Dari hasil analisis masalah yang dilakukan di Puskesmas Plered dapat
disimpulkan bahwa:
1. BABS menjadi sebuah masalah yang serius yang harus menjadi
perhatian Puskesmas sebagai pemegang wewenang kesehatan di wilayahnya.
2. Berbagai faktor yang menjadi kendala lambatnya mewujudkan atau
mendeklarasikan sebuah desa menjadi desa bebas BABS perlu ditangani secara serius, serta secara aktif merubah perilaku dan pola pikir masyarakat yang masih BABS.
3. Peran serta lintas sektoral menjadi hal yang sangat penting dalam terwujudnya suatu perilaku bebas BABS dan untuk mewujudkan suatu desa bebas BABS.
4. Output dari hasil pemicuan dokter muda di Puskesmas Plered dapat
menjadi acuan bahwa mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat bukan merupakan hal yang mudah tetapi juga bukan merupakan hal yang mustahil untuk dicapai.
VII.1 SARAN
IV.2.1Bagi Puskesmas Plered
1. Diharapkan Puskesmas Plered bisa menggali lebih dalam tentang
penyebab masalah dari lambatnya suatu desa menjadi desa bebas BABS. 2. Diharapkan Puskesmas Plered dapat mencapai target dengan mendeklarasikan semua desa yang berada di wilayah kerjanya sebagai desa bebas BABS pada tahun 2019. 2
3. Diharapkan Puskesmas Plered dapat melakukan kerjasama lintas
sektoral demi terwujudnya desa bebas BABS yang ditargetkan selesai tahun 2019.
IV.2.2 Bagi Dinas Kesehatan
1. Diharapkan dinas kesehatan ikut serta dalam pengawasan dan
membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi di berbagai puskesmas. 2. Diharapkan dinas kesehatan berperan mengayomi peserta didik dalam melaksanakan program ODF.
IV.2.3 Bagi Institusi
1. Diharapkan institusi mendukung peserta didiknya untuk berkembang
dan memberikan masukan yang baik untuk mengembangkan program ODF yang sedang gencar-gencarnya digalakan Dinas Kssehatan dan ditargetkan semua desa di kabupaten cirebon berstatus desa bebas BABS tahun 2019. 2. Diharapkan institusi mengapresiasi pencapaian dan peran serta peserta didiknya dalam pelaksanaan program ODF. 3. Diharapkan institusi turut aktif dalam kemajuan kesehatan masyarakat kabupaten cirebon dengan mendukung serta mengirimkan peserta didiknya sebagai ujung tombak dari program-program dinas kesehatan 4. Dengan dilaksanakannya kepaniteraan klinik bagian ilmu kesehatan masyarakat, institusi dapat mengukur seberapa jauh anak didiknya dalam memahami konsep manajemen organisasi dilapangan. 5. Sebagai pengembangan ilmu pendidikan di Institusi.