Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuha YME, karena berkat rahmat,hidayah

dan karuniaNya penulis bisa menyelesaikan paper ”Pengaruh Training Motivasi

Terhadap Tingkat Kejenuhan Karyawan dan Kinerja Karyawan dengan Masa Kerja >

10 Tahun”. Sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi nilai akhir mata kuliah

Metodologi Penelitian.

Dalam penulisan paper ini begitu banyak halagan yang kami hadapi serta

dukungan yang kami dapatkan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan

paper ini.

Jakarta, Januari 2011

PENULIS

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 9

BAB V KESIMPULAN 11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk mencari
keuntungan dan berusaha mempertahankan umur perusahaan dalam jangka
panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, seperti faktor produksi alam,
modal, skill, teknologi, keterampilan tenaga kerja, dan lain-lain. Salah faktor
yang paling penting adalah tenaga kerja, karena teknologi yang canggih akan
tidak berguna tanpa adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkwalitas,
maka organisasi tidak akan mampu berjalan dengan baik.
Manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
tujuan suatu organisasi. Manusia menjadi penentu dan penggerak jalannya
suatu organisasi. Pemimpin yang baik, seharusnya dapat mengolah sumber
daya manusia yang ada di dalam organisasi agar dapat menggali potensi
yang ada di dalam diri karyawan, untuk menghasilkan kinerja yang positif bagi
organisasi. Tetapi itu semua juga tidak akan terjadi jika tidak adanya minat
dan semangat kerja dari karyawan, sehingga hasil yang nantinya diraih juga
akan kurang optimal.
Motivasi, menjadi salah satu faktor pendorong manusia untuk bekerja.
Motivasi kerja dalam suatu organisasi bertujuan untuk memacu karyawan
agar lebih aktif dalam melaksanakan pekerjaan dalam meraih tujuan dan hasil
yang optimal. Karena karyawan merupakan salah satu penentu keberhasilan
suatu organisasi, maka harus memiliki semangat dalam untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya, dan produktifitas kerja akan tercapai apabila mereka
memeliki fokus yang penuh pada pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan,
organisasi perlu memberikan motivasi sebagai pendorong semangat kerja
karyawannya dengan melakukan upaya yang tepat dalam mengelola tenaga
kerja. Sehingga diperoleh rasa saling pengertian dan kerja sama yang baik
antara organisasi dengan karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Keberadaan motivasi menjadi sangat penting peranannya, dalam
usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Motivasi

3
akan memberikan dorongan dan semangat bagi karyawan dan pimpinan.
Adanya kepuasan kerja diharapkan akan menciptakan hubungan kerja yang
harmonis antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan, sehingga
tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal.
Motivasi secara sederhana dapat digambarkan sebagai kondisi yang
mendorong perilaku seseorang untuk melakukan suatu pekerjaannya secara
maksimal. Peranan motivasi adalah untuk mengintensifkan hasrat dan
keinginan tersebut. Selain motivasi, semangat kerja juga diperlukan dalam
mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan. Dengan demikian,
semangat kerja merupakan suatu keadaan yang harus selau diperhatikan
dalam pencapaian tujuan organisasi.
Motivasi yang tepat dan baik, dapat meningkatkan dan menumbuhkan
semangat kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja merupakan faktor penentu
dalam mencapai kinerja karyawan. Diharapkan dengan adanya motivasi dan
kepuasan kerja dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas peneliti terdorong untuk menganalisa dan
meneliti permasalah tersebut dalam sebuah karya penelitian yang mengambil
topik permasalahan tentang “Seberapa besar pengaruh training motivasi
motivasi terhadap terhadap tingkat kejenuhan karyawan dan kinerja karyawan
dengan masa kerja > 10 tahun”. Beberapa permasalahan yang dapat kami
jadikan acuan dalam mencari informasi guna mengumpulkan informasi,
antara lain :
- Apakah perusahaan perlu mengadakan training motivasi?
- Siapa saja yang memerlukan training motivasi?
- Apakah training motivasi memiliki pengaruh yang cukup besar?

BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Motivasi


a. Pengertian Motivasi

4
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan
dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang
penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja
dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami perilaku orang-
orang tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja agar sesuai
dengan yang diinginkan oleh organisasi. Motivasi adalah proses untuk
mencoba, mempengaruhi seseorang agar orang tersebut. Melaksanakan
sesuatu yang kita inginkan tertentu agar dapat mempengaruhinya. untuk
bekerja agar sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Motivasi
adalah proses untuk mencoba, mempengaruhi seseorang agar orang
tersebut melaksanakan sesuatu yang kita inginkan (Ranupandoyo,
1980:197).
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation)
atau motiv, antara lain kebutuhan (Need), desakan (urge), keinginan (Wish)
dan dorongan (Drive). Dalam hal ini akan digunakan, istilah motivasi, yang
diartikan sehagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Hani Handoko, 1990 : 252)
Motivasi juga diartikan sebagai kehendak atau dorongan untuk
melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan atau bisa diartikan
sebagai proses yang menyebabkan tingkah laku seseorang menjadi
bergairah, terarah dan tidak mudah putus asa (Mulyadi, 1988:47-48).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melaksanakan sesuatu, sehingga sesuatu yang dilaksanakan diharapkan
dapat mencapai tujuan organisasi maupun tujuan individu pegawai yang
bersangkutan. Motivasi mengandung beberapa elemen yaitu:

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada


diri setiap individu dan akan nampak secara jelas pada kegiatan
fisik manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa seseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan dan emosi yang dapat
menentukan tingkah laku seseorang

5
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan tertentu. Jadi
dalam hal ini motivasi merupakan respon dari suatu aksi, yaitu
tujuan yang menyangkut soal kebutuhan (Sardiman, AM, 1992:74)

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap adanya suatu hubungan


antar variabel, dimana adanya pengaruh antara variabel terikat (Y) yaitu
training motivasi dan variabel bebas (x) yaitu tingkat kejenuhan karyawan
(X1) dan kinerja karyawan (X2). Untuk memperoleh hasil penelitian sesuai
dengan yang di harapkan, maka kita perlu menetapkan langkah-langkah
dengan melakukan objek penelitian terhadap faktor :
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemenyang ada di dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan studi penelitiannya juga
disebut dengan studi populasi atau studi sensus.

6
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

c. Variabel Penelitian
Variabel adalah semua faktor, kondisi, perlakuan/tindakan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan , terhadap
training motivasi yang dilakukan di organisasi PPM. Maka terdapat
variabel X yaitu tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan, dan variabel Y,
yaitu training motivasi yang diberikan.

d. Metode Pengumpulan Data


Untuk pengambilan data tentang penelitan, kami menggunakan metode
sebagai berikut :
- Metode Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kami
memberikan kuesioner kepada staff karyawan PPM yang telah
bekerja > 10 tahun, dengan jumlah 14 responden.

e. Metode Analisis Data


Analisis data yaitu kegiatan mengolah data dari hasil penelitian atau
pengumpulan data dengan menggunakan metode tertentu. Analisis data
yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah analisis regresi
sederhana, yang digunakan untuk melihat tingkat kejenuhan dan kinerja
karyawan terhadap training motivasi.

- Analisis regresi linier


Adalah analisis tentang antara hubungan satu variabel bebas
dengan variabel terikat. Rumus yang dipakai adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangannya sebagai berikut :


Y : Training Motivasi

7
X1 : Tingkat kejenuhan
X2 : Kinerja Karyawan
e : Error

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Regresi
Dalam melakaukan analisis metode regresi, kami menggunakan Training
motivasi sebagai variabel terikat (Y), tingkat kejenuhan karyawan sebagai
variabel bebas 1 (X1), dan kinerja karyawan sebagai variabel bebeas 2 (X2);
dan berikut data yang kami peroleh :
a. Koefisien Determinasi

Regression Statistics
Multiple R 0,899170228
R Square 0,808507098
Adjusted R Square 0,76595312 Tujuan dari analisis
Standard Error 0,825144624 koefisien determinasi,
Observations 12 untuk mengetahui
seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel
terikat. Berdasarkan data dari tabel, kita dapat melihat nilai R square
sebesar 80,85%; dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (X), berupa tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan, dapat
menjelaskan sebesar 80,85% terhadap variabel dependen Y, yaitu training
motivasi. Sedangkan sisanya sebesar 19.15%, dipengaruhi oleh faktor
atau variabel lain.

2. Analysis of Variance

8
ANOVA
Significanc
df SS MS F eF
Regression 2 25,87222715 12,93611 18,99957 0,00058842
Residual 9 6,127772848 0,680864
Total 11 32

Analysis of Variance disajikan dalam bentuk tabel ANOVA. Tujuan dari


metode ini adalah menguji penerimaan (acceptability) model dari perspektif
statistik dalam bentuk analisis sumber keragaman. ANOVA ini sering juga
diterjemahkan sebagai analisis ragam. Berdasarkan data dari tabel ANOVA,
dapat kita lihat nilai F = 18,99. Jika nili F > 10, maka variabel bebas, secara
bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Lalu kita lihat juga pada nilai
SS Regression senilai = 25,87222715; ini merupakan nilai variabel terikat
yang dikuadratkan yan, berasal dari variabel X1 dan X2. Sedangkan nilai SS
yang terdapat pada Residual merupakan variasi dari nilai variabel terikat yang
dikuadratkan yang berasal dari variabel di luar X 1 dan X2 yang kami
masukkan dalam kategori error tadi.

3. Koefisien Regresi

Standard
Coefficients Error t Stat P-value
Intercept 3,40461402 1,973238485 1,725394 0,118539
X Variable 1 0,866903283 0,275353106 3,148333 0,011769
X Variable 2 0,686779059 0,199682536 3,439355 0,007398

Berdasarkan data tabel di atas, dapat kita lihat nilai t Stat intercept =
1,725394; X Variable 1 = 3,148.333; dan X Variable 2 = 3,439355. Apabila T
Stat > 1,96; maka variabel tersebut mempengaruhi secara signifikan; jadi X
Variable 1 signifikan terhadap Y, dan X Variable 2 signifikan terhadap Y.

9
BAB 5
KESIMPULAN

Setelah berbagai macam penelitian yang kami lakukan, beberapa kesimpulan


yang kami dapat yaitu :

1. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, variabel tingkat kejenuhan dan


kinerja karyawan, berpengaruh sebesar 80,85% terhadap training
motivasi. Sedangkan sisanya sebesar 19,15% dipengaruhi oleh variabel
lain, di luar objek penelitian kami.

2. Berdasarkan hasil Analysis of Variance, variabel tingkat kejenuhan dan


kinerja karyawan, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap training motivasi yang dilakukan.

Dari data secara keseluruhan yang kami dapatkan selama melakukan


penelitian, sebaiknya menambah variabel-variabel lain yang akan digunakan
sebagai objek penelitian agar hasil yang didapatkan, mendekati perolehan
hasil angka yang lebih akurat (agar angka error nya semakin kecil). Dengan
melakukan penambahan variabel dalam objek penelitian, akan semakin jelas
terlihat faktor-faktor lain apa saja yang mempengaruhi training motivasi, selain
variabel tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan.

10

Anda mungkin juga menyukai