Anda di halaman 1dari 7

Amiodarone

Penggunaan
Untuk apa obat Amiodarone?

Amiodarone digunakan untuk mengobati beberapa jenis aritmia (gangguan irama jantung)
serius yang mungkin fatal (seperti fibrilasi ventrikel/takikardia persisten). Obat ini berfungsi
mengembalikan irama jantung normal dan mempertahankan detak jantung yang stabil.
Amiodaron dikenal sebagai obat anti-aritmia. Obat ini bekerja dengan menghalangi sinyal-
sinyal listrik tertentu pada jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Bagaimana aturan pakai Amiodarone?

Minumlah obat ini sekali atau dua kali sehari, atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
Anda dapat mengonsumsi obat ini dengan atau tanpa makanan, tetapi penting untuk
memilih salah satu cara dan minum obat ini dengan cara yang sama setiap dosisnya.

Hindari makan jeruk atau minum jus jeruk saat menggunakan obat ini kecuali dokter Anda
menginstruksikan Anda sebaliknya. Jeruk bisa meningkatkan jumlah obat dalam aliran darah
Anda. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk lebih jelasnya.

Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respon Anda terhadap pengobatan. Dokter Anda
mungkin mengarahkan Anda untuk memulai penggunaan obat ini pada dosis yang lebih
tinggi dan secara bertahap akan mengurangi dosis. Ikuti petunjuk dokter dengan hati-hati.
Jangan berhenti minum obat ini atau mengubah dosis tanpa terlebih dahulu berkonsultasi
dengan dokter Anda.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau semakin memburuk. Ikuti aturan yang
diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki
pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Bagaimana cara menyimpan Amiodarone?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat
yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini
mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan
pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari
jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasi
pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Amiodarone untuk orang dewasa?

Dosis Dewasa Biasa untuk Aritmia

Dosis awal (IV): 1000 mg selama 24 jam pertama pengobatan, diberikan melalui
penggunaan infus secara berikut: 150 mg selama 10 menit pertama (15 mg/menit), diikuti
oleh 360 mg selama 6 jam berikutnya (1 mg/min).

Infus pemeliharaan: 540 mg selama sisa 18 jam (0,5 mg/min).

Dosis awal (oral): Muatan dosis 800-1600 mg/hari diperlukan untuk 1-3 minggu (terkadang
lebih) sampai respon pengobatan awal terjadi. Ketika kontrol aritmia yang memadai dicapai,
atau jika efek samping meningkat, dosis harus dikurangi menjadi 600-800 mg/hari selama
satu bulan dan kemudian masuk ke tahap dosis pemeliharaan (400 mg/hari). Beberapa
pasien mungkin memerlukan hingga 600 mg/hari.

Amiodaron dapat diberikan sebagai dosis tunggal, atau pada pasien dengan intoleransi
gastrointestinal yang parah, dosis dua kali sehari.

Bagaimana dosis Amiodarone untuk anak?

Dosis Anak-anak Biasa untuk Supraventrikel Takikardia

Usia﹤1 bulan (Data yang tersedia terbatas):

Dosis oral: 10 sampai 20 mg/kg/hari secara oral dalam 2 dosis terbagi selama 7-10 hari
Dosis kemudian harus dikurangi menjadi 5 sampai 10 mg/kg/hari sekali sehari dan
dilanjutkan selama 2-7 bulan penggunaan ini digunakan dalam 50 bayi (usia kurang dari 9
bulan) dan neonatus (berusia 1 hari).

Dosis intravena: 5 mg/kg diberikan lebih dari 60 menit

Catatan: kecepatan infus bolus umumnya tidak melebihi 0,25 mg/kg/menit, kecuali ada
indikasi klinis. Kebanyakan studi menggunakan waktu bolus infus 60 menit untuk
menghindari hipotensi. Mungkin ulangi dosis awal hingga dosis maksimum total awal: 10
mg/kg, tidak melebihi jumlah bolus harian 15 mg/kg/hari.

Usia﹤1 tahun:

Dosis awal: 600-800 mg/1.73 m²/hari secara oral selama 4-14 hari, diberikan dalam 1-
2 dosis yang terbagi per hari.

Dosis pemeliharaan: 200-400 mg/1.73 m²/hari secara oral diberikan sekali sehari.

Usia﹥1 tahun:

Dosis awal: 10-15 mg/kg/hari secara oral selama 4-14 hari, diberikan dalam 1-2 dosis
terbagi per hari.

Dosis pemeliharaan: 5-10 mg/kg/hari secara oral, diberikan satu kali sehari.
Dalam dosis dan sediaan apakah Amiodarone tersedia?

Tablet, Oral: 200 mg.

Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi karena Amiodarone?

Dapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi ini: mual,
muntah, berkeringat, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir,
lidah, atau tenggorokan, atau merasa seperti Anda akan pingsan.

Hentikan penggunaan amiodarone dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu
dari efek samping yang serius berikut ini:

 Pola denyut jantung baru atau tidak teratur yang semakin memburuk
 Detak jantung cepat, lambat, atau berdebar
 Merasa seperti akan pingsan
 Suara mengi, batuk, nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk darah
 Penglihatan kabur, kehilangan penglihatan, sakit kepala atau nyeri di belakang mata
Anda, kadang-kadang muntah
 Merasa sesak napas, bahkan dengan aktivitas ringan, pembengkakan, kenaikan
berat badan yang cepat
 Penurunan berat badan, rambut menipis, merasa terlalu panas atau terlalu dingin,
meningkatnya berkeringat, periode menstruasi yang tidak teratur, pembengkakan di
leher (gondok)
 Mati rasa, rasa terbakar, nyeri, atau kesemutan di tangan atau kaki atau
 Mual, sakit perut, demam, kehilangan nafsu makan, urin gelap, tinja seperti tanah
liat, sakit kuning (menguningnya kulit atau mata)

Efek samping yang kurang serius mungkin termasuk:

 Merasa pusing atau lelah


 Mual, muntah, sakit perut, sembelit, kehilangan nafsu makan
 Masalah tidur (insomnia)
 Kelemahan, kurangnya koordinasi
 Kulit terasa hangat, kesemutan, atau timbul kemerahan di bawah kulit

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek
samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek
samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan & Peringatan


Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan Amiodarone?

Sebelum menggunakan amiodarone,

o Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap amiodaron, yodium,
atau obat lain
o Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan obat non resep,
vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan atau yang
akan Anda gunakan. Pastikan untuk menyebutkan hal berikut: antidepresan
seperti trazodone, antikoagulan (‘pengencer darah’) seperti warfarin
(Coumadin), obat penurun kolesterol tertentu seperti atorvastatin (Lipitor),
cholestyramine (Questran), lovastatin (Mevacor), dan simvastatin (Zocor)
cimetidine (Tagamet) clopidogrel (Plavix), siklosporin (Neoral, Sandimmune),
dekstrometorfan (obat batuk dalam berbagai bentuk), fentanil (Actiq,
Duragesic), PI seperti indinavir (Crixivan), dan ritonavir (ritonavir), loratadine
(Alavert, Claritin), obat untuk diabetes atau kejang methotrexate
(Rheumatrex), obat narkotika untuk nyeri dan rifampisin (Rifadin, Rimactane).
Banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan amiodarone, jadi pastikan
untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan,
bahkan yang tidak muncul di daftar ini. Dokter Anda mungkin perlu mengubah
dosis obat Anda atau memantau Anda dengan hati-hati untuk adanya efek
samping
o Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki tingkat trombosit rendah (jenis sel
darah yang diperlukan untuk pembekuan normal) dalam darah Anda dan jika
Anda memiliki perdarahan berat yang tidak bisa dihentikan di bagian mana
saja di tubuh Anda. Dokter Anda mungkin menganjurkan kepada Anda untuk
tidak menggunakan amiodarone
o Beri tahu dokter produk herbal apa yang Anda gunakan, terutama St John
Wort
o Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki atau pernah memiliki kondisi
apapun, atau masalah dengan tekanan darah Anda
o Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau
menyusui. Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda berencana untuk hamil
atau menyusui selama beberapa bulan pertama setelah perawatan karena
amiodaron mungkin tetap dalam tubuh Anda selama beberapa waktu setelah
Anda berhenti minum obat ini. Jika Anda hamil sewaktu menggunakan
amiodaron, hubungi dokter
o Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko minum obat ini jika Anda
berusia 65 tahun ke atas. Orang dewasa yang lebih tua biasanya tidak
dianjurkan menggunakan amiodarone karena tidak aman atau efektif seperti
obat lain yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama
o Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi atau operasi laser mata,
beri tahu dokter atau dokter gigi tentang penggunaan amiodaron
o Hindari paparan sinar matahari atau sunlamps yang tidak perlu atau
lama dan gunakan pakaian pelindung, kacamata hitam, dan tabir surya.
Amiodaron dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari. kulit
yang terkena mungkin membiru-abu-abu dan tidak dapat kembali normal
bahkan setelah Anda berhenti minum obat ini
o Amiodaron dapat menyebabkan masalah penglihatan termasuk kebutaan
permanen. Pastikan untuk memiliki pemeriksaan mata secara teratur selama
pengobatan Anda dan hubungi dokter jika mata Anda menjadi sensitif
terhadap cahaya atau jika Anda melihat lingkaran cahaya, atau memiliki
pandangan yang kabur atau masalah lain dengan penglihatan Anda

 Penting untuk dipahami bahwa amiodaron mungkin tetap dalam tubuh Anda
selama beberapa bulan setelah Anda berhenti menggunakannya. Anda
mungkin terus mengalami efek samping dari amiodaron selama ini. Pastikan
untuk memberi tahu setiap penyedia layanan kesehatan yang merawat Anda
atau mengatur pengobatan apapun untuk Anda selama ini bahwa Anda baru
saja berhenti menggunakan amiodarone.
Apakah Amiodarone aman untuk ibu hamil atau menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil
atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi
manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko
kehamilan kategori D menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:

 A= Tidak berisiko
 B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
 C= Mungkin berisiko
 D= Ada bukti positif dari risiko
 X= Kontraindikasi
 N= Tidak diketahui

Amiodarone dapat masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan bayi menyusui. Jangan
gunakan obat ini saat Anda sedang menyusui bayi.

Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Amiodarone?

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping
yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep
dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai,
memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter

Beri tahu dokter Anda tentang semua obat-obatan lain yang Anda gunakan, terutama:

 Cimetidine (Tagamet)
 Clopidogrel (Plavix)
 Siklosporin (Gengraf, Neoral, Sandimmune)
 Dextromethorphan (over-the-counter obat batuk)
 Diklofenak (Arthrotec, Cataflam, Voltaren, Flector patch, Solareze)
 Digoxin (digitalis, Lanoxin, Lanoxicaps)
 Loratadine (Claritin Alavert)
 St John Wort
 Antidepresan
 Pengencer darah, seperti warfarin (Coumadin)
 Diuretik (pil air)
 Insulin atau, obat diabetes yang Anda minum
 Obat nyeri narkotika
 Obat untuk mengobati HIV atau AIDS
 Antibiotik, seperti azitromisin (Zithromax), ciprofloxacin (Cipro), klaritromisin (Biaxin),
eritromisin (EES, EryPed, Ery-Tab, Erythrocin), levofloxacin (Levaquin), rifampisin
(Rifadin, Rimactane, Rifater, Rifamate), telitromisin (Ketek), dan lain-lain
 Obat antijamur, seperti itrakonazol (Sporanox), atau ketoconazole (Nizoral)
 Beta-blocker, seperti atenolol (Tenormin), bisoprolol (Zebeta, Ziac), metoprolol
(Lopressor, Toprol), propranolol (Inderal, InnoPran), dan lain-lain
 Obat penurun kolesterol, seperti cholestyramine (Prevalite, Questran), atorvastatin
(Lipitor), simvastatin (Zocor), lovastatin (Mevacor), pravastatin (Pravachol), atau
fluvastatin (Lescol)
 Obat irama jantung, seperti Disopiramid (Norpace), quinidine (Quinaglute, Quinidex),
atau procainamide (Procan, Pronestyl)
 Obat jantung atau tekanan darah, seperti diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac),
nifedipine (Procardia, Adalat), verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan), dan lain-
lain
 Obat kejang, seperti carbamazepine (Carbatrol, Tegretol), phenytoin (Dilantin), dan
lain-lain

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Amiodarone?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan
tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan
obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat
Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan
Anda.

 Jus Grapefruit

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Amiodarone?

Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini.
beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, seperti:

 AV blok (jenis irama jantung yang abnormal), tanpa alat pacu jantung
 Bradikardia (detak jantung lambat)
 Syok kardiogenik
 Sindrom penyakit sinus (jenis irama jantung yang abnormal), tanpa alat pacu jantung
— Sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi ini.
 Masalah mata atau masalah penglihatan
 Penyakit jantung (misalnya, gagal jantung kongestif)
 Masalah irama jantung (misalnya, perpanjangan QT)
 Hipokalemia (kalium rendah dalam darah)
 Hipomagnesemia (magnesium rendah dalam darah)
 Hipotensi (tekanan darah rendah)
 Penyakit paru-paru atau masalah pernapasan lainnya (misalnya, interstitial
pneumonitis)
 Masalah tiroid — Gunakan dengan hati-hati. Mungkin membuat kondisi Anda lebih
buruk.

Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal
(118/119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Gejala overdosis mungkin termasuk:

 Detak jantung melambat


 Mual
 Penglihatan kabur
 Kepala terasa ringan
 Pingsan
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah
mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis
yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Anda mungkin juga menyukai

  • Candidiasis
    Candidiasis
    Dokumen5 halaman
    Candidiasis
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat
  • Melanoma
    Melanoma
    Dokumen4 halaman
    Melanoma
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat
  • Psioris
    Psioris
    Dokumen2 halaman
    Psioris
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat
  • Endoftalmitis
    Endoftalmitis
    Dokumen4 halaman
    Endoftalmitis
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat
  • Etika Batuk
    Etika Batuk
    Dokumen2 halaman
    Etika Batuk
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat
  • Bartolitis
    Bartolitis
    Dokumen4 halaman
    Bartolitis
    Ola Rain Cimeng
    Belum ada peringkat