PENDAHULUAN
perlu diupayakan, diperjuangkan, dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh
seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan
manusia yang sehat dan berkualitas, merupakan modal utama atau investasi dalam
pada tahun 2011 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yaitu sebesar
individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah dengan tetap lebih
secara efektif dan efisien serta dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas.
turut menyumbangkan jumlah angka kematian ibu dan bayi. Pada 2013, sekitar
6,5 juta anak meninggal karena penyebab kematian yang sebenarnya bisa dicegah.
Angka tersebut berkurang dari 6,6 juta pada 2012 (Menkes: Angka Kematian Ibu
dan Anak Masih Tinggi). Dalam menghadapi kondisi tersebut, posyandu menjadi
sangat penting untuk menyelamatkan kesehatan ibu dan bayi, baik saat kehamilan
sampai kelahiran. Laporan yang dirilis oleh UNFPA bekerja sama dengan
diberi judul “The State of the World's Midwifery (SoWMy) 2014: A Universal
dialami tenaga kerja kebidanan di 73 negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin di
mana layanan kebidanan sangat dibutuhkan. Ke-73 negara yang terwakili dalam
persen kematian bayi baru lahir, 93 persen kematian bayi baru lahir secara global
dalam acara "Sosialisasi Hasil Kongres Bidan Internasional dan Laporan Situasi
dan pada tahun 2009, meningkat menjadi 266.827 Posyandu dengan rasio 3,55
Posyandu per desa/kelurahan. Hingga tahun 2013, jumlah posyandu yang tersebar
secara sukarela yang peduli dengan perkembangan kesehatan dan gizi anak
mencatat pada September 2013 angka kematian ibu tercatat mencapai 126 jiwa,
turun 148 jiwa bila dibandingkan akhir 2012 yang mencapai 274 jiwa. Jumlah
kematian ibu juga tercatat turun tajam sebanyak 287 jiwa dibandingkan pada 2011
yang mencapai 313 jiwa. Adapun angka kematian bayi hingga September 2013
mencapai 828 jiwa, turun 1.043 jiwa dibandingkan pada 2012 lalu yang mencapai
1.971 jiwa. Begitu pula jika dibandingkan dengan 2011, angka kematian bayi saat
itu mencapai 2.021 jiwa, artinya turun 1.193 jiwa. (Dinkes Provinsi Sumut, 2013).
petugas kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas pembantu hingga rumah sakit
mencatat dengan detil setiap penyebab kematian ibu dan bayi saat ini masih 549
Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) masih rendah. Kondisi ini salah
satunya dipengaruhi oleh cara pandang orang tua yang merasa anaknya tidak perlu
lagi dibawa ke posyandu seiring dengan pertambahan umur, selain itu, minimnya
kepercayaan para orang tua terhadap kinerja kader Posyandu juga berkorelasi
dan penyuluhan kesehatan dari kader posyandu juga penting disadari oleh para
kesehatan buah hatinya (Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut
Pertanian Bogor).
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
Posyandu.
mengerti dan peduli dengan kasehatan pribadi sendiri dan buah hati mereka.
Pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Posyandu
masyarakat yang sudah menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam kehidupan
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan disenggarakan dari, oleh, untuk dan
dilakukan secara koordinatif dan intregatif serta saling memperkuat antar kegiatan
A. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (Ibu Hamil,
yang optimal dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional.
kegiatan kesehatan dan keluarga berencana (KB) beserta kegiatan lainnya yang
sangat terbatas yaitu kurang dari lima orang. Intervensi yang dapat
8 kali pertahun, dengan rata – rata jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi
pertahun, rata – rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih,
sudah ada program tambahan dana sehat yang dikelola oleh masyarakat
program tambahan. Dana sehat dan telah menjangkau lebih dari 50%
A. Meja I (Pendaftaran)
a. Mendaftar bayi/balita yaitu ; menuliskan nama balita pada KMS dan secarik
b. Mendaftar ibu hamil yaitu : menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau
Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik
sakit.
a. Pelayanan Imunisasi.
c. Pengobatan.
Kader adalah tenaga suka rela yang dipilih oleh masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader juga disebut sebagai
batasan kader : “Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan
kesehatan. Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih
jawab atas masyarakat setempat serta pimpinan yang ditujuk oleh pusat-pusat
diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sebuah tim kesehatan.
Para kader kesehatan masyarakat untuk mungkin saja berkerja secara fulltime atau
partime dalam bidang pelayanan kesehatan dan mereka tidak dibayar dengan uang
atau bentuk lainnya oleh masyarakat setempat atau oleh puskesmas. Namun ada
juga kader kesehatan yang disediakan sebuah rumah atau sebuah kamar serta
kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini dikerjakan oleh petugas
yang disampaikan dapat diterima dengan sempurna berkat adanya kader, jelaslah
posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan
pelayanan kesehatan.
dan balita.
pasien lansia.
(penyakit).
tinggalnya.
puskesmas
dan pemeriksaan kesehatan anak-anak usia sekolah pada pos pelayanan UKS.
disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan
pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader didesa
desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan bersama untuk
berjumlah 4-5 orang untuk tiap posyandu. Persiapan dari pelatihan kader ini
adalah:
adalah atas dasar terbatasnya daya, dan upaya dalam operasional pelayanan
seoptimal mungkin. Pola pikir yang semacam ini merupakan penjabaran dari karsa
rata-rata tingkat desa teryata mampu melaksanakan beberapa hal yang sederhana,
diare dan pemberian larutan gula garam, obat-obatan sederhan dan lain-lain.
menanamkan NKKBS.
D. Penyediaan dan distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya
menamakan NKKBS.
A. Refresing kader posyandu pada saat posyandu telah selesai dilaksanakan oleh
bidan desa maupun petugas lintas sektor yang mengikuti kegiatan posyandu.
B. Adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan dilaksanakan pertemuan rutin
semua kader di undang dan diberikan penyegaran materi serta hiburan dan bisa
untuk kader dan keluarganya dan juga dalam bentuk materi yang lain yang
peraga, alat pengukur lingkar lengan atas untuk ibu hamil dan bayi/anak,
ke Posyandu.
B. Pada hari buka Posyandu atau tugas pelayanan pada lima meja
a. Meja 1 (Pendaftaran)
berikutnya.
KMS atau buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (K), jumlah balita yang
datang pada hari buka Posyandu (D) dan jumlah balita yang timbangan
c. Melakukan tindak lanjut terhadap : sasaran yang tidak datang dan sasaran
2.2.3. Kader
pakar, apabila komunikasi diletakkan sebagai kata kerja, maka akan memiliki
C. Menciptakan kesamaan
melalui simbol dan sistem penyampain pesan dari satu pihak kepada pihak lain
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, definisi
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
C. Mengkoordinir tindakan
D. Merencanakan strategi
F. Berbagi rasa
komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self)
internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan
memberikan makna pada stimulus atau objek yang diterima panca inderanya.
mengambil keputusan.
b. Komunikasi ini akan membantu seseorang / individu agar tetap sadar akan
kejadian sekitarnya.
B. Komunikasi Interpersonal
berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi
muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat
diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain (empati). Untuk
penggunaan komunikasi kebahasaan, bahasa kial dan bahasa sikap. Ketiga peran
membungkukkan badan”
tidak hanya sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa
f. Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah
mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa minta
maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan.
C. Komunikasi kelompok
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih degan tujuan
tepat. (Michael Burgoon, 1978) Suatu bidang studi, penelitian dan penerapan yang
menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok secara umum tetapi juga pada
beberapa hal sbb. Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar
(ratusan atau ribuan orang) di mana dalam suatu situasi komunikasi yang
sedang berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan
pembicara.
D. Komunikasi Organisasi
maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi. Yang
a. Downward Communication
b. Upward Communication
c. Horizontal Communication
E. Komunikasi massa
menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga
diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan
dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat
satu kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan
Puskesmas tidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk Posyandu yang buka
lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas Puskesmas pada hari buka
sebulan. Dengan kata lain, jika hari buka Posyandu lebih dari satu kali
e. Melakukan deteksi dini tanda bahaya umum terhadap ibu hamil, melakukan