Abstrak
Latar Belakang: Kepemimpinan dan staf diakui sebagai faktor penting untuk kualitas
perawatan. Penelitian ini menguji efek dari gaya kepemimpinan-tugas dan berorientasi
pada hubungan lingkungan pemimpin ', kepegawaian tingkat, rasio perawat terdaftar dan
rasio staf tanpa izin pada tiga langkah independen kualitas pelayanan.
Metode: Sebuah survei cross-sectional dari empat puluh bangsal panti jompo di seluruh
Norwegia digunakan untuk mengumpulkan data. Lima sumber data yang digunakan:
laporan diri kuesioner kepada 444 karyawan, wawancara dengan kuesioner dan sampai
13 jompo direksi rumah dan 40 manajer lingkungan, wawancara telepon dengan 378
kerabat dan 900 jam observasi lapangan. Analisis multi-level terpisah dilakukan untuk
kualitas pelayanan yang dinilai oleh kerabat, staf dan pengamatan lapangan masing-
masing.
Hasil: gaya kepemimpinan berorientasi tugas memiliki hubungan positif yang signifikan
dengan dua dari tiga kualitas perawatan indeks. Sebaliknya, berorientasi pada hubungan
gaya kepemimpinan tidak signifikan berhubungan dengan salah satu indeks. The
kurangnya efek signifikan bagi hubungan berorientasi gaya kepemimpinan adalah karena
korelasi kuat antara kedua gaya kepemimpinan (r = 0.78). Tingkat staf dan rasio perawat
terdaftar yang tidak signifikan berhubungan dengan salah satu kualitas indeks perawatan.
Rasio staf tanpa izin, bagaimanapun, menunjukkan hubungan negatif yang signifikan
terhadap kualitas sebagaimana dinilai oleh kerabat dan observasi lapangan, tetapi tidak
untuk kualitas yang dinilai oleh staf.
Kesimpulan: Pemimpin di panti jompo harus fokus pada kepemimpinan aktif dan
terutama perilaku berorientasi pada tugas seperti struktur, koordinasi, klarifikasi peran
dan pemantauan operasi staf untuk meningkatkan kualitas perawatan. Selain itu, panti
jompo harus meminimalkan penggunaan staf dan alamat faktor tanpa izin yang terkait
dengan rasio tinggi Staf tanpa izin, seperti stabilitas staf rendah. Studi ini menunjukkan,
bagaimanapun, bahwa hubungan antara tingkat staf, rasio perawat terdaftar dan kualitas
perawatan yang kompleks. Meningkatkan tingkat staf atau rasio perawat terdaftar saja
tidak mungkin cukup untuk meningkatkan kualitas pelayanan.