingan antara
fraksi-fraksi lempung (clay) dan fraksi pasir (sand) dan debu (dust) (Foth,
Henry, 1994).
Golongan partikel tanah diberi nama fraksi tanah. Berbicara tentang tekstur
tanah akan
selalu berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan,
kemudahan olah,
13

kesuburan dan produktifitas pada daerah-daerah tertentu.


Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu
pada
kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan
relatif pasir,
debu dan tanah liat.Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran.
Bagian tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen
batuan (rock
fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang
lebih halus (<
2mm) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan dapat dibedakan
menjadi:
Pasir : 2 mm – 50 µ
Debu : 50µ - 2µ
Liat : kurang dari 2µ
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (<
2mm). Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir2 pasir, debu dan lait
maka tanah dikelompokan ke dalam beberapa kelas tekstur
1) Kasar : - Pasir
- Pasir Berlempung
2) Agak Kasar : - Lempung berpasir
- Lempung berpasir halus
3) Sedang : - Lempung berpasir sangat halus
Lempung
- Lempung Berdebu
- Debu
4) Agak Halus : - Lempung liat
14

- Lempung liat berpasir


- Lempung liat berdebu
5) Halus :
- Liat berpasir
- Liat berdebu
- Liat
Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena butir-butirannya berukuran lebih
besar, maka setiap satuan berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas
permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan
unsure hara. Tanah-tanah bertekstur liat karena lebih halus maka setiap
satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga
kemampuan menahan air dan menyediakan unsure hara tinggi. Tanah
bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah bertekstur
kasar. Di lapang tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijat tanah basah
diantara jari-jari sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya
butir-butir pasir , debu dan liat.
2. Struktur Tanah
Struktur tanah adalah penyusunan antar partikel tanah primer (bahan mineral)
dan bahan organik serta oksida, membentuk agregat sekunder. Struktur tanah
merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi
karena butir-butir pasir debu dan liat. Terikat satu sama lain oleh suatu perekat
seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan
kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-
beda. Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur remah atau
granuler di permukaan dan gumpal di horison bawah. Di daerah kering sering
dijumpai tanah dengan struktur tiang atau prisma di lapisan bawah.
Ukuran struktur tanah berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. Tingkat
perkembangan struktur ditentukan batas kemantapan atau ketahanan bentuk
15

struktur tanah tersebut terhadap tekanan. Ketahanan struktur tanah dibedakan


menjadi
(1) tingkat perkembangan lemah (butir-butir struktur tanah mudah hancur),
(2) tingkat perkembangan sedang (butir-butir struktur tanah agak hancur dan
(3) Tingkat perkembangan kuat (butir-butir struktur tanah sukar hancur). Hal
ini sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah.
3. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah, atau
daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi tanah sangat
dipengaruhi oleh kandungan air tanah (basah, lembab, kering). Untuk
mengetahui secara fisik dilapangan cukup dilakukan dengan memijit-mijit tanah
basah, lembab atau kering dengan menggunakan jari-jari tangan. Tanah basah
diremas remas dan dipijit serta diamati apakah tanah itu dapat dibuat menjadi
bentuk-bentuk tertentu seperti bola-bola, atau bulat, lonjong dan lain
sebagainya. Bisa juga dibuat gulungan-gulungan kecil setebal sekitar 1cm,
tanpa retak atau pecah, tanah lembab dipijit diantara ibu jari dan telunjuk lalu
diamati apakah agregat-agregat tanah cukup kuat untuk dipecahkan atau
gembur. Tanah kering ditentukan dengan mencoba memecahkan atau
merumuskan gumpalan kering
4. Warna Tanah
Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa factor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab
perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan
organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah semakin gelap.
Dilapisan bawah dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna
tanah banyak senyawa Fe terdapat dalam keadaan reduksi ( Fe 2+). Pada tanah
yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat
dalam keadaan oksidasi ( Fe3+misalnya dalam senyawa Fe2O3 (Hematit)yang
16

berwarna merah atau Fe2O3.3H2O(limonit) yang berwarna Kuning coklat. Bila


tanah kadang2 basah & kadang2 kering maka disamping waran abu-abu (daerah
yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning yaitu
ditempat2 dimana udara dapat masuk sehingga terjadi oksidasi besi ditempat
tersebut. Beberapa jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan warna tanah
menjadi lebih terang, dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe yang
didapat. Di daerah berdrainase buruk yaitu daerah yang selalu tergenang air,
seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam keadaan
reduksi ( Fe 2+). Pada tanah yang berdrainase baik , yaitu tanah yang tidak
pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi ( Fe3+) misalnya
dalam senyawa Fe2O3 (Hematit)yang berwarna merah atau
Fe2O3.3H2O(limonit) yang berwarna Kuning coklat. Bila tanah kadang2 basah
& kadang2 kering maka disamping waran abu-abu (daerah yang tereduksi)
didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning yaitu ditempat2 dimana
udara dapat masuk sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Beberapa
jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih
terang.
5. Suhu Tanah
Suhu tanah juga menentukan kualitas tanah tersebut. Suhu tanah merupakan
salah satu sifat fisik tanah yang mempengaruhi proses-proses yang terjadi
didalam tanah seperti pelapukan, penguraian bahan tanah, reaksi-reaksi kimia
dan lain-lain dan dapat mempengaruhi langsung pada pertumbuhan tanaman
melalui percobaan kelembaban tanah, aerasi, aktivitas mikroba, ketersediaan
unsur hara tanaman, dan lain-lain.
2) Sifat kimia tanah adalah :
1. Drajat Keasaman (pH)
Dalam tanah terjadi reaksi yang menunjukan sifat keasaman atau alkalinitas
tanah yang dinyatakan dengan nilai pH.Nilai pH menunjukan banyaknya
17

konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+
didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+dan
ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnyaberbanding terbalik
dengan banyaknya H+ pada tanah-tanah asam jumlah ion H+ lebih tinggi
daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH lebih banyak
daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH-, maka tanah bereaksi
netral yaitu mempunyai pH = 7.

Anda mungkin juga menyukai