Puji syukur kami panjatkan kepada Tuha YME, karena berkat rahmat,hidayah
Terhadap Tingkat Kejenuhan Karyawan dan Kinerja Karyawan dengan Masa Kerja >
10 Tahun”. Sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi nilai akhir mata kuliah
Metodologi Penelitian.
Dalam penulisan paper ini begitu banyak halagan yang kami hadapi serta
dukungan yang kami dapatkan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
paper ini.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB V KESIMPULAN 11
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
akan memberikan dorongan dan semangat bagi karyawan dan pimpinan.
Adanya kepuasan kerja diharapkan akan menciptakan hubungan kerja yang
harmonis antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan, sehingga
tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal.
Motivasi secara sederhana dapat digambarkan sebagai kondisi yang
mendorong perilaku seseorang untuk melakukan suatu pekerjaannya secara
maksimal. Peranan motivasi adalah untuk mengintensifkan hasrat dan
keinginan tersebut. Selain motivasi, semangat kerja juga diperlukan dalam
mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan. Dengan demikian,
semangat kerja merupakan suatu keadaan yang harus selau diperhatikan
dalam pencapaian tujuan organisasi.
Motivasi yang tepat dan baik, dapat meningkatkan dan menumbuhkan
semangat kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja merupakan faktor penentu
dalam mencapai kinerja karyawan. Diharapkan dengan adanya motivasi dan
kepuasan kerja dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas peneliti terdorong untuk menganalisa dan
meneliti permasalah tersebut dalam sebuah karya penelitian yang mengambil
topik permasalahan tentang “Seberapa besar pengaruh training motivasi
motivasi terhadap terhadap tingkat kejenuhan karyawan dan kinerja karyawan
dengan masa kerja > 10 tahun”. Beberapa permasalahan yang dapat kami
jadikan acuan dalam mencari informasi guna mengumpulkan informasi,
antara lain :
- Apakah perusahaan perlu mengadakan training motivasi?
- Siapa saja yang memerlukan training motivasi?
- Apakah training motivasi memiliki pengaruh yang cukup besar?
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
4
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan
dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang
penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja
dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami perilaku orang-
orang tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja agar sesuai
dengan yang diinginkan oleh organisasi. Motivasi adalah proses untuk
mencoba, mempengaruhi seseorang agar orang tersebut. Melaksanakan
sesuatu yang kita inginkan tertentu agar dapat mempengaruhinya. untuk
bekerja agar sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Motivasi
adalah proses untuk mencoba, mempengaruhi seseorang agar orang
tersebut melaksanakan sesuatu yang kita inginkan (Ranupandoyo,
1980:197).
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation)
atau motiv, antara lain kebutuhan (Need), desakan (urge), keinginan (Wish)
dan dorongan (Drive). Dalam hal ini akan digunakan, istilah motivasi, yang
diartikan sehagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Hani Handoko, 1990 : 252)
Motivasi juga diartikan sebagai kehendak atau dorongan untuk
melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan atau bisa diartikan
sebagai proses yang menyebabkan tingkah laku seseorang menjadi
bergairah, terarah dan tidak mudah putus asa (Mulyadi, 1988:47-48).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melaksanakan sesuatu, sehingga sesuatu yang dilaksanakan diharapkan
dapat mencapai tujuan organisasi maupun tujuan individu pegawai yang
bersangkutan. Motivasi mengandung beberapa elemen yaitu:
5
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan tertentu. Jadi
dalam hal ini motivasi merupakan respon dari suatu aksi, yaitu
tujuan yang menyangkut soal kebutuhan (Sardiman, AM, 1992:74)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
6
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
c. Variabel Penelitian
Variabel adalah semua faktor, kondisi, perlakuan/tindakan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan , terhadap
training motivasi yang dilakukan di organisasi PPM. Maka terdapat
variabel X yaitu tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan, dan variabel Y,
yaitu training motivasi yang diberikan.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
7
X1 : Tingkat kejenuhan
X2 : Kinerja Karyawan
e : Error
BAB 4
1. Analisis Regresi
Dalam melakaukan analisis metode regresi, kami menggunakan Training
motivasi sebagai variabel terikat (Y), tingkat kejenuhan karyawan sebagai
variabel bebas 1 (X1), dan kinerja karyawan sebagai variabel bebeas 2 (X2);
dan berikut data yang kami peroleh :
a. Koefisien Determinasi
Regression Statistics
Multiple R 0,899170228
R Square 0,808507098
Adjusted R Square 0,76595312 Tujuan dari analisis
Standard Error 0,825144624 koefisien determinasi,
Observations 12 untuk mengetahui
seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel
terikat. Berdasarkan data dari tabel, kita dapat melihat nilai R square
sebesar 80,85%; dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (X), berupa tingkat kejenuhan dan kinerja karyawan, dapat
menjelaskan sebesar 80,85% terhadap variabel dependen Y, yaitu training
motivasi. Sedangkan sisanya sebesar 19.15%, dipengaruhi oleh faktor
atau variabel lain.
2. Analysis of Variance
8
ANOVA
Significanc
df SS MS F eF
Regression 2 25,87222715 12,93611 18,99957 0,00058842
Residual 9 6,127772848 0,680864
Total 11 32
3. Koefisien Regresi
Standard
Coefficients Error t Stat P-value
Intercept 3,40461402 1,973238485 1,725394 0,118539
X Variable 1 0,866903283 0,275353106 3,148333 0,011769
X Variable 2 0,686779059 0,199682536 3,439355 0,007398
Berdasarkan data tabel di atas, dapat kita lihat nilai t Stat intercept =
1,725394; X Variable 1 = 3,148.333; dan X Variable 2 = 3,439355. Apabila T
Stat > 1,96; maka variabel tersebut mempengaruhi secara signifikan; jadi X
Variable 1 signifikan terhadap Y, dan X Variable 2 signifikan terhadap Y.
9
BAB 5
KESIMPULAN
10