Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI MANAJAMEN

“PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI ATAS ROI (RETURN ON


INVESTMENT) & RI (RESIDUAL INCOME)”

OLEH

MUTIARA DAFISTA1611070117

IMA GRECA NOVIANTI 1611070106

AZELYA MONICA 1611070

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

KELAS KARYAWAN 6510


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.. Tujuan dari setiap
perusahaan adalah untuk mencapai laba maksimal dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan serta mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggungjawab perusahaan
(Martono dan Harjito, 2003;3). Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi
perusahaan dalam mengelola manajemennya serta penilaian kinerja dengan melakukan
analisis keuangan perusahaan. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan usahanya
dalam pencapaian laba yang maksimal serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan
agar bermanfaat bagi masyarakat.
Pencapaian tujuan yang ditetapkan sesuai dengan strategi perusahaan sangat
diperlukan penilaian mengenai kinerja perusahaan. Penilaian kinerja ini didasarkan pada
tanggungjawab yang telah diberikan kepada masing-masing manajer dalam perusahaan
tersebut. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai sarana dalam mengukur kinerja
keuangan karena data dari laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang hasil
kerjanya dalam periode tertentu. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan dua metode yaituReturn On Investment(ROI) danResidual Income(RI).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat Makalah

1.5 Metode Penyusunan Makalah


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORITIS

2.1.1 Analisis Return On Investment (ROI)


Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yaitu
menggunakan metode ROI. ROI adalah salah satu bagian dari rasio profitabilitas yang
sering digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laporan
keuangan dan profit perusahaan. Pengukuran ROI menurut Hanafi (2010:42) adalah
penilaian kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
asset yang dimiliki perusahaan dan investor.

Besar ROI di pengaruhi oleh dua faktor :

1. Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi

2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam


persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat
keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

ROI mempunyai kelebihan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk


membandingkan laba setelah pajak dengan aktiva perusahaan sehingga nantinya dapat
diketahui ROI perusahaan (Martono dan Harjito 2008:60) sedangkan menurut
Syamsuddin (2011:64) menyatakan bahwa semakin tinggi ROI maka semakin baik
keadaan suatu perusahaan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
ROI adalah teknik yang digunakan untuk menilai tingkat pengembalian investasi dan
laba bersih dari penjualan produk-produk perusahaan berikut adalah rumus untuk
menghitung ROI :

𝑅𝑂𝐼 = 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥𝑒𝑠


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

ROI menunjukkan seberapa banyak yang bisa dipoles dari seluruh kekayaan yang
dimiliki perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:74). ROI dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan dana yang
tersedia dalam aktiva perusahaan (Munawir, 2004:89). Jadi, pada dasarnya ROI
adalah kemampuan perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian investasi.

Menurut Abdullah (2002:50) kelebihan ROI selain ROI berguna sebagai alat
control juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi. ROI juga
dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik,
maka modal dan biaya dapat dialokasikan kedalam produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.

Kegunaan ROI yang paling prinsip adalah berkaitan dengan efesiensi


penggunaan modal, efesiensi produk efesiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila
perusahaan telah melaksanakan praktik akutansi secara benar dalam artian mematuhi
sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.

Mengingat praktek akutansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka


kelemahan prinsip yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan rate of
return suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan menggunakan analisa rate of
return atau return on investment saja tidak dapat dipakai untuk membandingkan dua
perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.

2.1.2 Analisis Residual Income (RI)

Analisis RI diperoleh setelah melakukan perhitungan ROI dan biaya modal.


Dalam beberapa buku akuntansi manajemen dan manajemen keuangan, RI sering
disebut Economic Value Added (EVA), tetapi peneliti akan menyebut dengan RI
secara konsisten, kecuali untuk kutipan langsung. EVA mencerminkan residual
income yang tersisa setelah semua biaya modal, termasuk modal saham, telah
dikurangkan, sedangkan laba akuntansi dihitung tanpa mengurangkan biaya modal
(Sartono, 2011:104).
RI merupakan estimasi laba ekonomi usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu
dan berbeda dari laba bersih akuntansi dimana laba akuntansi tidak dikurangi dengan
biaya ekuitas, sementara dalam perhitungan EVA biaya ini akan dikeluarkan
(Brigham, 2010:111). Laba residu (residual income) adalah laba operasi bersih yang
diperoleh pusat investasi di atas imbas hasil minimum yang diminta atas aktiva
operasi yang digunakan.
Laba residu adalah laba operasional setelah dikurangi pajak dengan total biaya
modal tahunan (Hansen dan Mowen, 2005:126). Berdasarkan pengertian dari ahli-ahli
tersebut, peneliti mengambil keselarasan definisi RI, yaitu laba operasional setelah
pajak dikurangi dengan biaya modal atas keputusan invesatasi perusahaan. Rumus
untuk menghitung RI, yaitu:

RI = Laba operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva operasi rata-rata)


Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan hurdle
rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi
memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum yang diminta (hurdle rate).
Jika laba residu kurang dari nol, divisi memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian
minimum yang diminta. Akhirnya, laba residu yang sama degan nol menunjukkan
divisi memperoleh tetap sama dengan tingkat pengembalian minimum yang diminta.
Kelebihan RI
• Membuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang
sebanding
• Dapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki risiko
yang berbeda
Kelemahan RI
• RI hanya mendorong manajer pusat laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka
pendek, karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi saja.
• RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
Karena hasil akhir RI adalah berupa angka absolut, bukanrasio maka sulit untuk
membandingkan RI dari satu pusat laba lainnya yang memiliki jumlah investasi yang
berbeda.

2.2 PEMBAHASAN

Problem 12-36 (Return on Investment for Multiple Investments, Residual Income)

The manager of a division that produces add-on products for the automobile industry has
just been presented that opportunity to invest in two independent projects. The first is an
air conditioner for the back seats of vans and minivans. The second is a turbocharger.
Without the investments, the division will have average assets for the coming year of
$28.9 million and expected operating income of $4.335 million. The outlay required for
each investment and the expected operating incomes are as follows :

Air Conditioner Turbocharger


Outlay $ 750.000 $ 540.000
Operating income 90.000 82.000
(Note : Round all numbers to two decimal places)
Required :
1. Compute the ROI for each investment project.
2. Compute the budgeted divisional ROI for each of the following four alternatives:
a. The air conditioner investment is made
b. The turbocharger investment is made
c. Both investments are made
d. Neither additional investment is made
3. Assuming that divisional managers are evaluated and rewarded on the basis of ROI
performance, which alternative do you think the divisional manager will choose?
4. Suppose that the company sets a minimum required rate of return equal to 14%.
Calculate the residual income for each alternatives:
a. The air conditioner investment is made
b. The turbocharger investment is made
c. Both investments are made
d. Neither additional investment is made
Which opinion the manager will choose based on RI? Explain!

5. Suppose that the company sets a minimum required rate of return equal to 10%.
Calculate the residual income for each alternatives:
a. The air conditioner investment is made
b. The turbocharger investment is made
c. Both investments are made
d. Neither additional investment is made
Based on residual income are the investments profitable? Why does your answer
differ from your answer on requirement 3?
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Setis. Lukas. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogjakarta: Andi Offset.
Ferdinad, Augusty. 2006. Metodde Penelitian Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. .

Hanafi, Mamduh M.2010. ManajemenKeuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hansen dan Mowen. 2012. Akuntansi Manajerial Edisis 8 Jakarta: Salemba Empat.

Hariadi, Bambang. 2006. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Yogjakarta : BPFE

Kamaluddin. 2011. Manajemen keuangan : Martono. Dan Harjito, Agus. 2005. Manajemen Keuangan
Edisi 5. Yogjakarta Ekonosia

Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan; Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan aplikasi Ed 4.Yogjakarta: BPFE

Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Sudana, I Mede.2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

Supriono. 2001. Akuntansi Mnajemen II Edisi 1. Jogjakarta: BPFE.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam:


Perencanaan, pengawsan dan pengambilan keputusan cetakan ke11. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai