Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu negara yang berdaulat terdapat suatu komponen acuan


berdirinya suatu negara, yakni wilayah, adapun wilayah terbagi atas
wilayah darat, wilayah laut dan wilayah udara. Kepemilikan wilayah
suatu bangsa seringkali menimbulkan konflik antar negara-negara
yang hidup berdampingan. Konflik antar negara ada yang bisa
diselesaikan dengan cara damai melalui mahkamah internasional atau
perundingan kedua negara dan ada juga yang diselesaikan dengan
kekerasan, yakni dengan cara perang gerilya. Salah satu sengketa
internasional mengenai kepemilikan wilayah adalah antara Argentina
dan Inggris yang memperebutkan kepulauan Falkland di amerika
selatan. Kepulauan Falkland adalah sebuah wilayah seberang
laut Britania Raya di Samudra Atlantik Selatan yang terdiri dari dua
pulau utama, Falkland Timur dan Falkland Barat, serta beberapa
pulau kecil. Ibu kotanya, Stanley, terletak di Falkland Timur.
Kedaulatan kepulauan ini dipertentangkan oleh Argentina yang
menamai Islas Falkland dalam bahasa Spanyol. Nama itu diambil dari
bahasa Perancis Iles Malouines yang berasal mula ketika nelayan
dari St Malo menduduki Falkland pada masa yang singkat.

Kepulauan Falkland atau Malvinas adalah rangkaian


pertempuran laut yang paling besar dan panjang sejak perang
Pasifik di masa Perang Dunia II. Perang Falkland merupakan
konflik yang berlatar belakang perbedaan pendapat tentang
pernyataan sejarah, atas klaim wilayah antara dua negara yang tidak
dapat diselesaikan melalui perundingan. Inggris menyatakan bahwa
pulau Falkland merupakan bagian dari negaranya karena sejak
tahun 1833 telah menduduki kepulauan Falkland. Sedangkan
Argentina merasa lebih mempunyai hak karena Inggris merebut pulau
tersebut dari tangan Argentina. Di sisi lain potensi kepulauan

1
Falkland menjadi sangat penting di masa mendatang, karena
berdasarkan penelitian di lepas pantai kepulauan Falkland telah
ditemukan deposit minyak, Inggris dan Argentina sama-sama
mengetahui hal ini. Untuk mempertahankan kepentingan dan
membela kehormatan masing-masing ditempuh dengan jalan perang.

Bagi Argentina merebut Falkland sebenarnya merupakan


upaya untuk mengalihkan perhatian rakyat dari kegagalan
pemerintah dalam mengelola negara. Hal ini dikarenakan sejak 1976
Argentina mengalami krisis ekonomi, tingkat inflasi mencapai 143%
dan angka pengangguran 13%. Keputusan yang diambil oleh
Argentina sebenarnya tindakan yang beresiko sangat besar, yang
berdampak sangat berat terhadap ekonomi Argentina. Perang
Falkland merupakan suatu pertempuran laut terbesar sejak
berakhirnya perang dunia ke II. Suatu armada yang terdiri dari 40-50
kapal perang dengan 52 pesawat sea harrier, helikopter sea king, Iynx
dan 7000 pasukan pendarat diberangkatkan oleh Inggris menuju
Falkland. Armada tugas ini harus menempuh jarak sejauh 7.850 mil
laut, dalam cuaca buruk dan musim dingin. Sedangkan pihak
Argentina mengeluarkan 223 pesawat tempur serta 12.000 prajurit
untuk mempertahankan Falkland.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Karya Tulis ini adalah untuk memberikan


gambaran secara umum tentang analisa konflik Argentina dan Inggris
dalam mendukung proses pembelajaran sistem pertahanan negara di
lingkungan kampus STTAL dengan tujuan agar dapat dijadikan
referensi dan acuan dalam proses pembelajaran mahasiswa S1
STTAL khususnya dalam mata kuliah Sistem Pertahanan Negara.

1.3 Ruang Lingkup

2
Ruang lingkup penulisan karya tulis meliputi Sejarah Kepulauan
Flakland/ Malvines, Awal Peperangan Antara Argentina dan Inggris,
Kekuatan Militer antara Argentina dan Inggris yang digunakan selama
perang, terjadinya perang Falkland, Analisa perang, penyelesian
Argentina dan Inggris mengenai kepemilikan Pulai Falkland.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Umum

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Ruang Lingkup

1.4 Sistematika Penulisan

1.5 Landasan Teori

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 Sejarah Kepulauan Falkland

2.2 Awal Peperangan Antara Argentina dan Inggris

2.3 Kekuatan Militer Argentina

2.4 Kekuatan Militer Inggris

2.5 Terjadinya Perang Falkland

BAB III Pembahasan

3.1 Analisa Perang Falkland

3.2 Penyelesaian Sengketa Kepulauan Falkland

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

3
1.5 Landasan Teori

a. Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat


semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan
sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan
berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

b. Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan


bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada
kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan
pada kekuatan sendiri.

c. Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk menegakkan


kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan melindungi keselamatan
segenap bangsa bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara, disusun dengan memperhatikan
kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. (UU no 34
tahun 2004, pasal 1 ayat 5).

d. Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat


semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan
sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakansecara total, terpadu, terarah,
berkesinambungan, dan berkelanjutan untuk menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia,dan melindungi keselamatan
segenap bangsa dari setiap ancaman. (UU 34/2004, Pasal 1 ayat
6).

e. Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari hubungan


antarnegara, termasuk peran sejumlah negara, organisasi antar
pemerintah (IGO) , organisasi non-pemerintah internasional (INGO)

4
, organisasi non-pemerintah (NGO), dan perusahaan
multinasional (MNC).

f. Konflik adalah suatu masalah sosial yang timbul karena ada


perbedaan pendapat maupun pandangan yang terjadi dalam
masyarakay dan negara. Biasa konflik muncul akibat tidak adanya
rasa toleransi dan saling mengerti kebutuhan masing-masing
individu.

g. Pertahanan nunmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter


kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka
pembangunan kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam
kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan
nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter
yang tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum
yang mencakup penanganan bencana alam dan operasi
kemanusiaan lainnya, sosial budaya, ekonomi, psikologi
pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran
kesadaran bela negara, dan pengembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai