Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN JENAZAH PASIEN

HIV/AIDS

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS Disahkan Oleh : Kepala CIBALONG
CIBALONG Puskesmas Cibalong
Dani.,S.Kep
NIP. 19790424 201001 1 012

Pengertian Memberikan perawatan jenazah pasien HIV/AIDS dengan aman


dan benar.
Tujuan 1. Melindungi petugas / keluarga, lingkungan dari tertularnya
virus HIV/AIDS
2. Memberikan rasa aman bagi petugas yang merawat /
memandikan jenazah HIV/AIDS.
Kebijakan 1. Petugas yang merawat jenazah menggunakan alat pelindung
pribadi secara lengkap.
2. Petugas telah mengetahui cara membersihkan mayat yang
infeksius.
3. Jenazah dengan kasus HIV / AIDS tidak boleh dimandikan di
rumah pasien
Prosedur 1. Persiapan :
1.1. Alat :
1.1.1. Masker
1.1.2. Sarung tangan karet
1.1.3. Apron
1.1.4. Sepatu Boot
1.1.5. Kapas / kassa
1.1.6. Plester kedap air
1.1.7. Identitas jenazah
2. Langkah – langkah :
2.1. Tindakan di ruanggan :
2.1.1. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
karet
2.1.2. Pakai masker penutup mulut dan baju pelindung
(Apron)
2.1.3. Luruskan tubuh, tutup mata telinga dan mulut
jenazah dengan kapas atau kasa.
2.1.4. Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.

2.1.5. Lepaskan alat kesehatan yang terpasang dan


amankan.
2.1.6. Setiap luka harus diplester rapat.
2.1.7. Pasang label identitas jenazah pada kaki.
2.1.8. Mencuci tangan sesudah melepas sarung tangan.
2.1.9. Keluarga/ teman diberi kesempatan untuk melihat
jenazah.
2.2. Tindakan di kamar jenazah :
2.2.1. Petugas cuci tangan sebelum memakai sarung
tangan.
2.2.2. Alat perlindungan pribadi dikenakan:
2.2.2.1. Sarung tangan karet panjang sampai siku.

1
PERAWATAN JENAZAH PASIEN
HIV/AIDS

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS Disahkan Oleh : Kepala CIBALONG
CIBALONG Puskesmas Cibalong
Dani.,S.Kep
NIP. 19790424 201001 1 012

2.2.2.2. Sepatu boot


2.2.2.3. Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
2.2.2.4. Apron plastik kedap air.
2.2.2.5. Jas
2.2.3. Jenazah dimandikan
2.2.4. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain
pembungkus sesuai agama dan keyakinan yang
dianut.
2.2.5. Cuci tangan dengan sabun setelah sarung tangan
dilepas.
2.3. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
2.4. Jenazah tidak boleh dibalsam, disuntik untuk
pengawetan kecuali oleh petugas khusus.
2.5. Jenazah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu otopsi
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan
RS.
3. Hal – hal yang harus diperhatikan :
3.1. Segera mencuci kulit dan permukan tubuh lain dengan
air bila terkena darah atau cairan tubuh lain.
3.2. Dilarang memanipulasi alat suntik, atau jarum suntik
buang semua alat/ benda tajam dalam wadah tahan
tusukan.
3.3. Setiap permukaan yang terkena percikan atau tumpahan
darah, segera dibersihkan dengan larutan klorin 0,5 %.
3.4. Peralatan yang akan dipakai lagi harus diproses dengan
urutan : dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi atau
sterilisasi.
3.5. Sampah dan bahan terkontaminasi ditempatkan dalam
kantong plastik, pembuangan sampah dan bahan
tercemar sesuai cara pengelolaan sampah medis.
Bagan Alir
Alat

Tindakan di ruanggan Tindakan di kamar jenazah

mencuci kulit dan permukan tubuh lain dengan air

Dilarang memanipulasi alat suntik, atau jarum


suntik segera dibuang

2
PERAWATAN JENAZAH PASIEN
HIV/AIDS

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS Disahkan Oleh : Kepala CIBALONG
CIBALONG Puskesmas Cibalong
Dani.,S.Kep
NIP. 19790424 201001 1 012

terkena percikan atau tumpahan darah, segera


dibersihkan dengan larutan klorin 0,5 %

Peralatan yang akan dipakai harus diproses


dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi atau sterilisasi.

Sampah dan bahan terkontaminasi ditempatkan dalam


kantong plastik

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Kamar Jenazah

Anda mungkin juga menyukai