Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu Dinamika Kapal Perikanan

STABILITAS KAPAL

Oleh :

Aulia Fitri Jamal


1511103010053

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
MEI, 2018
Pengertian Stabilitas Kapal

Stabilitas kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring
kekiri atau kekanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan
oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali. Stabilitas sebuah kapal mengacu
pada kemampuan kapal untuk tetap mengapung tegak di air. Berbagai penyebab dapat
mempengaruhi stabilitas sebuah kapal dan menyebabkan kapal terbalik. Namun
demikian, penyebab tersebut dapat dikontrol. Kapal yang tidak stabil akan menimbulkan
berbagai permasalahan, seperti kecelakaan, kerusakan, tenggelam dan lain-lain. Bagi
awak kapal perikanan, keselamatan harus menjadi prioritas utama yang harus
diperhatikan, mencegah kerusakan kapal, mencegah kecelakaan fatal, dan menjaga
kelestarian lingkungan (tumpahan minyak, bangkai kapal dilaut).
Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat
dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu :
a. Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran
karena kandas atau tubrukan.
b. Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai.

Kondisi stabilitas kapal dapat dibagi dalam dua jenis yaitu stabilitas statis dan
stabilitas dinamis. Stabilitas statis (statical stability) adalah stabilitas kapal yang diukur
pada kondisi air tenang dengan beberapa sudut keolengan pada nilai ton displacement
yang berbeda. Nilai stabilitas statis kapal ditunjukkan oleh nilai lengan penegak (GZ).
Stabilitas dinamis (dynamic stability) adalah stabilitas kapal yang diukur dengan jalan
memberikan suatu usaha pada kapal sehingga membentuk sudut keolengan tertentu.

Jenis-jenis stabilitas kapal :

Stabilitas kapal dapat digolongkan didalam 2 jenis stabilitas yaitu stabilitas


melintang kapal dan stabilitas membujur kapal :
a. Stabilitas melintang kapal adalah kemampuan kapal untuk menegak kembali
sewaktu kapal menyenget dalam arah melintang yang disebabkan oleh adanya
pengaruh luar yang bekerja padanya.
b. Stabilitas membujur kapal adalah kemampuan kapal untuk menegak kembali
sewaktu kapal menyenget dalam arah membujur yang disebabkan oleh adanya
pengaruh luar yang bekerja padanya.

Stabilitas Awal (Initial Stability)

Stabilitas Awal (Initial Stability) adalah stabililas dengan sudut senget kecil, yang
dimaksud dengan sudut senget kecil adalah sudut senget antara 0 derajat sampai dengan
15 derajat.

Jenis - Jenis Stabilitas Awal :

1. Stabilitas Positif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada dibawah titik M
(Stable Equilibrium). Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah >
penempatan muatan dibagian atas
Stabilitas Positif Dibedakan Menjadi Tiga yaitu :

a. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif yang dimana nilai GM nya terlalu
kecil
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan di palka atas dan palka bawah relativ sangat kecil.
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relatif besar dengan demikian periode olengan juga relativ
besar meskipun kapal berlayar di laut tenang.
Akibat :
Karena penggunaan bahan bakar dan air tawar selama pelayaran stabilitas kapal
bisa menjadi netral bahkan menjadi negative sehingga saat berbahaya jika
mendapat ombak / angin kencang.
b. Stabilitas Kaku adalah stabilitas positif dimana GM nya terlalu besar
Penyebab : Perbedaan penempatan muatan dipalka atas dan palka bawah relativ
sangat besar
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relative kecil dan menyentak - nyentak dengan demikian
periode olengan juga relativ kecil mesikupun kapal berlayar dilaut yang tenang.
Akibat Yang Ditimbulkan :
Karena gerakan yang menyentak - nyentak tersebut dapat mengendorkan bahkan
memutuskan lashingan muatan, sehingga berbahaya terhadap muatan yang
akhirnya berbahaya terhadap kapal maupun Crew kapal.

2. Stabilitas Netral adalah stabilitas kapal dimana titik G berimpit dengan titik M
(Neutral Equilibrium)
a. Stabilitas Ideal
Stabilitas ideal adalah stabilitas positif dengan nilai GM ideal atau sangat baik.

3. Stabilitas Negatif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada di atas titik M
(Unstable Equilibrium). Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah <
penempatan muatan diabagian atas (Top Heavy).

Titik Penting pada Kapal :

1. Titik Berat (G) adalah suatu titik tangkap dari sebuah titik pusat dari seluruh gaya
berat yang menekan kebawah.
2. Titik Apung (B) adalah titik tangkap dari seluruh gaya yang bekerja vertikal
keatas.
3. Titik Metacentris (M) adalah titik potong antara garis lurus keatas yang melewati
titik B dengan bidang center line.
4. Titik Keel (K) adalah titik pada lunas kapal.
5. GM (Metacentris Height) adalah jarak tegak antara titik G dengan titik M diukur
pada bidang center line.
6. Bidang Center Line adalah bidang tegak yang membagi lebar kapal menjadi dua
sama besar.
7. KM (Initial Metacentric Above Keel) adalah jarak tegak antara lunas dengan titik
M diukur pada bidang center line.

Didalam membahas stabilitas awal sebuah kapal, maka titik-titik yang menentukan
besar kecilnya nilai-nilai stabilitas awal adalah :

1. Titik Berat Kapal ( G )


a. Definisi
Titik berat kapal adalah sebuah titik di kapal yang merupakan titik tangkap dari
Resultante semua gaya berat yang bekerja di kapal itu, dan dipengaruhi oleh
konstruksi kapal.
b. Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya berat kapal adalah tegak lurus kebawah.
c. Letak / kedudukan berat kapal
Titik berat kapal dari suatu kapal yang tegak terletak pada bidang simetris kapal
yaitu bidang yang dibuat melalui linggi depan linggi belakang dan lunas kapal.
d. Sifat dari letak / kedudukan titik berat kapal
Letak / kedudukan titik berat kapal suatu kapal akan tetap bila tidak terdapat
penambahan, pengurangan, atau penggeseran bobot diatas kapal dan akan berpindah
tempatnya bila terdapat penambahan, pengurangan atau penggeseran bobot dikapal
itu :
1. Bila ada penambahan bobot, maka titik berat kapal akan berpindah kearah /
searah dan sejajar dengan titik berat bobot yang dimuat.
2. Bila ada pengurangan bobot, maka titik berat kapal akan berpindah kearah yang
berlawanan dan titik berat bobot yang dibongkar.
3. Bila ada penggeseran bobot, maka titik berat sebuah kapal akan berpindah
searah dan sejajar dengan titik berat dari bobot yang digeserkan.
2. Titik Tekan = Titik Apung ( B )
a. Definisi
Titik tekan = Titik apung = Centre of buoyency sebuahtitik di kapal yang
merupakan titik tangkap Resultantesemua gaya tekanan keatas air yang bekerja pada
bagian kapal yang terbenam didalam air.
b. Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya tekan adalah tegak lurus keatas
c. Letak / kedudukan titik tekan/titik apung
Kedudukan titik tekan sebuah kapal senantiasa berpindah pindah searah dengan
menyengetnya kapal, maksudnya bahwa kedudukan titik tekan itu akan berpindah
kearah kanan apabila kapal menyenget kekanan dan akan berpindah ke kiri apabila
kapal menyenget ke kiri, sebab titik berat bagian kapal yang terbenam berpindah-
pindah sesuai dengan arah sengetnya kapal. Jadi dengan berpindah-pindahnya
kedudukan titik tekan sebuah kapal sebagai akibat menyengetnya kapal tersebut akan
membawa akibat berubah-ubahnya stabilitas kapal tersebut.

3. Titik Metasentrum ( M )
a. Definisi
Titik Metasentrum sebuah kapal adalah sebuah titik dikapal yang merupakan titik
putus yang busur ayunannya adalah lintasan yang dilalui oleh titik tekan kapal
b. Letak / kedudukan titik Metasentrum kapal
Titik Metasentrum sebuah kapal dengan sudut-sudutsenget kecil terletak pada
perpotongan garis sumbudan arah garis gaya tekan keatas sewaktu kapalmenyenget
c. Sifat dari letak / kedudukan titik metasentrum
Untuk sudut-sudut senget kecil kedudukan Metasentrum dianggap tetap, sekalipun
sebenarnya kedudukan titik itu berubah-ubah sesuai dengan arah dan besarnya sudut
senget. Oleh karena perubahan letak yang sangat kecil, maka dianggap tetap. Dengan
berpindahnya kedudukan titik tekan sebuah kapal sebagai akibat menyengetnya kapal
tersebut akan membawa akibat berubah-ubahnya kemampuan kapal untuk menegak
kembali. Besar kecilnya kemampuan suatu kapal untuk menegak kembali merupakan
ukuran besar kecilnya stabilitas kapal itu. Jadi dengan berpindah-pindahnya
kedudukan titik tekan sebuah kapal sebagai akibat dari menyengetnya kapal tersebut
akan membawa akibat berubah-ubahnya stabilitas kapal tersebut.

CL

D M

WL

B d

Keterangan :

K = Lunas (Keel)

B = Titik apung (Bouyancy)

G = Titik berat (Gravity)

M = Titik metasentris (Metacentris)

d = Sarat (Draft)

D = Dalam kapal (Depth)

CL = Centre Line

WL = Water Line
M

G G1

B B1

Keterangan:

M = Titik metasentris (Metacentris)

G = Titik berat (Gravity)

G1 = Titik berat yang berubah ketika kapal bergoyang atau berubah posisi

B = Titik apung (Bouyancy)

B1 = Titik apung yang berubah ketika kapal bergoyang atau berubah posisi
Penyebab dan Dampak Kapal Tidak Stabil

Salah satu penyebab kecelakaan kapal di laut ,baik yang terjadi di laut lepas
maupun ketika di pelabuhan, adalah peranan dari para awak kapal yang tidak
memperhatikan perhitungan stabilitas kapalnya sehingga dapat mengganggu
kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat menyebabkan kecelakaan fatal
seperti kapal tidak dapat dikendalikan, kehilangan kesetimbangan dan bahkan tenggelam
yang pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia bahkan dirinya
sendiri. Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas kapal untuk
keselamatan pelayaran, maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon awak
kapal harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga
kondisi stabilitas kapalnya sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat
dicapai.

Perangkat Stabilitas Kapal


Terdapat beberapa perangkat atau alat yang di gunkan untuk menjaga stabilitas
kapal yaitu sirip lambung, tangki penyeimbang (ballast kapal), dan sirip stabiliser.
1. Sirip Lambung
Sirip lunas atau disebut juga sebagai Bilge keel berfungsi untuk meningkatkan
friksi melintang kapal sehingga lebih sulit untuk terbalik dan menjaga stabilitas
kapal. Biasanya digunakan pada kapal dengan bentuk lambung V.
2. Tangki Penyeimbang
Tangki yang berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan air ballast
kapal dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring
kekanan. tangki ini berfungsi untuk menjaga stabilitas kapal.
3. Sirip Stabiliser
Sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan posisinya pada saat kapal oleng
sehingga dapat menjaga stabilitas kapal.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah :


a. Stabilitas kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring
kekiri atau kekanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan
oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali.
b. Jenis stabilitas kapal ada 2, yaitu stabilitas melintang kapal dan stabilitas
membujur kapal.
c. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi keseimbangan kapal adalah faktor internal
seperti tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran dsn faktor
eksternal seperti berupa angin, ombak, arus dan badai.
d. Jenis stabilitas awal ada 3, yaitu stablitas positif, stabilitas netral, dan stabilitas
negatif.
e. Titik-titik penting dalam stabilitas awal kapal adalah titik berat (G), titik apung
(B), dan titik metasentris (M).
f. Perhitungan stabilitas kapal yang tidak baik pada kapal akan
menyebabkan kecelakaan fatal seperti kapal tidak dapat dikendalikan, kehilangan
kesetimbangan dan bahkan tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai