Anda di halaman 1dari 24

BAB 4

KETENTUAN PENULISAN

4.1 Ketentuan Umum


1) Naskah KTI ditulis dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4 (21 x 29,7 cm),
warna putih.
2) Bahasa
a) Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar
b) Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, boleh
menggunakan bahasa aslinya dengan memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing
(huruf miring)
3) Pengetikan dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, paragraf rata kanan dan
kiri kertas dengan aturan sebagai berikut :
a) Margin atas : 4 cm dari tepi kertas
b) Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas
c) Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas
d) Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas
4) Jenis huruf yang digunakan secara umum menggunakan Times New Roman ukuran 12
kecuali untuk penulisan didalam tabel menggunakan Times New Roman ukuran 10
5) Jarak antar baris :
a) Jarak antar baris secara umum adalah adalah 2 spasi, kecuali penulisan dalam tabel
adalah 1 spasi.
b) Jarak antar baris pada Abstrak adalah 1 spasi
c) Awal paragraf diketik menjorok ke dalam dimulai pada ketukan ke-6 (1 TAB pada
komputer)
6) Penomoran halaman
a) Penomoran halaman dari Halaman Judul (halaman sampul dalam) sampai dengan
Abstrak ditulis dengan huruf romawi kecil (i,ii,iii dst...) dan ditempatkan di tengah
bawah
b) Bagian inti sampai dengan bagian akhir diberi nomor halaman dengan angka arab dan
ditempatkan di kanan atas.
c) Halaman yang terdapat judul bab, penomoran halamannya ditempatkan di tengah
bawah.
7) Penomoran sub bab adalah sebagai berikut :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
8) Tabel dan Gambar
a) Penulisan judul tabel dan gambar diberi nomor dengan angka arab, sesuai dengan
nomor Bab tempat tabel tersebut dicantumkan dengan diikuti nomor urut tabel
dengan angka Arab.
b) Apabila judul tabel atau gambar tidak cukup ditulis pada satu baris maka dapat
dilanjutkan pada baris berikutnya dengan ketentuan bahwa awal baris kedua judul
berada dibawah kata pertama judul gambar (bukan dibawah nomor tabel). Contoh
penulisan judul tabel dan gambar :
Tabel 2.2 Tabel Kelengkapan Alat pada Pelaksanaan Prosedur Colok Dubur pada
Dewasa (Corney, 2012)
(tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan tabel kedua)
Gambar 2.1 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe II Non Obesitas pada Lansia
(Brunner, 2012)
(gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan gambar pertama)
c) Jarak antara judul tabel dengan tabel adalah 1 spasi
d) Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan jarak 1 spasi
e) Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.
f) Tabel dimuat dari kiri halaman
g) Gambar dimuat di tengah halaman
9) Kutipan
a) Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahannya.
b) Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik (”) dan juga diakhiri dengan
tanda petik (”)
c) Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan
rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan
menuliskan di dalam kurung: nama pengarang, tahun publikasi. Contoh penulisan :
(1) Jika pendapat atau hasil penelitian satu orang:

Menurut Prawiroharjo (2004) …. atau


… (Prawiroharjo, 2004).

(2) Jika merupakan pendapat bersama dalam satu publikasi yang sama:

Nency dan Arifin (2005) mengemukakan…. atau


… (Nency & Arifin, 2005).

(3) Jika menggunakan kata et al. (Jika penulis lebih dari 3 orang/dkk)

Septimurti et al. (2001) menyatakan …. atau


… (Septimurni et al., 2001).

(4) Jika satu orang mengungkapkan 2 pernyataan berbeda dalam buku yang berbeda
(pernyataan bisa sama, bisa berbeda) tetapi pada tahun yang sama:

Menurut Prawiroharjo (2002 a) …. dan yang lain ditulis:


Menurut Prawiroharjo (2002 b) ….

(5) Jika referensi bukan merupakan referensi asli:

Sebuah penelitian oleh Clark tahun 2003 (dikutip dalam Brown, 2012)
mendemonstrasikan bahwa … atau
Brown (2012) yang melaporkan penelitian tahun 2003 oleh Clark menyatakan
bahwa ……

(6) Jika sumbernya adalah buku tanpa pengarang maka :

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dengan disertai perubahan fisiologis


pada organ tubuh yang lain. (Konsorsium Kesehatan, 3 Maret 2006).

(7) Jika sumbernya internet maka yang dituliskan adalah nama penulisnya, alamat
website disertai tanggal akses.
4.2 Kerangka Penulisan

Kerangka penulisan naskah KTI Desain Studi Kasus adalah sebagai berikut :
BAGIAN AWAL
Bagian awal KTI desain studi kasus terdiri atas :
1) Sampul depanCONTOH JUDUL: ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES
MELITUS DENGAN LUKA GANGREN .................. DI RS ....
2) Sampul dalam
3) Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme
4) Halaman Pernyataan Publikasi Karya Tulis Ilmiah
5) Lembar Persetujuan Pembimbing
6) Lembar Pengesahan Penguji
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar

11)Daftar Arti lambang, singkatan dan istilah


12) Daftar Lampiran

13) Abstrak

BAGIAN INTI
Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Studi Kasus
B. Definisi operasional
C. Subyek Penelitian
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
E. Pengumpulan Data
F. Uji Keabsahan Data
G. Analisa Data
H. Etik Penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
2. Karakteristik Partisipan (identitas pasien)
3. Data Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
B. Pembahasan
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 12 komponen seperti tersebut di bawah ini:
1) Sampul depan
a. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas Buffalo atau Linnen warna biru dongker
b. Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal dengan paragraf rata
tengah (Center text)
c. Halaman ini memuat berturut-turut :
1) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat sebelum
pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
setelah pengambilan data
2) Judul
a) Penulisan judul adalah 16-20 kata mencakup topik studi kasus dan tempat
pengambilan data
b) Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
c) Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan pemotongan judul
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan membentuk piramida terbalik. Jarak
antara baris judul adalah 1 spasi.
3) Logo STIKES Muhammadiyah Klaten
a) Logo diletakkan 8-9 spasi dari baris paling bawah judul
b) Logo diletakkan di tengah halaman, dengan ukuran 4 x 5 cm
4) Nama Mahasiswa & NIM
a) Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata “Oleh” diletakkan dengan jarak 8
spasi dari logo
b) Penulisan nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital dengan diberi garis bawah
c) Penulisan NIM diletakkan dibawah nama mahasiswa.
5) Kalimat : “PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES
MUHAMMADIYAH KLATEN KLATEN” Penulisan ditempatkan dibawah NIM
dengan jarak 10 spasi.
6) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah kalimat “PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN KLATEN ”
d. Contoh pembuatan halaman sampul luar terlampir
2) Sampul Dalam
a. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4
b. Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan dengan dibawah
judul ditambahkan kalimat: “Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan” tidak dicetak tebal
1) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat sebelum
pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
setelah pengambilan data
2) Judul : Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
3) Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan ” ditulis dengan jarak 5-6 spasi dari baris paling bawah judul.
4) Logo STIKES Muhammadiyah Klaten: Logo diletakkan 6 (enam) spasi dari baris
paling bawah judul
5) Nama Mahasiswa & NIM : Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata “Oleh”
diletakkan dengan jarak 5 spasi dari logo
6) Kalimat : “Program Studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten”
Penulisan ditempatkan dibawah NIM dengan jarak 7 spasi
7) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah kalimat “Program Studi DIII
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten”
e. Contoh pembuatan halaman sampul dalam terlampir
3) Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme
a. Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI ini merupakan karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik.
b. Penulisan surat pernyataan menggunakan paragraf rata tengah
c. Jarak antara Judul Surat Pernyataan dengan kalimat pernyataan adalah 3 spasi.
d. Jarak antara baris terakhir kalimat pernyataan dengan tanda tangan penulis adalah 8 spasi
e. Tanda tangan surat pernyataan bebas plagiarisme di atas materai Rp 6.000;
f. Contoh surat pernyataan terlampir.
4) Halaman Pernyataan Publikasi Karya Tulis Ilmiah
a. Halaman ini berisi pernyataan persetujuan untuk memberikan hak bebas royalti, hak
mengalih mediakan/ mengalih formatkan/ mengelola dalam database, hak
mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin.
b. Halaman ini ditandatangani di atas materai Rp 6.000;
c. Contoh halaman pernyataan terlampir
5) Lembar Persetujuan Pembimbing
a. Halaman ini memuat judul halaman, judul, oleh, nama mahasiswa, NIM, kalimat “Karya
Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui”, tanggal persetujuan dosen pembimbing, nama lengkap
dan tanda tangan Pembimbing I dan Pembimbing II
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital
c. Contoh lembar persetujuan pembimbing terlampir
6) Lembar Pengesahan Penguji
a. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Telah Dipertahankan di Hadapan Penguji”
tanggal pelaksanaan ujian, nama penguji dengan mengetahui Ketua Program Studi DIII
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital
c. Contoh lembar pengesahan penguji terlampir
7) Kata Pengantar
a. Halaman ini memuat judul halaman, tujuan penulisan KTI, ucapan terimakasih dan
harapan penulis terhadap pemanfaatan KTI
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan
tanpa tanda titik.
c. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4.
d. Pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah
e. Kata pengantar ditulis dengan 1,5 spasi
8) Daftar Isi
a. Daftar isi memuat judul halaman dan daftar halaman dari semua bagian dalam naskah
KTI desain studi kasus termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab dengan nomor
halamannya.
b. Daftar isi ditulis dengan 1 spasi
c. Contoh daftar isi terlampir
9) Daftar Tabel
a. Daftar tabel memuat judul halaman, nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
b. Daftar tabel ditulis dengan 1,5 spasi
c. Contoh daftar tabel terlampir
10) Daftar Gambar
a. Daftar gambar memuat judul halaman, nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman.
b. Daftar gambar ditulis dengan 1,5 spasi
c. Contoh daftar gambar terlampir
11) Daftar Lampiran
a. Daftar lampiran memuat judul halaman, nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor
halaman.
b. Daftar lampiran ditulis dengan 1,5 spasi
c. Contoh daftar lampiran terlampir
12) Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
a. Daftar ini memuat judul halaman, arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan
dalam penulisan KTI desain studi kasus.
b. Daftar lampiran ditulis dengan 1,5 spasi
13) Abstrak
a. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah
IMRAD (Introduksi masalah & tujuan, Metodologi, Result and Discussion) dengan
disertai kata kunci (Keyword) di akhir halaman abstrak.
b. Pada bagian awal dan terpisah dari teks Abstrak dicantumkan judul KTI secara lengkap
(termasuk sub judul) yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari
masing-masing kata dan bukan kata penghubung. Nama penulis KTI dicantumkan di
bawah judul, di bawah nama dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat) dan
nama Institusi. Kemudian dicantumkan nama Pembimbing I dan II lengkap dengan gelar
akademiknya.
c. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi).
d. Jumlah kata dalam abstrak paling banyak 250 kata.
BAGIAN INTI
Penjelasan bagian inti sebagai berikut :
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berisi uraian tentang apa yang menjadi latar belakang masalah sehingga perlu dipecahkan
melalui studi kasus. Inti dari latar belakang adalah suatu keragu-raguan, kesenjangan, sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan investigasi. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta
empiris sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak
masalah yang akan diteliti dalam konteks teori dengan permasalahan yang lebih luas, serta peran
penelitian tersebut dalam pemecahannya.
Dalam latar belakang ini ditulis secara berurutan introduksi masalah penelitian,
justifikasi/skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi (MSKS):
1.1.1 Introduksi masalah
1) Ungkapkan permasalahan pokok : ruang lingkup kesenjangan yang muncul dan perlu
diperhatikan.
2) Penulisan singkat, padat dan jelas untuk mengungkapkan pengertian dan
mengungkapkan cakupan masalah pokok.
3) Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan di tempat
penelitian atau di masyarakat.
4) Contoh :
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Luka Gangren di
Instalasi Rawat Inap RS X

Introduksinya adalah :
Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketiadaan
absolud insulin atau penurunan relatif insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin,
2009). Menurut Sudoyo (2006) Diabetes melitus (DM) adalah suatu sindrom kelainan
metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi
insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Pasien dengan diabetes melitus lebih mudah
terkena infeksi berat seperti ganggrene streptococcus. Keadaan ini ditandai dengan
perluasan selulitis dan timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik, dengan cepat
jaringan kulit yang menutupi mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini
bisa meluas, streptococcus Aureus mungkin dapat di isolasi dari lesi atau darah. Pasien
dengan diabetes mellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja tidak cukup
dan harus dibantu dengan debridemen.Apabila mengalami luka gangren, peluang untuk
menjalani amputasi sangat besar, oleh sebab itu pasien diabetes mellitus dengan infeksi
kaki harus segera dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih
intensif (Sarwono, 2003). .......................
1.1.2 Justifikasi / Skala Masalah
1) Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan masalah yang
telah diuraikan.
2) Dalam paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan kenyataan, antara teori
dan praktik, antara visi dengan realitas.
3) Selain kesenjangan perlu diungkap besar / skala masalah, artinya seberapa besar masalah
itu dapat diangkat menjadi masalah penelitian, yang dapat dibuktikan dengan data
kualitatif maupun kuantitatif. Data dapat diperoleh dari literatur yang terbaru, hasil
penelitian yang masih relevan dan survey awal (bukti empiris).
4) Penyusunan skala masalah dituliskan dari ruang lingkup yang paling luas hingga ke
lingkup pada tempat penelitian.
1.1.3 Kronologis
1) Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah itu sampai timbulnya
akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak).
2) Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang masing-masing
variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
1.1.4 Solusi
1) Paragraf terakhir berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan
dampak yang ditimbulkannya.
2) Upayakan tidak hanya satu solusi, tetapi berbagai macam solusi untuk beberapa pihak
yang terkait dengan masalah penelitian.
3) Jelaskan bagaimana penelitian ini dapat dipakai untuk solusi yang telah dipaparkan.
4) Uraikan juga peran perawat dalam solusi tersebut, sehingga peneliti sebagai perawat
ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini melalui desain studi kasus.

1.2 Batasan Masalah


1) Aspek kasus yang dibatasi untuk diteliti oleh peneliti dalam KTI Desain Studi Kasus.
2) Contoh : Pada studi kasus ini asuhan keperawatan pada pasien ...... dengan gangguan .......

1.3 Rumusan Masalah


1) Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian perlu dijawab dengan studi kasus
yang akan dilaksanakan
2) Contoh : Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien ............................

1.4 Tujuan Penelitian


1) Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian.
2) Tujuan penelitian harus jelas dan tegas.Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi : Tujuan
umum dan Tujuan khusus.
1.4.1 Tujuan umum
1) Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui
studi kasus.
2) Contoh: tujuan adalah Menggali / mempelajari asuhan keperawatan ........

1.4.2 Tujuan khusus


1) Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional dan spesifik dapat dilihat pada tahap-tahap asuhan keperawatan dan analisis
perbedaan dari tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
2) Apabila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi.
3) Contoh tujuan Khusus :
(1) Mengggali pengkajian keperawatan ........
(2) ....... diagnosis .............
(3) ....... perencanaan ..................
(4) ....... pelaksanaan...................
(5) ........ evaluasi ......................

1.5 Manfaat Penelitian


Dalam manfaat penelitian dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan keperawatan untuk
ilmu maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat penelitian terdiri dari Manfaat Teoritis
dan Manfaat Praktis. Manfaat Teoritis ditujukan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Manfaat Praktis disampaikan bagi Perawat, Rumah Sakit, Institusi Pendidikan dan Pasien
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka muthakhir yang memuat teori, proposisi,
konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori
dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer. Mencantumkan nama
sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada panduan yang
digunakan.
Tinjauan Pustaka terdiri dari:
A. Definisi
B. konsep penyakit
C. patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi)
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode penelitian mencakup rancangan penelitian yang direncanakan untuk melakukan


studi kasus.
3.1 Pendekatan Studi Kasus
Menguraikan desain studi kasus yang dipakai pada penelitian (metode yang digunakan
dalam penulisan KTI adalah studi kasus) Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan
data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau
individu.
Misalnya: Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan dengan diagnosis DM dengan luka gangren. Pasien diobservasi
selama .................

3.2 Definisi Operasional


Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti tentang fokus
studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan bukan
merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur.
Contoh:
Judul: Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Luka Gangren di …..
Definisi Operasional:
a. Asuhan keperawatan adalah …..
b. Pasien diabetes mellitus adalah ….
c. Luka gangren adalah…

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika di komunitas maka perlu menuliskan
alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang digunakan dalam penelitian.
Misalnya,
(1) pada studi kasus di RS lama waktu sejak pasien pertama kali MRS sampai pulang dan
atau pasien yang dirwat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien sudah pulang, maka perlu
penggantian pasien lainnya yang sejenis.
(2) Pada studi kasus di komunitas, sasarannya adalah pasien dan keluarga. Lama waktu bisa
menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan, bisa 3 sd 4 minggu (dengan
mengunjungi 3 x dalam seminggu)

3.4 Subyek Penelitian


Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik subyek penelitian / kasusyang akan
diteliti. Subyek penelitian yang digunakan adalah 2 pasien (2 kasus) dengan masalah
keperawatan yang sama. Misalnya, pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren

3.5 Pengumpulan Data


Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan;
1) Wawancara (hasil anamnesis berisi ttg identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari pasien, keluarga, perawat lainnya)
2) Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi,
Asukultasi) pada sistem tubuh pasien
3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yg
relevan).

3.6 Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi yang diperoleh
dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping integritas
peneliti (karena peneliti menjadi instrumen utama), uji keabsahan data dilakukan dengan: 1)
memperpanjang waktu pengamatan / tindakan; dan 2) sumber informasi tambahan
menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu pasien, perawat dan
keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Analisis Data


Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data sampai
dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta,
selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini
pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara Menarasikan jawaban-jawaban
dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan
untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik analisis digunakan dengan cara
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya
diinterpretasikan oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis adalah:
1) Pengumpulan data.
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil ditulis dalam
bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip.
2) Mereduksi data dengan membuat koding dan kategori.
Datahasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu
dalam bentuk transkrip. Data yang terkumpul kemudian dibuat koding yang dibuat oleh
peneliti dan mempunyai arti tertentu sesuai dengan topik penelitian yang diterapkan.
Data obyektif dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian
dibandingkan nilai normal
3) Penyajian data.
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari responden.
4) Kesimpulan.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan metode induksi.
Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, prencanaan,
tindakan, dan evaluasi

3.8 Etik Penelitian


Dicantumkan etik yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :
1) Informed Consent (persetujuan menjadi responden)
2) Anonimity (tanpa nama)
3) Confidentiality (kerahasiaan)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan selanjutnya dibuat pembahasan sesuai
dengan kaidah pembahasan :

4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Pada sub-bab ini dijelaskan :

4.1.2. Pengkajian

Fokus pengkajian adalah


a. Identitas Pasien (1 dan 2), bisa berupa tabel / narasi
b. Keluhan utama dan Riwayat sakit (sekarang, dahulu, keluarga) dan genogram jika
diperlukan
c. Hasil pemeriksaan diagnostik: lab, foto, dll

Bisa berupa tabel atau narasi

Contoh tabel:
1) Identitas pasien dan Hasil Anamnesis

IDENTITAS PASIEN Kasus 1 Kasus 2

Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Dst .....

Dx Medis
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
dst

Diberi penjelasan dan maknanya???

2) Hasil Observasi, Pemeriksaan Fisik

Observasi Kasus 1 Kasus 2

S
N
TD
P
GCS
Dll
Pemeriksaan Fisik (Head to
Toe)

Data Psiko - sosial - spiritual

Diberi penjelasan dan maknanya???

3) Hasil pemeriksaan diagnostik


Pemeriksaan Kasus 1 Kasus 2

Lab

x-ray

Invasive dst

Diberi penjelasan dan maknanya???


4.2.2. Diagnosis Keperawatan
ANALISIS MASALAH
Analisis Data Penyebab Masalah

Kasus 1
Data Subyektif:
Data Obyektif

Kasus 2
Data Subyektif:
Data Obyektif
Dst

Diberi penjelasan maknanya

CONTOH: ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KASUS 1 Penumpukan sekret Ketidakefektifan bersihan
DS: jalan nafas
Keluarga mengatakan pasien
batuk dan mengeluarkan dahak
sedikit-sedikit

DO:
1. Suara nafas ronchi
2. RR 30 x/menit
3. Dyspnea
4. Pasien tampak gelisah
5. Xray Thorax AP (1 Juli
2014)  pneumonia,
penebalan hilus menandakan
adanya retensi sekret
DS: Hiperventilasi Ketidakefektifan pola nafas
-

DO:
1. RR 30x/mnt
2. Dyspnea
3. Penggunaan otot bantu nafas
, yaitu otot Otot
intercostalis externi dan otot
sternocleidomastrideus
DS: Perubahan membran Gangguan pertukaran gas
- alveoli kapiler

DO:
1. RR 30x/mnt
2. Dyspnea
3. Pemeriksaan BGA dengan
NRM 12 lpm (7 Juli 2014)
pH 7,41, PCO2 25,1, PO2
124, HCO3 15,8, BE -7,1,
Sat. O2 98,5%

KASUS 2

4.1.3. Perencanaan

Dx Keperawatan KRITERIA PERENCANAAN & RASIONAL


HASIL
Kasus 1
1.
2.
Dst

Kasus 2
1.
2.
Dst

Diberi penjelasan, maknanya

CONTOH: RENCANA INTERVENSI

DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI(NIC) RASIONAL


(Tujuan, Kriteria Hasil)
KASUS 1 1. Lakukan fisioterapi 1. Fisioterapi nafas dapat
nafas untuk memobilisasi sekret ke
2. Kolaborasi dengan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas saluran nafas besar
dokter untuk pemberian 2. Nebul dapat
b.d akumulasi sekret di saluran nafas
nebulizer mengencerkan dahak
Setelah dilakukan perawatan selama 4 x
3. Lakukan suction apabila 3. Suction dilakukan
24 jam, pasien menunjukkan
pasien tidak dapat untuk mengeluarkan
NOC
melakukan batuk sekret
Tidak ada ronchi 4. Atur posisi pasien 4. Posisi semifowler
RR normal (16-20x/mnt) semifowler, kecuali ada dapat memaksimalkan

Pasien dapat mengeluarkan dahak kontraindikasi pengembangan dada


5. Kolaborasi pemberian 5. Pemberian oksigen
Saturasi oksigen >98%
oksigen dapat meningkatkan
Tidak ada dyspnea 6. Kolaborasi dengan 6. Pemberian antibiotic
dokter untuk pemberian dapat mengurangi
antibiotik infeksi pada paru
7. Evaluasi TTV, suara 7. Evaluasi intervensi
nafas, dan saturasi yang telah dilakukan
oksigen
Ketidakefektifan perfusi jaringan 1. Kolaborasi pemberian 1. Suplemen vitamin
cerebral b.d terputusnya aliran darah suplemen vitamin otak otak dapat
cerebral sesuai indikasi. memperbaiki sel-sel
2. Kolaborasi pemberian
Setelah dilakukan perawatan selama 4 x otak
Antifibrolitik, misal 2. Mencegah terjadinya
24 jam, pasien menunjukkan
aminocaproic acid bleeding di otak
a. Terpelihara dan meningkatnya
3. Posisi trendenberg
(amicar),
tingkat kesadaran, kognisi dan
dapat memaksimalkan
Antihipertensi,
fungsi sensori / motor.
perfusi jaringan
b. Menampakan stabilisasi tanda vital Vasodilator perifer,
cerebral
dan tidak ada PTIK. missal cyclandelate,
4. Mengetahui reaksi
c. Peran pasien menampakan tidak
isoxsuprine.
pasien terhadap
adanya kemunduran status mental 3. Posisikan trendenberg
cahaya
jika tekanan darah
5. Evaluasi tindakan
pasien kurang dari
yang telah dilakukan
normal
4. Evaluasi pupil (ukuran
bentuk kesamaan dan
reaksi terhadap cahaya)
5. Monitor dan catat status
neurologis secara
teratur dan tanda tanda
vital.
KASUS 2
4.1.4. Pelaksanaan (DISAJIKAN - berdasarkan catatan terintegrasi (CPPT), disesuaikan
waktu tindakan)

Hari Kasus 1 Kasus 2


Hari 1 Jam Jam
Jam Jam
DST DST

Diberi penjelasan, maknanya

4.1.5. Evaluasi

Hari Kasus 1 Kasus 2

Hari 1 S: - S
O: O
GCS 314, kesadaran stupor, A
tidak ada perdarahan di otak, P
PTIK tidak ada, tekanan
darah 100/60 mmHg, N:
98x/mnt, RR: 32x/mnt, T:
37,20 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P
lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
Hari 2, dst S: -
O:
GCS 213, kesadaran stupor,
tidak ada perdarahan di otak,
PTIK tidak ada, tekanan
darah 110/70 mmHg, N:
95x/mnt, RR: 33x/mnt, T:
370 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P
lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5

Dst

B. Pembahasan

Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
menjawab tujuan khusus dari penelitian. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan konsep.
Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi tentang mengapa (why)
dan How (bagaimana). Urutan penulisan berdasarkan paragraph adalah F-T-O (Fakta - Teori -
Opini). Fakta merupakan kondisi sebenarnya yang terjadi pada kasus. Teori diambil dari
referensi artikel jurnal yang terindeks atau terakreditasi. Opini merupakan pendapat penulis
terkait kesimpulan dari fakta dan teori.

Isi Pembahasan sesuai dengan tujuan khusus penelitian


1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosis Keperawatan
2. Perencanaan Keperawatan
3. Implementasi Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dalam studi kasus.
Penulisan Kesimpulan dengan menggunakan kalimat (Subyek Predikat obyek Keterangan)
Isi Kesimpulan
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Tindakan
5. Evaluasi
5.2 Saran
Saran mengacu pada manfaat. Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi peneliti selanjutnya, sebagai hasil hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan
operasional dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana)

BAGIAN AKHIR
Bagian akhir usulan penelitian meliputi :
1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
2. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai